Jurusan teknologi pangan mengajarkan banyak hal kepada mahasiswa tentang bagaimana cara mengolah sebuah bahan pangan, memproduksi, sampai dengan mengemasnya sehingga nilai gizinya tetap terjaga dan dapat dikonsumsi dengan baik. Jika Diperhatikan, hasik dari teknologi pangan yang kreatif ini telah menghasilkan banyak sekali produk pangan yang bisa dinikmati oleh masyarakat hingga saat ini. Bahkan, beberapa bahan pangan sudah sangat familiar dan menjadi idola di tengah masyarakat. Berikut ini adalah 10 hasil olahan pangan dari teknologi pangan yang sangat kreatif.
1. Tempe
Tempe, salah satu idola di Indonesia. Makanan murah meriah ini memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama protein karena dibuat dari kacang kedelai. Tempe dibuat dengan menambahkan proses fermentasi pada kacang kedelai. Kacang kedelai akan ditempatkan pada wadah dengan diameter yang luas dan ditambahkan ragi. Kemudian, ditutup selama beberapa hari hingga berubah menjadi tempe. Rasa tempe ini sangat gurih dan dapat diolah menjadi beberapa bahan makanan.
2. Oncom
Sama seperti tempe, oncom adalah sebuah makanan yang dibuat dengan konsep fermentasi. Bukan dari kacang kedelai, namun oncom dibuat dari ampas tahu yang kemudian diberi jamur bernama Neurospora Sitophila. Oncom sudah ada sejak jaman nenek moyang Indonesia dahulu kala dan makanan ini pun bisa diolah menjadi berbagai hidangan enak lainnya.
3. Nata de Coco
Nata de coco memiliki tekstur yang kenyal dengan sensasi rasa segar ketika dimakan. Produk ini dibuat dari air kelapa yang difermentasi selama beberapa hari. Proses fermentasi untuk membuat produk nata de coco ini dibantu oleh bakteri yang bernama acetobacter xylinum dimana tentu cara membuatnya akan dipelajari dalam jurusan teknologi pangan. Seperti yang diketahui bahwa nata de coco dapat diolah menjadi berbagai macam olahan minuman seperti hanya diminum dengan air gula, sirup, atau sebagai campuran es buah.
4. Roti
Roti dapat dibilang merupakan salah satu hasil kreatifitas dari teknologi pangan dan juga menggunakan teknik fermentasi terutama dalam proses dimana membuat adonannya menjadi mengembang. Fermentasi pada pembuatan roti ini dilakukan dengan menambahkan ragi pada adonan dimana ragi ini mengandung sebuah bahan yang bernama jamur saccaromyces cerevisiae. Roti sangat populer di kalangan masyarakat sebagai makanan yang mengenyangkan. Selain diolah menjadi makanan utama, roti juga seringkali dimasak untuk dibuat sebagai dessert seperti teman makan eskrim, dan lain sebagainya.
5. Tape
Tape sangat populer, terutama di kalangan masyarakat pedesaan. Tape dibuat dari beberapa bahan pangan yang mengandung karbohidrat seperti singkong, beras ketan, dan pisang. Dalam proses pembuatannya, proses fermentasi juga digunakan yakni dengan menambahkan ragi dan kemudian ditutup dengan rapat selama beberapa hari. Campuran ini akan menghasilkan produk tape yang manis dan terkadang sedikit berair.
6. Yoghurt
produk makanan ini terbuat dari bahan susu yang difermentasikan. Proses fermentasi ini seringkali menggunakan bakteri asa laktat seperti misalnya bakteri lactobacillus bulgaris, streptococcus thermophillus, dan streptococcus lactis. Yoghurt memiliki rasa yang asam namun segar dan sangat bermanfaat untuk menjaga pencernaan, dan lain sebagainya.
7. Keju
Keju adalah sebuah produk yang dihasilkan dari olahan susu, baik itu sus sapi, kambing, atau bahkan kerbau. Produk hasil bioteknologi pangan ini juga mempergunakan konsep fermentasi dalam pembuatannya. Sama seperti pembuatan yoghurt, pembuatan keju pun menggunakan kinerja dari bakteri asam laktat, khususnya lactobacillus bulgarius dan streptococcus thermophillus. Tekstur keju padat namun lembut dan biasanya memiliki rasa yang gurih. Karena itu, keju sangat disukai dan selalu menjadi trend dari dulu hingga sekarang.
8. Terasi
siapa sangka produk makanan yang sedikit berbau khas ini juga adalah hasil bioteknologi pangan. Tepatnya, terasi dibuat dari udang atau ikan yang menggunakan proses fermentasi. Di negara barat, terasi mungkin tidak terlalu dikenal, namun lain halnya dengan di tanah air. Terasi sudah sangat populer dan seringkali digunakan untuk membuat sambal dan berbagai macam makanan lainnya seperti plecing kangkung, nasi goreng, dan lain sebagainya.
9. Tauco
Biji kedelai ternyata tak hanya bisa dimanfaatkan untuk membuat tempe dan tahu, namun juga tauco. Produk makanan hasil dari teknologi pangan ini dibuat dari fermentasi biji kedelai dimana ada 2 mikroorganisme yang digunakan untuk membuat tauco yakni bakteri dan jamur. Tauco biasanya memiliki warna cokelat gelap dengan tekstur yang agak kasar karena biji kedelainya seringkali masih terlihat. Olahan dari tauco pun kini sudah mulai banyak seperti soto tauco, sayur tahu santan dengan tauco, dan lain sebagainya.
10. Cuka
Banyak orang mengira bahwa cuka mungkin dibuat dari bahan kimia. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena cairan berwarna bening ini adalah hasil dari kreatifitas teknologi pangan yakni sebagai hasil oksidasi etanol. Oksidasi etanol ini dilakukan oleh bakteri yang bernama acetobacter. Cuka memiliki rasa yang asam dan banyak digunakan sebagai bahan tambahan kuliner nusantara seperti pempek dari Palembang, pembuatan acar, asinan, sampai dengan tambahan untuk kuah bakso agar lebih memiliki rasa yang segar.
Itulah setidaknya 10 produk makanan yang menjadi bukti nyata kreatifitas dari bioteknologi pangan. Karena ilmu yang terus berkembang, bukan tidak mungkin hasil produksi makanan dari teknologi pangan ini akan semakin banyak dari waktu ke waktu. Makanan yang dihasilkan ini nantinya bukan hanya memiliki rasa yang enak, namun juga pastinya memiliki nilai gizi yang baik dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Home » Kelas III » Pembelajaran 6 Subtema 1 Teknologi Produksi Pangan
Siti, Dayu, Lani, Udin, Beni, dan Edo ingin belajar membuat tempe. Di sekitar tempat tinggal mereka, ada tempat pengolahan tempe. Sebelumnya mereka telah membaca beberapa informasi tentang pembuatan tempe. Bacalah teks bacaan berikut!
Cara Membuat Tempe
Kedelai merupakan hasil perkebunan yang memiliki banyak manfaat. Tempe adalah salah satu hasil teknologi pangan dari kedelai. Cara membuatnya cukup mudah. Kacang kedelai digunakan untuk membuat tempe. Selain itu, ditambahkan ragi tempe serta daun pisang. Pertama, kacang kedelai dicuci hingga bersih. Kemudian, direndam selama 12 sampai 18 jam Kacang kedelai dicuci hingga kulitnya terlepas. Lalu, kacang kedelai dikukus atau direbus hingga empuk. Kacang kedelai yang sudah empuk diangkat dan ditiriskan. Ragi tempe dapat ditaburkan jika suhunya telah berubah menjadi hangat. Kacang kedelai dapat dikonsumsi dalam bentuk yang baru yaitu tempe, melalui teknologi pangan. Teknologi pangan bermanfaat agar kedelai dapat dinikmati sebagai jenis makanan baru. Zat gizi pada tempe dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang telah rusak.Ayo Berlatih
Amati teks pada paragraf terakhir. Apa manfaat teknologi pangan terhadap hasil panen kacang kedelai? Uraikan di bawah ini!Kacang kedelai dapat dikonsumsi dalam bentuk yang baru yaitu tempe. Zat gizi pada tempe dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang telah rusak.Lengkapi kalimat di bawah ini! Gunakan kata-kata dalam kotak untuk membantumu.
Tempe merupakan salah satu makanan yang diolah melalui teknologi pangan. Bahan utamanya adalah kacang kedelai dan ragi tempe. Ragi tempe berguna dalam prosesperubahan dari kacang kedelai menjadi tempe. Ragi tempe ditaburkan di atas kacang kedelai saat suhu kacang kedelai rebus telah turun menjadi hangat. Setelah satu atau dua hari, kedelai akan berubah menjadi tempe. Konsumsi tempe akan memberikan manfaat yang baik bagi tubuh.
Ayo Mengamati
Siti, Dayu, Lani, Udin, Edo, dan Beni ikut serta membuat tempe. Mereka bekerja sama menyiapkan proses pembuatan tempe. Udin dan Edo menyiapkan kompor dan panci. Dayu mencuci kacang kedelai dibantu oleh Lani. Siti dan Beni bertugas merebus kacang kedelai. Siti harus mengisi panci dengan air. Panci yang tersedia berukuran besar. Gelas untuk menuang air berukuran kecil. Siti menghitung banyaknya gelas berisi air agar panci terisi sampai penuh.
Satu panci terisi penuh air setelah dituang 9 gelas satuan. Artinya, volume 1 buah panci setara dengan 9 gelas satuan.Ayo Berlatih Jika air di gelas dituangkan ke dalam panci, lingkari volume air yang lebih banyak!
Tenggang rasa adalah sikap mau memahami keadaan orang lain.Diskusikan dengan temanmu mengenai hal baik dan tidak baik yang mungkin terjadi jika terdapat perbedaan sifat dan kebiasaan dari tiap orang! Hal yang baik dan hal buruk adanya perbedaan sifat dan kebiasaan tiap orang:
- Dengan adanya perbedaan sifat dan kebiasaan tiap orang memunculkan sikap tenggang rasa, memahami perasaan orang lain, saling melengkapi satu sama lain, menghargai perbedaan, dan memperluas wawasan.
- Kemungkinan hal terburuknya adalah bisa berbeda pendapat, perang antar suku, memicu pertengkaran, memaksakan kehendak, dan tidak mau bersatu.
Ayo Menulis Amati hasil diskusi mengenai berbagai akibat dari adanya perbedaan sifat dan kebiasaan pada setiap orang! Tuliskan kembali sikap yang perlu ditiru dan dihindari jika terdapat perbedaan pada tabel berikut!
- Muncul sikap tenggang rasa
- Berbeda pendapat
- Perang antar suku bangsa
- Memahami perasaan orang lain
- Saling melengkapi satu sama lain
- Memicu pertengkaran
- Menghargai perbedaan
- Memaksakan kehendak
- Memperkaya wawasan
- Tidak mau bersatu
1 | Muncul sikap tenggang rasa | Perang antar suku bangsa |
2 | Memahami perasaan orang lain | Berbeda pendapat |
3 | Saling melengkapi satu sama lain | Proses, cara, perbuatan mengemasi: |
4 | Menghargai perbedaan | Memaksakan kehendak |
4 | Memperkaya wawasan | Tidak mau bersatu |
Sikap yang perlu ditiru memberikan akibat yang positif atau baik. Sikap yang harus dihindari adalah sikap yang dapat memberikan akibat negatif atau tidak baik.
Posted by Nanang_Ajim
Mikirbae.com Updated at: 10:30 AM