Ilustrasi pameran. [Photo by Geri Mis on Unsplash]Bola.com, Jakarta - Pameran adalah kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga diapresiasi oleh orang lain. Pameran juga disebut sebagai kegiatan untuk menyampaikan sebuah ide melalui karya seni.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] daring, pameran adalah pertunjukan [hasil karya seni, barang hasil produksi, dan lain sebagainya].
Pameran bisa dilakukan di mana saja, termasuk di sekolah. Pameran sekolah merupakan kegiatan mempertunjukkan hasil kreativitas dari karya siswa maupun guru untuk bidang studi tertentu.
Adanya kegiatan pameran yang diadakan di sekolah tentu sangat bermanfaat, terutama bagi para siswa. Apa saja manfaat pameran bagi siswa di sekolah?
Berikut ini rangkuman tentang manfaat pameran bagi siswa di sekolah yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman smadwiwarna.sch.id, Kamis [13/1/2022].
Berita video mari lebih mengenal soal komunitas Parkour Jakarta.
Pameran yang diadakan di sekolah bisa sebagai sarana untuk memupuk, membina dan mengembangkan bakat siswa. Hal itu karena karya seni yang dipamerkan akan mendapatkan apresiasi dari banyak orang.
Dari apresiasi tersebut siswa akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari karya dipamerkan. Selain itu, melalui kegiatan pameran ini siswa juga dilatih untuk memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya seni orang lain.
Penilaian yang diberikan bisa dilakukan secara tertulis, lisan maupun melalui sikap dan perbuatan.
Pada kegiatan pameran di sekolah siswa tentunya akan mengeluarkan ide gagasan dalam wujud karya seni. Setelah itu, para pengunjung yang melihatnya dan memberikan apresiasi serta penilaian terhadap karya seni tersebut.
Proses apresiasi ini dibedakan menjadi dua yaitu apresiasi aktif serta pasif.
Satu di antara manfaat pameran bagi siswa di sekolah adalah melatih siswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Pameran bukanlah kerja perorangan, melainkan kerja kelompok yang melibatkan banyak orang, baik siswa, guru atau orang lain.
Hal itu berarti saat ada kegiatan pameran siswa jadi belajar bekerja sama dengan orang lain. Hal ini pastinya berguna saat hidup bermasyarakat.
Dari pameran yang diadakan, karya seni yang dibuat oleh siswa akan dilihat oleh banyak orang sehingga akan mendapatkan kritik dan saran.
Kritik dan saran yang diberikan pengunjung tersebut bisa dijadikan motivasi oleh siswa sehingga bisa menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi.
Pameran karya seni ini juga akan menciptakan persaingan yang sehat antarsiswa dan dapat dijadikan motivasi oleh siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat suatu karya seni.
Pameran menjadi satu di antara kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa. Alasannya, karena pameran bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi.
Bagi kebanyakan siswa, pameran ini menjadi tempat untuk merilekskan pikiran. Selain itu, pameran bisa berguna untuk menghilangkan kejenuhan atas kegiatan belajar mengajar di kelas dan mengerjakan tugas dari guru yang menguras pikiran dan banyak energi.
Manfaat pameran yang terakhir, bisa sebagai sarana edukasi. Perlu diketahui, pameran juga berfungsi sebagai sarana untuk mendidik siswa. Dengan begitu, siswa bisa mengetahui pentingnya pengalaman batin.
Pengalaman batin tersebut bermanfaat dalam menyeimbangkan akal serta pikiran. Melihat fungsi satu ini, wajar tentunya pameran sering diadakan oleh sekolah.
Sumber: Website SMA Dwiwarna Boarding School
yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali, sedangkan triennial adalah pameran yang diselenggarakan tiap tiga tahunan.
c. Menurut jenis karya
Pameran menurut jenis karyanya merupakan pameran yang lebih mengetengahkan unsur-unsur yang ada pada karya seni rupa itu sendiri, baik
tema maupun kebijaksanaan pameran yang diambil setelah mencermati karya seni rupa yang dipamerkan. Pameran karya seni rupa berdasarkan pada ragam
jenis karya yang ditampilkan dibedakan menjadi dua, yaitu pameran “homogen” dan pameran “heterogen”. Pameran homogen artinya pameran
yang hanya menampilkan satu karya seni rupa saja, misalnya: pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik, dan lain sebagainya. Pameran
heterogen artinya pameran yang sekaligus menampilkan berbagai jenis karya seni rupa yang dilakukan dalam satu ruang pameran dan dilakukan dalam
waktu bersamaan. d.
Menurut tempat indoor out door Pameran
Indoor adalah
pameran yang
digagas di
dalam gedungbangunan baik di galeri, museum, mall, rumah tinggal, rumah sakit,
hotel, restoran, dan lain-lain. Pameran Outdoor adalah pameran yang diselenggarakan di luar ruangan.
2.2.3. Fungsi Pameran Seni Rupa di Sekolah
Penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses pembelajaran seni rupa. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan
menjelang akhir semester atau akhir tahun ajaran. Pameran di sekolah memiliki fungsi sebagai sarana yang strategis dalam memupuk, membina, dan
mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni yang dipamerkan. Melalui kegiatan pameran siswa dilatih untuk memberikan
tanggapan dan penilaian baik secara lisan, tertulis, maupun melalui perbuatansikap. Kehadiran pameran dalam konteks pembelajaran di sekolah
memiliki fungsi tersendiri, di antaranya fungsi pendidikan edukasi dan fungsi hiburan rekreasi. Melalui kegiatan pameran, para siswa diberi kesempatan untuk
melakukan penilaian terhadap karya seni yang dipamerkan. Kegiatan pameran juga menyajikan hiburan bagi warga sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni seniman dengan pengamat seni apresiator. Hal tersebut sejalan
dengan pandangan Wartono dalam Sobandi: 2008, bahwa fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakikatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni
pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan
apresiasi masyarakat tehadap seni. Selanjutnya, Cahyono dalam Sobandi 2008:190 membedakan fungsi
pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.
Fungsi apresiasi, diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Sikap menghargai suatu karya seni diharapkan dapat muncul melalui
kegiatan pameran. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat apresiator
melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan pameran juga akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif
biasanya dilakukan oleh seniman, setelah menonton pameran kemudian termotivasiterdorong untuk mencipta karya seni, sedangkan apresiasi pasif
biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami, menilai, dan menghargai karya seni.
Fungsi edukasi, dimaksudkan bahwa kegiatan pameran karya seni akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya
nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Begitu pula halnya dengan pameran sekolah, tentunya karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-
nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah. Fungsi rekreasi, dimaksudkan bahwa kegiatan pameran dapat memberikan
rasa senang sehingga dapat memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Setelah menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang, dan
memberikan pencerahan. Lebih jauh lagi kegiatan menonton pameran terkait dengan salah satu fungsi seni sebagai katarsis pengobat jiwa.
Fungsi prestasi, dimaksudkan bahwa melalui kegiatan pameran dapat diketahui para seniman yang berbakat. Hal tersebut bisa disaksikan dari bentuk-
bentuk kreasi yang ditampilkan. Apresiator bisa memberi penilaian kepada seniman yang menciptakan karyanya berkaitan dengan kreativitasnya.
Nurhadiat dalam Sobandi 2008:190 secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya: 1 meningkatkan apresiasi seni, 2
membangkitkan motivasi berkarya seni, 3 penyegar dari kejenuhan belajar di
kelas, 4 berkarya visual lewat karya seni, 5 belajar berorganisasi. Sementara itu, Rasjoyo dalam Sobandi: 2008 menegaskan bahwa penyelenggaraan pameran
di sekolah ditujukan untuk kepentingan pembelajaran seni dan pengembangan diri, di antaranya adalah : 1 meningkatkan kemampuan siswa dalam memberi
apresiasi terhadap karya orang lain, 2 menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif, 3 melatih kerja
kelompok bekerjasama dengan orang lain, 4 mempertebal pengalaman sosial, 5 melatih siswa untuk bertanggung jawab dan bersikap mandiri, 6 melatih
siswa untuk membuat suatu perencanaan kerja, 7 membangkitkan motivasi dalam berkarya seni, dan 8 sebagai sarana hiburan, untuk penyegar bagi siswa
dari kejenuhan belajar di kelas dan sebagainya. Pameran sebenarnya adalah bagian dari pembelajaran seni rupa pada
standar kompetensi mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Aspek yang dinilai dalam pembelajaran pameran adalah menyiapkan karya dan menata karya
seni rupa. Hal tersebut dapat dilihat dalam muatan kurikulum satuan pendidikan pada kompetensi tingkat dasar yakni: kemampuan
menyiapkan karya seni rupa buatan sendiri untuk pameran di kelas atau di sekolah dan kemampuan menata
karya seni rupa buatan sendiri dalam bentuk pameran di kelas atau di sekolah. Berkaitan dengan kegiatan apresiasi di sekolah, pameran seni rupa dapat
digunakan sebagai media. Merujuk pendapat Iswidayati 2010:16, pameran seni rupa termasuk dalam kategori media serba aneka, karena di dalam pameran
terdapat papandisplay karya-karya seni rupa dan serangkaian kegiatan kepanitiaan. Pameran seni rupa dapat memberikan ruang yang dinamis bagi siswa
dalam melakukan kegiatan apresiasi. Pameran dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menghargai dan menikmati karya orang lain. Melalui
pameran, masing-masing siswa akan mengamati beragam bentuk karya seni rupa dengan aneka teknik dan gaya ungkapan, sehingga dapat dicerap menjadi
pengalaman estetis. Hal tersebut akan memberi manfaat besar bagi siswa berupa pengalaman, yang bila kebiasaan ini diperbanyak frekuensinya akan
meningkatkan sensitivitas, sadar-estetik, sadar-sosial dan sadar-diri. Hal terpenting dari kegiatan pameran adalah untuk membimbing siswa
melakukan pembelajaran apresiasi. Hal yang diutamakan dalam pembelajaran apresiasi adalah untuk menunjukkan sikap tertentu siswa terhadap karya seni yang
dipilihnya. Sikap yang diharapkan adalah perilaku yang dikendalikan oleh kesadaran perasaan yang akan muncul dari dampak sebuah pembelajaran
apresiasi, baik berupa hasil pembelajaran maupun hasil ikutan.
2.3. Pembelajaran Seni Rupa di Sekolah
Video yang berhubungan