Apa yang terjadi jika suatu zat terus dipanaskan



KONTAN.CO.ID -  Pemuaian yang disebabkan oleh peningkatan suhu bisa terjadi pada zat pada, zat cair, dan zat gas. Suhu dapat mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu benda, baik suhu tinggi maupun suhu yang rendah.  Suhu tinggi dapat menyebabkan peristiwa pemuaian pada suatu zat, sedangkan suhu yang rendah akan menyebabkan penyusutan.  Bersumber dari situs Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, pemuaian adalah suatu peristiwa muainya sebuah zat yang disebabkan peningkatan suhu.  Bentuk benda tersebut berubah akibat peningkatan suhu menjadi bertambah panjang, lebar, luas, bahkan volume benda tersebut.  Kebalikan dari pemuaian, suhu yang rendah bisa menyebabkan penyusutan yang berpengaruh pada berkurangnya panjang, lebar, luas, dan volume suatu benda.  Baca Juga: Program magang mahasiswa di Kemendikbud Ristek kembali dibuka, ini ketentuannya Berikut ini informasi yang dirangkum dari Direktorat SMP Kemendikbud Ristek tentang pemuaian pada zat padat, zat cair, dan zat gas.

Pemuaian pada zat padat

Zat padat seperti besi dan kaca dapat memuai jika terpapar suhu panas. Pemuaian ini terjadi karena partikel-partikel di dalam zat tersebut selalu bergerak.  Saat suatu zat padat menerima energi panas, partikel di dalamnya akan bergerak lebih cepat. Karena pergerakan ini, partikel membutuhkan ruang antar partikel yang lebih besar.  Jarak partikel menjadi semakin besar sehingga menyebabkan pemuaian panjang, luas, dan volume dari suatu benda padat  Pada pemuaian panjang zat padat, nilai lebar dan luas lebih kecil dari nilai panjang benda tersebut. Akibatnya, nilai lebar dan luas dianggap tidak ada.  Contoh pemuaian panjang zat padat adalah kawat kecil atau kabel listrik yang memanjang setelah dipanaskan. Pemuaian jenis ini juga terjadi pda rel kereta api. Karenanya dibuat celah antara rel sebagai ruang untuk pemuaian besi rel. Pemuaian luas pada zat padat ditunjukkan dengan pertambahan ukuran luas benda yang memiliki panjang dan lebar.  Pada pemuaian ini nilai tebalnya sangat kecil sehingga dianggap tidak ada. Contoh dari pemuaian luas adalah pemasangan kusen kaca jendela.  Kaca jendela akan memuai jika terkena panas sehingga saat dipasang, diberi celah pada kusen agar kaca tidak pecah saat memuai. Pemuaian volume adalah pemuaian zat padat yang terakhir. Pemuaian ini terjadi pada benda yang memiliki panjang, lebar, dan tebal.  Contoh dari pemuaian volume adalah kaleng minuman. Minuman yang diisikan ke dalam kaleng tidak terisi penuh agar kaleng bisa memuai dan menyusut. Baca Juga: 3 Tokoh Indonesia masuk 50 muslim paling berpengaruh di dunia 2021, ini daftarnya

Pemuaian pada zat cair

Berbeda dengan zat padat, pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang dan luas. Hal ini disebabkan karena sifat zat cair yang menyesuaikan bentuk wadahnya.  Pemuaian pada zat cair melibatkan muai ruang atau muai volume. Suhu yang diberikan akan menentukan besar pemuaian volume zat cair.  Karenanya jika zat cair diberikan suhu yang tinggi, maka semakin tinggi juga pemuaian volumenya.  Air raksa atau alkohol yang ada di termometer bisa menjadi contoh pemuaian zat cair. Air raksa akan bereaksi terhadap perubahan suhu dengan memuai atau menyusut sesuai dengan suhu yang diberikan.

Pemuaian pada zat gas

Sama seperti zat cair, zat gas hanya mengalami pemuaian volume saja. Volume gas akan meningkat jika diberikan suhu yang tinggi.  Contoh dari pemuaian zat gas adalah pengisian angin pada ban kendaraan. Saat kita akan mengisi angin ban sepeda motor atau mobil tidak boleh terlalu penuh.  Hal ini dilakukan agar saat kita berkendara di siang hari, ban sepeda motor tidak meletus. Suhu yang panas di siang hari membuat gas di dalam ban memuai dan menyebabkan ban meletus.

Selanjutnya: Lowongan di BUMN Bank BRI masih dibuka, lulusan semua jurusan bisa daftar


Berikut beberapa hal tentang massa jenis suatu zat.

1. Satuan Massa Jenis

Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3 yang dapat pula dikonversikan ke satuan yang lain misalnya g/cm3.

2. Menentukan Massa Jenis Zat Padat

a. Bentuknya teratur

Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat.

b. Bentuknya tidak teratur

Misalnya yang hendak kamu ketahui adalah massa jenis batu. Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut :

1] Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui massa batu. Catat hasil pengukuranmu!

2] Sediakan gelas ukur dan tuangkan air ke dalam gelas ukur tersebut. Catat volumenya, misal V1 = 50 ml.

3] Masukkan batu yang hendak kamu ketahui volumenya ke dalam gelas ukur yang berisi air. Catat kenaikan volume airnya, misalnya V2 = 70 ml.

4] Volume batu = V2 – V1

5] Massa jenis zat merupakan hasil bagi massa zat dengan volume zat.

3. Menentukan Massa Jenis Zat Cair

Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.

4. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis Zat

Pernahkah kamu menjumpai suatu zat yang tidak dapat disebutkan jenisnya? Kamu dapat menentukan jenis suatu zat dengan cara mengukur massa zat dan volumenya, selanjutnya mencari massa jenis zat tersebut dengan cara membagi massa zat dengan volume zat. Hasil yang diperoleh dikonfirmasikan dalam tabel massa jenis berbagai zat.

5. Manfaat Mengetahui Massa Jenis

Mengapa aluminium digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang? Mengapa polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir? Tahukah kamu alasannya? Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehingga ringan tidak seperti logam-logam lainnya misalnya, besi. Polystyrene memiliki massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal ini mengandung makna polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir yang menempati ruangan luas tetapi massanya cukup rendah.

Page 2

Copyright © - SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya - Enfold Theme by Kriesi

Page 3

  • 14 Juli 2018
  • 16 – 20 Juli 2018
  • 21 Juli 2018
  • 16 Juli – 14 Desember 2018
  • 16 – 20 Juli 2018

  • Menetapkan pemberlakuan KTSP dan pelaksanaan sosialisasi Rapat persiapan tahun pelajaran 2018/2019

  • Batas penyerahan perangkat pembelajaran
  • Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [ MPLS ] Kelas X
  • Pertemuan dengan orang tua siswa kelas X
  • Proses pembelajaran semester gasal
  • Hari Efektif Fakultatif

Copyright © - SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya - Enfold Theme by Kriesi

Page 4

Menetapkan pemberlakuan KTSP dan pelaksanaan sosialisasi

Rapat persiapan tahun pelajaran 2018/2019

Batas penyerahan perangkat pembelajaran

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah [ MPLS ] Kelas X

Pertemuan dengan orang tua siswa kelas X

Proses pembelajaran semester gasal

Hari Efektif Fakultatif

Copyright © - SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya - Enfold Theme by Kriesi

Page 5

Blog - Latest News

Copyright © - SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya - Enfold Theme by Kriesi

Page 6

Blog - Latest News

Copyright © - SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya - Enfold Theme by Kriesi

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề