Sebutkan dan jelaskan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi

Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi teks nonberita

KOMPAS.com - Teks hasil observasi adalah laporan berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi.

Teks laporan hasil observasi menggunakan kaidah bahasa yang membedakannya dengan jenis teks lainnya.

Dilansir dari Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan [2017], berikut penggunaan bahasa dalam teks laporan hasil observasi:

Menggunakan kata kerja

Kata kerja adalah kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Kata kerja biasanya menjadi predikat dalam suatu kalimat.

Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Dalam teks hasil observasi, pengamatan yang kita lakukan biasanya dituangkan dalam kalimat yang mengandung kata kerja.

Contoh observasi terhadap katak, "katak melompat untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya."

Kata kerja dalam kalimat itu adalah melompat.

Menggunakan nomina

Nomina adalah kelompok kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Nomina bisa berfungsi sebagai subyek atau obyek dari klausa. Bisa juga sebagai pelengkap.

Ilustrasi teks laporan hasil observasi. Foto: iStock

Teks yang menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum benda, makhluk hidup, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta disebut dengan teks laporan hasil observasi. Lebih lengkapnya, pengertian teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa hasil pengamatan [observasi].

Karena bertujuan untuk menyampaikan hasil pengamatan, teks laporan hasil observasi harus ditulis berdasarkan fakta-fakta yang dijelaskan secara terperinci. Selain itu, teks ini juga perlu mengandung definisi berupa sebuah pengertian yang ditandai dengan kata kerja penghubung, seperti adalah, ialah, merupakan, dan termasuk.

Mengutip buku CCM: Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA oleh Tomi Rianto, tujuan penulisan teks laporan hasil observasi adalah:

  • Mengambil keputusan yang lebih efektif.

  • Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.

  • Mengadakan pengawasan dan perbaikan.

  • Menemukan teknik-teknik baru.

Adapun ciri-ciri teks laporan hasil observasi yang membedakannya dengan teks lain yaitu:

  • Bersifat global dan universal.

  • Lebih menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan ciri-ciri setiap jenis pada umumnya.

  • Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dengan subkelas yang ada di dalamnya.

  • Mengandung fakta dan bersifat objektif.

  • Tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan.

  • Ditulis sempurna dan lengkap.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi menulis teks laporan hasil observasi. foto: iStovk

Secara umum, struktur teks laporan hasil observasi tersusun atas:

Pertanyaan umum atau klasifikasi

Merupakan bagian yang membahas informasi tentang objek yang diamati. Informasi yang disampaikan bisa berupa informasi umum maupun informasi tambahan dari objek tersebut.

Penjelasan atau Deskripsi

Merupakan bagian yang mengandung isi, rincian, pembahasan, dan penjelasan lebih dalam tentang objek yang telah diamati.

Kesimpulan merupakan bagian akhir dari teks laporan hasil observasi. Sesuai dengan namanya, bagian ini menerangkan kesimpulan atau ringkasan umum dari objek yang diamati.

Ilustrasi menulis teks laporan hasil observasi. Foto: iStock

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Mengutip buku Tekun Berbahasa Indonesia oleh Churin In Nabillah [2020], kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan verba [kata kerja], yaitu kata-kata yang menyatakan suatu tindakan. Contoh: memiliki, mengalami, memegang, mengandung.

  • Penggunaan adjektiva [kata sifat], yaitu kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, ataupun binatang. Kata sifat biasanya didahului atau diikuti dengan kata paling, sekali, sangat, amat, dan lain-lain. Contoh: sangat bagus, cerdik sekali, amat luas, paling besar.

  • Penggunaan sinonim dan antonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki persamaan makna, dan antonim adalah kata yang maknanya berlawanan. Contoh: halus bersinonim dengan lembut, malas berantonim dengan rajin.

  • Penggunaan konjungsi, yaitu kata-kata yang menghubungkan dua satuan bahasa sederajat. Contoh: tetapi, sedangkan, dan, atau, supaya.

  • Penggunaan kalimat kompleks dan simpleks. Kalimat kompleks adalah kalimat yang mempunyai lebih dari satu verba atau satu predikat. Sedangkan kalimat simpleks hanya terdiri atas satu struktur kalimat. Contoh: Kupu-kupu termasuk ke dalam kingdom Animalia, yaitu kingdom yang anggotanya terdiri atas berbagai macam hewan.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề