Bagaimana pengaruh organisasi Budi Utomo terhadap peristiwa Sumpah Pemuda 1928 brainly

Organisasi Budi Utomo. Sumber: Wikimedia Commons

Bagaimana pengaruh organisasi Budi Utomo terhadap peristiwa Sumpah Pemuda 1928? Organisasi Budi Utomo merupakan organisasi pelopor pergerakan nasional di Indonesia. Penggeraknya adalah para pelajar STOVIA, sedangkan Sutomo ditunjuk sebagai ketua organisasi ini.

Bergerak dalam bidang sosial, organisasi Budi Utomo utamanya memberikan bantuan beasiswa dan kesempatan belajar yang lebih baik bagi kaum bumiputera.

Organisasi Budi Utomo juga merupakan organisasi modern pertama yang menjadi tonggak kebangkitan nasional. Berkat organisasi ini, pemuda-pemuda daerah mulai tergerak hatinya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Tak heran, organisasi Budi Utomo juga sebenarnya memiliki pengaruh terhadap peristiwa Sumpah Pemuda. Lalu, bagaimana sejarah terbentuknya organisasi ini? Apa saja pengaruhnya terhadap peristiwa Sumpah Pemuda? Berikut penjelasan lengkapnya.

Organisasi pemuda di masa lampau sebagai bentuk pergerakan nasional. Foto: Wikimedia Commons

Sejarah Organisasi Budi Utomo

Sejarah berdirinya Budi Utomo berawal dari gagasan dr Wahidin Soedirohusodo. Pada 1907, Wahidin mengunjungi sekolah lamanya STOVIA [School Tot Opleiding Van Indische Artsen].

Di depan para mahasiswa sekolah kedokteran itu Wahidin menyerukan, agar mereka membuat organisasi untuk mengangkat derajat bangsa. Soetomo, salah seorang mahasiswa yang mendengar ide tersebut tertarik untuk menjalankannya.

Alhasil, Soetomo dan sejumlah pemuda lainnya mendirikan Boedi Oetomo atau Budi Utomo di Batavia. Adapun sejumlah pemuda yang dimaksud, yakni R. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Soelaiman, Angka Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan RM. Goembrek.

Budi Utomo berdiri pada 20 Mei 1908. Organisasi ini menjadi organisasi pemuda pribumi pertama di Indonesia yang berjalan dengan baik.

Budi Utomo membentuk kepengurusan yang diganti secara periode, memiliki program kegiatan, dan memiliki kongres yang terjadwal. Salah satu program utama Budi Utomo adalah kemajuan yang harmonis bagi Nusa Jawa dan Madura.

Budi Utomo langsung bergerak cepat dan menggelar kongres pertamanya di Yogyakarta pada 3-5 Oktober 1909. Sejak saat itu, Budi Utomo rutin mengelar kongres. Organisasi ini berkembang dari yang hanya terbatas pada orang Jawa, meluas hingga menjadi seluruh masyarakat di Indonesia.

Dikutip dalam situs Indonesia.go.id, muncul sejumlah organisasi lain seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah, dan partai politik pertama di Hindia Belanda yakni Indische Partij [Partai Hindia] pada tahun yang sama, yaitu tahun 1912, serta organisasi ISDV [Indische Sociaal Democratische Vereeniging] pada tahun 1914. Muncul pula organisasi keagamaan seperti Persatuan Islam pada tahun 1920-an.

Kelompok pemuda lain juga tak ingin tertinggal. Lahir pula Jong Soematra Bond, Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, dan Jong Minahasa. Sejak kehadiran Budi Utomo dan organisasi lain inilah, perlawanan melawan penjajah lebih terorganisir dengan mengedepankan prinsip nasionalisme.

Pergerakan Budi Utomo berakhir pada 1935, saat bergabung dengan Persatuan Bangsa Indonesia dan membentuk Partai Indonesia Raya [Parindra].

Dari sinilah, pergerakan Budi Utomo menjadi tonggak baru kebangkitan Indonesia. Hari lahirnya Budi Utomo pun ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tahun, yaitu 20 Mei.

Ilustrasi peristiwa Sumpah Pemuda. Foto: Dok.Kumparan

Pengaruh Organisasi Budi Utomo terhadap Sumpah Pemuda

Mengutip buku Sejarah SMP Kelas VIII oleh Drs. Anwar Kurnia dkk [2007: 33], Budi Utomo memiliki pengaruh terhadap peristiwa Sumpah Pemuda dan Pergerakan Nasional di Indonesia. Pengaruhnya di antaranya meliputi:

1. Organisasi Pertama yang Menjunjung Nasionalisme

Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang mengumandangkan nilai nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Munculnya organisasi ini menjadi momentum bagi lahirnya rasa kebangsaan yang pertama di Tanah Air.

2. Awal Perjuangan Melawan Penjajah

Lahirnya organisasi Budi Utomo merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia, karena perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang bersifat nasional.

Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia. Oleh sebab itu, diperlukan persatuan dan kesatuan yang dibangun antarorganisasi pemuda kedaerahan dalam cakupan yang lebih luas, agar cita-cita kemerdekaan dapat diraih.

3. Munculnya Organisasi Pemuda yang Lebih Modern

Pada masa kelahiran organisasi Budi Utomo, muncul pula organisasi-organisasi dan lembaga pendidikan yang mengadopsi pemikiran modern dari bangsa Barat. Semakin banyak juga pemuda-pemuda yang sadar akan pentingnya semangat persatuan yang berimbas munculnya organisasi pemuda-pemuda lainnya.

Perkembangan organisasi ini juga dipengaruhi oleh munculnya kalangan berpendidikan modern dari Indonesia, akibat politik etis dan pengaruh luar seperti kemenangan Jepang atas Rusia yang memberikan rasa percaya diri bagi bangsa-bangsa Asia yang lainnya.

Berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo akhirnya mendorong kemunculan organisasi pemuda serupa seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes dan lain sebagainya.

4. Kemajuan dalam Bidang Pendidikan

Kelahiran Budi Utomo membawa dampak yang sangat luas. Organsasi yang bergerak di bidang pendidikan, lalu merambah menjadi pelopor kesadaran masyarakat dalam merintis perkembangan dan keharmonisan bagi bangsa Indonesia.

Budi Utomo juga memberikan penekanan pada pendidikan, karena bidang ini merupakan alat penting untuk memajukan suatu bangsa.

Adapun tindakan nyata yang Budi Utomo lakukan demi memajukan pendidikan bagi bangsa Indonesia, yakni meminta kepada pemerintah Hindia Belanda untuk memberikan beasiswa pada putra-putri daerah dan bisa menempuh pendidikan di negeri Belanda.

Museum Sumpah Pemuda. Foto: Dok.Kumparan

Organisasi Budi Utomo menjadi inspirasi dan penggerak pemuda untuk bersatu dan membentuk berbagai organisasi kepemudaan lainnya.

Dirangkum dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan karya M.Masan dkk [2008: 13], pada awalnya organisasi kepemudaan ini masih berorientasi kepada pergerakan dalam golongannya sendiri-sendiri.

Misalnya, Budi Uomo bergerak di bidang kesejahteraan dan kerja sama kaum bangsawan, sedangkan Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama bergerak di bidang sosial kemasyarakatan umat Islam.

Memiliki visi dan misi yang sama, pemuda-pemuda ini kerap berkumpul hingga akhirnya terbentuklah sebuah Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda ini masih belum membuahkan hasil yang berarti. Sebagian peserta memang setuju membentuk sebuah organisasi tunggal, akan tetapi sebagiannya lagi menghendaki bentuk federasi.

Sampai akhirnya, Kongres Pemuda II diadakan kembali dan mampu melahirkan peristiwa Sumpah Pemuda pada 27 dan 28 Oktober 1928. Keputusan ini diambil berdasarkan satu alasan, yaitu cita-cita untuk bersatu yang dirumuskan dalam bentuk ikrar Sumpah Pemuda.

Sumpah ini merupakan janji pemuda yang mewakili masyarakat Indonesia untuk bersatu membentuk sebuah negara merdeka dan terbebas dari penjajahan.

  • Pertama: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

  • Kedua: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

  • Ketiga: Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề