Fakta ilmiah dalam Al Quran yang terbukti kebenarannya

Jakarta -

Fakta sains tentang alam semesta sudah tercantum dalam Al Quran. Hal itu dapat dilihat dari kandungan berupa keterangan atau bukti lain yang menguatkan kebenarannya.

Ada begitu banyak ilmu dan hikmah di dalam Al Quran, namun hingga kini belum seluruhnya terungkap. Berikut ini sebagian kecil fakta sains yang ditemukan dalam Al Quran, dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu [24/4/2021]:

1. Asal mula kehidupan

Fakta bahwa makhluk hidup sebagian besar terdiri dari air, diketahui setelah adanya penemuan mikroskop. Pengetahuan ini sudah dijelaskan dalam Al Quran sejak ratusan tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Air sangat penting untuk semua makhluk hidup, namun Al Quran membuat pernyataan yang sangat tidak biasa di surah Al Anbiya ayat 30.

"Kami membuat semua makhluk hidup dari air. Akankah mereka tidak percaya?" [QS Al Anbiya :30].

Dalam ayat ini, disebutkan bahwa air sebagai asal mula semua kehidupan. Semua makhluk hidup terbuat dari sel, dan sel sebagian besar terdiri dari air.

2. Besi diturunkan ke Bumi

Besi bukan hal alami bagi Bumi dan tidak terbentuk di sini, melainkan turun ke Bumi dari luar angkasa. Mungkin terdengar aneh, tapi secara ilmiah ini benar adanya.

Para ilmuwan menyebutkan, miliaran tahun yang lalu Bumi terjebak oleh meteorit. Meteorit ini membawa besi dari bintang jauh yang meledak. Al Quran menjelaskan tentang asal muasal besi dalam surah Al Hadid ayat 25.

"Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia." [QS Al Hadid: 25].

Ayat ini menggunakan kata 'diturunkan' untuk merujuk besi. Jelas dari ayat tersebut bahwa besi bukanlah material duniawi, melainkan diturunkan untuk kepentingan umat manusia. Fakta besi turun ke Bumi dari luar angkasa adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui oleh ilmu pengetahuan primitif abad ketujuh.

3. Perlindungan Langit

Sifat pelindung langit ditemukan oleh penelitian ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20. Jauh sebelumnnya, Al Quran telah menjelaskan bahwa langit memainkan peran penting dalam melindungi Bumi dari sinar Matahari yang mematikan. Jika langit tidak ada, maka radiasi Matahari akan membunuh semua kehidupan di Bumi.

Langit juga bertindak seperti selimut yang membungkus Bumi, untuk melindungi dari dinginnya ruang angkasa. Al Quran menunjukkan perlindungan langit sebagai tanda Tuhan. Hal ini dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 32.

"Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda [kebesaran Allah] itu [matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain]." [QS Al Anbiya: 32].

4. Perluasan alam semesta

Di zaman ketika ilmu astronomi masih primitif, perluasan alam semesta telah dijelaskan dalam Al Quran surah Az-Zariyat ayat 47.

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan [Kami] dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa." [QS Az Zariyat: 47].

Fisikawan Stephen Hawking dalam bukunya 'A Brief History of Time' menulis: "penemuan alam semesta mengembang adalah salah satu revolusi intelektual besar di abad ke-20". Namun Al Quran menjelaskan tentang perluasan alam semesta bahkan sebelum teleskop ditemukan.

5. Pegunungan

Al Quran menunjukkan gunung memiliki akar yang dalam dengan menggunakan kata pasak untuk menggambarkannya. Faktanya, pegunungan memang memiliki akar yang dalam, dan kata pasak adalah deskripsi yang akurat untuk menggambarkannya. Hal ini tercantum dalam surah An Naba ayat 6-7.

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?" [QS An Naba: 6-7].

Fakta bahwa pegunungan memiliki tiang yang dalam seperti akar tidak diketahui sampai perkembangan teori lempeng tektonik pada awal abad ke-20. Sebuah buku berjudul 'Earth' karya ahli geofisika Frank Press, menjelaskan bahwa gunung itu seperti tiang dan terkubur jauh di bawah permukaan Bumi. Contohnya, Gunung Everest yang tingginya kira-kira sembilan kilometer di atas tanah, memiliki akar yang lebih dalam, lebih dari 125 Km.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"


[Gambas:Video 20detik]
[rns/rns]

Jakarta -

Seiring ilmu pengetahuan kian berkembang, semakin banyak fakta sains di dalam Al Quran terbukti. Fenomena-fenomena alam yang terjadi tertulis di dalam Al Quran.

Isi Al Quran tak hanya berisi tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan terkandung banyak ilmu dan hikmah di dalamnya yang hingga kini belum seluruhnya terungkap.

Hal ini menunjukkan Al Quran bukan karangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan. Dirangkum dari sejumlah sumber, Selasa [20/4/2021] berikut di antaranya 7 fenomena sains yang tercantum dalam Al Quran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.

Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing." [QS. Ar-Rahman: 19-20]

2. Api di dasar laut

Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.

Mereka meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." [QS. At-Tur: 6]

3. Garis edar tata surya

Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [QS. Al-Anbiya: 33]

Selanjutnya: Big Bang hingga sidik jari manusia

Fakta ilmiah dalam Al-Qur’an telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para ilmuwan. Setiap nabi atau rasul yang diutus oleh Allah Swt kepada manusia dibekali dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut mukjizat.

Mukjizat ini bukanlah kesaktian ataupun tipu muslihat untuk memperdayai umat manusia, melainkan kelebihan yang Allah Swt berikan untuk meneguhkan kedudukan para nabi dan rasul juga untuk mempertegas seruan [dakwah] mereka agar manusia beriman kepada Allah Swt dan tidak mempersekutukannya [tauhid].

Namun, mukjizat setiap nabi dan rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad Saw?

Para ulama sependapat, bahwa di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad Saw yang paling besar adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci yang turun untuk menyempurnakan kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Al-Qur’an bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Islam, tapi juga seluruh umat manusia.

Meski Al-Qur’an diturunkan 14 abad yang lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan masa depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang terbukti kebenarnya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah eksperimen penelitiah ilmiah.

Beberapa Fakta Ilmiah dalam Al-Qur’an

Berikut beberapa fakta ilmiah Al-Qur’an yang dihimpun dari berbagai sumber. Di mana,  berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an.

Fakta tentang Besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki benyak manfaat bagi kehidupan manusia.

Baca Juga  Tiga Pendapat Umar Bin Khattab yang Disetujui oleh Al-Qur’an

لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌࣖ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca [keadilan] supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakana besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, [supaya mereka pergunakan besi itu] dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong [agama] Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

Dalam ayat ini, kata “Anzalnaa” memiliki arti “Kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara harfiah yakni “Secara bendawi diturunkan dari langit.”

Maka, diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat tersebut. Partikel besi tidak berasal dari bumi, melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.

Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dan menjelaskan tentang besi. Salah satunya pada Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 81:

وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمْ مِّمَّا خَلَقَ ظِلٰلًا وَّجَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الْجِبَالِ اَكْنَانًا وَّجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيْلَ تَقِيْكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيْلَ تَقِيْكُمْ بَأْسَكُمْ ۚ كَذٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُوْنَ

Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri [kepada-nya].”

Fakta Penciptaan Berpasang-Pasangan

Pada surat Yasin ayat 36 menjelaskan bahwasannya Allah Swt menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan.

Baca Juga  Menggairahkan Passion Pedagang di Tengah Wabah Corona

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya:“Mahasuci [Allah] yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”

Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat oleh mata.

Seorang ilmuwan dari Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Beliau memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya tersebut.

Fakta tentang Garis Edar Tata Surya

Matahari, planet, satelit, dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Pada Al-Qur’an Surah Yasiin ayat 38, menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya.

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ

Artinya: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan [Allah] Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.”

Pengamatan Astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu per jam kearah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar apex.

Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Fakta tentang Gunung

Gunung tidak hanya memperindah pandangan. Dikaji dari ilmu geologi, gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari guncangan. Gunung muncul karena tumbukan lempengan-lempengan yang lemah melipat keatas membentuk dataran tinggi dan gunung.

Al-Qur’an menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa surah, salah satunya pada surah Al-Anbiya ayat 31. Gunung diibaratkan sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu:

Baca Juga  Robert of Ketton, Penerjemah Pertama Al-Qur'an yang Kontroversial

وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ

Artinya: “Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia [tidak] guncang bersama mereka, dan Kami jadikan [pula] di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”

Fakta tentang Lautan yang Gelap

Manusia tidak mampu menyelam laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul “Oceans” juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hampir tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1000 meter tidak terdapat cahaya sama sekali.

Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. Namun Al-Qur’an telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi tersebut ditemukan. Pada surah An-Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.

اَوْ كَظُلُمٰتٍ فِيْ بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَّغْشٰىهُ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ مَوْجٌ مِّنْ فَوْقِهٖ سَحَابٌۗ ظُلُمٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍۗ اِذَآ اَخْرَجَ يَدَهٗ لَمْ يَكَدْ يَرٰىهَاۗ وَمَنْ لَّمْ يَجْعَلِ اللّٰهُ لَهٗ نُوْرًا فَمَا لَهٗ مِنْ نُّوْرٍ ࣖ

Artinya: “Atau [keadaan orang-orang kafir] seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada [lagi] awan gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Barangsiapa tidak diberi cahaya [petunjuk] oleh Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun.”

Editor: Yahya FR

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề