1. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Dari :
A. Halo Alkana
Sifat Fisik
- Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya.
- Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang berwujud cair sampai padat.
- Sukar larut dalam air
Sifat Kimia
- Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat.
- Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena.
- Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan rantai atom karbon dua kali semula [Sintesis Wurtz].
B. Alkohol
Sifat fisik
- Alcohol monohidroksi suku rendah [jumlah atom karbon 1-4] berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
- Kelarutan alcohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonya makin panjang.
- Makin tinggi berat molokul alcohol, maka tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
- Alcohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak bewarna.
- Alcohol suku rendah tidak memepuanyai rasa, akan tetepi memeberikan kesan panas dalam mulut.
Sifat Kimia
- Oksidasi alcohol primer, dengan menggunakan natrium bikromat dan asam silfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.
- Oksidasi alcohol skunder, dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.
- Oksidasi alcohol tersier,oleh oksigen akn menghasilkan campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.
- Reaksi dengan natrium, alcohol bereksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida.
- Reaksi dengan asam halida, menghasilkan alkil halida dan air.
- Esterifikasi , alcohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk sampingan berupa air.
- Dehidrasi alcohol, dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkenan dan air.
C. Eter
Sifat Fisik
- Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
- Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
- Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
- Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
Sifat kimia
- Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
- Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
- Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
- Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
-
Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh
halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
D. Aldehida
Sifat fisik
- Aldehida dengan 1-2 atom karbon [formaldehida, dan asetaldehida] berwujud gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
- Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
- Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
- Aldehida suku rendah [formaldehida, dan asetaldehida] dapat larut dalam air.
- Aldehida suku tinggi tidak larut air.
Sifat Kimia
- Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
- Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan endapan merah bata dari senyawa tembaga[I] oksida.
- Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan cermin perak.
E. Ketaon
Sifat Fisik
- Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
- Larut dalam air. Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
- Banyak keton yang memiliki bau harum.
Sifat Kimia
- Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.
- Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan keton dengan aldehid.
F. Asam Karboksilat
Sifat Fisik
- Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
- Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
- Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
- Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
Sifat Kimia
- Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
- Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
- Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.
- Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
- Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
- Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
- Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
G. Ester
Sifat Fisik
- Molekul ester bersifat polar.
- Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir sama.
- Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air.
- Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang mudah menguap dan baunya enak seperti buah-buahan.
Sifat Kimia
- Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alcohol
- Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alcohol
- Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol sehingga menghasilkan ester yang berbeda.
- Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard memebentuk suatu keton.
- Reduksi ester dengan katalis tembaga [II] oksida dan tembaga [II] kromat akan menghasilkan alcohol primer.