Sebutkan peluang dan hambatan penerapan e- commerce di Indonesia

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi pengguna internet.

KOMPAS.com - Indonesia sempat masuk dalam daftar negara dengan potensi pertumbuhan industri e-commerce yang cerah, namun hal itu tidak membuat perjalanan industri e-commerce Indonesia berjalan mulus. Bahkan sempat pula dikatakan masih banyak pelaku industri yang merugi. Dinamika tersebut tentu ada sebabnya. Minggu ini situs Quartz membeberkan empat tantangan yang mungkin harus dihadapi oleh industri e-commerce Indonesia. Apa saja tantangan yang dimaksud? Berikut ulasannya.

Banyaknya pengguna Internet yang tak sejalan dengan tingkat penjualan e-commerce

?Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia diketahui memiliki jumlah pengakses internet yang juga cukup banyak. Namun tak disangka hal tersebut rupanya tak berdampak cukup baik terhadap tingkat penjualan e-commerce di Indonesia. Menurut situs Quartz, Indonesia berada di posisi paling akhir dari lima negara di Asia perihal peringkat penjualan e-commerce

Lihat Foto

Quartz

Pasar e-commerce teratas di Asia

Walau begitu, diproyeksikan pertumbuhan nilai penjualan e-commerce Indonesia ditargetkan akan bertumbuh dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang, yang diikuti pula dengan pertumbuhan mobile commerce di Indonesia yang diprediksi akan ikut mendongkrak pertumbuhan ini. Belum lagi dengan bertumbuhnya pengguna internet di wilayah Indonesia timur juga mampu mendatangkan potensi yang positif bagi bisnis e-commerce Indonesia. [Baca juga: Rakuten perluas layanan e-commerce hingga Wamena Papua]

Akses belanja online di Indonesia masih didominasi oleh kalangan profesional

?Apa yang menjadi fokus Quartz kali ini cukup menarik. Diketahui, saat ini mayoritas trafik tertinggi dalam aktivitas belanja online berkisar di dalam waktu “jam-jam kantor”. Dikatakan oleh Rio Inaba CEO Rakuten Indonesia yang dimuat dalam pemberitaan Quartz, trafik pembelanjaan online akan meningkat lagi di waktu sore hari atau setelah para pekerja selesai istirahat makan siang. Hal ini menurutnya dikarenakan para pembelanja lebih merasa mudah mengakses situs-situs e-commerce di kantornya ketimbang mengaksesnya di rumah. Masalah ini berkaitan dengan masih lambatnya koneksi jaringan internet di rumah.

Untuk isu seperti ini untungnya Indonesia saat ini tengah berbenah diri seperti contohnya dengan menyiapkan koneksi jaringan internet berkecepatan 10Gbps di tahun 2015 mendatang. Para penyedia layanannya pun juga sudah siap seperti; Telkom Akses, MNC Grup, First Media, dan beberapa pemain lainnya.

Konsumen Indonesia masih menyukai belanja online lewat cara “konvensional”

Walau sudah serba online, nyatanya konsumen Indonesia saat ini masih jauh lebih menikmati belanja online dengan cara lama seperti lewat grup di BlackBerry Messenger [BBM], classified marketplace, forum, hingga layanan jejaring sosial seperti Facebook dan lain-lain. Semua layanan ini merupakan sistem belanja online yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli [C2C].

Kondisi ini memberikan suatu kesimpulan singkat akan tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia masih dipertaruhkan, walau penipuan belanja online sudah tak semarak dulu, namun hal ini tetap menjadi tantangan bagi banyak pelaku industri e-commerce untuk bisa melakukan langkah strategis demi mengedukasi pasar.

Masih terbatasnya layanan pembayaran dan keperluan logistik

Tantangan ini bisa membuktikan bahwa e-commerce bisa menjadi solusi terbaik bagi konsumen Indonesia di tengah-tengah buruknya infrastruktur transportasi. Isu kemacetan dan buruknya sarana transportasi massal ke pusat-pusat perbelanjaan tentu membuat konsumen harus berupaya tinggi untuk dapat berbelanja. Dengan e-commerce masalah tersebut tentu bisa teratasi.

Untuk masalah pembayaran, walau saat ini telah banyak penyedia layanan pembayaran online yang bermunculan, nyatanya para pelaku e-commerce saat ini masih banyak mengadopsi layanan  pembayaran manual dengan transfer antar rekening maupun kartu kredit. Masalah seperti ini juga seharusnya menjadi isu yang patut diperhatikan oleh para pelaku e-commerce demi memajukan iklim industri e-commerce Indonesia di masa mendatang.

Disclosure: Artikel ini sebelumnya telah dimuat di DailySocial.net. DailySocial.net merupakan salah satu rekanan sindikasi konten dari KompasTekno.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Editor: Aditya Panji

Written by Lalamove | Sep 21, 2020 10:07:00 AM

Menjalankan bisnis online bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, berbeda dengan bisnis offline dimana kamu bisa bertemu langsung dengan pembeli, kamu harus bisa memasarkan dan menjual produk kepada konsumen dari jarak jauh. Artinya konsumen tidak dapat melihat produk secara langsung sehingga kamu harus memiliki sejumlah strategi untuk bisa meyakinkan mereka.

Menjalankan bisnis online bukan sekadar mengenai berjualan produk. Ada banyak aspek yang bisa mempengaruhi keberhasilan bisnis online, mulai dari kemampuan untuk menarik perhatian konsumen, mendapatkan kepercayaan mereka, bersaing dengan kompetitor, dan banyak lagi. Berikut sejumlah hambatan dan tantangan yang seringkali dihadapi oleh pelaku bisnis online. 

Menemukan Pasar yang Tepat

Agar bisnis bisa berhasil, kamu harus bisa menemukan target pasar yang tepat untuk produkmu. Walaupun produkmu berkualitas, jika kamu menjualnya ke pasar yang salah penjualanmu akan sulit untuk berkembang. Misalnya, kamu menjual produk perawatan premium tetapi menjualnya ke anak sekolah. 

Agar tidak salah sasaran, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu kepada target audiens yang ingin kamu tuju. Cari tahu kebutuhan mereka dan jenis produk yang mereka cari. Kamu juga bisa melakukan riset mengenai platform yang biasa mereka gunakan sehingga kamu bisa lebih mudah membangun hubungan dengan mereka. 

Memenangkan Perhatian Target Konsumen

Setelah menemukan target pasar yang tepat, tantangan selanjutnya adalah bagaimana memenangkan perhatian mereka. Di tengah pasar bisnis online ada banyak sekali konten dan kompetitor. Artinya kamu tidak hanya bersaing dengan bisnis online lainnya tetapi juga dengan konten-konten dari beragam channel dan platform.

Untuk bisa memenangkan perhatian konsumen, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tipe konten seperti apa yang mereka sukai. Dari sini kamu bisa menyesuaikan mulai dari strategi branding hingga konten yang kamu bagikan kepada mereka. 

Baca Juga: Terapkan 10 Cara Ini untuk Meningkatkan Penjualan Bisnismu!

Mendapatkan Kepercayaan

Maraknya penipuan online membuat banyak orang semakin selektif dalam berbelanja online. Maka itu, ini menjadi salah satu tantangan bagi banyak pelaku bisnis online. Pebisnis harus bisa meyakinkan konsumen bahwa bisnis online-nya kredibel dan dapat dipercaya.

Untuk mengatasi ini, pebisnis dapat membagikan testimoni, rating, atau review dari pembeli sebelumnya sehingga konsumen pun merasa lebih aman untuk bertransaksi. Selain itu bisa juga dengan menampilkan foto asli dari produk khususnya untuk kamu yang berjualan produk fashion sehingga calon pembeli memiliki ekspektasi yang tepat terhadap produk dan tidak kecewa saat menerimanya. 

Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

Bukan hanya menarik konsumen baru, kamu juga harus bisa mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar kembali membeli produkmu. Kamu akan sulit meningkatkan pendapatan bisnismu apabila hanya mengandalkan konsumen baru. 

Untuk bisa meningkatkan loyalitas pelanggan, kamu bisa membuat sejumlah program yang memberikan manfaat bagi mereka seperti referral program. Selain itu, kamu juga bisa memberikan diskon spesial seperti diskon membership, diskon khusus customer lama, dan sebagainya. 

Banyaknya Kompetitor

Dengan pasar yang luas, tingkat persaingan bisnis online juga menjadi sangat ketat. Apabila tidak dapat bersaing dengan kompetitor, bisnis online-mu akan sulit bertahan. Pada dasarnya kamu harus berlomba dengan bisnis online lainnya untuk memenangkan fokus, perhatian, dan persepsi konsumen. Apabila tidak dapat bersaing, bisnis pun akan kesulitan untuk bertahan.

Maka itu, kamu harus bisa menonjolkan keunikan dan keunggulan bisnismu dibandingkan kompetitor. Tawarkan sesuatu yang berbeda atau belum dimiliki kompetitor. Kamu bisa melakukannya dengan terlebih dahulu meriset siapa kompetitormu. Analisa apa kelebihan dan kekurangan mereka. Dari situ, kamu bisa mengembangkan strategi bisnis dan inovasi produk.

Kendala Finansial

Hambatan ini biasanya terjadi karena pelaku bisnis tidak dapat mengelola keuangan bisnisnya dengan baik. Atau bahkan pebisnis sama sekali tidak memantau keuangan bisnis. Padahal, melacak pendapatan dan pengeluaran bisnis sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Dari laporan ini, pebisnis bisa mengetahui perkembangan bisnisnya dan masalah yang perlu diselesaikan. 

Maka itu, sebagai pelaku usaha kamu harus bisa memantau kondisi finansial bisnismu agar jika terjadi hambatan, kamu bisa langsung mengetahuinya dan segera menyelesaikannya. Dari laporan keuangan, kamu juga bisa mengetahui pos-pos yang bisa kamu tekan pengeluarannya sehingga biaya operasional lebih hemat.

Salah satu kendala umum yang banyak dihadapi oleh bisnis online adalah terkait dengan pengiriman. Pengiriman yang terlambat atau paket yang rusak bisa membuat konsumen kecewa dan akhirnya menghambat perkembangan bisnis.

Untuk mengatasi kendala ini, pebisnis tidak perlu mengatasi semuanya sendiri. Kamu bisa menggunakan jasa pengiriman pihak ketiga untuk mendukung pengiriman order. Pilih jasa pengiriman barang yang terpercaya agar barang bisa diterima dengan aman dan tepat waktu. Dengan pengiriman instan Lalamove, barang bisa langsung segera dikirim setelah order dilakukan. Pengiriman juga bisa dijadwalkan sehingga bisa konsumen bisa menerima barang sesuai waktu yang diinginkan. Bisnis pun bisa membangun reputasi yang baik dengan pengiriman yang berkualitas.

Cari Solusi Pengiriman untuk Bisnismu?

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề