Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Contoh Soal dan Penyelesaian Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode full costing dan variabel costing
1. Metode Full Costing
Metode fullcosting adalah metode penentuan harga pokok produksi dimana semua biaya produksi diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi. Sehingga tidak membedakan antara biaya produksi variabel dan biaya produksi tetap. Dikarenakan seluruh biaya produksi tetap dan variabel dimasukkan ke dalam harga pokok produksi, maka akan ada biaya tetap yang masih melekat pada produk yang belum laku terjual.
Dikarenakan memperhitungkan semua biaya produksi, maka dalam metode full costing format perhitungan harga pokok produksi adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku Rp. xxx.xxx Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx.xxx Harga Pokok Produksi Rp. xxx.xxx
Dan untuk format laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Hasil penjualan Rp. XXX.XXX
Dikurangi : harga pokok produksi/penjualan Rp. XXX.XXX
Laba Kotor Rp. XXX.XXX Dikurangi Biaya Operasional : Biaya pemasaran variabel Rp. XXX.XXX Biaya pemasaran tetap Rp. XXX.XXX Biaya adm. & umum variabe l Rp. XXX.XXX Biaya adm. & umum tetap Rp. XXX.XXX
Laba Bersih Rp. XXX.XXX
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh soal dan penyelesaiaannya :
Diketahui pada tahun 2000, PT. Maju Terus memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. Maju Terus:
- Biaya Bahan Baku Rp. 250/unit - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 200/unit - Biaya Overhead Variabel Rp. 350/unit - Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000 - Biaya Pemasaran Variabel Rp. 300/unit - Biaya Pemasaran Tetap Rp. 150.000
- Biaya adm. & umum Tetap Rp. 250.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.500/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode Full costing dan buat laporan laba/rugi!
Penyelesaian :
Biaya Bahan Baku [Rp. 250 x 1.000] Rp. 250.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung [Rp. 200 x 1.000] Rp. 200.000 Biaya Overhead Variabel [Rp. 350 x 1.000] Rp. 350.000 Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000
Harga Pokok Produksi Rp. 900.000
*PT. Maju Terus Laporan Laba/Rugi Untuk periode yang berakhir 2000 Penjualan [Rp. 2.000 x 1.000] Rp. 2.000.000 Dikurangi : Harga Pokok Produksi/Penjualan Rp. 900.000 Laba Kotor Rp. 1.100.000 Dikurangi Biaya Operasional: Biaya pemasaran variabel [Rp. 300 x 1.000] Rp. 300.000 Biaya pemasaran tetap Rp. 100.000 Biaya adm. & umum tetap Rp. 200.000
Rp. 600.000
Laba/Rugi Bersih Rp. 500.000
Jadi, dalam metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan dalam harga pokok produksi. Namun akan ada biaya tetap yang belum dibebankan pada periode tersebut jika ada produk yang belum laku terjual, sebab di dalam produk tersebut terdapat biaya overhead tetap yang melekat.
2. Metode variabel cost
Metode variable costing adalah metode penentuan harga pokok produksi dimana yang hanya memasukkan biaya-biaya yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Sedangkan untuk biaya produksi tetap dianggap sebagai period cost.
Dikarenakan hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel, maka dalam metode variable costing format perhitungan harga pokok produksi adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku Rp. xxx.xxx Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx
Harga Pokok Produksi Rp. xxx.xxx
Dan untuk format laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Hasil penjualan Rp. XXX.XXX Dikurangi Biaya-biaya Variabel : Biaya produksi variabel Rp. XXX.XXX Biaya pemasaran variabel Rp. XXX.XXX Biaya adm. & umum variabel Rp. XXX.XXX Rp. XXX.XXX Marjin kontribusi Rp. XXX.XXX Dikurangi Biaya-biaya Tetap : Biaya produksi tetap Rp. XXX.XXX Biaya pemasaran tetap Rp. XXX.XXX Biaya adm. & umum tetap Rp. XXX.XXX
Rp. XXX.XXX
Laba Bersih Rp. XXX.XXX
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh soal dan penyelesaiaannya :
Diketahui pada tahun 2000, PT. Maju Terus memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. Maju Terus :
- Biaya Bahan Baku Rp. 250/unit - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 200/unit - Biaya Overhead Variabel Rp. 350/unit - Biaya Overhead Tetap Rp. 100.000 - Biaya Pemasaran Variabel Rp. 300/unit - Biaya Pemasaran Tetap Rp. 150.000
- Biaya adm. & umum Tetap Rp. 200.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit. Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode variable costing dan buat laporan laba/rugi!
Penyelesaian :
Biaya Bahan Baku [Rp. 250 x 1.000] Rp. 250.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung [Rp. 200 x 1.000] Rp. 200.000 Biaya Overhead Variabel [Rp. 350 x 1.000] Rp. 350.000
Harga Pokok Produksi Rp. 800.000
PT. Maju Terus
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir 2000 Penjualan [Rp. 2.000 x 1.000] Rp. 2.000.000 Dikurangi biaya-biaya variabel : Harga Pokok Produksi Rp. 800.000 Biaya pemasaran variabel [Rp. 300 x 1.000] Rp. 300.000 Rp. 1.100.000 Kontribusi Marjin Rp. 1000.000 Dikurangi Biaya-biaya tetap : Biaya overhead tetap Rp. 150.000 Biaya pemasaran tetap Rp. 100.000 Biaya adm. & umum tetap Rp. 200.000 Rp. 450.000
Laba/Rugi Bersih Rp. 550.000
Jadi, dalam metode variable costing hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersifat variabel dalam perhitungan harga pokok produksi. Sedangkan biaya tetap dianggap sebagai period cost dan langsung dibebankan pada periode yang bersangkutan.