ayat yang menjelaskan tentang perempuan

Allah SWT menciptakan manusia ke dalam dua macam, yaitu laki-laki dan perempuan. Tujuannya adalah supaya manusia dapat saling melengkapi satu sama lainnya.

Dikutip dari buku Wanita, jilbab & akhlak karangan Halim Setiawan, sebutan lain untuk manusia yang berjenis kelamin perempuan adalah wanita. Panggilan ini digunakan untuk menggambarkan perempuan dewasa.

Zaman dahulu, wanita kerap menjadi objek yang selalu direndahkan. Hingga atas perjuangan Rasulullah SAW, wanita menjadi subjek yang dihormati dan diindahkan.

Atas perjuangannya, Rasulullah SAW memproklamirkan bahwa wanita memiliki kedudukan yang sama dengan pria. Tidak ada yang membedakan keduanya, kecuali ketakwaan, dan hanya Allah SWT yang berhak menilai ketakwaan seseorang.

Meski kedudukannya sama, dalam Islam wanita harus dimuliakan. Dikutip dari buku Muslimah Itu Spesial karangan Aini Zakiyya Hatsi, wanita merupakan makhluk paling mulia dan harus dijaga.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam ayat Alquran dan hadits tentang kemuliaan wanita berikut ini:

Ayat Alquran dan Hadits tentang Kemuliaan Wanita

Disadur dari buku Pembelajaran Materi Pendidikan Akhlak karangan Dr. Syahrizal, M.Ag., dan Muslimah Itu Spesial karangan Aini Zakiyya Hatsi, berikut ayat Alquran dan hadits tentang kemuliaan wanita.

1. Wanita shalihah adalah perhiasan dunia

Allah SWT menciptakan wanita beserta keindahannya bukan hanya fisik saja, akan tetapi juga hati dan pikirannya. Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan, sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang shalihah.” [HR. Muslim dari Abdullah bin Amr]

2. Wanita itu karunia, bukan musibah

Islam memandang wanita sebagai karunia dari Allah SWT, bersamanya pria akan mendapatkan ketenangan lahir dan batin. Sebagaimana tercantum dalam QS. An Nahl ayat 72 berikut.

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ أَفَبِٱلْبَٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ ٱللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

Artinya: “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?"

3. Wanita adalah sesuatu yang harus dijaga

Pria adalah pemimpin bagi wanita, sebagaimana firman Allah dalam QS. An Nisa ayat 34 berikut.

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka [laki-laki] atas sebahagian yang lain [wanita], dan karena mereka [laki-laki] telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara [mereka]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

4. Wanita tidak dibebani menafkahi dirinya

Wanita adalah seseorang yang seharusnya dinafkahi, bukan yang menafkahi. Sebagaimana tercantum dalam QS. Al Baqarah ayat 233 berikut.

وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ

Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.”