Apa yang Anda lakukan jika ada teman yang mengajak kalian menggunakan dan mengedarkan narkoba dan jika diajak pergi balapan liar?

SAMARINDA - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik [Kesbangpol] Kaltim akan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait keterlibatan para pelajar dalam geng motor dan balapan liar yang mengganggu kenyamanan berlalu lintas dan ketertiban umum.

Menurut Kepala Kesbangpol Kaltim Yudha Pronoto, salah satu fenomena yang marak terjadi adalah sekumpulan remaja yang mayoritas adalah pelajar tergabung dalam geng motor dan balapan liar. Sehingga, keberadaan budaya geng motor dan balapan liar kalau dibiarkan berkembang akan menjadi salah satu bentuk konflik ditengah masyarakat.

"Jadi, perlu dicegah secara dini,  perlu langkah untuk pencegahan sedini mungkin agar tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat," katanya.

Penyebab pelajar bergabung dengan geng motor untuk mengikuti balapan liar diantaranya yakni tidak adanya kesempatan dalam menyalurkan minat, bakat dan ekpresi terkait kegemaran mengendarai motor dan berbagai hal lainnya.

"Secara umum bisa dikarenakan karena rasa kesenangan, penasaran dan ingin memacu adrenalin sehingga balap liar ini bisa menjadi suatu hobi. Apalagi, keterbatasannya fasilitas sirkuit untuk balapan," katanya.

Karena itu, perlu langkah terhadap menyelenggaraan khusus pelajar, antara lain road race, motor cross, modification contest. Selain itu, perlu diberikan peluang untuk mendapatkan beasiswa dalam melanjutkan pendidikan ke jalur kejuruan khusus motor seperti sekolah untuk pembalap, sekolah khusus motor dan lainnya yang sesuai dengan keahliannya dalam dunia motor.

"Sebelum mengambil langkah diperlukan pendataan pelajar yang gemar bermotor di jalanan, selain itu juga melakukan pendataan pelajar yang belum cukup umur dan belum mendapatkan SIM serta memberikan pengarahan untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam kegiatan-kegiatan postif terkait mengendarai motor," katanya.

Solusi tersebut tentunya membutuhkan sinergitas dalam bentuk komunikasi, konsolidasi, kerjasama dan hubungan sosial yang positif. "Namun juga, solusi itu tergantung dari para remaja itu. Pemerintah akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk para remaja atau pelajar yang merupakan generasi muda yang cerdas dan kreatif," katanya. [rus/sul/es/hmsprov].

POS-KUPANG.COM --- Memiliki teman atau kerabat yang menggunakan napza [narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya] atau narkotika dan obat berbahaya [narkoba], memang serba salah. Perasaan bimbang tentunya akan menghampiri Anda.

Ingin melapor tapi takut dianggap menjebak teman sendiri, tidak melapor juga takut dianggap terlibat.

Sialnya, ketika sedang bersama dengan para pengguna napza, tiba-tiba ada penggerebekkan dan ditemukan sejumlah barang bukti. Anda pun tentunya akan terlibat dan ikut menjalani pemeriksaan walaupun tidak menggunakan barang haram tersebut.

Walaupun sudah menjalankan tes urine dan berbagai tes lainnya Anda tidak terbukti, tapi Anda harus direpotkan untuk menjadi saksi. Dan, salah-salah Anda juga bisa terjerat karena dianggap melindungi teman tersebut. Karena peraturan yang ada di Indonesia menyebutkan, jika mengetahui ada seseorang yang menggunakan, maka Anda harus segera melaporkan hal itu kepada pihak berwajib.

Namun, dalam praktiknya hal tersebut tentunya akan sulit dilakukan. Selain takut dianggap menjebak, orang itu juga bisa bilang difitnah jika tak terbukti menggunakan napza.
Nah, sebelum terseret dalam kasus narkoba, hendaknya Anda bisa mengetahui ciri- ciri teman Anda yang menggunakan narkoba atau napza itu.

Sebagaimana dilansir Helath.Detik.com, Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, SpKJ, psikiater mengatakan bahwa ciri-ciri pemakai napza cukup mudah dilihat tanpa harus melakukan tes urine.

Ciri-ciri orang yang menggunakan napza bisa dikenali dari perubahan mental dan perilaku. Seseorang yang sangat akrab dengan kerabatnya pasti akan mudah mengetahuinya.  Berikut perubahan para pengguna napza:

- Sering tidak masuk sekolah

- Sering bangun kesiangan, tidak mau beribadah, suka bohong dan banyak akalnya, sering keluar malam, pulang pagi atau tidak pulang, Sering melakukan kekerasan. Jika teman Anda menunjukkan ciri-ciri tersebut, maka Anda patut mencurigainya. Bisa jadi, si dia merupakan orang yang memiliki pergaulan yang bebas sehingga membuatnya menggunakan barang haram tersebut.

Ada juga ciri-ciri lain seperti:

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Pos Kupang Cetak

Klikdokter.com, Jakarta Lama tak terdengar kabarnya, baru-baru ini Aris Idol atau Januarisman Runtuwene alias Aris [pemenang Indonesian Idol musim ke-5] ditangkap oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Tanjung Priok akibat penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada hari Selasa [15/1]. Setelah menjalani tes urine, hasilnya pun positif.

Jika Anda mengetahui teman yang menggunakan narkoba atau yang tengah berjuang keluar dari jerat narkoba, sebaiknya jangan dijauhi apalagi ia adalah salah satu teman dekat Anda. Ada beberapa cara untuk membantu orang yang ketergantungan narkoba.

Baca Juga

  • Tanda dan Gejala Ketergantungan Sabu seperti Dialami Aris Idol
  • Alasan Tersering Seseorang Terjerumus Narkoba seperti Aris Idol
  • Aris Idol Ditangkap Polisi karena Kepemilikan Sabu

Meski maksud Anda baik, membantu seseorang yang punya masalah dengan narkotika kadang bisa disalahartikan jika penyampaiannya tidak tepat. Pengguna narkoba dapat memberikan reaksi negatif ketika perilakunya dikonfrontasi langsung. Reaksinya beragam, bisa berupa penyangkalan, marah, merasa disudutkan, atau justru menjauhi Anda. Untuk itu, beberapa cara di bawah ini bisa Anda coba.

  • Jangan mengambil alih seluruh tanggung jawabnya

Anda mungkin merasa sedih, marah, atau tertekan saat melihat seseorang yang dekat dengan Anda punya ketergantungan terhadap narkoba. Apalagi jika ia sudah tak mampu melakukan kewajiban dan tugas hariannya seperti bersekolah, bekerja, atau perannya sebagai orang tua.

Rasanya mungkin gemas melihat orang tersebut tak lagi “berfungsi” menunaikan tugas dan kewajibannya. Misalnya jika Anda ingin membantu, misalnya memberikan uang, menjaga anaknya, atau lainnya, hindari mengambil alih seluruh tanggung jawabnya.

Hal ini bertujuan agar ia dapat menyadari konsekuensi dari perbuatannya, berusaha untuk menyelesaikan rehabilitasi dan sembuh, dan membuatnya berpikir ulang untuk kembali terjerumus dalam jurang narkoba.

  • Berikan empati

Hampir kebanyakan orang akan menghindar dan menjauh ketika ada orang di sekitarnya merupakan pengguna narkoba. Cobalah posisikan diri Anda menjadi dirinya. Tanpa dukungan yang cukup, pemakai narkoba akan merasa kesepian, terisolir, dan akan kembali menggunakan narkoba, bahkan akan lebih parah, sebagai pelarian. Meski Anda kecewa dengan pilihan hidup orang tersebut, tapi tunjukkan bahwa Anda tetap peduli pada dirinya, siap mendengarkan keluh kesahnya, dan akan membantu semampu Anda.

  • Ajak ia melakukan kebiasaan sehat

Ketika seseorang mengalami ketergantungan narkoba, kemungkinan ia akan mengalami penurunan kesehatan fisik dan mental. Masalah kesehatan mental seperti depresi dan ansietas [gangguan cemas] sering dialami oleh pemakai narkoba dan memperberat gejala ketergantungannya.

Anda bisa mengajaknya untuk mencari terapi medis terkait masalah kesehatan yang dialami. Di samping itu, Anda juga bisa mengajaknya untuk menjalani gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan sehat dan berolahraga teratur.

  • Tetap positif

Ketergantungan narkoba dapat menghancurkan hubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja, rekan kerja, dan orang lain di sekitarnya. Ketergantungan narkoba juga termasuk "penyakit kronis" yang dapat berlangsung seumur hidup atau dapat berulang lagi.

Meski harapan untuk sembuh total dari ketergantungan narkoba sudah hampir pupus, tapi ketergantungan narkoba dapat ditangani dan tidak ada kata terlambat. Berikan semangat kepada dirinya untuk terus berobat dan mencari terapi medis untuk ketergantungan narkobanya.

Jikalau memungkinkan, Anda juga bisa mengajak dirinya untuk mencarikan hobi baru yang positif agar tidak terjerumus lagi dalam lingkaran ketergantungan narkoba. Kelilingi dirinya dengan teman-teman yang positif dan hindari pergaulan sosial sesama pengguna narkoba.

Ketika mengetahui seseorang yang dekat dengan Anda punya ketergantungan terhadap narkoba, sebisa mungkin jangan sampai menjuhinya. Lakukan cara-cara di atas untuk membantu untuk bisa keluar dari jeratan narkotika tersebut. Bicarakan baik-baik, tunjukkan kesabaran dan empati, serta dengarkan ceritanya. Jika perlu, temani ia untuk mendapatkan pertolongan profesional lewat psikiater atau konselor yang biasa menangani narkoba.

[RN/ RVS]

bnn_cegahnarkoba – Sobat Cegah, pernah ga sih kalian ditawari narkoba oleh orang tidak dikenal atau bahkan teman kalian sendiri? Tidak perlu takut utk menolak tawaran tersebut. Yuk simak beberapa tips berikut untuk menolak penyalahgunaan narkoba:

Cara Mengatakan Tidak Pada Narkoba

1. Sadarilah bahwa obat-obatan terlarang dapat membawa kamu ke dalam masalah seperti terjerat kasus hukum, kehilangan pekerjaan, kesulitan keuangan, masalah medis, dan bahkan yang paling parah: kematian!

2. Gali potensi diri kamu. Menyibukkan diri dgn hobi atau komunitas dgn kegiatan positif jauh lebih bermanfaat bagi diri kamu dibanding menyalahgunakan narkoba loh

3. Cobalah untuk menghindari situasi yang mungkin membuat kamu ditawari obat-obatan terlarang dan alkohol. Dan tolak dgn tegas ajakan utk mengkonsumsi narkoba! Jika kamu menolak dgn tegas, mereka tidak akan memaksa kamu utk mengkonsumsi narkoba atau alkohol.

4. Tetap teguh. Jika mereka mendesak atau bertanya mengapa, kamu harus tegas memberi tahu mereka alasanmu. Tinggalkan orang-orang yang mengajak kamu utk melakukan hal – hal buruk.

Berani bilang “Tidak!” adalah keputusan yang paling tepat untuk menghindar dari jerat narkoba. Stay away from drugs ya, Sobat Cegah!

#cegahnarkoba #antinarkoba #sobatcegah #hidupsehat

Terkait

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề