Jelaskan lambang kedaulatan dan tanda kehormatan sebagai bangsa Indonesia

Lambang Negara Indonesia adalah burung Garuda. Lambang burung Garuda melambangkan kekuatan dan warna emas merupakan simbol kemuliaan. Lambang dan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" diatur dalam pasal 36A UUD 1945 setelah amandemen.

Mengapa Burung Garuda Sebagai Lambang Negara?

Dalam sejarah bangsa Indonesia, burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu yang menyerupai burung elang rajawali. Kemudian burung Garuda menjadi lambang negara sebagai gambaran bangsa yang besar dan kuat.

Warna emas pada burung garuda memiliki arti keagungan, kejayaan, dan kemuliaan. Ada bagian paruh, sayap, ekor, dan cakar yang menjadi simbol kekuatan dan tenaga pembangunan.

Mengutip dari laman unibabwi.ac.id, jumlah bulu Garuda Indonesia sesuai dengan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ada 17 helai bulu di bagian sayap, 8 helai bulu di ekor, 19 helai bulu di bagian bawah perisai atau pangkal ekor, dan 45 helai bulu di bagian leher.

Baca Juga

Lambang Negara Indonesia [pixabay.com/ibnuamaru]

Burung garuda memiliki perisai atau tameng yang menjadi kebudayaan Indonesia. Tameng ini menjadi senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan untuk mencapai tujuan. Berikut penjelasan mengenai perisai dan fakta menariknya:

Advertising

Advertising

Tameng atau perisai memiliki garis hitam tebal untuk memisahkan kelima gambar. Garis hitam tebal tersebut menggambarkan garis khatulistiwa dan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI]. Indonesia berada di daerah tropis yang dilintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.

2. Ada tiga warna dasar

Pada ruang perisai yaitu warna hitam, putih, dan merah. Warna dasar merah dan putih merupakan warna bendera NKRI. Sedangkan bagian tengah berwarna dasar hitam. Warna dasar hitam ini memiliki arti keabadian.

3. Perisai 

Bagian dada ada perisai yang memiliki 5 gambar seperti kepala banteng, pohon beringin, bintang, rantai, padi dan kapas. Kelima gambar di perisai burung garuda melambangkan Pancasila.

Berikut urutan lambang Garuda Pancasila:

  • Bintang
    Gambar bintang bersudut lima berlatar hitam pada burung Garuda, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang adalah simbol Pancasila ke-1.
  • Rantai
    Bagian rantai melambangkan Pancasila ke-2 yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Pohon Beringin
    Pohon beringin berwarna hijau melambangkan Persatuan Indonesia [Sila ke-3 Pancasila]
  • Kepala Banteng
    Simbol di bagian kanan perisai berlatar warna merah, melambangkan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan [Sila ke-4]
  • Padi dan kapas
    Bagian kanan bawah perisai berlatar putih, melambangkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia [Sila ke-5]

Pita Bertuliskan Bhineka Tunggal Ika

Bagian kaki burung garuda mencengkeram sehelai pita putih, bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika.  Semboyan negara tersebut adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular.

Kata "Bhinneka" artinya beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" bermakna satu dan kata "Ika" artinya meskipun berbeda-beda pada hakikatnya satu kesatuan.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika melambangkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, yang terdiri dari aneka ragam ras, budaya, bahasa, agama, suku, dan kepercayaan.

Makna Lambang Pancasila pada Perisai Garuda

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Simbol sila pertama adalah bintang emas bersudut lima dan berlatar warna hitam. Bintang emas memiliki makna cahaya seperti layaknya Tuhan. Tuhan menjadi cahaya rohani untuk umat manusia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua Pancasila ini dilambangkan dengan rantai warna kuning yang disusun dari gelang-gelang kecil. Gelang tersebut berbentuk lingkaran dan persegi.

Gambar gelang menandakan hubungan manusia yang saling membantu satu sama lain. Gelang berbentuk persegi menggambarkan pria, sementara gelang berbentuk lingkaran melambangkan wanita.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila adalah pohon beringin yang berada di bagian kiri dan berlatar warna putih. Di Indonesia, pohon beringin berakar tunjang mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia.

Bagian akar yang menggantung dari ranting-ranting, mencerminkan Indonesia sebagai negara kesatuan dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan

Sila keempat disimbolkan kepala banteng di bagian kanan atas perisai dan berlatar warna merah. Banteng merupakan binatang sosial yang suka berkumpul. Sama seperti manusia, banteng mencerminkan pengambilan keputusan yang diputuskan secara musyawarah. Kegiatan musyawarah dilakukan dengan cara berkumpul untuk membahas topik tertentu.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Padi dan kapas warna kuning dan berlatar putih mencerminkan pangan dan sandang. Kedua bahan pokok ini mencerminkan persamaan sosial dimana tidak ada kesenjangan sosial antara satu dengan yang lain.

Makna warna pada burung Garuda Pancasila

1. Warna putih

Warna putih menjadi latar pita burung garuda dan ruang perisai. Warna putih melambangkan kesucian, kebenaran, dan kemurnian.

2. Warna hitam

Warna hitam ada di garis-garis perisai, latar warna bintang, dan garis-garis di burung garuda. Warna hitam artinya keabadian.

3. Warna merah

Warna merah sebagai latar ruang perisai banteng dan rantai. Warna merah artinya keberanian.

4. Warna hijau

Warna hijau terdapat pada pohon beringin yang menjadi simbol sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Warna hijau melambangkan kemakmuran dan kesuburan.

5. Warna kuning

Warna kuning terdapat pada burung garuda dan rantai. Warna kuning artinya kebesaran, kemegahan, dan keluhuran.

Baca Juga

Garuda Pancasila ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia berdasarkan mitologi. Garuda memiliki nilai sejarah yang menjadi perjalanan bangsa Indonesia.

Proses penetapan lambang negara ini dilakukan pada 13 Juli 1945. Dalam rapat Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar 1945. Panitia bernama Parada Harahap mengusulkan lambang negara.

Mengutip dari jurnal "Proses Penetapan Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia Tahun 1949-1951" yang dibuat Puput Virdianti, Garuda Pancasila resmi sebagai lambang negara pada 15 Februari 1950.

Burung Garuda ditetapkan oleh Kabinet Republik Indonesia Serikat atau Kabinet RIS. Ir. Soekarno memperkenalkan lambang negara ini pertama kali di Hotel Des Indes – Jakarta. Awalnya bagian kepala Garuda terlihat gundul. Setelah itu, lambang negara disempurnakan di beberapa bagian seperti lambang garuda sekarang.

Nita Handayani Hasan, S.S.

Peneliti di Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Artikel ini telah terbit di harian Kabar Timur

Bulan Agustus telah tiba. Pada bulan tersebut semarak kemerdekaan sangat terasa di mana saja. Jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia mendadak menjadi lebih menggebu-gebu dibandingkan bulan-bulan lainnya. Para penjual bendera berderet di sepanjang jalan, setiap rumah berlomba-lomba memasang bendera merah putih, para pejabat negara berlomba-lomba mengucapkan selamat ulang tahun kepada Republik Indonesia, kantor-kantor pemerintah memasang bendera merah putih dan warna-warni, serta lagu-lagu bertemakan kemerdekaan kembali dipopulerkan.

Di tengah-tengah gegap gempita peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, terdapat simbol kedaulatan dan kehormatan negara yang kurang tepat penggunaannya. Simbol negara menurut Undang-Undang nomor 24 tahun 2009 yaitu Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Bendera negara Indonesia yaitu Sang Merah Putih. Bendera merah putih merupakan simbol negara yang sangat dijaga penggunaannya. Pengibaran bendera merah putih saat upacara 17 Agustus merupakan puncak acara yang sangat ditunggu-tunggu. Pasukan pengibar bendera berlatih siang dan malam agar dapat menghilangan kesalahan saat pengibaran bendera merah putih. Setiap orang dilarang dan akan dihukum berat jika merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau perbuatan lainnya yang bermaksud menodai atau menghina kehormatan bendera negara. Simbol negara berikutnya yaitu lambang negara. Lambang negara kesatuan Republik Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Lambang negara biasanya diletakkan di dinding bersanding dengan foto presiden dan wakil presiden. Mencoret maupun merusak lambang negara akan dijatuhi hukuman yang berat. Selain lambang negara, simbol negara lainnya yaitu lagu kebangsaan. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya karya W.R. Supratman. Salah satu fungsi lagu kebangsaan yaitu untuk mengiringi bendara negara saat dikibarkan. Oleh karena itu, mengubah nada, irama, kata-kata, dan lainnya dengan maksud untuk merendahkan akan mendapat hukuman yang berat. Simbol negara yang terakhir yaitu bahasa negara. Bahasa negara yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang berfungsi sebagai bahasa kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, dan bahasa media massa. Sayangnya, fungsi-fungsi tersebut belum menjadikan bahasa Indonesia tuan di negaranya sendiri.

Jika dibandingkan dengan simbol-simbol kedaulatan negara lainnya, bahasa Indonesia merupakan simbol negara yang paling sering diabaikan penggunaannya. Padahal, pelajaran bahasa Indonesia telah diajarkan sejak dini. Contoh nyata kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dapat terlihat pada ucapan-ucapan selamat ulang tahun Republik Indonesia. Ucapan-ucapan selamat ulang tahun kepada Republik Indonesia kebanyakan hanya dituliskan berdasarkan contoh yang salah, tanpa mengedepankan logika berbahasa.

Beberapa contoh ucapan selamat ulang tahun yang sering ditemukan yaitu, Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 76, Dirgahayu Republik Indonesia ke 76, Dirgahayu Kemerdekaan Kita ke 76, HUT RI ke 76, dan lain sebagainya. Jika dibaca sekilas, ucapan-ucapan tersebut dirasa tidak memiliki kesalahan. Bahkan contoh-contoh tersebut dianggap paling mewakili pengucapan selamat ulang tahun kepada Republik Indonesia.

Kalimat Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 76 bermakna ucapan selamat ulang tahun kepada Republik Indonesia nomor urut 76. Padahal, Republik Indonesia hanya satu-satunya di dunia. Contoh salah lainnya yaitu HUT RI ke 76. Kalimat tersebut juga menyatakan ucapan selamat ulang tahun kepada Republik Indonesia nomor urut 76. Selain kesalahan penempatan kata, kalimat Selamat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 76 dan HUT RI ke 76 juga kurang menambahkan tanda hubung [-] di antara kata ke dan 76. Dalam aturan ejaan bahasa Indonesia, tanda hubung digunakan untuk merangkai ke- dengan angka. Oleh karenanya, kata ke 76  harus ditulis ke-76.

Perhatikan contoh kalimat Dirgahayu Republik Indonesia ke 76, dan Dirgahayu Kemerdekaan Kita ke 76. Kesalahan yang terjadi pada dua kalimat tersebut bahkan sangat fatal. Kata dirgahayu dalam KBBI bermakna ‘berumur panjang [biasanya ditujukan pada negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadinya]. Sehingga, kata dirgahayu hanya diucapkan sebagai doa bagi negara atau organisasi yang sedang berulang tahun. Penulisan ucapan selamat ulang tahun kepada Republik Indonesia yang benar yaitu Selamat Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, Peringatan Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, HUT ke-76 RI, Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia, dan Dirgahayu RI.

Kemampuan menggunakan bahasa harus diikuti dengan logika berbahasa yang tepat. Berbahasa bukan hanya soal lazim digunakan, tetapi juga harus mengedepankan makna yang terkandung kalimat yang dihasilkan. Membiasakan diri berlogika dalam berbahasa nampaknya harus terus-menerus dilatih.

Bahasa Indonesia semestinya menjadi simbol negara yang paling dijaga oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bendera Merah Putih, Garuda Indonesia, dan Lagu Kebangsaan merupakan simbol negara yang berjarak dengan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia akan merasa marah jika simbol-simbol tersebut dirusak oleh masyarakat atau bangsa lain. Sayangnya sikap tersebut sangat berbanding terbalik dengan simbol kedaulatan dan kehormatan bangsa, berupa bahasa Indonesia. Masyarakat Indonesia nampaknya bersikap acuh jika penggunaan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Padahal, Bahasa Indonesia merupakan simbol kedaulatan dan kehormatan bangsa yang melekat pada diri seluruh masyarakat Indonesia.

Terkait

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề