Abu Bakar mendapat gelar As siddiq ketika peristiwa

Abu bakar mendapat gelar as-siddiq karena membenarkan rasulullah saw dalam peristiwa?

  1. Sa’i
  2. Tawaf
  3. Hijrah
  4. Isra Mikraj
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. Isra Mikraj.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah.

Abu bakar mendapat gelar as-siddiq karena membenarkan rasulullah saw dalam peristiwa isra mikraj.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Sa’i menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. Tawaf menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Hijrah menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Isra Mikraj menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. Isra Mikraj

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

URBANJABAR.com - Abu Bakar, sahabat Nabi dan juga mertua nabi, serta khalifah pertama, memiliki gelar ash shiddiq atau yang bermakna yang benar. 

Berdasarkan riwayat, gelar Abu Bakar ash shiddiq itu berkaitan dengan peristiwa Isra Miraj. 

Bagian peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad yang mana akhirnya Abu Bakar mendapat gelar Ash Shiddiq tersebut?

Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad membuat Abu Bakar mendapat gelar Ash-Siddiq adalah karena ia selalu bersikap membenarkan apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Baca Juga: Lirik Sholawat 'Bika Nahtadi' Mohammed Youssef Dengan Teks Arab, Latin dan Artinya

Mungkin bila kita berada di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun, tidak akan percaya dengan adanya perjalanan dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha dalam kurang satu malam.

Kita pun tidak akan percaya dengan perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad yang menemui Allah subhanallahu ta'ala, hingga menembus langit ke tujuh tanpa memakai pakaian astronot, oksigen, dan perlengkapan luar angkasa lainnya.

Tapi Abu Bakar sebaliknya, meski ia di provokasi oleh Abu Jahal tentang kejadian tidak masuk akal sahabatnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tetaplah Abu bakar yakin dengan apa yang dikatakannya.

Abu Jahal kala itu menyebarkan cerita perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad yang secepat kilat dengan mengendarai Buraq.

Baca Juga: Tips Hidup Sehat di Masa Pandemi dengan Kembali Meluruskan Niat, Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Page 2

Ia mencoba mempengaruhi kaum Quraisy untuk mengolok-olok pengakuan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tersebut.

Karena itulah tujuan Abu Jahal, yaitu membuat kisruh kaum Quraisy agar orang-orang yang telah beriman, goyah dengan keimanannya itu, lalu meninggalkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan islam.

Pada saat terjadinya kerumunan itu dikisahkan, datanglah Abu Bakar. Abu Jahal yang melihat kedatangan sahabat keponakannya itu kemudian berkata kepada Abu Bakar, "Wahai Abu Bakar, bagaimana pendapatmu tentang cerita sahabatmu ini [Rasulullah] bahwa ia semalam telah pergi ke Baitul Maqdis sementara pagi ini ia telah berada di Makkah?”

Abu Bakar menjawab, "Benarkah itu? Jika benar yang dikatakan Rasulullah itu, maka sungguh ia memang benar dan tidak akan pernah berdusta.”

Baca Juga: Tiga Amalan Utama di Malam Nisfu Sya’ban

Sahabat Rasulullah itu pun memberikan argumennya lagi, "Aku membenarkan perkataan beliau dan aku membenarkannya meski lebih jauh daripada itu. Aku akan membenarkan berita apapun dari langit, baik di waktu pagi maupun sore yang datang darinya.”

Abu Jahal yang mendapat tanggapan Abu bakar itu kesal karena tidak sesuai dengan yang diharapkannya bahwa ternyata ia begitu teguh dengan keimanan islamnya itu.

Adanya sikap dan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad itulah yang membuat Abu Bakar mendapat gelar Ash-Shiddiq.

Seperti yang Rasulullah ucapkan atas sikap Abu Bakar itu, “Wahai sahabatku, engkau adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.”

Baca Juga: Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal: Arab, Latin, dan Artinya

Page 3

Contoh Khutbah Jumat Tema Hikmah Berkurban

Kamis, 14 Juli 2022 | 13:39 WIB

Ilustrasi Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq. [Foto: SINDOnews]

Kastolani Sabtu, 06 Maret 2021 - 07:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kisah perjalanan suci Isra Miraj Nabi Muhammad SAW menembus langit ketujuh atau Sidratul Muntaha dalam semalam dengan menunggangi Buraq bagi masyarakat Arab zaman Jahiliah dinilai sebagai cerita yang tidak masuk akal.

Namun, tidak bagi sahabat Abu Bakar Ash Shiqqiq. Dia merupakan orang pertama yang mengimani dan meyakini perjalanan suci Rasulullah SAW. Karena itu, Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq yakni orang yang membenarkan atau memercayai.

Abu Bakar bernama Abdullah bin Usman. Ada pula yang memanggilnya Atiq karena ketampanan wajahnya. Abu Bakar merupakan orang terdekat Rasulullah yang selalu mempercayai segala perkataan utusan Allah tersebut. Tanpa pikir panjang, Abu Bakar menyatakan diri masuk Islam setelah mendengar dakwah Nabi Muhammad Saw.

Puncaknya, ketika Rasulullah Saw menceritakan perjalanan luar biasa Isra Mi'raj pada para sahabat. Saat itu, Abu Bakar langsung memercayainya. Kisah Nabi tentang menceritakan perjalanannya ke Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha itu sontak mendapat cemoohan dari orang-orang di sekitarnya, salah satunya Abu Jahal.

BACA JUGA:
Hikmah Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa dalam Alquran

Kemudian Rasulullah SAW kembali ke Mekah dan menceritakan kepada orang-orang bahwa ia baru saja menjalani Isra, maka banyak orang yang tadinya ikut shalat bersama Nabi SAW mendapat ujian berat.

Dalam Tafsir Ibu Katsir diterangkan sejumlah orang-orang Quraisy bersiap-siap menuju ke rumah Abu Bakar. Lalu mereka bertanya, "Bagaimanakah pendapatmu tentang temanmu [yakni Nabi Saw.]? Dia menduga bahwa dirinya telah mengunjungi Baitul Maqdis dan kembali ke Mekah dalam satu malam saja."

Sahabat Abu Bakar balik bertanya, "Apakah dia telah mengatakan hal itu?" Mereka menjawab, "Ya, benar." Maka Abu Bakar berkata, "Saya bersaksi bahwa sesungguhnya jika dia [Nabi SAW] benar-benar mengatakan hal itu, sungguh dia [Rasulullah] adalah benar." 

Mereka bertanya, "Apakah kamu [Abu Bakar] perca­ya, sekalipun dia [Rasulullah SAW] mengatakan bahwa dirinya datang ke negeri Syam, lalu kembali ke Mekah dalam satu malam sebelum pagi hari tiba?" Sahabat Abu Bakar menjawab, "Ya, saya percaya kepadanya [Nabi SAW] lebih jauh dari itu. Saya percaya kepadanya akan berita dari langit."

Abu Salamah mengatakan bahwa karena peristiwa tersebut, maka Abu Bakar dijuluki dengan panggilan " Ash-Shiddiq".

Cinta Rasulullah

Abu Bakar sudah sangat percaya dengan apa pun yang dikatakan Rasulullah Saw, tanpa menyisakan keraguan sekalipun hanyalah sedikit.Hal ini dijabarkan Rasulullah SAW, dalam salah satu sabdanya:“Setiap orang yang aku seru ke Islam akan mempunyai keraguan atau paling tidak mempunyai pertanyaan tentang-Ku atau Islam. Abu Bakar adalah satu satunya orang yang tidak bertanya apapun ketika aku mengundangnya dan tidak ada keraguan sedikit pun … “

Abu Bakar juga yang senantiasa menjadi pelindung Rasullullah SAW, bahkan rela mati.

Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW kepada kaum Quraisy terus mendapat tentangan dan serangan hingga makar pembunuhan. Mereka semakin membenci ajakan Rasulullah untuk beriman kepada Allah SWT.

Di masa yang sulit itu, Nabi SAW kemudian memerintahkan kepada para sahabatnya untuk sembunyi-sembunyi hijrah dari Mekah ke Madinah. Sedangkan Nabi SAW dan beberapa sahabatnya masih tinggal di di Mekkah. Nabi menunggu turunnya ayat dari Allah untuk pergi hijrah.

Tepat tanggal 26 Shafar 622 Masehi atau tepat 17 Juni, Nabi Muhammad SAW didampingi Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq pergi ke Goa Tsur.

Nabi SAW memberi tahu Abu Bakar bahwa harus pergi hijrah malam itu dan menunjuk Abu Bakar untuk menyertainya.

Dari Aisyah radliallahu anha, dia berkata, "Abu Bakr pernah meminta izin kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk hijrah ketika gangguan [orang-orang Quraisy] semakin menjadi-jadi, lalu beliau bersabda kepadanya: "Berdiam aja dulu." Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, apakah anda hendak menunggu perintah?" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Aku berharap hal itu."

Aisyah melanjutkan, "Abu Bakr lalu menunggu [perintah hijrah], suatu hari yaitu diwaktu siang, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam datang menemuinya, beliau lalu menyerunya: "Suruhlah orang-orang yang ada di sisimu untuk keluar." Abu Bakr menjawab, "Sesungguhnya dia adalah kedua puteriku." Beliau bersabda: "Apakah kamu merasa bahwa diriku telah diizinkan untuk berhijrah?" Abu Bakr berkata, "Apa perlu ditemani?" Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab: "Benar, aku perlu ditemani."

Abu Bakr berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki dua ekor unta yang telah aku persiapkan untuk berhijrah." Kemudian Abu Bakr memberi salah satu hewan tunggannya, yaitu al Jada`, keduanya pun berangkat hingga sampai di gua Tsur lalu keduanya bersembunyi di dalamnya.

Persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar di Goa Tsur tersebut nyaris diketahui para musuhnya yang terus mengejar Rasulullah SAW. Namun, dengan pertolongan Allah SWT, Rasulullah dan Abu Bakar selamat.


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Gelar Ash Shiddiq Peristiwa Isra Miraj nabi muhammad saw abu bakar

​ ​

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề