Sebutkan hambatan dan tantangan apa saja yang dihadapi oleh seorang wirausahawan

Banyak orang yang mau menjadi pengusaha karena katanya jadi pengusaha itu enak, uangnya banyak, bisa liburan kapan saja dan tidak perlu diperintah oleh boss atau atasan. Ya, anggapan ini memang benar tapi tidak sepenuhnya benar. Mengapa demikian? karena yang dibahas tadi adalah ciri pengusaha sukses, bukan ciri pengusaha pemula. 

Pada dasarnya semua pengusaha sukses dulunya adalah pengusaha pemula. Tapi, ada hal yang membedakan mereka dengan pengusaha pemula lainnya sehingga mereka berhasil menjadi seorang pengusaha besar dengan penghasilan yang jauh berada di atas rata-rata penghasilan manusia lainnya. Hal yang dimaksud tadi adalah 5 tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pengusaha pemula agar bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses. Apakah kelima tantangan tersebut? mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

pixabay

Lho? bukannya jadi pengusaha itu artinya kita punya lebih banyak waktu dibandingkan jadi karyawan?

Eits, itu salah. Seorang pengusaha yang baru merintis bisnisnya malahan harus siap meluangkan hampir seluruh waktunya untuk memikirkan bagaimana cara agar bisnis tersebut dapat terus berkembang dan tidak mati. Jika seorang karyawan bekerja dari pagi hingga sore, maka seorang pengusaha pemula harus siap bekerja lebih lama daripada itu. Bisnis yang baru saja dirintis, sangat membutuhkan perhatian dari sang pengusaha karena bisnis itu belum memiliki banyak pelanggan dan belum menghasilkan keuntungan yang "cukup" untuk membuat sang pengusaha bisa dikatakan sebagai pengusaha yang sukses. 

Bagaimana? apakah kamu siap meluangkan sebagian besar waktu kamu demi membesarkan bisnis yang kamu miliki? Jika ya, silahkan baca tantangan kedua.

pixabay

Rasa takut yang dimaksud di sini adalah rasa takut untuk gagal/bangkrut dan rasa takut untuk mengambil resiko. Harus diakui, memilih untuk menjadi seorang pengusaha berarti memilih untuk hidup dengan penghasilan yang tidak menentu, kadang banyak, kadang sedikit bahkan kadang harus merugi.

Tapi apakah kamu tahu? mengapa mereka yang berhasil menjadi pengusaha sukses bisa berada dalam keadaan hidup serba berkelebihan seperti yang mereka miliki sekarang? jawabannya adalah karena mereka tidak takut dengan kegagalan ! gagal boleh, menyerah jangan. 

Bisa kamu bayangkan bagaimana jadinya jika para pengusaha sukses dunia gagal menghadapi rasa takut mereka dan kemudian memilih untuk menyerah? Jika Steve Jobs, Ronald Wayne dan Steve Wozniak menyerah saat mengembangkan Apple, maka dunia tidak akan mengenal tentang kehebatan produk-produk Apple. Jika Sergey Brin dan Larry Page memilih menyerah dan menjual Google kepada Yahoo, maka dunia tidak akan memiliki situs pencarian raksasa sehebat Google.

Intinya, jika rasa takut telah berhasil mengelabui kamu dalam menjalankan bisnis, maka bisa dipastikan kamu tidak akan pernah menjadi seorang pengusaha sukses. Perlu kamu ketahui, dunia usaha bukanlah tempat yang cocok bagi para penakut.

Bagaimana? Apakah kamu siap menghadapi rasa takut kamu demi membesarkan bisnis yang kamu miliki? Jika ya, silahkan baca tantangan ketiga.

pixabay

Rasa malas yang dimaksud di sini adalah rasa malas untuk berinovasi dan rasa malas untuk belajar lebih. Seperti halnya rasa takut, rasa malas juga akan membawa usaha yang kamu rintis menuju kepada kerugian bahkan kebangkrutan. Selain para penakut, para pemalas juga tidak akan mendapatkan tempat yang baik di dalam dunia usaha. Rasa malas hanya akan membuat usaha kita bakal mengalami dua hal, menjadi tidak berkembang atau menjadi rugi/bangkrut. 

Dunia usaha adalah dunia yang penuh persaingan, tiap hari akan lahir usaha-usaha baru yang kelak akan menjadi pesaing kita entah sekarang ataupun nanti. Tentu saja untuk dapat bertahan di dalam dunia seperti ini kita diharuskan untuk membuang sejauh mungkin rasa malas dalam diri agar kita mau untuk terus belajar mengembangkan usaha kita dan sanggup berinovasi mengikuti perkembangan pasar.

Apakah kamu siap melawan rasa malas dalam diri kamu demi kesuksesan kamu dalam dunia usaha? Jika ya, silahkan baca tantangan keempat.

pixabay

Usaha kamu ternyata sudah mulai berkembang, akhirnya kamu mulai bisa merasakan keuntungan dari usaha kecil yang kamu rintis tersebut. Tapi, justru karena sudah merasa sukses [walaupun kenyataannya belum] akhirnya kamu menganggap semuanya akan baik-baik saja seperti apa yang kamu harapkan. Kamu tidak lagi memikirkan bagaimana cara untuk membuat usahamu terus berkembang karena merasa semuanya sudah cukup untuk kamu.

TAPI perlu kamu sadari, dunia usaha itu sangat kejam untuk orang-orang yang cepat merasa puas atas usahanya. Hari ini mungkin usaha kamu itu memberikan keuntungan tapi hal itu tidak akan memberikan jaminan bahwa di hari esok semuanya akan baik-baik saja. Memang bukanlah hal yang buruk untuk tetap optimis bahwa usahamu akan baik-baik saja tapi akan lebih baik lagi jika kamu bisa waspada akan semua hal buruk yang bisa menimpa usahamu [kehilangan pelanggan, dikalahkan oleh lawan saing dan hal tidak terduga seperti kebakaran, pencurian, bencana alam dsb].

Ada kalimat bijak yang selalu dijadikan prinsip oleh para pengusaha sejati yakni "jangan pernah menaruh semua telur dalam keranjang yang sama". Maksud dari kalimat bijak ini adalah, jangan hanya terpaku pada satu jenis usaha yang kamu miliki, jika usaha tersebut mengalami hal yang buruk, maka nasib kamu juga akan menjadi buruk. Untuk menghindarinya, mulailah berpikir untuk membangun jenis usaha lain bahkan jika itu berbeda jauh dengan usaha kamu yang pertama. Semua itu tidaklah masalah selama itu bisa menambah pundi-pundi penghasilan kamu. Ini bertujuan agar kamu tetap dapat selamat dan bisa bertahan di dalam dunia usaha yang keras dan kejam.

Saya akan memberikan contoh dari apa yang dilakukan oleh dua raksasa internet, yakni Google dan Facebook. 

Google: Pada mulanya, mereka hanya bermain di sektor bisnis mesin pencarian saja dan membuat layanan periklanan GoogleAds, tapi seiring waktu mereka akhirnya mengambangkan sayap mereka ke bisnis video streaming dengan mengakusisi Youtube dan setelah semuanya berjalan baik mereka justru tidak berhenti sampai disitu saja, mereka kemudian bermain lagi di sektor bisnis yang lain yakni sektor Mobile OS dengan mengembangkan Android yang akhirnya mampu menyaingi iOS dalam dunia bisnis Mobile OS. Hal ini akhirnya menjadikan mereka sebagai salah satu raksasa bisnis di sektor teknologi dan menjadi "dewa" untuk bisnis internet.

Facebook: Saat pertama kali diluncurkan, Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook hanya berfokus pada sosial media buatannya saja, namun setelah Facebook mengalami perkembangan yang pesat akhirnya pihak Facebook memutuskan untuk mengakusisi Instagram, sebuah aplikasi berbagi foto terpopuler di dunia. Hal ini akhirnya berperan penting dalam menambah kekayaan Mark hingga mencapai 63,8 miliar USD [sekitar 848 triliun Rupiah] pada pertengahan tahun 2017 ini. Mungkin Google adalah raja bisnis internet, tapi dalam hal bisnis sosial media, maka Mark Zuckerberg adalah rajanya.

Dari kedua contoh ini dapat kamu lihat sendiri bagaimana pentingnya untuk tidak cepat berpuas diri dalam dunia bisnis. Selain untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa menimpa usaha yang kamu rintis, sikap seperti ini juga akan sangat membantu dalam perjalanan kamu menjadi seorang pengusaha sukses. Tapi, ada saran tambahan buat kamu sebelum memutuskan jenis usaha baru bagi "kerajaan bisnis" kamu yaitu, jangan terburu-buru mengambil keputusan dan perhitungkan segala resiko dan persaingan yang bakal kamu hadapi ke depannya. Jika itu semua sudah kamu lakukan, maka sudah waktunya kamu membangun usaha tambahan kamu yang baru. 

Jika kamu sudah siap menghindari rasa cepat puas dalam diri kamu, maka sudah waktunya kamu membaca tantangan terakhir untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Oleh : Dewi, S.Kom., M.M dan Thomas Adi Mulyona

Seorang wirausaha atau yang biasa disebut dengan entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang – peluang bisnis, mengumpulkan sumber – sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Sedangkan menurut KBBI [Kamus Besar Bahasa Indonesia], seorang yang disebut wiraswata adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dan didalam menjalankan sebuah usaha, sudah pasti ada resiko yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha. Resiko sendiri memiliki arti yaitu adanya kemungkinan mengalami kerugian atau kegagalan karena tindakan atau peristiwa tertentu. Adapun beberapa resiko yang kemungkinan besar akan dihadapi oleh setiap entrepreneur sebagai berikut;  Kerugian Kerugian merupakan salah satu dari sekian banyak resiko yang ada yang paling ditakuti oleh setiap orang, terutama pebisnis. Kerugian sendiri terbagi lagi menjadi beberapa skala, bila kerugian hanya berada di skala yang kecil mungkin kerugian tersebut tidak akan terlalu berdampak, akan tetapi bila kerugian berada pada skala menengah atau cukup besar, mungkin hal tersebut dapat sangat berdampak terhadap bisnis yang mengalami kerugian tersebut. Bahkan tidak sedikit usaha ataupun perusahaan yang mengalami kerugian terlalu besar hingga mengakibatkan kebangkrutan. Kerugian itu sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari pengambilan keputusan yang tidak tepat, perkiraan yang melenceng, manajemen yang kurang baik dan profesional, pengalaman yang kurang, dan bisa juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, bahan baku yang sulit didapat, minat konsumen yang berubah atau menurun, dan masih banyak lagi. Namun perlu diingat, tidak sedikit pebisnis yang mengalami kebangkrutan tetapi mereka dapat bangkit kembali.  Persaingan antar perusahaan Pada masa modern ini, persaingan antar perusahaan dan bisnis semakin ketat dibandingkan dengan 15-20 tahun lalu. Dimasa itu masih belum banyak usaha-usaha yang berdiri sehingga persaingan belum terlalu sengit dan masih mudah untuk mencari dan menarik konsumen. Namun pada masa ini, persaingan yang ketat inipun tidak jarang diwarnai dengan persaingan yang tidak sehat dengan menghalalkan segala cara. Maka dari itu persaingan jangan terlalu kita pikirkan, yang terpenting adalah memberikan kualitas produk dan jasa terbaik kepada konsumen kita.  Kondisi pasar yang tidak stabil Saat ini kondisi pasar sangat sulit stabil yang dikarenakan perekonomian negara yang juga tidak stabil. Tidak heran bila hal ini dapat terjadi, seperti contohnya adalah harga pangan yang naik dan yang paling berdampak terhadap para pebisnis adalah naiknya harga bahan baku. Ketika harga barang baku naik, kita tidak bisa begitu saja menaikan harga jual produk kita terdahap konsumen karena bisa jadi konsumen kita kabur.  Mental Pantang Menyerah

Kerja keras dan mental baja adalah bekal utama bagi setiap wirausahawan. Dan hal ini menjadi salah satu hal penting dan juga menjadi resiko menjadi entrepreneur dimana apabila kita tidak mau bekerja keras maka dapat dipastikan usaha kita tidak akan dapat berkembang dan berakhir pada kerugian dan kebangkrutan. Selain itu, menjadi pebisnis haruslah memiliki sikap jujur, tepat, teliti, rajin, tekun, berpikir cerdas, berpikir kritis, kreatif, selalu inovatif, dan ikhlas dalam menjalankan usaha.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề