Sebutkan sikap terpuji yang dimiliki Nabi Yahya as sesuai qs Maryam 12 15

Jakarta -

Nabi Yahya alaihissalam merupakan putra dari Nabi Zakaria. Allah SWT pun mengisahkan kehidupan nabi Yahya dan hikmahnya dalam Al Quran. Seperti apa?

Kisah nabi Yahya ditulis dalam Al Quran di surat Maryam. Dalam surat Allah berfirman bahwa Nabi Yahya merupakan anak yang dididik baik sejak kecil. Ia bahkan terpelihara dari perbuatan syirik dan maksiat.

Arab: يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Latin: yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā
wa ḥanānam mil ladunnā wa zakāh, wa kāna taqiyyā

Artinya: Wahai Yahya! Ambillah [pelajarilah] Kitab [Taurat] itu dengan sungguh-sungguh." Dan Kami berikan hikmah kepadanya [Yahya] selagi dia masih kanak-kanak, dan [Kami jadikan] rasa kasih sayang [kepada sesama] dari Kami dan bersih [dari dosa]. Dan dia pun seorang yang bertakwa"

Selain itu, Kisah Nabi Yahya juga dikisahkan merupakan anak yang taat kepada kedua orang tuanya. Ia juga tak sombong dan durhaka kepada yang melahirkannya.

Hanya saja, ketika dewasa Nabi Yahya yang merupakan utusan Allah SWT dibunuh oleh Raja Herodes. Hal itu lantaran, Nabi Yahya menyampaikan larangan Allah untuk menikahi anak tirinya sendiri.

Mendengar larangan itu, Raja Herodes marah dan membunuhnya. Tak hanya itu, Raja juga ingin membunuh Nabi Zakaria namun atas izin Allah SWT Nabi Zakaria bersembunyi di dalam sebuah pohon.

Kebingungan melihat hal itu, para petugas yang mencari Nabi Zakaria menilai bahwa Nabi Zakaria memiliki sihir. Dibelahnya pohon tersebut dan ditemuka Nabi Zakaria meninggal di dalamnya.

Kisah Nabi Yahya difirmankan Allah SWT dalam Al Quran. Allah berfirman bahwa Nabi Yahya dan Zakaria meninggal dalam keadaan sahid karena menegakkan agama Allah.

Arab: وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

Latin: wa salāmun 'alaihi yauma wulida wa yauma yamụtu wa yauma yub'aṡu ḥayyā

Artinya: Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.

Nah, semoga kisah Nabi Yahya bisa menambah iman kita ya!

[pay/erd]

Pelajaran dari Surat Maryam [seri 5]: Yahya diajarkan Al Kitab [Taurat] sejak dini. Juga ia dikaruniai ketakwaan dan akhlak mulia, ia pun dikenal sebagai anak yang berbakti para orang tua. Sifat-sifat mulia sangat baik sekali dijadikan teladan untuk mendidik anak-anak kita saat ini.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآَتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا [12] وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا [13] وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا [14] وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا [15]

“Hai Yahya, ambillah Al Kitab [Taurat] itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian [dan dosa]. Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.” [QS. Maryam: 12-15].

Sejak Kecil Sudah Dibimbing dengan Al Kitab

Dalam ayat sebelumnya dari surat Maryam disebutkan mengenai kelahiran Yahya, tumbuh menjadi dewasa, lalu bagaimanakah ia dididik. Ketika Yahya sudah bisa memahami kata-kata, Allah memerintahkan dia untuk diajarkan Al Kitab [Taurat] dengan penuh kesungguhan. Mempelajari Al Kitab yang dimaksud di sini adalah taurat yang saling dikaji di antara kaumnya. Mempelajari Al Kitab di sini adalah dengan menghafalkan lafazhnya, memahami maknanya, menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang disebutkan di dalamnya. Inilah yang dimaksud mengambil Al Kitab dengan penuh kekuatan.

Yahya pun menjalankan perintah Rabbnya, menerima kandungan Al Kitab, selain menghafal, ia pun memahaminya. Itulah kecerdasan dan kepintaran yang diberikan pada Yahya yang tidak didapatkan pada lainnya. Sehingga itulah mengapa walau masih kecil, ia sudah mengenal dan memahami hukum-hukum Allah.

Sifat Baik Yahya

Dalam ayat yang sedang kita kaji dijelaskan bahwa Yahya memiliki sifat hanan dari sisi Allah, yaitu kasih sayang, urusannya dimudahkan, keadaannya diperbaiki, dan istiqamah dalam amalannya.

Yahya juga dikaruniai kesucian, yaitu bersih dari dosa, hatinya suci, akalnya jernih, terhindar dari sifat dan akhlak yang tercela, juga dikaruniai akhlak yang luhur serta sifat-sifat lain yang terpuji.

Yahya juga dianugerahi ketakwaan, yaitu semangat melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran. Itulah wali Allah. Seseorang disebut wali Allah jika beriman dan bertakwa. Orang yang bertakwa inilah yang dijanjikan surga serta diberikan ganjaran di dunia dan di akhirat.

Berbakti pada Orang Tua

Yahya termasuk anak yang berbakti pada orang tuanya. Ia bukan anak yang durhaka dan bertingkah laku jelek pada orang tuanya. Ia selalu berbuat baik pada kedua orang tuanya yang ditunjukkan dalam perkataan dan perbuatan. Inilah teladan yang patut dicontoh oleh anak-anak saat ini.

Yahya Bukan Orang yang Sombong

Yahya bukanlah orang yang sombong. Yang dimaksud di sini adalah ia bukan orang yang sombong yang enggan beribadah pada Allah. Ia tidak merasa lebih tinggi dari hamba-hamba Allah yang lain. Ia pun tidak bersikap angkuh kepada orang tuanya. Yahya adalah hamba yang punya sifat tawadhu’, rendah hati, terus menerus taat pada Allah, menjalankan hak Allah dan hak manusia. Orang yang seperti inilah yang mendapatkan keselamatan dari Allah. Oleh karena itu disebutkan dalam lanjutan ayat,

وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

“Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” [QS. Maryam: 15].

Apa maksudnya? Yaitu Yahya diselamatkan dari setan, diselamatkan dari kejelekan, diselamatkan dari tiga keadaan yang disebutkan dalam ayat [saat lahir, saat meninggal dunia, saat dibangkitkan pada hari kiamat], ia pun diselamatkan dari neraka, dan menjadi ahli Darus Salam [penduduk surga].

فصلوات الله وسلامه عليه وعلى والده وعلى سائر المرسلين، وجعلنا من أتباعهم، إنه جواد كريم

Shalawat dan salam pada Yahya, pada orang tuanya, dan pada para Rasul lainnya, moga kita menjadi pengikut mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.

4 Pelajaran Berharga

  • Wajib mempelajari Al Qur’an dengan sungguh-sungguh, juga terdapat perintah menghafalkannya dengan mantap dan mengamalkan isi kandungannya.
  • Benarlah apa yang dikatakan oleh para ulama untuk menghafalkan Al Qur’an sebelum usia baligh karena nanti ketika masih belia [anak-anak] sudah mendapatkan pemahaman terdapat Al Qur’an.
  • Wajib berbakti pada orang tua, merahmati [menyayangi] mereka berdua, bersikap lemah lembut dan bersikap tawadhu’ [rendah hati] di hadapan keduanya.
  • Anak hendaklah dididik dengan akhlak yang mulia sedini mungkin.

Moga Allah mudahkan kita untuk mendidik anak-anak kita dengan baik sedari kecil. Orang tuanya seharusnya yang pertama kali mengajarkan Al Fatihah. Orang tuanyalah seharusnya yang mengajakarkan anaknya shalat. Lihat besar dan pengaruh amal jariyah yang telah ditanam kelak.

Moga bermanfaat kisah Yahya ini. Wallahu waliyyut taufiq.

Referensi:

Aysarut Tafasir, Syaikh Abu Bakr Al Jazairiy, Asy Syamilah.

Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.

Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.

Selesai disusun di Darush Sholihin, 16 Rabi’ul Awwal 1436 H, 01:50 PM

Saudaramu yang mencintaimu karena Allah: Muhammad Abduh Tuasikal

Segera pesan buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal yang membicarakan masalah natal dan loyal pada non muslim dengan judul “Natal, Hari Raya Siapa?” dan “Kesetiaan pada Non Muslim” di Toko Online Ruwaifi.Com via sms +62 852 00 171 222 atau BB 27EACDF5 atau WA +62 8222 604 2114. Kirim format pesan: buku natal dan kesetiaan#nama pemesan#alamat#no HP#jumlah buku. Harga Rp.20.000,- untuk dua buku [belum termasuk ongkir].

Saat ini masjid pesantren binaan Ustadz M. Abduh Tuasikal sedang direnovasi [dijadikan dua lantai] dan membutuhkan dana sekitar 1,5 Milyar rupiah. Dana yang masih kurang untuk pembangunan tahap kedua, dibutuhkan sekitar 850 juta rupiah, sekarang sudah terkumpul 350 juta rupiah.

Bagi yang ingin menyalurkan donasi renovasi masjid, silakan ditransfer ke: [1] BCA: 8610123881, [2] BNI Syariah: 0194475165, [3] BSM: 3107011155, [4] BRI: 0029-01-101480-50-9 [semua atas nama: Muhammad Abduh Tuasikal].

Jika sudah transfer, silakan konfirmasi ke nomor 0823 139 50 500 dengan contoh sms konfirmasi: Rini# Jogja# Rp.3.000.000#BCA#20 Mei 2012#renovasi masjid. Laporan donasi, silakan cek di sini.

Tim | CNN Indonesia

Minggu, 17 Mei 2020 17:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nabi Yahya AS adalah nabi dan rasul ke-23 yang patut diimani. Nabi Yahya merupakan anak yang dinanti-nanti kehadirannya oleh Nabi Zakaria AS.Pada masa tuanya, Nabi Zakariya beserta istrinya yang mandul belum juga dikarunia anak. Lantas keduanya berdoa dengan penuh kelembutan kepada Allah SWT. Allah lalu mengabulkan doa Nabi Zakaria."Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya," firman Allah dalam surat Maryam ayat 7.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nabi Yahya lahir pada 1 Sebelum Masehi. Sejumlah riwayat menyebutkan Nabi Yahya lahir tiga bulan lebih dulu daripada kelahiran Nabi Isa AS.Nabi Yahya tumbuh menjadi anak yang cerdas, berperilaku baik, dan pandai menahan hawa nafsu."Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan [kelahiran] Yahya, yang membenarkan sebuah kalimat [firman] dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri [dari hawa nafsu] dan seorang nabi di antara orang-orang saleh," firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 39.Nabi Yahya terkenal sebagai seorang yang sangat mencintai binatang. Suatu hari, Nabi Yahya menegur teman-temannya yang bermain menyiksa seekor burung. Nabi Yahya meminta teman-temannya untuk melepaskan burung tersebut."Dan Kami berikan hikmah kepadanya [Yahya] selagi dia masih kanak-kanak, dan [Kami jadikan] rasa kasih sayang [kepada sesama] dari Kami dan bersih [dari dosa]. Dan dia pun seorang yang bertakwa, dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong [bukan pula] orang yang durhaka," firman Allah tentang Nabi Yahya dalam surat Maryam ayat 13-14.Nabi Yahya juga menasehati temannya yang gemar melempari unta dengan batu."Wahai kawanku, unta ini adalah makhluk ciptaan Allah. Janganlah sekali-kali kita menyakiti binatang. Apalagi unta yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita," kata Nabi Yahya, dikutip dari dair buku Nabi Yahya AS Sang Penyayang Makhluk Hidup karya Novi Vidya S dan Tim Emir.

Ilustrasi: Nabi Yahya dikenal sebagai sosok yang mencintai binatang. Suatu hari Nabi Yahya pernah menegur kawan-kawannya yang melempari unta dengan batu. [Foto: SkitterPhoto]


Nabi Yahya dewasa berdakwah mengikuti ayahnya, Nabi Zakaria yang menyeru kebenaran pada Bani Israil yang berbuat maksiat.Nabi Yahya pun menganjurkan orang yang bertobat dengan mandi di sungai Jordan atau asy-Syari'ah. Mandi ini dikenal sebagai mandi besar untuk menyucikan diri. Dalam ajaran Kristen mandi ini dikenal dengan pembaptisan. Nabi Yahya pula yang membaptis Nabi Isa AS.Nabi Yahya dan Zakaria juga melawan Raja Herodus yang menguasai Bani Israil dengan zalim.Raja Herodus tak senang dengan kehadiran Nabi Yahya yang alim bijaksana. Nabi Yahya mampu menyiarkan agama Allah dengan baik dan membuat Bani Israil berpaling dari Raja Herodus.Suatu ketika Raja Herodus memanggil Nabi Yahya untuk meminta pendapat. Raja Herodus ingin menikahi perempuan yang tidak halal baginya, Putri Herodia. Sebagian menyebut perempuan itu adalah anak tiri Herodus dan sebagian lain menyebut perempuan tu keponakan Herodus.

[Gambas:Video CNN]

Yahya dengan tegas mengatakan pernikahan itu dilarang oleh Allah SWT. Yahya menyebut Allah akan mengazab pernikahan yang tidak halal itu.Herodus marah dan tak terima perkataan Yahya. Dia pun mengurung Nabi Yahya dalam penjara.Putri Herodia juga tak senang dengan Yahya. Dia pun meminta agar Herodus menghukum Yahya dengan memenggal kepalanya.Raja Herodus mengabulkan permintaan Herodia. Nabi Yahya pun dibunuh saat masih berusia sangat muda yakni 32 tahun.Allah SWT pun menjanjikan kesejahteraan bagi Nabi Yahya."Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali," surat Maryam ayat 15.

Ilustrasi: Raja Herodus yang marah dan tak terima akan perkataan Nabi Yahya pun mengurung nabi, lantas menguhukum dengan memenggal kepala nabi. Allah pun menurunkan azab bagi Raja Herodus dan pengikutnya. [Foto: CNN Indonesia/Fajrian]


Allah lantas mengazab Raja Herodus dan pengikutnya."Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak [alasan yang benar] dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu azab yang pedih," surat Ali-Imran ayat 21.Dari kisah Nabi Yahya terdapat sejumlah pelajaran yang dapat dipetik. Pertama, Nabi Yahya mencontohkan adab terhadap binatang.Manusia hendaknya menyayangi binatang sebagai ciptaan Allah SWT. Menyayangi binatang berarti mengakui kekuasaan dan ciptaan Allah.Nabi Yahya juga berani memberi tahu teman-temannya yang salah.

Nabi Yahya juga dengan tegas menentang perbuatan keji dan mungkar seperti pernikahan yang dilarang oleh Allah. Dia tidak takut meskipun dihukum dan dibunuh. [ptj/NMA]

[Gambas:Video CNN]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề