Bagaimana status kewarganegaraan seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius sanguinis?

Penulis SN - 29 October 2018

17486

Foto Oleh : Diskominfo Kepri

BATAM - Kantor Imigrasi Kelas II Belakang Padang Batam menggelar sosialisasi penyebaran informasi pendampingan status keimigrasian anak berkewarganegaraan ganda, di Hotel Harris Resort, Marina, Batam, Jumat [26/10]. Dilansir Antara, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian [Wasdakim] Kanim Kelas II Belakangpadang Washono menyatakan, Imigrasi sejauh ini telah menemukan beberapa kasus anak berkewarganegaraan ganda di wilayah Belakang Padang. Sosialiasi tersebut bertujuan untuk mencegah polemik kewarganegaraan seperti yang pernah dialami oleh Gloria Natapradja beberapa waktu lalu. "Contohnya saja Gloria Natapradja. Ia gagal menjadi Anggota Paskibraka beberapa waktu lalu karena tidak memiliki kewarganegaraan Indonesia yang jelas," kata Washono. Menurut Washono, saat ini para orang tua dari pernikahan beda kewarganegaraan masih menganggap anak yang lahir di Indonesia dengan sendirinya menjadi WNI. Bahkan menganggap anak memiliki hak untuk memilih salah satu kewarganegaraannya saat menginjak usia 18 tahun. Namun lanjut Washono, mereka yang lahir atas perkawinan antar dua kewarganegaraan yang berbeda harus mengajukan permohonan WNI tersebut paling lambat empat tahun setelah lahir. "Indonesia ini menganut asas ius sanguinis. Kita akan mewarisi kewarganegaraan salah satu atau kedua orang tua saat lahir, yang artinya dalam asas tersebut anak mewarisi kewarganegaraan orang tua dimana pun ia lahir," katanya. Asas yang dianut tersebut menyebabkan kewarganegaraan seorang anak mengikuti kewarganegaraan orangtuanya, tanpa mempertimbangkan tempat lahir anak tersebut. Washono menambahkan, selain asas sanguinis ada asas lain yang dianut oleh beberapa negara lain, yakni ius soli. Dalam asas isu soli, kewarganegaraan seseorang dapat ditentukan menurut negara tempat anak dilahirkan. "Jadi jika kita melahirkan di Inggris, maka anak itu menjadi warga negara Inggris. Asas ius sanguinis tersebut dianut oleh negara seperti Inggris, Mesir, Amerika dan lainnya," ungkapnya. Washono menambahkan, adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli dan ius sangunius dapat menimbulkan dua kemungkinan. Antara lain, Apatride atau tidak mempunyai kewarganegaraan. "Contoh, seperti halnya seorang keturunan bangsa A [ius soli] lahir di negara B [ius sanguinis], maka orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan," jelasnya. Sementara Bipatride atau mempunyai kewarganegaraan rangkap lanjut dia, seperti contoh seorang keturunan bangsa B [ius sanguinis] lahir di negara A [ius soli], maka orang tersebut mempunyai dua kewarganegaraan. "Untuk itu orangtua yang kawin campur juga harus mengetahui anaknya berkewarganegaraan apa nantinya. Melalui kegiatan ini, informasi yang didapat bisa disebarkan kembali kepada warga atau tetangga kita yang memang kawin campur," tuturnya. Dipublish Oleh - Diskominfo Kepri

Merdeka.com - Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki banyak penduduk yang dibedakan dari asa kewarganegaraan. Asas kewarganegaraan adalah dasar pemikiran dalam menentukan masuk atau tidaknya seseorang di dalam warga negara dalam suatu wilayah negara tertentu. Umumnya asas kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Asas Ius Sanguinis atau asas keturunan.

Maksud dari asas ius sanguinis adalah kewarganegaraan seorang ditentukan dari keturunan orang yang bersangkutan. Misalnya saja, ada seorang anak yang dilahirkan di Malaysia, tapi orangtuanya berkebangsaan Indonesia, maka anak itu adalah orang Indonesia. Anak selalu mengikuti kewarganegaraan orangtuanya.

b. Asas Ius Soli atau asas kedaerahan.

Maksud dari asas kedaerahan ini adalah kewarganegaraan seseorang ditentukan ditempat dia dilahirkan. Misalnya saja ada seorang anak yang lahir di negara Malaysia, walaupun orangtuanya berkebangsaan Indonesia, anak itu akan tetap memiliki kebangsaan Malaysia. Bisa disimpulkan kalau menurut asas ini, tempat kelahiran sang anak akan menentukan kebangsaan anak tersebut.

Sehubungan dengan banyaknya negara yang ada di dunia, tentunya penentuan kebangsaan seseorang juga berbeda-beda, baik secara Ius Sanguinis atau Ius Soli. Hal ini menyebabkan adanya beberapa status kewarganegaraan seseorang, yaitu:

1. Apatride, yaitu orang yang sama sekali nggak punya kebangsaan. Misalnya, ada seorang anak yang berkebangsaan negara yang menganut Ius Soli, tapi dia lahir di negara yang menganut Ius Sanguinis. Dia tidak bisa menjadi warga kebangsaan manapun.

2. Bipatride, yaitu orang yang punya dua

kewarganegaraan sekaligus. Misalnya, ada seorang anak keturunan bangsa A yang menganut ius Sanguinis, lalu lahir di negara yang menganut asas Ius Soli. Anak ini bisa masuk warga negara negara A atau B.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan tentang pembagian asas kewarganegaraan?

Jakarta -

Setiap warga negara akan mendapatkan status kewarganegaraan berdasarkan asas yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Kewarganegaraan dapat diperoleh baik berdasarkan kelahiran maupun perkawinan.

Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Di Indonesia, warga negara terdiri dari orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Jenis-jenis Asas Kewarganegaraan

Secara umum, asas kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan kelahiran dan perkawinan. Berdasarkan kelahiran asas kewarganegaraan terdiri dari ius sanguinis dan ius soli. Sedangkan berdasarkan perkawinan, asas kewarganegaraan terdiri dari asas persamaan hukum dan persamaan derajat.

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Maryanto, berikut jenis-jenis asas kewarganegaraan seseorang:

A. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran

1. Asas Ius Sanguinis

Asas ius sanguinis bisa disebut juga dengan asas hubungan darah atau keturunan. Asas ini menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya.

Contohnya seorang anak lahir di negara X yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan orang tuanya merupakan warga negara Y yang menganut asas lain, maka anak tersebut menjadi warga negara Y. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah RRC.

2. Asas Ius Soli

Asas ius soli atau disebut juga asas tempat atau daerah kelahiran adalah asas yang menetapkan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat atau daerah orang tersebut dilahirkan.

Contohnya apabila seorang anak lahir di negara X, maka secara otomatis menjadi warga negara X walaupun orang tuanya merupakan warga negara Y. Beberapa negara yang menganut asas ius soli antara lain Amerika Serikat, Kanada, Kamboja, Pakistan, dan Brazil.

B. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan

1. Asas Persamaan Hukum

Asas persamaan hukum adalah asas yang memandang bahwa suami istri merupakan keluarga yang saling terikat satu sama lain, sehingga diusahakan status kewarganegaraan keduanya sama.

2. Asas Persamaan Derajat

Asas persamaan derajat adalah asas yang memandang bahwa perkawinan tidak menjadikan ketundukan salah satu pihak terhadap hukum yang lain. Artinya, baik suami maupun istri diberikan kebebasan untuk menentukan status kewarganegaraan mereka masing-masing.

Di Indonesia, asas kewarganegaraan telah diatur dalam Undang-undang. Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006, asas kewarganegaraan Indonesia terdiri dari ius sanguinis, ius soli, tunggal, dan ganda terbatas. Berikut penjelasannya:


1. Asas Ius Sanguinis

Asas ius sanguinis [law of the blood] adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

2. Asas Ius Soli

Asas ius soli [law of the soil] secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal

Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas

Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

Perbedaan asas yang digunakan dalam menentukan kewarganegaraan memungkin seseorang memiliki kewarganegaraan ganda [bipatride] atau bahkan tidak memiliki kewarganegaraan [apatride].

Status bipatride dapat terjadi apabila seorang anak lahir di negara Amerika Serikat yang menganut asas ius soli, sementara orangtuanya adalah warga negara RRC yang menganut asas ius sanguinis. Maka anak tersebut akan menjadi warga negara Amerika Serikat dan juga RRC.

Sedangkan, status apatride bisa saja terjadi apabila seorang anak lahir di negara RRC yang menganut asas ius sanguinis, sementara orangtuanya berkewarganegaraan Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Kondisi ini merupakan kebalikan dari bipatride.

Simak Video "Australia Buka Perbatasan Internasional untuk Warga yang Sudah Divaksin"



[kri/lus]

Page 2

Jakarta - Setiap warga negara akan mendapatkan status kewarganegaraan berdasarkan asas yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Kewarganegaraan dapat diperoleh baik berdasarkan kelahiran maupun perkawinan.

Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Di Indonesia, warga negara terdiri dari orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Jenis-jenis Asas Kewarganegaraan

Secara umum, asas kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yakni berdasarkan kelahiran dan perkawinan. Berdasarkan kelahiran asas kewarganegaraan terdiri dari ius sanguinis dan ius soli. Sedangkan berdasarkan perkawinan, asas kewarganegaraan terdiri dari asas persamaan hukum dan persamaan derajat.

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Maryanto, berikut jenis-jenis asas kewarganegaraan seseorang:

A. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Kelahiran

1. Asas Ius Sanguinis

Asas ius sanguinis bisa disebut juga dengan asas hubungan darah atau keturunan. Asas ini menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orangtuanya.

Contohnya seorang anak lahir di negara X yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan orang tuanya merupakan warga negara Y yang menganut asas lain, maka anak tersebut menjadi warga negara Y. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah RRC.

2. Asas Ius Soli

Asas ius soli atau disebut juga asas tempat atau daerah kelahiran adalah asas yang menetapkan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat atau daerah orang tersebut dilahirkan.

Contohnya apabila seorang anak lahir di negara X, maka secara otomatis menjadi warga negara X walaupun orang tuanya merupakan warga negara Y. Beberapa negara yang menganut asas ius soli antara lain Amerika Serikat, Kanada, Kamboja, Pakistan, dan Brazil.

B. Asas Kewarganegaraan Berdasarkan Perkawinan

1. Asas Persamaan Hukum

Asas persamaan hukum adalah asas yang memandang bahwa suami istri merupakan keluarga yang saling terikat satu sama lain, sehingga diusahakan status kewarganegaraan keduanya sama.

2. Asas Persamaan Derajat

Asas persamaan derajat adalah asas yang memandang bahwa perkawinan tidak menjadikan ketundukan salah satu pihak terhadap hukum yang lain. Artinya, baik suami maupun istri diberikan kebebasan untuk menentukan status kewarganegaraan mereka masing-masing.

Di Indonesia, asas kewarganegaraan telah diatur dalam Undang-undang. Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006, asas kewarganegaraan Indonesia terdiri dari ius sanguinis, ius soli, tunggal, dan ganda terbatas. Berikut penjelasannya:


1. Asas Ius Sanguinis

Asas ius sanguinis [law of the blood] adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

2. Asas Ius Soli

Asas ius soli [law of the soil] secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal

Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas

Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

Perbedaan asas yang digunakan dalam menentukan kewarganegaraan memungkin seseorang memiliki kewarganegaraan ganda [bipatride] atau bahkan tidak memiliki kewarganegaraan [apatride].

Status bipatride dapat terjadi apabila seorang anak lahir di negara Amerika Serikat yang menganut asas ius soli, sementara orangtuanya adalah warga negara RRC yang menganut asas ius sanguinis. Maka anak tersebut akan menjadi warga negara Amerika Serikat dan juga RRC.

Sedangkan, status apatride bisa saja terjadi apabila seorang anak lahir di negara RRC yang menganut asas ius sanguinis, sementara orangtuanya berkewarganegaraan Amerika Serikat yang menganut asas ius soli. Kondisi ini merupakan kebalikan dari bipatride.

Simak Video "Australia Buka Perbatasan Internasional untuk Warga yang Sudah Divaksin"


[Gambas:Video 20detik]
[kri/lus]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề