Tokoh yang memiliki peran sekedar untuk menunjang tokoh utama adalah

Oleh: Diannita Ayu Kurniasih, Guru SDN 2 Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah 

KOMPAS.com - Salah satu unsur karya sastra yaitu tokoh. Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 

Berdasarkan watak 

Tokoh dalam cerita berdasarkan wataknya terbagi menjadi: 

  • Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang memiliki sifat baik
  • Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki sifat bertentangan dengan tokoh protagonis
  • Tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah

Berdasarkan peran

Berdasarkan perannya, tokoh dalam cerita dapat dibedakan sebagai berikut: 

  • Tokoh utama, yaitu tokoh yang memiliki paling banyak peran dalam sebuah cerita
  • Tokoh pembantu, yaitu Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama
  • Tokoh figuran, yaitu tokoh yang hanya sesekali muncul

Baca juga: Tokoh dalam Cerita: Protagonis, Antagonis, Tritagonis, dan Figuran

Contoh tokoh dalam cerita

Untuk mengenal tokoh dalam cerita, perhatikan penggalan teks cerita berikut yang dikutip dari “Si Lanang dan Punai Ajaib”: 

Kejadian ajaib yang dilihatnya malam itu diceritakan kepada orangtuanya. Ayah si Lanang pun tercenung mendengar cerita anaknya. Ibunya juga tampak demikian. Mata mereka terbelalak seolah tidak percaya pada apa yang didengarnya. Mulut mereka pun ternganga tanpa sadar.

“Apakah ceritamu tidak mengada-ada, Nak?” tanya ayahnya. “Tidak, Ayah. Itu benar-benar terjadi,” jawab si Lanang. “Kalau memang benar, itu sungguh ajaib, Nak,” timpal ibunya. Selama menjadi peladang, baru kali ini mereka mendengar cerita seperti itu. 

“Ya, itu memang ajaib, Bu.”

“Lalu, apa rencanamu?”

“Saya ingin menangkap burung-burung itu.”

“Apa kau tidak takut, Nak?”

“Tidak, Ibu. Saya merasa kesal. Pekerjaan yang sudah berhari-hari saya lakukan tidak ada hasilnya. Itu semua karena burung punai, Bu. Kita tidak dapat menggarap ladang itu kalau terus diganggu burung itu. Makanya, saya bermaksud memberantas burung-burung itu. Apa pun risikonya, saya tidak takut.”

“Bagus, Nak,” timpal ayahnya, “kita memang tidak boleh menyerah. Kalau gampang menyerah, kita tidak akan berhasil.”

Penjelasan

Tokoh dalam cerita tersebut yaitu Lanang, ayah lanang, dan ibu Lanang. 

Burung Punai tidak termasuk tokoh dalam penggalan cerita tersebut karena tidak terlibat langsung dalam cerita. 

Baca juga: Contoh Karya Sastra Hikayat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Buku Tematik tema 8 kelas 4 SD subtema 3 pembelajaran 3 halaman 143, 144, 146 dan 149.

Buku Tematik Tema 8 Kelas 4 SD berjudul Daerah Tempat Tinggalku, dan pada Subtema 3 berjudul Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 23 24 28 29 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 3

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci jawaban Buku Tematik tema 8 kelas 4 SD subtema 3 pembelajaran 3 halaman 143, 144, 146 dan 149.

Pembelajaran 3

AYO MEMBACA [Halaman 141-143]

Nelayan dan Ikan Mas

Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek.

Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan.

Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.

Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan.

Kakek mencari ikan menggunakan jala.

Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan.

Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang.

Kakek segera mengangkat jalanya.

Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.

Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia.

Suara itu berasal dari mulut ikan mas.

Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara.

Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut.

Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek.

Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.

Kakek pulang dengan tangan hampa karena seharian kakek tidak mendapatkan ikan.

Tak pelak nenek yang sudah menunggu lama di rumah marah.

Nenek bingung karena tidak ada yang bisa dimakan hari itu.

Untuk menenangkan hati istrinya, kakek menceritakan pertemuannya dengan ikan mas ajaib yang bisa berbicara layaknya manusia dan berjanji mau memenuhi segala permintaannya.

Mendengar cerita kakek, nenek tambah marah karena kakek tidak meminta apa pun dari ikan mas.

Padahal hidup mereka serba kekurangan, bak cucian lapuk, dan tinggal di gubuk reot.

Nenek menyuruh kakek kembali ke laut dan mengajukan permintaan kepada ikan mas.

Nenek menginginkan bak cucian yang baru.

Akhirnya, kakek kembali ke laut dan meminta bak cucian baru kepada ikan mas.

Sungguh ajaib, dalam waktu sekejap sudah ada bak cucian baru di depan rumah.

Keajaiban itu, ternyata tidak membuat nenek bersyukur.

Sebaliknya, nenek semakin serakah.

Nenek menyuruh kakek kembali ke laut untuk mengubah gubuk reotnya menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya.

Kakek pun menuruti keinginan nenek.

Kembalilah kakek ke laut menemui ikan mas dan menyampaikan keinginan istrinya.

Lagi lagi terjadi keajaiban, sepulang dari laut rumah kakek sudah berubah menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya.

Sang nenek masih saja tidak puas dengan rumah barunya.

Banyak permintaan yang nenek ajukan.

Mulai dari istana, menjadi penguasa provinsi atau gubernur, dan menjadi ratu.

Semua sudah kakek sampaikan kepada ikan mas dan terkabulkan.

Dasar manusia serakah, ia ingin meminta lebih.

Akhirnya, nenek menyuruh kakek minta kepada ikan mas agar nenek menjadi dewi laut dan ikan mas menjadi pelayannya.

Mendengar permintaan tersebut, ikan mas tidak menjawab apa pun dan langsung kembali berenang ke laut.

Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi istana dan pelayan-pelayan istrinya.

Kakek hanya melihat gubuk reot dengan beberapa kayu lapuknya.

Sementara nenek tampak duduk melamun memandangi bak cucian yang lapuk seperti sedia kala.

Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 32 33 35 36 37 38 39 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 143

Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!

1. Mengapa cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’ disebut sebagai cerita fiksi?

Jawaban:

Karena cerita tersebut hanya karangan penulis.

2. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?

Jawaban:

Kakek, Nenek dan Ikan Mas yang bisa berbicara.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 144

3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?

Sifat Nenek: serakah, tidak bersyukur

Sifat Kakek: sabar, penurut

Sifat Ikan Mas: baik, bijaksana

4. Hikmah apa yang bisa kamu petik dari cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?

Jawaban:

Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya dan jangan serakah.

5. Sikap apakah yang harus kita hindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa?

Jawaban:

Hindari sifat serakah agar kita selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 134, 135 dan 139: Teknik Dasar Menggambar 3 Dimensi

Bacaan Halaman 144-145

Berdasarkan cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’, kamu dapat memahami adanya tokoh dan peran tokoh.

Dalam cerita fiksi, tokoh memegang peranan penting.

Tokoh akan membuat suatu cerita lebih hidup dan menarik seolah-olah terjadi di alam nyata.

Tokoh adalah orang yang menggambarkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita yang diperankan.

Para tokoh dalam cerita memiliki peranan masingmasing yang berbeda satu tokoh dengan tokoh lainnya.

Mari kita mengingat kembali mengenai tokoh dalam cerita fiksi.

Pada dasarnya, tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan [pembantu].

Pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengenal berbagai tokoh dalam cerita.

Mari, kita mengingat kembali.

1. Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita.

Tokoh utama paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

Bahkan dalam novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman novel yang bersangkutan.

2. Tokoh Tambahan [pembantu]

Tokoh tambahan [pembantu] adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita.

Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang tokoh utama.

Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan antagonis.

Mengapa dikatakan tokoh protagonis dan antagonis?

1. Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca.

Protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca.

2. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca.

Tokoh antagonis ini menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca yang tidak sesuai dengan isi cerita yang didambakan oleh pembaca.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 146

AYO BERDISKUSI

Berdasarkan penjelasan tentang tokoh dan jenisnya, diskusikan bersama dua orang temanmu tentang tokoh utama dan tokoh pembantu dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’.

Selanjutnya berdasarkan peranannya, tuliskan tokoh protagonis
dan tokoh antagonis dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’.

Tulislah hasil diskusimu pada kotak berikut.

Jawaban:

Tokoh utama: Kakek

Tokoh pembantu: Nenek dan Ikan Mas

Tokoh protagonis: Kakek dan Ikan Mas

Tokoh antagonis: Nenek

Bacaan Halaman 146-147

Peran tokoh dalam cerita sebenarnya menggambarkan peran manusia dalam kehidupan nyata.

Dalam kehidupan nyata manusia mempunyai karakter berbeda-beda.

Ada yang berkarakter baik dan ada yang berkarakter tidak baik.

Ada yang menyenangkan dan ada tidak menyenangkan.

Semua itu merupakan keragaman karakteristik individu.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk.

Artinya, masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Apa sebenarnya karakteristik itu? Apa saja jenis karakteristik masyarakat Indonesia?

Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilainilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan.

Karakteristik juga berarti ciri atau karakter secara alamiah yang melekat pada diri seseorang.

Jadi, karakteristik individu adalah ciri atau karakter yang melekat pada diri individu.

Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan.

Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia bukan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia juga bukan sumber timbulnya konflik atau masalah.

Sebaliknya, keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan Indonesia.

Bagaimanakah cara kita menghadapi karakteriksik masyarakat Indonesia?

Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya saling menghormati perbedaan karakteristik antar masyarakat.

Banyak manfaat atas keragaman karakteristik masyarakat Indonesia.

Beberapa manfaat yang dimaksud sebagai berikut.

1. Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu.

2. Belajar bersosialisasi.

3. Belajar toleransi.

4. Saling melengkapi sesama individu.

5. Hidup rukun dalam masyarakat.

Bacaan Halaman 147-148

Pekerjaan merupakan salah satu jenis karakteristik individu dalam masyarakat.

Misalnya, petani merupakan pekerjaan mayoritas bangsa Indonesia sebagai negara agraris.

Nelayan adalah pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat di daerah pantai.

Adapun di daerah pegunungan sebagian warganya menggarap perkebunan.

Banyak ragam pekerjaan dalam masyarakat.

Pekerjaan yang ditekuni masyarakat sesuai dengan kondisi lingkungan alam sekitar.

Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi.

Ingatkah kamu yang dimaksud kegiatan ekonomi?

Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada dasarnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Jadi, pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi.

Pada dasarnya, pekerjaan dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan suatu barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang.

Contohnya petani [menghasilkan padi dan jagung], nelayan [menghasilkan ikan], peternak [menghasilkan daging, susu, dan woll], penjual kue, dan perajin.

2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa

Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang hasilnya bukan berupa barang, tetapi hasil pekerjaannya dapat dinikmati dan dirasakan orang lain.

Contohnya guru, dokter, perawat, tukang potong rambut, polisi, tentara, dan seniman.

Jenis pekerjaan jasa ini dibutuhkan masyarakat luas, terutama di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, layanan transportasi, ketertiban dan keamanan, serta pariwisata.

Oleh karena itu, pekerjaan yang menghasilkan jasa disebut sebagai pekerjaan yang berkaitan dengan sosial budaya.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 149

AYO MENCOBA

Kamu telah memahami jenis-jenis pekerjaan, baik pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan yang menghasilkan jasa.

Sekarang lakukan pengamatan terhadap lingkungan tempat tinggalmu.

Tuliskan jenisjenis pekerjaan yang ditekuni masyarakat tempat tinggalmu.

Kelompokkan jenis-jenis pekerjaan tersebut dalam dua kelompok yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa atau pekerjaan yang berhubungan dengan sosial budaya.

1. Petani termasuk ke dalam kelompok jenis pekerjaan menghasilkan barang.

Jawaban:

2. Penjahit termasuk ke dalam kelompok jenis pekerjaan menghasilkan jasa.

3. Tukang pijat termasuk ke dalam kelompok jenis pekerjaan menghasilkan jasa.

4. Pedagang termasuk ke dalam kelompok jenis pekerjaan menghasilkan barang.

5. Penjual kue termasuk ke dalam kelompok jenis pekerjaan menghasilkan barang.

Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

[Tribunnews.com/Widya]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề