Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas CO2 di udara

Skip to content

Hampir semua aktivitas kita sehari-hari menghasilkan jejak karbon. Apakah lalu kita harus berhenti melakukan itu? Tentu tidak. Perubahan gaya hidup minim dampak bukan bertujuan untuk menghasilkan nol karbon, melainkan mencari alternatif cara hidup yang menghasilkan karbon lebih sedikit. Dengan begitu, kamu bisa hidup dengan lebih sadar, karena setiap pilihan aktivitas pasti dipertimbangkan dengan baik. Kali ini Sustaination punya beberapa ide untuk meminimalisasi jejak karbonmu dalam kehidupan sehari-hari. Coba kita simak, yuk!

1. Mengurangi Emisi Karbon : Green Commute and Be Active

  1. Lebih banyak berjalan kaki atau naik sepeda untuk bepergian jarak dekat [misalnya < 2 km]
  2. Menggunakan alternatif kendaraan umum untuk menurunkan konsumsi bahan bakar fosil pribadi
  3. Memilih kendaraan pribadi yang hemat bahan bakar [yes, go LCGC!]
  4. Memilih BBM dengan oktan yang sesuai dengan mesin kendaraan agar lebih hemat energi dan emisi karbonnya terkendali

Photo by Murillo de Paulo from Unsplash

2. Mengurangi Emisi Karbon : Go Local

  • Mengkonsumsi bahan makanan lokal – kurangi sayur, buah, serta snack impor… yang lokal rasanya juga lebih enak, lho!
  • Belanja di warung dan pasar tradisional – lebih ramah untuk bumi dan kesejahteraan pedagang kecil… jangan lupa bawa tas belanja sendiri ya!
  • Menanam sayur dan buah sendiri di rumah – kita jadi bisa mengontrol penuh penggunaan pupuk dan pestisidanya, sayur dan buah organik kini tidak perlu mahal!

Photo by Sven Schuermeier from Unsplash

3. Mengurangi Emisi Karbon : Less Meat, More Plants

  • Mengurangi konsumsi makanan dengan jejak karbon produksi yang tinggi [misalnya daging dan kopi]
  • Menanam pohon penghasil oksigen
  • Bergabung dalam aktivitas reforestasi – bisa cek ke sini dan sini

4. Be Efficient

  1. Hemat energi – unplug semua peralatan elektronik yang sedang tidak digunakan
  2. Hemat air – mandi gunakan shower, matikan keran saat sikat gigi dan cuci tangan
  3. Menggunakan peralatan elektronik yang energy efficient – peralatan elektronik yang hemat energi seringkali lebih mahal, tetapi penggunaan listriknya akan lebih murah dalam jangka panjang
  4. Unplug and go offline – mengurangi screen time mu berarti juga mengurangi konsumsi energimu, lho. Main di luar, ngobrol dengan sekitar, nikmati hidup lebih perlahan!

5. Own less, Waste less, Live more

  1. Hanya beli barang yang benar-benar kamu butuhkan
  2. Mengurangi dan mengolah sampah di rumah – pisahkan sampah organik dan anorganik, kemudian pisahkan sampah recyclables dengan non-recyclables. cek di sini
  3. Mengompos sisa organik. Jadikan tempat sampahmu bebas basah, bau, dan serangga! caranya? lihat di sini dan sini

6. Speak up!

  1. Mendukung penggunaan sumber energi alternatif dan terbarukan
  2. Melakukan kampanye dan penyuaraan mengenai krisis iklim – agar lebih banyak orang tersadarkan akan dampak krisis iklim terhadap eksistensi peradaban. Kalau belum bisa join #GlobalClimateStrike, boleh kok menulis di laman social media atau blog personalmu. suarakan, agar lebih banyak yang bergerak!

Apakah kamu sudah memulai salah satu atau beberapa dari tips di atas? Boleh share pengalamanmu di kolom komentar ya, agar bisa saling menginspirasi 🙂

Kalya Putri, ibu satu anak ini memulai babysteps hidup berkelanjutan sejak awal tahun 2019. Selain berada di belakang layar Sustaination, ia berpraktik sebagai dokter gigi dan mengurus kebun mininya.

Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Emisi gas buang ini sangat berbahaya bagi kesehatan kita, karena di dalamnya tergantung zat-zat berbahaya seperti: CO [karbon monoksida], CO2 [karbon dioksida], NO [nitrogen oksida], dan HC [hidrokarbon].

Apalagi saat ini jumlah kendaraan bermotor di perkotaan sangat banyak dan terus bertambah tiap tahunnya. Untuk mengurangi pertambahan jumlah kendaraan, rasanya tidak mungkin. Yang bisa kita lakukan adalah mengurangi emisi gas buang kendaraan masing-masing. Berikut adalah cara mengurangi emisi gas buang yang cukup mudah untuk Sahabat lakukan.

Gunakan BBM Sesuai Jenis Mesin

Cara mengurangi emisi gas buang yang pertama adalah dengan menggunakan BBM yang sesuai dengan jenis mesin. Sahabat pasti sudah mengenal istilah Research Octan Number [RON]. Di Indonesia ada beberapa RON, yaitu: 88, 90, 92, dan 95.

Setiap pabrikan pasti sudah memberikan informasi bahwa mesin mobil tersebut bagus menggunakan bahan bakar dengan RON tertentu. Jika Sahabat tidak menggunakan BBM yang sesuai, bisa menjadi penyebab banyaknya sisa kerak karbon di ruang bakar.

Jangan Gonta-ganti Jenis BBM

Selain disarankan untuk menggunakan BBM yang sesuai jenis mesin, Sahabat juga sebisa mungkin jangan gonta-ganti jenis BBM. Melakukan gonta-ganti jenis BBM akan mempengaruhi kestabilan tekanan dalam mesin. Kebiasaan ini malah membuat boros bahan bakar. Jika boros bahan bakar, artinya banyak juga gas buang yang dikeluarkan.

Rutin Cek Sistem Pembakaran

Kendaraan memiliki kebutuhan untuk perawatan, apalagi jika sering Sahabat pakai. Lakukan pengecekan rutin, terutama cek sistem pembakarannya. Mobil yang sudah tua, biasanya ada beberapa komponen yang mulai aus dan membuat sistem pembakaran tidak optimal. Alhasil, konsumsi bahan bakar lebih boros dari sebelumnya.

Selain pengecekan rutin, kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan adalah membiarkan tangki bahan bakar mendekati kosong. Kondisi seperti ini akan memberikan peluang udara untuk masuk dalam pompa injeksi. Hal ini bisa menyebabkan kualitas pembakaran menjadi buruk.

Periksa Tekanan Ban

Sahabat pasti berpikir, apa mungkin tekanan ban bisa menyebabkan emisi gas buang yang lebih banyak? Jawabnya, ya. Tekanan ban yang kurang akan menyebabkan mesin bekerja lebih keras. Banyak bahan bakar yang dibutuhkan dibandingkan jika ban memiliki tekanan yang normal. Jika bahan bakar yang dibutuhkan semakin banyak, maka semakin banyak pula emisi gas buang yang dihasilkan.

Lakukan Spooring

Dengan mengendarai mobil di kecepatan rendah, Sahabat dapat mengetahui apakah setir bergerak sendiri atau tidak. Jika ternyata bergerak sendiri setirnya berarti posisi setir tidak sama dengan posisi roda. Perlu dilakukan spooring. Manfaat spooring selain agar menyinkronkan setir dan roda, juga berguna untuk mengurangi beban mesin karena mobil lebih stabil dan teratur.

Kurangi Penggunaan Mobil Jika Tidak Perlu

Langkah terakhir cara mengurangi emisi gas buang adalah dengan memakai mobil jika Sahabat benar-benar membutuhkannya, semisal untuk kerja dan kepentingan lainnya. Dengan mengurangi penggunaan mobil yang tidak perlu, turut menghemat bahan bakar yang digunakan. Secara otomatis, maka emisi gas buang yang dihasilkan di jalanan juga akan berkurang. Sahabat bisa membayangkan jika semua orang hanya memakai mobil di saat perlu saja, maka ini adalah hal yang menggembirakan.

Itulah beberapa cara mengurangi emisi gas buang yang bisa Sahabat praktikkan. Yuk kita sama-sama menjaga lingkungan kita, terutama kualitas udaranya dengan mengurangi emisi gas buang.

Penulis: Iskael

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề