Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita a fakta b. aktual c rekaan d kenyataan

Cerita fiksi ditemukan pada buku bacaan dan novel yang berisi khayalan penulis. Teks fiksi adalah cerita rekaan murni khayalan dari pengarang. Berbeda dengan teks non fiksi, cerita fiksi berdasarkan fakta yang diperoleh dari pengalaman diri sendiri dan orang lain.

Kemudian teks tersebut dibuat menjadi cerita yang menarik. Teks fiksi tidak perlu dicari kebenaran kisahnya di dunia nyata. Teks fiksi biasanya ada di dalam cerita dongeng, legenda, cerita anak, fiksi sejarah, dan novel.

Baca Juga

Berikut ciri-ciri teks fiksi yang ditemukan pada cerpen, novel, dan cerita bergambar:

  1. Cerita fiksi memakai cerita rekaan atau cerita nyata. Cerita tersebut kemudian ditambah atau dikurangi oleh pengarang.
  2. Tujuan teks fiksi untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa.
  3. Memiliki alur cerita yang menarik.
  4. Bahasa komunikatif.
  5. Teks fiksi memakai bahasa yang tidak baku dan menarik pembaca.
  6. Cerita fiksi memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca.

Jenis-Jenis Teks Fiksi

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia kelas XI, ada dua jenis teks fiksi yakni novel dan cerita pendek. Keduanya merupakan karya sastra dan fiksi.

Menurut Nurgiyantoro, teks fiksi sengaja dibatasi untuk karya prosa, prosa naratif, dan teks naratif. Nurgiyantoro membagi karya sastra sebagai fiksi historis, untuk dasar penulisan fakta sejarah, fiksi biografi, dan fiksi sains.

Berikut penjelasan jenis-jenis teks fiksi menurut Nurgiyantoro:

Advertising

Advertising

Contohnya novel fiksi historis yaitu Darji Zaidan seperti Bendera Hitam dari Khurasan dan Tentara Islam di Tanah Galia, dapat dipandang sebagai fiksi historis. Novel historis berkaitan dengan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh penulis. Melalui sumber akurat, maka penulis bisa memberi kisah fiksi melalui pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan.

Fiksi biografi merupakan karya sastra imajinasi dari penulis. Teks fiksi ini memunculkan bentuk dialog yang dibuat oleh penulis. Contohnya yaitu Kuantar Kau ke Gerbang [Ramadhan K. H.], Tahta untuk Rakyat [Mochtar Lubis], dan Sang Pencerah [Akmal Nasery Basral].

Berbeda dengan historis dan biografis, fiksi sains berhubungan dengan fakta ilmu pengetahuan. Contohnya novel George Orwell berjudul 1984.

Teks fiksi terdiri dari prosa pendek atau cerita pendek.

Novelet merupakan teks fiksi yang lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek dari novel. Segmentasi novel bisa beragam, ada novel remaja [teenlit], novel dewasa, dan novel untuk anak-anak.

Novel adalah cerita berbentuk prosa yang memiliki unsur-unsur teks fiksi lebih luas dan rinci. Konflik yang dibuat oleh penulis lebih rumit.

Cerita anak bisa berbentuk prosa. Rentang pembaca adalah anak-anak dibawah 14 tahun.

Dongeng merupakan hasil khayalan dari penulis yang unik dan tidak nyata.

Fabel adalah cerita rekaan binatang. Teks fiksi ini menceritakan tokoh binatang yang bisa bicara seperti manusia. Contoh fabel yaitu si Kancil yang Cerdik.

Hikayat adalah cerita, cerita sejarah, dan cerita romantis fiksi. Tujuan hikayat ini untuk membangkitkan semangat, pelipur lara, dan meramaikan pesta. Contoh hikayat yaitu Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Seribu Satu Malam.

Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian, bisa berupa asal usul daerah. Contoh legenda adalah Malin Kundang, asal mula Candi Prambanan, dan Tangkuban Perahu.

Mite berhubungan dengan kepercayaan masyarakat yang mengandung kisah gaib dan kekuatan. Contoh mite yaitu Nyi Roro Kidul.

Merupakan sebuah dongeng yang berisi tentang nasihat dan mendidik. Contoh cerita perumpamaan tentang Haji Bakhil.

Teks fiksi ini menceritakan unsur komedi dan kritikan yang ditujukan pada perilaku manusia atau masyarakat. Contoh cerita penggeli hati yaitu si Kabayan.

Unsur-Unsur Teks Fiksi

Ada dua unsur teks fiksi yaitu unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh, plot, latar, amanat, sudut pandang, dan penokohan. Sedangkan unsur ekstrinsik dipakai untuk membentuk suatu karya sastra. Unsur ekstrinsik terdiri dari keyakinan, pandangan hidup, psikologi, dan keadaan subjektif individu maupun pengarang.

Baca Juga

Contoh teks fiksi singkat adalah cerita pendek [cerpen]. Cerpen ini menceritakan sekilas kehidupan seseorang, serta menghadirkan nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Mengutip dari belajar.kemdikbud.go.id, berikut contoh cerpen:

Arnab yang Pemalas

Di sebuah hutan tinggallah sepasang sahabat. Mereka adalah seekor arnab dan seekor tupai. Setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama-sama.

Pada suatu hari, tupai berkata kepada arnab, "Mari kita buat sarang. Sekarang dah tiba musim hujan. Apabila hujan, kita ada tempat berteduh."

"Ya, betul kata awak. Tapi biarlah saya berehat dulu," jawab arnab.

Pada petang itu, hujan turun dengan lebatnya. Tupai dan arnab berteduh di bawah pokok. Mereka basah dan kesejukan.

"Jika kita ada sarang, tentu kita tak akan basah begini," kata tupai.

"Ya, betul kata awak," jawab arnab.

"Pagi esok kita akan buat sarang," kata arnab lagi.

Waspada Ancaman Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Antisipasi Seperti Apa?

Oleh Husnul Abdi pada 15 Sep 2020, 21:30 WIB

Diperbarui 28 Jan 2022, 15:12 WIB

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku. Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Fiksi adalah cerita yang berasal dari imajinasi, dengan kata lain bukan berdasarkan kenyataan. Kata fiksi berasal dari Bahasa Inggris fiction, yang berarti rekaan atau khayalan. Definisi Fiksi sendiri pada KBBI adalah cerita rekaan [roman, novel, dan sebagainya].

Menurut The American College Dictionary, fiksi adalah cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatif, terutama dalam bentuk prosa, seperti novel atau dongeng-dongeng, yang ceritanya diimajinasikan.

Fiksi adalah karangan non-ilmiah yang tidak berdasarkan pada fakta dan realita. Meskipun fiksi disebut tidak memedulikan fakta sejarah, akan tetapi banyak cerita fiksi yang berangkat dari fakta-fakta sejarah. Maka dari itu fiksi dibedakan menjadi beberapa jenis.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa [15/9/2020] tentang fiksi adalah.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku Credit: freepik.com

Fiksi adalah cerita rekaan yang tentunya memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa kamu kenali. Fiksi adalah karya sastra yang memiliki sifat dasar yang umum sebagai penanda bentuk karangan fiksi. Tokoh, setting, dan persoalan di dalam cerita fiksi bersifat realitas imajinatif bukan objektif.

Kebenaran yang ada di dalam karangan fiksi adalah bukan kebenaran objektif, melainkan kebenaran logis melalui penalaran. Kebenaran logis ini menyebabkan setiap karangan fiksi adalah karya yang selalu memiliki penafsiran yang berbeda-beda pada setiap pembaca.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fiksi adalah cerita rekaan yang memiliki ciri-ciri tertentu. Berikut ciri-ciri fiksi yang bisa kamu kenali:

- Fiksi memiliki kebenaran relatif dan tidak mutlak.

- Fiksi adalah cerita yang bersifat rekaan atau berupa imajinasi pengarang [subjektif]

- Fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca.

- Karya fiksi tidak memiliki sistematika penulisan yang baku.

- Biasanya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif.

- Fiksi adalah cerita yang mengandung pesan moral atau amanat tertentu.

- Menampilkan sudut pandang berbeda

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Unsur fiksi adalah segala hal yang ada di dalam karya sastra fiksi. Berikut unsur-unsur diksi yang perlu kamu ketahui:

- Tema, merupakan ide pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita fiksi. Sering kali tema diangkat dari konflik kehidupan.

- Plot, merupakan dasar cerita atau pengembangan fiksi.

- Alur, adalah rangkaian cerita fiksi. Alur terdiri dari alur maju, alur mundur, atau alur maju-mundur. Penyelesaian alur bisa berbentuk alur klimaks dan alur anti klimaks.

- Setting, merupakan tempat terjadinya cerita, dibedakan menjadi setting geografis [tempat kejadian], dan setting antropologis [situasi masyarakat, Kejiwaan, adat istiadat].

- Tokoh, merupakan pelaku yang menghidupkan cerita fiksi. Tokoh terdiri dari tokoh utama [protagonis], tokoh lawan [antagonis], dan tokoh penengah.

- Sudut pandang, adalah hal yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Sudut pandang bisa berupa gaya orang pertama tokoh utama, atau gaya orang ketiga serba tahu.

- Suasana, adalah unsur fiksi yang mendasari suasana cerita penokohan yang menimbulkan konflik. Suasana bisa menyedihkan, mengharukan, menyenangkan, dan menantang.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi membaca buku | unsplash.com/@fabspotato

Menurut teori pengkajian fiksi, jenis-jenis fiksi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu fiksi historis, fiksi biografis, dan fiksi sains.

Fiksi historis, adalah fiksi yang berangkat dari fakta sejarah. Data dalam fiksi seperti latar tempat, tokoh, alur, dan elemen fiksi memiliki kesamaan dengan fakta sejarah yang ada. Fiksi jenis ini justru menjadi alternatif sumber sejarah, meskipun tidak 100 persen benar.

Fiksi biografis, adalah fiksi yang berdasarkan pada fakta penulisan biografi seseorang. Contohnya buku Catatan Seorang Demonstran, Bung Tomo, dan Amien Rais.

Fiksi Sains, adalah fiksi yang berangkat dari dasar penulisan ilmu pengetahuan. Contohnya Supernova karya Dewi Lestari dan Bilangan Fu karya Ayu Utami.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Novel

Novel merupakan sebuah cerita fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama yang kehidupannya dipenuhi dengan pro dan kontra dalam ceritanya. Mulai dari awal hingga akhir, novel memiliki klimaks dan penyelesaian. Ciri-ciri novel adalah:

- Tidak dibaca sekali duduk

- Plot mengarah ke insiden atau kejadian jamak

- Watak tokoh dilakukan pengembangan secara penuh.

- Dimensi ruang dan waktu yang lebih luas, cerita lebih luas dan bisa mencapai keutuhan secara inklusi.

Roman

Roman adalah cerita fiksi yang menceritakan kehidupan seorang atau beberapa tokoh mulai dari lahir hingga kematiannya. Cerita roman biasanya memiliki banyak hikmah dan cenderung mengarah pada cerita klasik. Banyak jenis bacaan roman yang dapat kamu temui, seperti Roman petualangan, Roman psikologis, Roman percintaan, dan lain-lain.

Cerpen

Cerpen adalah karya fiksi dengan cerita yang lebih pendek dan lebih padat dibanding novel dan roman. Ciri-ciri cerpen adalah:

- Bisa dibaca dalam sekali duduk

- Plotnya mengarah hanya kepada suatu insiden atau kejadian tunggal

- Watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh apabila tokoh itu baik maka hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat lainnya tidak

- Dimensi ruang dan waktunya terbatas, cerita lebih berisi, memusat dan mendalam, mencapai keutuhan secara ekslusi.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề