Sebutkan kegiatan manusia yang dapat menurunkan maupun meningkatkan keanekaragaman hayati

Bicara soal keanekaragaman hayati, dan banyaknya makhluk hidup yang menempati Bumi, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah spesies yang mendominasi. Manusia yang memiliki akal mampu memanfaatkan sumber daya di sekitar untuk memenuhi kebutuhannya. Terkadang, keserakahan manusia juga berdampak bagi ekosistem dan organisme lain.

Dari jumlah manusia yang tinggal di Bumi, tentu saja kegiatan manusia dapat memengaruhi keanekaragaman hayati, baik itu secara positif maupun negatif. Yuk kita kenali apa saja kegiatan yang dimaksud. Dengan begitu kita tahu caranya untuk menjaga biodiversitas di sekitar kita.

Perusakan oleh Manusia

Kegiatan manusia yang tidak memikirkan efek jangka panjang sering menjadikan satwa dan tumbuhan sebagai korban. Terutama karena dalam ekosistem, organisme saling bergantung untuk bertahan hidup, sehingga ketidakseimbangan dari satu spesies saja dapat memberikan efek domino bagi organisme lain. Jika hal ini dibiarkan, dapat menyebabkan kelangkaan hingga kepunahan spesies tertentu.

Beberapa kegiatan yang dapat merusak keanekaragaman hayati adalah kerusakan habitat, contohnya terumbu karang. Terumbu karang merupakan rumah sekaligus sumber makanan bagi beberapa jenis ikan, sehingga jika terumbu karang dirusak, dapat memengaruhi jumlah ikan yang dapat bertahan hidup di habitat tersebut.

[Baca juga: Pengertian Keanekaragaman Hayati dan Faktor yang Memengaruhinya]

Pencemaran juga memberikan efek negatif bagi keanekaragaman hayati karena mengotori lingkungan tempat tinggal berbagai makhluk hidup. Selain itu, satwa liar bisa juga terkena dampaknya secara langsung karena tidak sengaja mengonsumsi sampah, contohnya penyu yang melahap kantong plastik di laut karena mengiranya sebagai ubur-ubur.

Pembukaan lahan di hutan menjadi salah satu penyebab utama kelangkaan satwa liar, seperti orang utan dan harimau Sumatera, karena hilangnya habitat mereka. Pembukaan lahan juga dapat merusak keanekaragaman karena tumbuhan-tumbuhan yang menjadi sumber makanan hewan tertentu telah ditebang dan diganti dengan jenis tumbuhan lain. Setelah kehilangan habitat dan sumber makanan berkurang, tentu sulit bagi satwa terdampak untuk bertahan hidup.

Pelestarian oleh Manusia

Walaupun kegiatan manusia tentu memiliki dampak bagi lingkungan dan satwa liar, dampak tersebut, khususnya dampak negatif, bisa dikontrol lewat perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Manusia harus mempertimbangkan dampak dari kegiatan tertentu dan berusaha untuk mengurangi dampak negatifnya.

Misalnya, dalam menebang kayu di hutan untuk kemudian diolah menjadi bahan bangunan dan sejenisnya, diperlukan petunjuk mengenai pohon semacam apa yang boleh ditebang. Jumlahnya juga harus dibatasi agar tidak secara signifikan memengaruhi ekosistem. Kemudian, penanaman kembali perlu dilakukan agar jumlah pohon di hutan tidak berkurang drastis dan dapat dipanen di tahun-tahun selanjutnya. Dengan begitu, satwa yang tinggal di hutan tidak kehilangan habitat dan sumber makanan.

Perusahaan juga harus melakukan riset ketika ingin membuka lahan di hutan, salah satunya untuk melihat keanekaragaman hayati di hutan tersebut dan melihat jika ada satwa langka yang tinggal di sana. Luas area pembukaan lahan pun mesti diperhatikan agar satwa tetap memiliki habitat yang cukup untuk bertahan hidup.

Jika dikelola dengan baik, limbah-limbah rumah tangga atau pabrik bisa tidak menghasilkan sampah sama sekali, sehingga mengurangi pencemaran. Manusia harus mulai mengadaptasi gaya hidup yang berkelanjutan dan tidak menghasilkan sampah. Sampah dan limbah bisa didaur ulang agar dapat digunakan kembali dan tidak berakhir di habitat organisme tertentu.

Manusia adalah mahluk dominan di permukaan bumi atau man ecologial dominant dalam ekologi. 

Kegiatan manusia ini banyak sekali yang merusak permukaan bumi termasuk merusak kelestarian flora dan fauna. 

Di Indonesia saja sejak 1970 an shingga tahun 2000 an, laju kerusakan hutan mencapai 2,8 juta ha/per tahun. J

ika terus dibiarkan maka akan berdampak pada kepunahan berbagai spesies flora dan fauna. 

Di berita kita sering lihat berbagai hewan buas masuk ke pemukiman warga karena kehilangan sumber makanan dan habitatnya hancur oleh manusia. Lalu faktor-faktor apakah yang menyebabkan kepunahan keanekaragaman hayati?. 

Baca juga:


Inilah tipe-tipe erupsi gunung api di dunia
Perbedaan konservasi DAS hulu dan hilir

a. Perusakan habitat

Habitat diartikan sebagai daerah tempat tinggal suatu organisme. Kerusakan habitat ini merupakan pangkal mula dari kepunahan suatu organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak akan memiliki tempat yang cocok untuk hidup. 

Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia misalnya ilegal logging untuk industri. 

Perubahan hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis dan gen.

Selain akitbat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam seperti kebakaran lahan, erupsi atau banjir bandang. Kerusakan terumbu karang di laut juga banyak terjadi oleh kegiatan nelayan nakal atau turis. 

Ikan-ikan serta biota laut yang hidup di dalam terumbu karang kini banyak terusik oleh aktivitas manusia. Beberapa waktu lalu, sebuah kapal pesiar di Raja Ampat juga merusak terumbu karang di perairan eksotis Indonesia tersebut.

b. Penggunaan pestisida

Pestisida contohnya adalah insektisida, herbisida dan fungisida. Semuanya adalah bahan kimia pembasmi hama tanaman. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh hama, namun kenyataannya menyebar ke lingkungan dan mercauni mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan lainnya.

Harimau bonita yang masuk ke daerah pemukiman warga

c. Pencemaran

Bahan pencemar alias polutan dapa membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting lain. Bahan pencemaran ini banyak berasal dari limabah domestik, industri maupun pertanian. Contoh konkret adalah Pencemaran Masal Sungai Citarum yang kini tengah dilakukan pembersihan oleh Pemprov Jawa Barat.

d. Perubahan tipe tumbuhan

Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan seperti perubahan dari hutan hujan menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan punahnya tumbuhan-tumbuhan liar yang penting bagi kestabilan ekosistem. 

e. Masuknya jenis tumbuhan dan hewan liar

Tumbuhan dan hewan liar yang masuk ke dalam ekosistem dapat berkompetisi dan akhirnya membunuh tumbuhan dan hewan asli di daerah tersebut.

f. Penebangan

Penebangan hutan tidka hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang namun juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan lenyapnya fauna sehingga menurunkan plasma nutfah.

g. Seleksi

Secara stidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan organisme, sebagai contoh kita sering hanya menanam vegetasi yang dianggap unggul dan menepikan vegetasi lain yang kurang unggul. 

Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia seperti penebangan hutan yang memicu banjir bandang. 

Menurunya populasi serangga pemangsa karena penggunaan insektisida juga berdampak pada ledakan populasi hewan tertentu seperti ulat. Kalian tentu pernah melihat berita tentang serangan ulat bulu di satu desa bukan?. 

Itu adalah dampak dari ketiadaan pemangsa, artinya ada rantai makanan yang hilang sehingga ekosistem terganggu. Baca juga: Contoh soal studi kasus geografi di UN

Gambar: detiknews

Pada kesempatan kali ini kami akan menyebutkan 5 contoh kegiatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati yang ada dimuka bumi ini. Perlu kita ketahui bahwa saat ini keanekaragaman hayati yang ada didunia ini semakin berkurang, keadaan ini utamanya disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Dan dibawah ini kami akan sebutkan beberapa contoh kegiatan manusia yang dapat menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati, cekidot:

​Sebutkan 5 Contoh Kegiatan Manusia Yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati?

  1. Penebangan hutan secara liar.
  2. Pencemaran lingkungan atau polusi didarat, air dan udara.
  3. Perburuan satwa secara liar.
  4. Penangkapan spesies yang berlebihan [massive].
  5. Introduksi spesies-spesies hewan yang notabene langka.
Sebenarnya masih banyak kegiatan-kegiatan manusia yang bisa menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati seperti penggunaan pestisida, pembukaan hutan dengan cara dibakar, dan masih banyak lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat dan terima kasih banyak.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề