Allah SWT mengutus para rasul dari kalangan manusia agar dapat

Pertanyaan:

Kenapa Allah SWT tidak mengutus rasul kepada manusia dari malaikat saja, bukankah malaikat bisa berubah bentuk jadi manusia dengan izinNya?

Jawaban [Wallahu a’lam]: Allah SWT menjawab pertanyaan seperti ini yg dilontarkan orang2 Quraisy dalam ayat QS. Al-An’am: 9

[وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ]

Manusia diciptakan di muka bumi ini dengan tujuan yang agung. Selain untuk beribadah kepada Allah juga sebagai khaliifatan fiil ardhi, pemimpin di muka bumi. Dengan potensi yang telah diberikan, manusia dianggap mampu oleh Allah sebagai pengemban amanah. Dimana langit, bumi serta gunung-gunung pun tak sanggup memikulnya. Sebagaimana termaktub dalam surat al Ahzab ayat 72.

Dalam perjalanan mengabdi kepada Allah, manusia memiliki beragam aturan yang harus ditaati juga problematika kehidupan yang datang silih berganti. Ada yang bersifat perintah untuk dikerjakan, ada yang bersifat larangan untuk ditinggalkan. Maka oleh sebab itu Allah mengutus seorang rasul sebagai penunjuk jalan sekaligus pemberi kabar. Menyampaikan risalah kenabian untuk membimbing manusia menggapai tujuan tersebut.

Rasul diutus ditengah manusia

Semua rasul yang diutus Allah Subhanahu Wa Ta’ala semuanya adalah lelaki dari kalangan manusia, dilahirkan sebagaimana manusia dilahirkan, dimatikan sebagaimana manusia dimatikan, memiliki perasaan sebagaimana manusia berperasaan dan melakukan aktivitas sebagaimana manusia beraktivitas pada umumnya.

Sehingga Rasul merupakan bentuk contoh yang paling ideal untuk diteladani. Sebab rasul manusia dan diutus ditengah manusia. Allah menjadikan Rasul Muhammad dari kalangan manusia biasa. Mengapa kalau bukan untuk memudahkan kita mengikutinya tanpa sebarang alasan. Kalau Allah memilih Rasul dari kalangan malaikat, manusia akan mempunyai banyak alasan, ‘Dia malaikat, dia tidak mengantuk, tidak lapar, tidak kahwin, tidak ada nafsu. Kita lain.

Namun bukan berarti para rasul itu sama persis dengan manusia lainnya dalam semua segi namun mereka telah dikhususkan oleh Allah swt daripada semua manusia dengan diberikannya wahyu, diberikan kelebihan dari segi akhlak yang jauh lebih mulia dari manusia selainnya, dari segi ketaatannya kepada Allah dan lainnya.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ

“Katakanlah [Wahai Muhammad]: “Sesungguhnya aku ini hanya manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku.” [QS. Al Kahfi : 110]

Karena Para rasul itu suci, mengapa tidak diutus dari para malaikat, tetapi diutus dari manusia yang lemah? dan juga jika rasul berasal dari malaikat, tidakkah akan lebih banyak manusia yang beriman?

“Katakanlah [Muhammad], “Sekiranya di bumi ada para malaikat yang berjalan dengan tenang, niscaya kami turunkan kepada mereka malaikat dari langit untuk menjadi rasul” [QS. Al-Isra : 95]

Hikmah diutusnya rasul dari kalangan manusia

Nabi-nabi diutus untuk menjadi contoh bagi manusia dari segala aspek, tentu mereka harus berasal dari manusia. dengan kata lain, nabi atau rasul harus berasal dari mereka yang juga merasakan dingin dan lapar, mengalami kesusahan, menjadi ayah, menopang kebutuhan finansial keluarga dan bahkan mati, sehingga manusia bisa menjadikan mereka teladan dalam segala aspek dan tahap kehidupan mereka.

Jika nabi tidak diutus dari golongan manusia, lalu mereka akan berhak untuk  mengatakan: ”mereka tidak bisa bersimpati kepada kami sebab kami diciptakan dari tanah sedangkan mereka diciptakan dari cahaya”, sehingga mereka menjalankan perintah Allah dengan lebih baik dari kami dan mereka tidak merasa lapar dan susah dalam mematuhinya. Itulah mengapa nabi yang seperti malaikat tidak bisa menjadi contoh bagi manusia dan manusia tidak akan pernah dapat menerima malaikat sebagai pembimbingnya.

Adapun hikmah diutusnya para rasul dari kalangan manusia adalah agar umat manusia mampu dan sanggup memahami risalah yang dibawanya, berinteraksi langsung dengannya,mereka bisa menanyakan perkara-perkara yang mereka hadapi atau meminta nasehat langsung kepadanya, serta mampu menjadikannya sebagai tauladan yang merepresentasikan risalah yang dibawanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karena seandainya para rasul itu dari kalangan malaikat dan jin maka tidaklah mungkin bagi umat manusia untuk mengikuti dan menjadikannya sebagai tauladan dikarenakan perbedaan sifat fisik diantara mereka.

Artinya : “Dan kalau Kami jadikan Rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan Dia seorang laki-laki dan [kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki, tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.” [QS. Al An’am : 9]

Wallahu A’lam

Terkait

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

Jumat , 09 Oct 2020, 07:19 WIB

Republika/Mardiah

Apa Sebenarnya Tujuan Allah Mengutus Rasul? Ilustrasi Rasulullah

Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tujuan dari diutusnya para nabi dan rasul yang bersinggungan dengan tujuan penciptaan manusia adalah penghambaan diri kepada Allah [Al Ubudiyyah]. Sebagaimana dalam Alquran:

Baca Juga

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku," [Surat Adz Dzariyat ayat 56]. 

Jadi tujuan utama yang paling mendasar dari diciptakannya manusia adalah mengenal Allah [marifatullah] dan penunaian kewajiban beribadah kepada-Nya dengan cara yang benar. Bukan untuk mengejar harta, takhta, kekuasaan, atau sekadar makan minum dan menikmati pelbagai kenikmatan duniawi. 

Begitu juga dijelaskan ayat lainnya;

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: 'Bahwasanya tidak ada Tuhan [yang hak] melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'," [Surat Al Anbiya ayat 25].

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat [untuk menyerukan]: "Sembahlah Allah [saja], dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan [rasul-rasul]." [Surat an Nahl ayat 36].

Menurut cendikiawan Muslim asal Turki, Muhammad Fethullah Gulen, ayat tersebut menunjukkan diutusnya para rasul adalah menghindarkan umat manusia dari penyembahan terhadap berhala, membimbing untuk beribadah kepada Allah, dan menjadi teladan bagi manusia. 

"Namun, berkenaan dengan tujuan diutusnya Rasulullah tampaknya agak sedikit berbeda dengan para Rasul lain. Beliau diutus menjadi rahmat bagi alam semesta [rahmatan lil al alamin] dan sekaligus memikul tanggung jawab berdakwah menyeru segenap umat manusia dan jin menuju penghambaan diri kepada Allah," jelas Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.

  • mengutus rasul
  • rasulullah
  • nabi muhammad
  • mengutus nabi
  • allah swt

Alasan Allah Mengutus Para Rasul

Jumat , 01 Oct 2021, 21:45 WIB

republika

Mengapa Allah Mengutus Para Rasul?. Foto: Amal baik karena Allah SWT [ilustrasi]

Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT sudah mengutus Nabi dan Rasul pada setiap zaman dan umat untuk memberikan kabar gembira. Surah An-Nisa Ayat 165 dan tafsirnya menerangkan salah satu alasan Allah SWT mengutus para Rasul agar orang-orang durhaka dan kafir tidak membuat alasan di akhirat nanti.رُسُلًا مُّبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّٰهِ حُجَّةٌ ۢ بَعْدَ الرُّسُلِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ   عَزِيْزًا حَكِيْمًاRasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah Rasul-Rasul itu diutus. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. [QS An-Nisa: 165]Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan, Allah telah mengutus para Rasul yang sebagian telah dikisahkan dan sebagian lagi tidak, supaya mereka menyampaikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar di akhirat dan memberi peringatan kepada orang-orang kafir dan durhaka, bahwa mereka akan mendapat siksa dalam api neraka.Jika Allah tidak mengutus para Rasul kepada manusia, niscaya orang kafir pada hari kiamat nanti akan menyampaikan hujah atau alasan supaya mereka jangan dipersalahkan atau dituntut, sebab belum pernah kedatangan seorang Rasul yang memberi peringatan.Hal ini dijelaskan dalam firman Allah: Dan kalau mereka Kami binasakan dengan suatu siksaan sebelum [Alquran itu diturunkan], tentulah mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang Rasul kepada kami, sehingga kami mengikuti ayat-ayat-Mu sebelum kami menjadi hina dan rendah?" [QS Thaha: 134].Jadi jelas sekali, bahwa hikmah diutusnya para Rasul itu ialah untuk membatalkan hujah atau alasan orang kafir nanti pada hari kiamat.Katakanlah [Muhammad], "Alasan yang kuat hanya pada Allah. Maka kalau Dia menghendaki, niscaya kamu semua mendapat petunjuk." [QS Al-An'am: 149].

Allah Maha Kuasa, tidak dapat dikalahkan dalam segala urusan yang dikehendaki-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatannya. Menurut kebijaksanaan-Nya tidak perlu melayani permintaan orang-orang kafir Yahudi untuk menurunkan sebuah kitab dari langit, sebab sudah ada pengalaman dengan Musa. Mereka pernah meminta yang aneh-aneh kepada Musa, dan setelah permintaannya dipenuhi, mereka semakin menampakkan keingkaran dan keserakahannya.

Baca Juga

  • allah
  • rasul
  • nabi
  • ALlah mengutus rasul
  • Allah mengutus nabi

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề