Jelaskan bagaimana mendapatkan informasi yang valid di internet

BerandaLiterasi Media dan InformasiEvaluasi Sumber Informasi Online, Ini 5 Kriterianya!


Sejak adanya internet, begitu banyak informasi tersedia hanya dengan beberapa klik saja. Di satu sisi, dengan mudah kita dapat mengakses informasi apa saja yang kita butuhkan, kapan saja, dan di mana saja. Di sisi yang lain, kita seakan dihadapkan pada tsunami informasi. Satu kata yang kita masukkan di mesin pencari akan menampilkan ribuan tautan dari berbagai sumber yang berbeda. Bagaimana cara mengevaluasi sumber informasi online dengan bijak agar kita terhindar dari berita hoaks, propaganda, opini yang bias, atau informasi yang menyesatkan? Tidak seperti proses jurnalistik dan penerbitan buku yang melewati serangkaian tahap verifikasi, semua orang bisa mempublikasikan apa saja di internet tanpa membutuhkan kualifikasi apa pun. Informasi yang benar bercampur aduk dengan opini pribadi, kisah rekaan, maupun disinformasi [penyampaian informasi yang salah dengan sengaja untuk membingungkan orang lain]. Karena itu, sebagai pengguna internet, kitalah yang harus pandai-pandai memilah informasi. Kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting di zaman sekarang, dan harus kita terapkan pula ketika kita sedang mencari informasi secara online.

Beberapa institusi pendidikan dan perpustakaan telah menyusun panduan untuk mengevaluasi informasi online, antara lain metode ABCD, CRAAP, dan STAAR. Berikut kami rangkumkan tipsnya untuk Mama!


Dengan bertanya 'siapa?', kita berusaha mengidentifikasi pihak-pihak yang ada di balik tulisan yang sedang kita baca.
  • Cek alamat [URL] situs tersebut dan lihat akhiran domainnya [.id, .com, dll.], yang terkadang dapat membantu kita mengenali jenis organisasi di balik website. Contohnya, di Indonesia domain .go.id diperuntukkan bagi situs resmi pemerintah, .ac.id untuk lembaga pendidikan tinggi, dan .or.id untuk organisasi atau komunitas resmi yang memiliki akta pendirian. Situs gratis yang berakhiran .blogspot atau .wordpress.com umumnya tidak digunakan oleh lembaga resmi. 
  • Cek halaman 'Tentang Kami' atau 'About' untuk melihat organisasi, perusahaan, atau individu yang menjalankan dan mensponsori situs tersebut. Apakah mereka mencantumkan alamat, nomor telepon, atau email yang dapat dihubungi?
  • Periksa apakah pihak yang menjalankan situs memiliki reputasi yang baik. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan cross-check via Google. Apakah ada sumber lain yang menjelaskan reputasi mereka selain situs itu sendiri?
Penulis artikel seringkali bukan orang yang sama dengan administrator yang menjalankan situs. Nama penulis biasanya terdapat awal atau akhir artikel, dan terkadang dilengkapi dengan biografi singkat.
  • Apakah penulis menggunakan nama aslinya? Jika ia menggunakan akun anonim, kita layak bertanya mengapa demikian.
  • Apa kualifikasi penulis? Apakah ia seorang ahli di bidangnya?
  • Apakah penulis tergabung dalam institusi, organisasi, atau perusahaan tertentu?
  • Apakah kita bisa menemukan referensi tentang penulis di tempat lain selain situs tersebut?

Informasi selalu berubah sepanjang waktu. Hasil penelitian dan investigasi yang telah lalu bisa saja tidak berlaku lagi sekarang seiring dengan munculnya data dan fakta baru. Situs yang baik menunjukkan dengan jelas tanggal publikasi informasi di dalamnya. Dengan demikian, kita dapat memeriksa:
  • Tanggal berapa artikel tersebut ditulis, dipublikasikan, dan terakhir direvisi?
  • Apakah informasinya masih up-to-date ataukah ada informasi terbaru yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini?
Kita juga perlu mengetahui apakah situs dipelihara dengan baik oleh pembuatnya, yang mencerminkan adanya komitmen dan tanggung jawab terhadap isinya.
  • Seberapa sering situs tersebut diperbarui? Adakah artikel baru ataukah situs tersebut telah non-aktif untuk beberapa lama?
  • Apakah link-link yang ada di dalamnya masih bekerja?

Kriteria selanjutnya, kita juga perlu mengetahui seberapa objektif artikel ditulis.
  • Apakah organisasi atau individu yang menjalankan situs memiliki agenda tertentu?
  • Apakah tujuan artikel ditulis? Untuk menjelaskan, memberi informasi, menghibur, mempengaruhi, atau menjual sesuatu?
  • Apakah informasi disampaikan secara objektif? Jika tidak, apakah penulis dengan jujur menyatakan bahwa ia condong pada ideologi, politik, agama, kepentingan, atau sudut pandang tertentu?
  • Apakah artikel tersebut mengeksplorasi lebih dari satu sudut pandang? 
  • Apakah konten yang disponsori pihak tertentu diberi label dengan jelas? 

Saat ini memang tidak mudah menemukan sumber berita yang netral. Ditambah lagi, sebagai manusia kita cenderung memilih sumber berita yang membenarkan sudut pandang kita sendiri. Hal ini disebut sebagai confirmation bias. Kita bisa berlatih menguranginya dengan cara berusaha mencari informasi dari sudut pandang dan sumber yang berbeda-beda untuk setiap topik yang kita cari.

Akurasi sebuah artikel mencerminkan apakah informasi yang disampaikan benar, tepat, dan dapat dipercaya. Akurasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari segi penulisan dan dari segi konten. Sebuah artikel yang ditulis dengan baik menunjukkan kehati-hatian dan profesionalitas pada pembuatan tulisan. Mama bisa memperhatikan antara lain:
  • Apakah ada kesalahan eja?
  • Apakah teksnya ditulis dengan baik dengan tata bahasa yang benar?
Dari segi konten, akurasi dapat diketahui dari hal-hal berikut ini:
  • Apakah kontennya telah melewati proses editing atau review?
  • Apakah penulis mencantumkan referensi untuk informasi yang dituliskannya? Jika ya, apakah sumber referensinya dapat diakses dan dipercaya? 
  • Jika penulis mencantumkan data dan fakta dari penelitian atau investigasinya sendiri, apakah metodenya dijelaskan dengan gamblang?
Ketika kita sedang mencari informasi tentang suatu topik, kita perlu mengevaluasi apakah sumber informasi yang kita temukan memang relevan dan sesuai dengan keperluan dan kondisi kita.
  • Apakah informasi yang ditampilkan menjawab pertanyaan kita?
  • Apakah ada informasi baru yang ditampilkan ataukah hanya mengulang apa yang sudah kita ketahui sebelumnya?
  • Siapakah target pembaca situs? Jika kita mencari sesuatu untuk keperluan pribadi misalnya, membaca jurnal ilmiah dengan bahasa teknis mungkin malah akan membuat kita bingung. Jadi, sebaiknya kita mencari situs dengan target pembaca dan tingkat kesulitan sesuai kebutuhan.
  • Bagaimana informasi yang ditampilkan jika dibandingkan dengan sumber-sumber lain? Jika informasi yang ditampilkan sejalan dengan informasi di situs lain yang terpercaya, besar kemungkinan informasi tersebut memang benar adanya. 

###

Demikianlah lima hal yang perlu Mama pertimbangkan dalam rangka melakukan evaluasi sumber informasi online. Kemampuan untuk memilah informasi dengan bijak merupakan salah satu komponen penting dalam literasi digital di abad 21 ini. Semoga tips di atas bisa membantu Mama untuk menentukan apakah informasi yang Mama temukan valid, tepat dan akurat sehingga kita terhindar dari hoaks dan berita yang menyesatkan.

By Martin Setiawan 17 Sep, 2020


Memilah informasi dari internet sangatlah penting. Ibaratnya, internet adalah tanah tak bertuan. Tak ada aturan disini, semua bebas berbicara. Jika kita tidak memilah informasi, bisa jadi informasi yang seharusnya berguna bagi kita justru berbalik arah menjadi informasi yang tidak berguna. Karena itu biasakanlah untuk memilah informasi supaya informasi dapat berguna.

Memilah informasi juga menghindarkan kita dari sasaran hoaks. Minimnya pengawasan di internet menjadikan internet sarana menyebarkan informasi yang sangat aman. Kita bebas membuat akun anonymous dan menyebarkan informasi sekehendak kita. Jika tidak hati-hati. Kita bisa saja termakan berita hoaks, berita yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Imbasnya, kita akan ikut andil menyebarkan hoaks, mengikuti dan mempercayai berita hoaks tersebut karena kita tidak tahu kalau berita itu adalah berita hoaks. 

Oleh karena itu, supaya kita tidak menjadi korban berita hoaks, 5 cara memilah informasi ini mungkin akan berguna untukmu:

Pilih Berita Sesuai Kebutuhan

Sejak dikembangkannya smartphone, membuat akses informasi sangat mudah. Kita tidak perlu mendatangi situs-situs berita, namun informasi bisa mendatangi kita melalui lama news di browser maupun sosial media maupun group chatting. Karena itu kita harus bisa memilih informasi. Ambil informasi yang kamu butuhkan saja, jika tidak membutuhkan. 

Baca Berita Dengan Lengkap, Jangan Judulnya Saja

Don't judge from the cover. Jangan hanya melihat kecantikan wanita dari suaminya. Membaca berita secara utuh wajib dilakukan. Jangan hanya membaca judulnya saja. Apalagi situs-situs berita seringkali membuat judul yang click bait alias bombastis. Bisa jadi antara isi dan berita bertentangan dengan judulnya, atau judulnya terlalu lebay.

Mengambil Informasi Dari Sumber terpercaya

Sebuah informasi yang baik bukan hanya benar informasinya, tetapi juga valid sumbernya. Kita wajib mengetahui dari mana sumber informasi tersebut. Infoemasi yang benar namun sumbernya tidak valid bisa jadi merupakan informasi yang sengaja disebarkan untuk kepentingan tertentu. 

Untuk mengetahui apakah sumber tersebut terpercaya, salah satunya adalah dengan mengetahui keabsahan si penyebar informasi. Misalnya saja pemerintah, koran dan sebagainya.

Memilih Lebih Dari Satu Sumber Informasi

Salah satu cara mengetahui keabsahan suatu berita/informasi adalah dengan mengambil lebih dari satu sumber informasi. Namun sumber-sumber informasi tersebut haruslah sumber yang valid. 

Dengan membandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lainnya. Kita akan memperoleh informasi yang lebih lengkap. Selain itu juga bisa menilai sumber informasi yang menyuguhkan informasi yang benar dan sumber informasi salah. 

Berfikir Kritis

Manusia diberi anugrah kemampuan berfikir lebih besar dari ciptaan Tuhan lainnya. Oleh karena itu kita juga harus berfikir kritis ketika menerima sebuah informasi. Setelah kita menerima informasi, maka informasi tersebut harus kita analisa, jika kita temukan kejanggalan terhadap informasi tersebut. Kita bisa mencari sumber-sumber informasi lain sebagai pembanding. Selain itu kita  juga bisa menggunakan ilmu yang kita miliki untuk menelaah informasi tersebut. 

Internet adalah rumah tanpa batas. Pemerintah sudah berusaha keras untuk meredam informasi-informasi yang tidak baik melalui peraturan-peraturan maupun filter yang dijalankan di sistem pengendali internet di Indonesia. Namun tidak semua informasi bisa terfilter oleh pemerintah. Karena pada dasarnya Internet adalah dunia tanpa identitas, tanpa aturan. Semua orang berhak membuat aturan sendiri dan membuat identitas sendiri. 

Di Internet semua orang bebas beropini dan menyebarkan Informasi. Kita juga bebas mendapatkan informasi. Namun tidak semua informasi berguna dan baik. Berguna saja tidak cukup. Sebuah informasi juga harus baik. Karena kadang ada informasi yang dibuat untuk menyesatkan. Kita tidak pernah tahu jika kita tidak mencari tahu. Kita tidak akan mengerti karema kita hanya berfokus pada informasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan keinginan kita.

Oleh karena itu perlunya meningkatkan literasi digital supaya kita terhindar dari informasi-informasi yang tidak baik. 

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề