Apa yang dimaksud dengan pengangkutan intravaskuler

Pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler - Pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dapat melalui dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan pengangkutan intravaskuler. Bagaimanakah perbedaan proses pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler pada tumbuhan? Kalian akan mengetahuinya setelah memahami penjelasan berikut.


1. Pengangkutan Ekstravaskuler

Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal. Proses demikian dinamakan pengangkutan ekstravaskuler. Maksudnya, pengangkut an air di mulai dengan penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses metabolisme tubuh.

Untuk melakukan pengangkutan ekstravaskuler, tumbuhan dapat menempuhnya melalui dua cara, yakni secara simplas dan aploplas. Pengangkutan simplas merupakan sistem pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan melalui bagian hidup dari satu sel ke sel lainnya. Bagian sel yang dilewati air dan zat terlarut tersebut adalah sitoplasma dan vakuola. Air dan zat terlarut ini dapat terangkut ke dalam tubuh tumbuhan dengan transpor aktif dan osmosis melalui plasmodesmata. Plasmodesmata adalah saluran yang menghubungkan protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel lainnya. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Pengangkutan ekstravasikuler pada tumbuhan.

Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis. Lalu, air dan zat terlarut tersebut bergerak menuju sel-sel endodermis dan dilanjutkan ke sel-sel periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut menuju berkas pembuluh xilem. Secara intravaskuler, air dan zat terlarut tersebut diangkut oleh xilem. Sebenarnya ada perbedaan antara pengangkutan zat terlarut dengan pengangkutan air. Tumbuhan menyerap zat terlarut melawan gradien konsentrasi. Maksudnya, zat terlarut tersebut dibawa tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi melalui transpor aktif.

Pengangkutan ekstravaskuler selanjutnya adalah pengangkutan aploplas. Aploplas memiliki mekanisme pengangkutan yang berkebalikan dengan simplas. Pengangkutan aploplas bekerja mengangkut air dan garam mineral bergerak melalui bagian sel yang tidak hidup, misalnya dinding sel dan ruang antarsel, baik secara difusi ataupun transpor pasif.

Namun, proses pengangkutan air dan zat terlarut secara aploplas dapat mengalami hambatan. Hambatan ini terjadi karena adanya pita Kaspari pada sel-sel endodermis. Pita Kaspari adalah suatu pita yang terbuat dari suberin, suatu bahan berlilin yang kedap air dan garam mineral. Pita Kaspari yang membuat air dan zat terlarut tidak dapat bergerak menuju stele. Sehingga, pengangkutan air dan zat terlarut tidak terjadi secara intravaskuler melalui xilem. Dengan demikian, air dan garam mineral masuk ke dalam endodermis serta menuju stele hanya melalui pengangkutan simplas.

Tumbuhan Parasit

Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang makanannya tergantung kepada tanaman lain. Parasit yang menakjubkan di dunia adalah bunga Raflesia. Bunga ini dinamakan berdasarkan nama penemunya, Sir Stamford Raffles, pada abad ke-19. Bunga ini tidak berdaun dan hanya berbunga. Hifanya digunakan sebagai alat penyerap air dan hara dari inangnya. Karena itu, bunga ini cukup mengganggu sistem transportasi pengangkutan zat tumbuhan inangnya. [Sumber: Whitten & Whitten, Indonesian Heritage: Tetumbuhan, 2002, hlm. 17]

2. Pengangkutan Intravaskuler

Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti ‘dalam’, dan vaskuler yang berarti ‘pembuluh’. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem.

Gambar 2. Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler

Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut mengalir menuju epidermis. Dari epidermis, air dan zat terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akar. Selanjutnya, air dan zat terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daun. Di dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil daun sebagai bahan proses fotosintesis.

Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa diangkut pembuluh floem menuju seluruh jaringan tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun. Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses transpirasi. Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembaban, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah. 

Semakin tinggi kelembaban udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi di dalam tumbuhan berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin rendah kelembaban udara lingkungan, difusi di dalam tumbuhan akan semakin cepat.

Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan intensitas ncahaya yang meningkat serta angin yang semakin kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan angin yang semakin besar mengakibatkan proses pengangkutan zat berlangsung lambat. Semakin banyak kandungan air di dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. Akibatnya, proses transportasi zat pada xilem dan laju transpirasi semakin meningkat.

Anda sekarang sudah mengetahui Pengangkutan Ekstravaskuler dan Pengangkutan Intravaskuler. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

Tags :

Related : Pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler

Apakah kalian tahu bagaimana air dan nutrisi mengalir ke atas pohon-pohon yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan makanannya? Tumbuhan pada dasarnya memerlukan air dan berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Dalam transportasi air dan nutrisi pada tumbuhan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni pengangkutan intravaskuler dan ekstravaskuler. Bagaimanakah perbedaan proses pengangkutan tersebut, kita simak penjelasannya yuk!

Pengertian transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanaman memiliki sistem transportasi yang mengalirkan air dan garam mineral [ion-ion] dari tanah yang diserap oleh akar, dan dialirkan ke berbagai aerial tanaman melalui batang.

Pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan nutrisi/ mineral dilakukan melalui seluruh  bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengakutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem yang merupakan alat transportasi pada tumbuhan tingkat tinggi.

[Baca juga: Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia]

Adapun jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel rambut akar yang bertanggung jawab atas masuknya air dan garam mineral ke dalam tubuh tanaman, pembuluh xylem bertugas membawa air dan mineral ke bagian atas tumbuhan, pembuluh floem bertugas membawa gula dan makanan lain ke kedua arah atas dan bawah tumbuhan.

Transportasi Intravaskuler

Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yaitu “dalam” dan vaskuler yaitu “pembuluh, maka dapat didefinisikan bahwa transportasi intravaskuler merupakan pengangkutan air dan zat hara melalui pembuluh angkut yaitu xylem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh ini terjadi secara vertical yang berarti pengangkutan air ke daun melalui pembuluh xylem, sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh pembuluh floem.

Transportasi Ekstravaskuler

Kebalikan dari transportasi intravaskuler, transportasi ekstravaskuler merupakan pengangkutan air dan zat hara tanpa melalui pembuluh angkut baik xylem maupun floem. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horizontal, dimana dimulai dari epidermis rambut akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai pada berkas pembuluh angkut. Transportasi ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu simplas dan apoplas.

  • Simplas, yaitu system pengangkutan zat dan air pada sel atau jaringan hidup melalui sitosol yang saling bersambungan dan dihubungkan oleh plasmodesmata.
  • Apoplas, yaitu system pengangkutan zat dan air pada sel atau jaringan mati melalui dinding sel dan ruang antar sel. Namun, tidak terjadi jika melalui endodermis karena adanya pita kaspari.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề