Transaksi yang dicatat di neraca dagang ditunjukkan oleh nomor

Apa itu: Neraca pembayaran [balance of payment] adalah sistem pembukuan double-entry yang merangkum transaksi ekonomi suatu negara dengan seluruh dunia selama periode tertentu. Dua komponen neraca pembayaran adalah transaksi berjalan dan transaksi modal.

Rumus neraca pembayaran

Secara teoritis, transaksi berjalan ditambah transaksi modal harus sama dengan nol.

Tapi, itu sulit dicapai dalam praktik. Sumber data dan metode pencatatan yang berbeda sering kali menghasilkan angka akhir yang tidak konsisten. Oleh karena itu, ekonom menambahkan perbedaan statistik [statistical discrepancy] dalam persamaan.

Jadi, secara matematis, rumus neraca pembayaran adalah sebagai berikut:

  • Neraca berjalan + Neraca modal + Perbedaan statistik = 0

Komponen neraca pembayaran

Neraca pembayaran terdiri dari dua komponen, yaitu:

  • Transaksi berjalan merupakan pendapatan bersih negara
  • Transaksi modal merupakan perubahan bersih dalam kepemilikan aset nasional

Beberapa literatur mungkin mengkategorikan neraca pembayaran menjadi tiga komponen dan memisahkan transaksi modal menjadi transaksi modal dan transaksi keuangan.

Transaksi berjalan

Transaksi berjalan terdiri dari:

  • Neraca perdagangan
  • Pendapatan investasi bersih
  • Transfer sepihak bersih

Transaksi berjalan biasanya lebih rentan terhadap perubahan neraca perdagangan daripada komponen lainnya. Itu karena neraca perdagangan biasanya menyumbang porsi yang paling signifikan.

Nah, mari kita bahas komponen-komponen transaksi berjalan satu per satu.

Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor. Kita sering menyebutnya sebagai ekspor neto.

Ekspor-impor melibatkan barang dan jasa. Transaksi barang terdiri dari barang dagangan umum, emas nonmoneter, dan ekspor neto barang yang diperdagangkan. Sedangkan transaksi jasa terdiri dari berbagai jasa, mulai dari jasa manufaktur, jasa pemeliharaan dan perbaikan, jasa transportasi, jasa perjalanan wisata, hingga jasa keuangan.

Secara keseluruhan, jika nilai ekspor melebihi impor, suatu perekonomian mengalami surplus perdagangan [neraca perdagangan positif]. Kebalikannya adalah defisit perdagangan [neraca perdagangan negatif] di mana ekspor lebih rendah dari impor.

Pendapatan investasi bersih termasuk kompensasi atas jasa faktor produksi seperti bunga dan pembayaran dividen. Kami menyebut imbalan ini sebagai pendapatan faktor.

Pendapatan faktor adalah komponen kunci untuk membedakan produk nasional bruto [gross national product atau GNP] dari produk domestik bruto [PDB]. Kita dapat menghitung GNP dengan menambahkan pendapatan faktor bersih ke PDB.

GNP = PDB + Pendapatan faktor bersih dari luar negeri

Istilah lain untuk pendapatan investasi bersih adalah pendapatan primer.

Transfer sepihak bersih terdiri dari pembayaran internasional selain untuk memperoleh barang, jasa, atau aset. Contohnya adalah sumbangan, bantuan langsung, hadiah, dan remitansi tenaga kerja.

Transaksi modal mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penjualan dan pembelian aset. Ini adalah kebalikan dari transaksi berjalan. Maksud saya, jika transaksi berjalan positif, transaksi modal harus negatif. Sebaliknya, jika transaksi berjalan positif, maka transaksi modal harus negatif. Dengan demikian, jumlah keduanya akan menjadi nol.

Katakanlah, suatu negara mengalami defisit transaksi berjalan. Dibutuhkan dana masuk untuk menutupi dan membiayai defisit transaksi berjalan. Akibatnya, neraca modal akan surplus. Dan, surplus menunjukkan negara tersebut adalah peminjam dari seluruh dunia.

Komponen akun modal terdiri dari:

  • Transfer modal dan penjualan bersih aset nonkeuangan yang tidak diproduksi. Contoh aset nonkeuangan yang tidak diproduksi adalah kontrak, sewa, lisensi, dan aset pemasaran.
  • Neraca keuangan terdiri dari transaksi untuk investasi langsung, investasi portofolio, derivatif keuangan, dan investasi lainnya.

Mengapa neraca pembayaran penting?

Neraca pembayaran menunjukkan kepada Anda bagaimana suatu negara berpartisipasi dalam perekonomian dunia. Perubahan komponennya mencerminkan perubahan penawaran dan permintaan, tidak hanya untuk barang dan jasa, tetapi juga mata uang dan aset negara.

Komponen neraca pembayaran memiliki hubungan yang erat dengan variabel ekonomi lainnya seperti nilai tukar, inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.

Efek pada pertumbuhan ekonomi

Menganalisis komponen neraca pembayaran berguna dalam merumuskan strategi dan mengambil keputusan. Misalnya, ketika beberapa negara mengalami defisit transaksi berjalan, itu bisa menjadi indikasi bahwa produk mereka kurang kompetitif di pasar internasional.

Atau, defisit juga bisa menandakan ekonomi negara-negara tersebut sedang tumbuh. Dalam hal ini, permintaan agregat melampaui penawaran agregat [kesenjangan inflasioner]. Untuk menutupi permintaan, mereka harus mengimpor lebih banyak produk.

Jika impor sebagian besar barang modal, itu bisa menjadi sinyal bahwa negara-negara tersebut sedang meningkatkan kapasitas produksinya. Kita berharap mereka dapat meningkatkan produksi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat di masa depan. Oleh karena itu, harapannya, defisit transaksi berjalan dapat berubah menjadi surplus transaksi berjalan di masa depan.

Efek pada nilai tukar

Transaksi berjalan juga berhubungan dengan nilai tukar. Ekspor dan impor melibatkan mata uang untuk pembayaran.

Ekspor meningkatkan permintaan mata uang domestik. Orang asing membutuhkan mata uang domestik untuk membayar. Peningkatan permintaan mendorong naiknya harga mata uang domestik [nilai tukar] terhadap mata uang negara mitra [apresiasi].

Di sisi lain, impor mengurangi daya beli mata uang domestik. Konsumen domestik harus menukar [menjual] mata uang domestik dengan mata uang negara mitra untuk membayar barang impor. Penjualan tersebut menyebabkan mata uang domestik jatuh [depresiasi].

Dengan demikian, defisit transaksi berjalan menyebabkan depresiasi nilai tukar karena impor lebih tinggi daripada ekspor. Sebaliknya, surplus transaksi berjalan menyebabkan apresiasi nilai tukar mata uang domestik.

Selanjutnya, pada saat defisit transaksi berjalan, agar neraca pembayaran sama dengan nol, neraca modal harus positif [arus masuk modal asing]. Arus masuk modal meningkatkan permintaan mata uang domestik, yang menyebabkan apresiasi nilai tukar.

Oleh karena itu, meskipun suatu negara mengalami defisit transaksi berjalan selama bertahun-tahun, nilai tukarnya tidak terdepresiasi lebih dalam. Surplus modal mengimbangi efek depresiasi dari defisit transaksi berjalan.

Hal yang sama berlaku ketika terjadi surplus transaksi berjalan.

Pernahkah kalian mengamati barang-barang yang sedang kalian pakai saat ini? Kira-kira barang tersebut buatan mana ya, lokal atau impor? Lalu bagaimana ceritanya banyak produk luar negeri bisa masuk ke dalam negeri secara bersamaan? Ini tidak lain karena adanya perdagangan internasional. Nah, jika kita bicara tentang jual dan beli, tentu tidak terlepas dari urusan uang dimana kita biasanya akan dihadapkan pula dengan neraca pembayaran, termasuk komponen yan ada didalamnya.

Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu ikhtisar yang meringkas transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu dimana pada umumnya satu tahun. Sistem pencatatan pada neraca pembayaran dibedakan menjadi dua, yaitu pencatatan debet dan pencatatan kredit.

Transaksi debit adalah transaksi yang mengakibatkan mengalirnya arus uang atau devisa dari dalam negeri ke luar negeri. Ini dikenal juga sebagai transaksi negatif karena mengurangi posisi cadangan devisa negara. Sebagai contoh, pembayaran barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri, pembayaran bunga dan denda, pemberian hadiah atau hibah ke luar negeri, pembelian valuta asing hingga investasi jangka pendek/panjang yang diinvestasikan di negara lain.

Sementara itu, transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini juga dikenal dengan transaksi positif karena mengakibatkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Adapun contoh dari transaksi ini berupa penerimaan atas ekspor barang dan jasa ke negara lain, penerimaan jasa dari negara lain, penerimaan bunga dan deviden, penerimaan hadiah, hingga penjualan valuta asing dan investasi jangka pendek/panjang yang diinvestasikan di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

[Baca juga: Bentuk-Bentuk dan Dampak Perdagangan Internasional]

Ketika sisi debet lebih besar dibandingkan sisi kredit maka neraca pembayaran negara tersebut mengalami defisit yang mengakibatkan cadangan devisa berkurang. Sebaliknya, ketika sisi kredit lebih besar dibandingkan sisi debet, maka neraca pembayaran negara tersebut berada dalam kondisi surplus yang mengakibatkan cadangan devisa meningkat.

Neraca pembayaran yang dimiliki oleh suatu negara memiliki beberapa komponen yang tidak dapat saling dilepaskan. Komponen tersebut meliputi:

a. Neraca Berjalan [Current Account]
Komponen neraca pembayaran pertama adalah neraca berjalan [Current Account], yang dalam hal ini terdiri 3 bentuk. Ketiganya termasuk neraca perdagangan, neraca jasa dan neraca transaksi sepihak.

Neraca perdagangan atau neraca ekspor impor merupakan neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua negara atau lebih. Terdapat 3 kemungkinan kondisi neraca perdagangan, yaitu neraca surplus ketika ekspor lebih tinggi dibandingkan impor, neraca defisit ketika impor lebih tinggi dibandingkan ekspor, dan neraca berimbang ketika kondisi ekspor sama dengan kondisi impor.

Neraca jasa [balance of service account] adalah ikhtisar yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran devisa serta selisihnya karena penerimaan dan pemberian jasa. Contoh transaksi yang akan di catat dalam neraca jasa adalah perjalanan luar negeri, pengangkutan, asuransi bunga, keuntungan, hingga upah pekerja asing.

  • Neraca transaksi sepihak [transaksi unilateral]

Transaksi unilateral merupakan transaksi yang berjalan satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar barang atau bantuan yang telah diberikan. Transaksi yang termasuk ke dalam transaksi unilateral adalah hadiah, bantuan dan transaksi sepihak itu sendiri. Transaksi debit terjadi ketika negara memberikan bantuan atau hadiah kepada negara lain. Sedangakan transaksi kredit terjadi ketika negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain.

b. Neraca MOdal [capital account]

Neraca modal adalah negara yang mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran sehubungan dengan pinjaman dan penanaman modal yang terjadi di antara dua negara atau lebih baik untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.

Contoh transaksi yang dicatat dalam neraca modal adalah investasi jangka pendek [obligasi], investasi jangka panjang [seperti saham], jual beli efek, penanaman modal asing, bantuan luar negeri dan pembayaran utang luar negeri.

c. Neraca Moneter [monetary account]

Neraca moneter adalah neraca yang mencatat mutasi atau perpindaham posisi keuangan yang berhubungan dengan IMF serta memperlihatkan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara. Transaksi yang akan di catat dalam neraca moneter adalah cadangan yang berupa emas atau valuta asing.

Neraca pembayaran yang disusun oleh suatu negara memiliki beberapa fungsi atau manfaat, diantaranya adalah:

  • Sebagai alat pengambilan keputusan yang tepat dari pemerintah terkait dengan jumlah barang dan jasa dalam perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk mengukur keadaan ekonomi yang berhubungan dengan perdagangan internasional suatu negara.
  • Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengambil langkah yang tepat di bidang moneter dan fiskal.
  • Sebagai bahan pertimbangan guna menjalin kerja sama atau hubungan ekonomi internasional dengan negara lain.
  • Sebagai bahan informasi yang rinci terkait dengan perdagangan internasional.
  • Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara lain.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề