Fungsi hati sebagai organ ekskresi adalah menghasilkan empedu apa saja kandungan empedu?

Banyaknya biston betularia berwarna gelap merupakan contoh terjadinya peristiwa

manfaat cacing kremi​

24. Bunga mawar merah [MM] disilangkan dengan bunga mawar berwarna kuning [mm], menghasilkan keturunan pertama semua berwaran jingga [Mm]. Jika keturu … nan pertama disilangkan dengan sesamanya, maka perband persentase dari bunga yang berwarna merah : jingga : kuning dari persilangan intermediate tersebut .....​

BIOTEKNOLOGI PANGAN Tujuan: Membuat tape singkong/ketan sebagai salah satu produk bioteknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehar … i-hari. 1.Alat dan bahan : 1. 2. 3. Dst... 2.Langkah Kerja 1. 2. 3. Dst 3.Pertanyaan 1]. Bahan yang melakukan proses fermentasi pada pembuatan tape adalah .... 2]. Bagaimanakah rasa tape yang dihasilkan? 3]. Jika manis,jelaskan reaksi fermentasi yang terjadi pada singkong! 4]. Jika asam,jelaskan penyebab terhambatnya fermentasi! 4.Kesimpulan Tuliskan kesimpulan berdasarkan hasil praktik diatas!

Bagaimana cara ekosistem mengatasi gangguan akibat populasi berlebih dan berikan penjelasan bagaimana ekosistem akan mengembalikan keadaan sehingga ke … mbali pada kesetimbangan

bikin pertanyaan tentang objek wisata merapi off road lava​

Apakah aktivitas manusia memberikan pengaruh besar pada perubahan iklim

Apakah aktinmiosin memanjang pada saat otot konstraksi

sebut dan jelaskan jenis jenis air tanah​

Apa saja [baik alat maupun bahan] dalam proses kultur jaringan yang perlu disterilisasi? jelaskan secara singkat proses strelisasi tersebut!

Fungsi hati dalam tubuh manusia sangatlah penting. Hati atau yang sering disebut sebagai liver merupakan organ terbesar dalam tubuh. Organ ini berwarna cokelat dengan berat kurang lebih 1,5 kilogram.

Letaknya ada di rongga perut bagian kanan atas tepatnya di bawah rusuk kanan. Hati terbagi menjadi dua yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati menjadi bagian yang paling besar dengan ukuran lima sampai enam kali lebih besar dibandingkan dengan bagian kiri.

Sebagai organ vital, hati memiliki banyak fungsi bagi tubuh manusia. Mengutip dari halodoc.com, berikut ini beberapa fungsi hati yang perlu kita ketahui.

1. Menghasilkan Kolesterol dan Hormon

Mendengar kata kolesterol mungkin sebagian besar dari kita menganggapnya sebagai suatu penyakit. Padahal kenyataannya, kolesterol merupakan lemak yang berguna untuk tubuh. Kolesterol bisa membantu tubuh untuk menghasilkan vitamin D, hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.

Kolesterol menjadi berbahaya jika kadarnya sudah berlebih. Kadar kolesterol seseorang bisa berbeda-beda. Untuk mengetahui jumlah kolesterol dalam tubuh bisa dilakukan dengan menjalani tes darah.

Secara alami, kolesterol diproduksi oleh tubuh. Hati menjadi organ yang bertanggung jawab dalam produksi kolesterol dan trigliserida, dan protein lain yang nantinya akan dialirkan ke dalam darah. Hati juga memiliki fungsi untuk menghasilkan hormon pertumbuhan pada anak-anak.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Kita mungkin sudah pernah mendengar bahwa fungsi hati adalah untuk memproduksi empedu. Cairan ini berguna untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan empedu juga diketahui dapat menetralkan lambung yang terlalu asam.

Sebab cairan ini memiliki pH basa dengan nilai 7,5 – 8,05. Selain berfungsi untuk memproduksi empedu, hati juga bisa menyimpan energi tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubah menjadi glukosa saat kadar gula darah sedang menurun.

4. Menyimpan Nutrisi

Fungsi organ hati selanjutnya yaitu sebagai tempat penyimpanan nutrisi. Beberapa nutrisi yang diketahui disimpan dalam organ ini yaitu zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.

5. Membantu Proses Metabolisme Protein

Hati juga bisa berperan dalam metabolisme protein. Fungsi hati sebagai alat ekskresi ini karena organ tersebut dapat mengubah amonia menjadi urea yang nantinya akan dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.

Baca Juga

Selain berguna sebagai alat ekskresi, hati juga turut berperan dalam sistem pencernaan. Fungsi hati dalam sistem pencernaan yaitu turut berperan dalam proses pembentukan protein seperti albumin yang berguna untuk menjaga cairan dalam sirkulasi tubuh.

Jenis protein lain juga dihasilkan oleh organ ini. Diantaranya protein yang berguna dalam pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh.

7. Membersihkan Darah

Organ berwarna cokelat ini juga berfungsi untuk membersihkan darah dari berbagai zat yang berbahaya. Misalnya senyawa yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.

8. Menghancurkan Sel Darah Merah yang Sudah Tua

Hati berperan untuk menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. Proses ini akan membuat fases yang dikeluarkan tubuh berwarna cokleat. Namun saat fases berwarna putih atau pucat bisa menjadi indikasi bahwa organ hati mulai bermasalah.

Selain itu, tanda hati bermasalah juga bisa dilihat dari warna urin. Saat urine berwarna gelap, maka dapat menjadi petanda bahwa organ hati mengalami gangguan.

Warna mata dan kulit juga bisa menjadi petanda bahwa organ penting ini sedang tidak sehat. Orang yang memiliki masalah pada organ hati, biasanya warna matanya berubah menjadi kekuningan.

Baca Juga

Kini kita sudah mengetahui berbagai fungsi hati untuk tubuh. Jika organ tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tentu saja dapat memunculkan berbagai masalah kesehatan yang merugikan. Maka dari itu, penting untuk menjaga fungsi dari hati.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memelihara organ ini yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat. Mengutip dari hellosehat.com, berikut daftar makanan yang berperan untuk memelihara fungsi organ hati.

1. Sayur-sayuran

Sayur-sayuran seperti brokoli, kol, dan pakcoy bermanfaat untuk memelihara hati. Sayuran tersebut mengandung flavonoid, carotenoid, dan sulforaphane yang baik untuk hati. Sayuran kaya suflur seperti kale juga memiliki kemampuan detoksifikasi yang dapat memelihara fungsi organ hati.

2. Oatmeal dan Kacang-kacangan

Makanan tinggi serat seperti oatmeal bisa membantu menjaga fungsi hati karena dapat mengurangi lemak yang memicu penyakit pada organ ini. Selain itu, makanan tinggi vitamin E seperti kacang-kacangan juga berguna untuk melindungi hati dari penyakit berbahaya.

Baca Juga

Buah-buahan seperti raspberry, strawberry, dan cranberry juga bisa dikonsumsi untuk memelihara organ hari. kandungan antosianin dan polifenol dipercaya dapat menghambat perkembangan kanker hati. Selain itu, buah-buahan juga mengandung antioksidan yang dapat mencegah masalah kesehatan lainnya.

4. Rempah-rempah

Makanan yang mengandung rempah juga diketahui bisa menjaga fungsi hati. Bahan-bahan ini memiliki zat untuk membuang racun secara alami. Selain itu, rempah-rempah juga bersifat antiradang, antiviral, dan antibakteri yang bermanfaat untuk tubuh.

Hepar atau yang biasa disebut dengan hati merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh manusia. Hati sendiri merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh. Pada tubuh orang dewasa bobotnya mencapai 1,5 kg atau 3-5% dari total berat badan. Posisinya berada di dalam rongga perut sebelah kanan, tepat di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi.

Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati ini disebut proses detoksifikasi.

[Baca juga: Sistem Ekskresi Pada Manusia, Apa Saja Organ yang Berperan?]

Jika dilihat dengan mata telanjang, anatomi hati manusia terdiri dari empat lobus [bagian] dengan ukuran yang berbeda.

  • Lobus kanan adalah bagian terbesar di hati yang ukurannya 5 sampai 6 kali lebih besar daripada lobus kiri.
  • Lobus kiri adalah bagian hati yang memiliki bentuk lebih runcing dan kecil ketimbang lobus kanan. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen falciform.
  • Lobus kaudatus berukuran lebih kecil dibanding dua lobus kiri dan kanan. Letaknya memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus pembuluh darah balik utama [vena cava inferior].
  • Lobus kuadrat berada lebih rendah dari lobus kaudatus dan terletak dari sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu. Lobus kuadrat dan kaudatus jarang terlihat pada gambar anatomi karena letaknya yang berada di belakang lobus kiri dan kanan.

Dalam lobus-lobus tersebut, terdapat sel-sel yang menghasilkan berbagai jenis enzim yang berperan dalam proses metabolisme tubuh. Setiap sel ini dipisah oleh jaringan ikat berisi pembuluh darah yang memenuhi hati.

Kita mengenal ada vena hepatika, yakni pembuluh darah yang memiliki fungsi dalam mengangkut darah yang terdeoksigenasi dan darah yang telah disaring oleh hati; ada juga vena sentralis, yakni pembuluh darah yang pada bagian tengahnya terdapat setiap lobulus. Bagian hati ini bergabung menjadi vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika yang kemudian akan menuju ke dalam vena kava interior.

Fungsi Hati dalam sistem ekskresi

Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi – karena mengekskresikan getah empedu dan urea, hati memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Menghasilkan getah empedu

Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini terdiri dari dua komponen, yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu bertugas untuk mengemulsi lemak, sementara zat warna empedu adalah yang membuat feses dan urine, yang dikeluarkan bersamaan dengan getah empedu, kekuningan.

  • Menghasilkan urea dan amonia

Urea dan amonia adalah salah satu hasil perombakan protein yang harus dibuang dari tubuh karena beracun. Urea ini akan diserap ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar dari tubuh bersama urine. Sementara amonia akan diikat oleh ornitin kemudian dibawa keluar bersama urin atau dimasukkan ke dalam empedu. Amonia inilah yang akan membuat urin berbau menyengat.

  • Merombak sel–sel darah merah yang sudah tua

Hasil perombakan sel darah merah ini disebut globin, zat besi, dan heme. Untuk zat besi dan globin sendiri akan diproses ulang untuk menghasilkan hemoglobin yang baru, yang dapat digunakan oleh tubuh kembali. Sedangkan untuk heme itu sendiri, akan diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang nantinya akan dioksidasi di usus menjadi urobilin yang berguna sebagai zat warna urin dan feses.

Selain sebagai tempat untuk menghasilkan empedu, hati juga berfungsi dalam sintesis zat. Hal ini dikarenakan hati mengeluarkan beberapa enzim yang salah satunya adalah enzim arginase. Enzim ini berfungsi untuk mengubah arginin menjadi urea dan ornifi yang dapat meningkatkan NH3 dan CO2.

Penyakit pada Hati yang berkaitan dengan sistem ekskresi

Diantara beberapa penyakit yang muncul sebagai akibat terganggunya sistem ekskresi, berikut adalah dua diantaranya yang berkaitan dengan hati:

1. Sindrom Alagille

Sindrom Alagille [SA] atau Allegile Syndrome adalah sebuah kelainan genetik yang berdampak pada hati, jantung, ginjal, dan sistem organ tubuh lainnya. Masalah yang terkait dengan sindrom ini umumnya terjadi pada masa bayi atau anak usia dini. Kelainan ini diwariskan dalam pola autosom dominan. Sindrom ini terjadi pada 1 dari 1 juta orang di dunia.

[Baca juga: Bagaimana Ginjal Berperan dalam Sistem Ekskresi Manusia?]

Allegile ini menyebabkan manusia mempunyai saluran empedu yang sangat kecil, sehingga bilirubin yang harusnya bisa dikeluarkan malah tertampung di dalam hati. Tidak bisa keluar. Tingkat keparahan Allegile Syndrome ini dapat bervariasi. Gejalanya dapat terjadi dari keparahan sangat ringan hingga berat. Jika pasien yang terkena sindrom ini sudah sampai pada tingkat keparahan berat, maka solusi untuk mengatasinya adalah dengan transplantasi hati.

2. Atresia Billier

Atreasia Billier atau Biliary atresia adalah kondisi dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus terlalu sempit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Ketimbang genetik, atresia bilier sejauh ini lebih berpotensi disebabkan oleh kejadian di rahim atau sekitar waktu kelahiran. Penyakit ini bisa berkembang akibat infeksi virus/bakteri setelah lahir [cytomegalovirus, retrovirus atau rotavirus], masalah sistem imun yang menyerang hati atau saluran empedu, mutasi genetik serta masalah saat perkembangan hati dalam rahim. Penyakit ini terjadi pada 1 dari 18.000 orang di dunia.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề