Sebutkan dampak positif globalisasi terhadap budaya bangsa

Ilustrasi Bola Dunia. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock

SUMUT | 27 Oktober 2021 18:45 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Perkembangan zaman dan teknologi seperti ini membuat istilah globalisasi menjadi semakin familiar. Fenomena tersebut tampaknya telah mendarah daging, setiap aktivitas, makanan, pakaian dan gaya hidup kita sudah terpengaruh oleh peradaban global. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global.

Lain halnya pemaknaan globalisasi dari sudut pandang ekonomi. Menurut Badan PBB Committee for Development Policy, globalisasi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi dunia sebagai akibat dari skala pertumbuhan lintas perdagangan, perbatasan komoditas dan jasa, aliran modal internasional dan penyebaran teknologi yang luas dan cepat.

Terlepas dari pengertiannya, ada dampak globalisasi yang harus diperhatikan. Dampak positif dan negatif globalisasi dapat mempengaruhi tatanan kehidupan yang ada di sekitar. Globalisasi merupakan pengaruh yang terjadi secara menyeluruh, tak terkecuali Indonesia yang telah banyak terjadi perubahan secara global.

Dampak positif globalisasi antara lain, berkembangnya pengetahuan dan teknologi, meningkatkan etos kerja, hingga arus ekonomi yang meningkat. Sedangkan dampak negatif globalisasi ialah terjadinya kesenjangan sosial, hingga pola hidup konsumtif, tentu menjadi faktor yang merugikan.

Berikut dampak positif dan negatif globalisasi melansir dari Jurnal Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia yang diterbitkan Universitas Syiah Kuala oleh Nurhaidah, M. Insya Musa, dan Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

©2019 SpaceX

Mulanya, proses globalisasi ditandai dengan kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang ini menjadi penggerak globalisasi. Yang mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan sektor lainnya.

Dampak positif dan negatif globalisasi juga memberikan manfaat dan akibat buruk, untuk itu perlu menempatkan diri dalam menyikapi proses globalisasi.

Dampak positif dan negatif globalisasi dapat dirasakan dalam kehidupan secara umum dan bagi bangsa Indonesia sendiri. Dampak tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Dampak Positif

1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

3. Meningkatnya Taraf Hidup

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dampak positif globalisasi dari berbagai sektor:

1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan

Regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.

2. Globalisasi bidang sosial budaya

Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

3. Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan

Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komoditi lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan tambang.

4. Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi

Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.

3 dari 4 halaman

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Dampak negatif pengaruh globalisasi adalah sebagai berikut :

1. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

2. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

3. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

4. Kesenjangan Sosial

Jika dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

 Dampak negatif globalisasi dari berbagai sektor:

1. Globalisasi di bidang hukum, pertahanan, dan keamanan.

  • Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global. Sifat-sifat masyarakatnya adalah pragmatisme, hedonisme, primitif,dan konsumerisme

  • Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.

  • Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu.

2. Globalisasi bidang sosial budaya.

  • Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup berikut ini. Individualisme [mengutamakan kepentingan diri sendiri].

  • Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat. 

4 dari 4 halaman

©Shutterstock/Monkey Business Images

Setelah mengetahui dampak positif dan negatif globalisasi, alangkah baiknya setiap pribadi mengemban komitmen agar tidak terjerumus arus globalisasi yang merugikan. Di antaranya: 

  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 

  • Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa 

  • Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.

  • Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

  • Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan dan cara hidup anaknya.

[mdk/Ibr]

Globalisasi dan budaya menjadi dua hal yang memiliki kaitan sangat erat. Perkembangan globalisasi memengaruhi budaya lokal dalam sebuah negara, begitupun sebaliknya. Lalu, apa itu budaya dan globalisasi?

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dalam berbagai lingkungan kehidupan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya dapat dikenal sebagai ciri khas dalam suatu negara. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting untuk membentuk identitas bangsa.

Dalam kebudayaan, terdapat berbagai unsur, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian. Selain itu, budaya juga meliputi kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Sementara itu, wikipedia melansir, globalisasi adalah sebuah proses integrasi internasional yang terjadi akibat pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Oleh karena itu, setiap negara yang mengalami globalisasi tentu akan berpengaruh pula pada masyarakat dalam menyikapi perkembangan budaya lokal yang ada, apakah memilih untuk mempertahankannya atau justru disisihkan. Tentu, hal ini menjadi tantangan berat bagi banyak negara, salah satunya Indonesia.

Tari Kecak Bali sebagai salah satu budaya lokal. [Dok: Kemenparekraf]

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya di Indonesia terjadi karena Indonesia termasuk salah satu negara yang luas dan memiliki banyak suku bangsa. Dengan demikian, terdapat banyak bahasa daerah, adat istiadat, tarian daerah, lagu daerah, rumah adat, dan warisan budaya lainnya.

Tidak hanya kaya akan budaya, tetapi warisan budaya Indonesia juga sudah mendunia. Beberapa budaya yang dimiliki Indonesia telah diakui oleh UNESCO, seperti angklung, batik, wayang, tari saman, keris, dan lain-lain.

Ilustrasi teknologi [Shutterstock]

Kehadiran globalisasi memberikan dampak positif dalam perkembangan budaya lokal. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi berkembang dan dapat mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju.

Pengaruh positif lainnya adalah berkembangnya ekonomi pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, globalisasi memberikan pengaruh positif dalam etos kerja dan kemandirian. Masyarakat memiliki niat untuk bekerja keras, mandiri, disiplin, sportif, dan lain-lain.

Ilustrasi Media Sosial [Pexels.com/TracyLeBlanc]

Dampak yang diberikan dari globalisasi juga menimbulkan pengaruh negatif. Pengaruh negatif yang utama adalah lunturnya nilai budaya lokal. Dampak negatif lainnya adalah masyarakat menjadi orang yang bersifat individualis dalam bermasyarakat sehingga rasa solidaritas menjadi berkurang.

Sifat individualis menyebabkan masyarakat lebih mengutamakan kepentingan individu daripada kepentingan bersama. Selain sifat individualis, kesenjangan sosial juga terjadi bagi masyarakat yang tidak dapat mengimbangi globalisasi dan akan tertinggal.

Ilustrasi berbelanja sebagai salah satu gaya hidup hedonis [pexels.com/TimDouglas]

Seiring berkembangnya era globalisasi, kebudayaan lokal sudah mulai hilang karena adanya perubahan pola hidup masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya perubahan pola hidup masyarakat.

Di Indonesia, terdapat masyarakat yang tertarik dengan perilaku hedonisme, konsumerisme, dan materialisme sehingga kesempatan untuk menabung berkurang dan tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang.

Tidak hanya itu, pergaulan bebas dan bullying juga terjadi akibat pengaruh arus globalisasi. Perilaku-perilaku tersebut sangat tidak patut dicontoh karena dapat merusak mental seseorang yang merupakan korban dari bullying. 

Dua pesilat memeragakan atraksi pukul palu saat Festival Silat Nusantara di Walantaka, Serang, Banten, Sabtu [30/11]. [ANTARA FOTO/AsepFathulrahman]

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal di tengah maraknya globalisasi. Penjelasan mengenai pentingnya kebudayaan lokal perlu dilakukan sejak dini untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal.

Masyarakat perlu mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebudayaan agar dapat menyadari pentingnya kebudayaan lokal. Peran pemerintah juga diperlukan mengenai kebijakan yang mengarah pada kebudayaan. Dengan demikian, masyarakat dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal dengan baik untuk meningkatkan eksistensi budaya bangsa.

Ilustrasi generasi muda. [Istimewa]

Peran golongan muda menjadi salah satu generasi yang mampu mempertahankan budaya lokal di tengah perkembangan globalisasi. Sayangnya, generasi muda kurang memahami pentingnya budaya lokal. Generasi muda kurang berminat untuk mempelajari kebudayaan lokal. Selain itu, informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia masih kurang.

Pola pikir generasi muda menganggap kebudayaan Indonesia kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Pemikiran ini menyebabkan hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan lokal. 

Ilustrasi bendera indonesia [pixabay/AndreasDanang]

Oleh karena itu, diperlukan pertahanan dalam bidang sosial budaya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia. Masyarakat harus dapat menilai hal positif dan negatif dari masuknya budaya asing.

Pengaruh positif dari budaya asing dapat diambil dan dipelajari untuk kehidupan sehari-hari. Budaya asing yang memberikan pengaruh negatif sebaiknya tidak diikuti oleh masyarakat Indonesia, karena dapat turut berpengaruh juga pada budaya lokal.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề