apa yang membedakan antara meteorit dan meteor

Febryan Kevin Selasa, 30 November 2021 | 10:00 WIB

[Ilustrasi] ini Perbedaan meteor, meteorit dan meteoroid yang perlu diketahui.

GridKids.id - Kids, kamu tahu enggak perbedaan meteor, meteorit dan meteoroid yang kerap dianggap sama. 

Perbedaan meteor, meteorit dan meteoroid terdapat pada materi Fisika Kelas 7.

Banyak orang beranggapan bahwa meteor, meteorit dan meteoroid memiliki fungsi yang sama.

Baca Juga: Salah Satunya Hujan Meteor, Inilah 5 Fenomena Langit November 2021 yang Tak Boleh Dilewatkan

Padahal meteor, meteorit dan meteoroid memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk diketahui.

Meteor sendiri dikenal dengan sebutan batu yang melayang-layang di luar atmosfer bumi. 

Namun bukan hanya itu saja sebutannya, karena bergantung pada tempatnya, tak jarang batu-batu tersebut dipanggil sebagai meteorit dan meteoroid, Kids.

Lantas, apa saja perbedaan meteor, meteorit dan meteoroid? Yuk, kita cari tahu.



KONTAN.CO.ID - Anda masih bingung antara asteroid, meteor, dan komet? Mari pahami terlebih dahulu benda-benda langit tersebut.  Berbicara tentang luar angkasa, ada begitu banyak hal misterius yang mungkin masih belum Anda ketahui. Mungkin Anda hanya bisa melihat dengan mata telanjang benda langit yang ada di luar angkasa, seperti bintang dan bulan. Bagaimana dengan benda langit lainnya? Terkait benda langit, ada beberapa hal yang cukup menarik untuk dibahas. Seperti perbedaan antara asteroid, meteor dan komet. Anda kerap kali keliru memahami benda-benda langit tersebut? Baca Juga: Kode redeem ML [Mobile Legends] bulan Agustus 2021, lengkap dengan cara klaimnya

Asteroid

Asteroid adalah benda langit yang mengitari matahari pada orbitnya. Benda langit yang satu ini berukuran lebih kecil dari planet, umumnya berukuran sebesar mobil. Dalam sejarah, objek atau benda langit yang berukuran lebih dari 10 meter disebut juga sebagai asteroid. Sebagian besar asteroid yang ada di tata surya kita ditemukan di sabuk asteroid utama.  Terletak di wilayah antara Mars dan Jupiter, namun demikian asteroid juga bisa ditemukan di lokasi lain di sekitar tata surya. Baca Juga: Ada item baru yang bisa Anda klaim, ini promo code Roblox update Agustus 2021

  • unlisted
  • Jangan Lewatkan
  • Asteroid
  • Meteor
  • Komet




KONTAN.CO.ID - Josua Hutagalung, pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, menjadi viral. Pangkalnya, ia menemukan batu meteor.  Dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id, Kamis [19/11], pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati ini menemukan bongkahan batu meteor beberapa waktu lalu, dan menjadi pemberitaan di beberapa media luar negeri.  Pasalnya, batu yang Josua temukan pada awal Agustus 2020 itu dikabarkan sudah terjual dan dibeli oleh seorang kolektor meteor asal Amerika dengan harga yang fantastis, yaitu 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar.  Baca Juga: Kisah Josua yang rumahnya tertimpa batu meteor, laku dijual Rp 200 juta "Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua kepada Kompas.com, Rabu [18/11/2020]. Josua menceritakan, proses transaksi jual beli batu meteornya itu terjadi sekitar tiga pekan setelah batu itu ditemukan, dan kabar itu viral di berbagai media. Setelah analisis, meteorit yang Josua temukan diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya. Dalam astronomi meteor, terdapat beberapa istilah yakni meteor, meteoroid, dan meteorit. Lantas, apa saja perbedaannya?  Baca Juga: Sejarah! Pesawat NASA mendarat di asteroid Bennu dan ambil sampel asteroid

Pengertian meteor, meteoroid, dan meteorit

Dirangkum dari laman Lapan dan International Astronomical Union, meteoroid adalah batuan kecil atau puing-puing yang ada di Tata Surya. Untuk bisa disebut sebagai meteoroid, objek itu haruslah terbentuk secara alami dan berukuran sekitar 30 mikrometer sampai 1 meter.  Meteorit yang berukuran lebih kecil dari 1 milimeter disebut mikrometeorit. Mikrometeorit tidak memiliki struktur khas meteorit baru, yaitu bagian interior yang belum berubah oleh pergesekan dengan atmosfer dan kerak fusi berwarna gelap di permukaannya. Nah, meteoroid ini lah yang bisa bergerak melintasi atmosfer.  Baca Juga: 5 Lapisan atmosfer dan komposisi gas yang ada di atmosfer Sementara meteor adalah meteoroid yang terbakar saat melewati atmosfer Bumi dan terlihat seperti berkas cahaya melintas di langit malam.  Di Bumi, banyak orang menyebut meteor sebagai "bintang jatuh" karena terlihat seperti cahaya atau garis terang yang berjatuhan dari langit. Sedangkan meteorit adalah meteoroid yang berhasil melewati atmosfer Bumi atau berhasil selamat dari fase meteor tanpa menguap secara total dan jatuh ke permukaan Bumi.  Selain itu, ada pula istilah hujan meteor. Hujan meteor adalah sekumpulan meteor yang dihasilkan oleh meteoroid-meteoroid dari aliran meteoroid yang sama.

Selanjutnya: Mengenal atmosfer, pelindung Bumi yang memilki banyak fungsi

 


Apa yang membedakan antara asteroid, meteorit, dan meteor? Foto: Unsplash

Asteroid, meteorit, dan meteor adalah benda-benda langit yang ada di alam semesta. Ketiga benda langit tersebut tersebar di tata surya, dengan ukuran yang berbeda dan jumlah yang jutaan.

Tata surya sendiri merupakan sekumpulan benda langit di jagad raya, meliputi matahari, planet, asteroid, meteorit, dan meteor, dan lebih banyak lagi. Menurut buku Cerdas Sains Kelas 4-6 SD oleh Yuliand Setyaningtyas, SSi, teori tentang terjadinya tata surya ada dua, yaitu:

  • Tata surya berasal dari matahari, yang sebagian materinya terlepas dan menjadi planet-planet serta satelit. Teori yang mendukung peristiwa ini adalah teori pasang surut dan teori bintang kembar.

  • Tata surya berasal dari kabut awan gas dan debu [nebula]. Teori ini didukung oleh teori lainnya, yaitu teori Immanuel Kant, teori Nebula [Pierre Simon de Laplace], dan teori Planetesimal.

Sebagai benda langit, asteroid, meteorit, dan meteor tidak sama. Banyak manusia yang belum mengetahuinya, dan menyebut semua benda langit sebagai meteor.

Asteroid adalah bongkahan batu dan sisa logam, yang ada di tata surya. Foto: Unsplash

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah disebutkan, simak penjelasan singkat tentang asteroid, meteorit, dan meteor di bawah ini.

Mengutip dalam buku Bumi Kita dalam Tata Surya yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, asteroid adalah bongkahan batu langit dan sisa logam, dengan ukuran beragam dan tak beraturan sisa pembentukan tata surya di masa lalu.

Asteroid ada yang bergerombol membentuk suatu gugusan yang menyerupai “sabuk”, yang beredar bersamaan untuk mengorbit matahari. Gugusan tersebut kemudian disebut dengan sabuk asteroid.

Tidak hanya berkumpul dan mengorbit matahari, sabuk asteroid juga menjadi tempat bagi ratusan ribu asteroid, dari yang berukuran sekecil partikel debu kosmik, hingga yang sebesar miniatur planet.

Asteroid memiliki diameter sekitar 1-750 km, dengan total massa asteroid hanya berkisar 0,001 massa Bumi. Beberapa sabuk asteroid yang telah diidentifikasi di alam semesta diberi nama, di antaranya adalah Ceres, Pallas, Juno, Eros, Vesta, dan Chiron.

Pengertian tentang meteorit lebih singkat, yaitu sebuah benda langit hasil tabrakan antara satu asteroid dan asteroid lainnya. Tabrakan itu menyisakan sebagian potong kecil, yang kemudian disebut meteorit. Selain itu, meteorit juga dapat berasal dari benda langit lain, yaitu komet.

Gambar meteor yang memancarkan cahaya seperti bola api. Foto: Unsplash

Disebutkan dalam Modul Pembelajaran Bumi dan Alam Semesta Ilmu Pengetahuan Alam yang ditulis oleh Drs. Nana Djumhana, M.Pd., meteorit adalah benda langit yang beterbangan secara tidak teratur, dengan orbit tidak tetap dan tidak bercahaya.

Mengutip dalam sumber yang sama, meteor disebut dengan bintang jatuh. Hal ini karena ada kalanya benda angkasa tertarik oleh gaya tarik bumi, sehingga masuk ke atmosfer bumi dan mengalami pergesekan dengan udara.

Pergesekan tersebut menyebabkan adanya percikan yang menjadi panas dan berpijar nampak seperti bintang jatuh, yang mempunyai cahaya seperti bola api. Sebelum sampai ke bumi, biasanya meteor itu akan hancur terlebih dahulu.

Kandungan bahan kimia yang terdapat dalam meteor, antara lain nikel, besi, silisium, magnesium dan alumunium. Beberapa contoh peristiwa meteor yang jatuh ke permukaan bumi di antaranya ada di Siberia yang beratnya sampai 33 ton, serta di selatan Yogyakarta.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề