Jelaskan langkah-langkah membuat karya seni grafis intaglio print

Seni grafis adalah karya seni dwimatra yang dibuat untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan emosi seseorang menggunakan teknik cetak. Dalam buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs” diterangkan bahwa istilah seni grafis juga digunakan untuk menyebut seni mencetak.

Kata “grafis” berasal dari Bahasa Yunani “graphein” yang artinya menulis atau menggambar. Sedangkan dalam Bahasa Inggris graph atau graphic memiliki arti membuat tulisan atau lukisan dengan cara digores.

Karya seni grafis biasanya dibuat di atas kertas dengan teknik monotype. Dalam prosesnya, karya seni ini dapat membuat salinan karya yang sama dalam jumlah banyak atau yang dikenal juga dengan istilah proses cetak. Seni grafis biasanya ditorehkan dalam media seperti papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, seni grafis awalnya menjadi media alternatif bagi seniman yang sudah mengerjakan bidang lain seperti melukis atau mematung. Seni grafis muncul di Indonesia sekitar tahun 1950. Adapun tokoh seniman yang menggeluti seni grafis antara lain; Mohtar Apin, Haryadi Suadi, Suromo, dan Abdul Salam.

Baca Juga

Seni grafis ternyata terbagi menjadi beberapa jenis. Melansir dari buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs”, berikut jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya:

1. Cetak tinggi

Cetak tinggi atau teknik cetak relief atau teknik cukil merupakan proses pembuatan seni grafis menggunakan klise/acuan/alat cetak yang nantinya bisa menghasilka gambar dari bagian yang menonjol. Jika alat cetak dioles tinta, maka bagian yang menonjol dapat menerima warna dari tinta tersebut.

Advertising

Advertising

Apabila alat cetak ditempelkan pada kertas, lalu diangkat, maka akan nampak gambar di kertas tersebut. Stempel merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.

2. Cetak dalam [intaglio print]

Cetak dalam adalah jenis seni grafis dengan menggunakan klise dalam. Artinya, bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Cetak dalam biasanya dibuat dengan menggunakan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh, sehingga menghasilkan goresan yang dalam.

Tinta lalu dituangkan, kemudian diratakan pada bagian dalam. Lalu letakkan kertas lembap di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas tersebut dan gambar atau tulisan akan terbentuk di atas kertas.

Baca Juga

Cetak datar adalah teknik mencetak menggunakan klise datar dengan menggunakan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dengan air. Cetak datar bisa memperbanyak hasil cetakan menggunakan media permukaan datar.

Klise cetak datar menggunakan batu cadas biasa yang disebut dengan lithography. Selain batu, saat ini klise cetak datar juga bisa menggunakan lempengan logam untuk meringkatkan proses kerja.

4. Cetak saring

Cetak saring adalah teknik proses cetak menggunakan layar dengan kerapatan tertentu. Cetak ini dikenal juga dengan sebutan sablon atau senigrafi. Sablon banyak digunakan untuk mencetak tulisan atau gambar pada permukaan datar, seperti mencetak gambar di kaos, spanduk, undangan, dan lain sebagainya.

Cara Membuat Seni Grafis

Kita sudah mengenal beberapa jenis karya seni grafis. Pada bagian ini, kita akan mempelajari cara membuat karya seni ini. Namun, pada kesempatan kali ini kita hanya akan mengulas pembuatan cetak tinggi san cetak saring. Mengutip dari buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs”, berikut penjelasannya.

Baca Juga

Pembuatan gambar dengan cetak tinggi akan menghasilkan karya yang menarik. Prinsipnya yaitu mendapatkan permukaan yang timbul dan cekung. Garis dan ruang ruang cekungan tidak akan terkena warna.

Sedangkan bagian yang timbul nantinya akan dikenai warna dan dipindahkan ke permukaan bidang cetak. Berikut ini proses pembuatan seni grafis dengan teknik cetak tinggi:

Bahan dan alat

  • Papan untuk alas.
  • Hardboard atau papan MDF.
  • Tinta atau cat cetak offset.
  • Kaos, kain, atau kertas.
  • Cat pengering.
  • Pensil
  • Gunting.
  • Pisau cutter.
  • Woodcut.
  • Pahat atau pencukit kayu.

Langkah kerja

  1. Pertama, buatlah sketsa sesuai dengan keinginan.
  2. Setelah itu, pindahkan ke plat lalu diratakan dan ditoreh.
  3. Beri tinta menggunakan roller.
  4. Ratakan atau press menggunakan alat press.
  5. Buka perlahan dan pastikan warna sudah rata, dan karya seni cetak tinggi sudah selesai dibuat.

Baca Juga

Proses pembuatan seni grafis dengan cetak saring terbagi menjadi beberapa tahapan. Berikut penjelasannya lengkapnya:

Bahan dan alat

  • Kerangka screen terbuat dari kayu atau aluminium screen [kain kasa].
  • Meja cetak.
  • Rakel.
  • Obat sablon, emulsi.
  • Cat dari sari warna sablon.

Langkah kerja

a. Pembuatan klise

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan saat membuat klise, yaitu bahan dan teknik yang digunakan. Bahan untuk membuat klise harus transparan. Sementara untuk teknik pembuatan klise ada dua, yaitu langsung pada screen dan teknik negatif film.

b. Proses afdruk

Afdruk atau pengeksposan atau penyianran merupakan proses memindahkan gambar dari selembar kertas ke screen dengan bantuan emulsi sablon. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Pelapisan [coating]: mencapur emulsi dengan obat afdruk siap pakai. Lalu oleskan ke screen menggunakan alat. Proses ini harus dilakukan dalam ruang gelap.
  • Pengeringan awal: proses ini memerkukan alat pengering seperti hair dryer atau kipas angin. Dalam proses ini, cetakan tidak boleh terkena sinar matahari langsung atau lampu dengan sianr ultar violet.
  • Penyinaran screen dengan panas matahari: screen yang sudah kering, bagian bawahnya dialasi busa hitam dan bagian atas diletkkan klise negatif yang siap diekspose. Tutup dengan kaca. Lakukan penyinaran selama 20 detik untuk cahaya terik dan 50 detik untuk cahaya redup.
  • Pembuatan klise: semprot dengan air untuk menghilangkan bagian berlubang pada screen. Pastikan menggunakan semprotan yang kuat agar hasilnya maksimal.
  • Pengeringan: pada proses ini Anda bisa menggunakan hair dryer atau sinar matahari langsung.

Baca Juga

  • Screen yang sudah kering kini siap untuk dicetak.
  • Letakkan kertas atau media yang hendak di cetak di bawah cetakan.
  • Tuang tinta dan ratakan menggunakan rakel.
  • Jika warna sudah merata, angkat cetakan.
  • Tunggu sampai gambar atau tulisan yang sudah dicetak kering agar hasilnya lebih sempurna.

Beberapa contoh seni grafis yang sering kita jumpai antara lain:

  1. Banner
  2. Poster
  3. Kaos sablon
  4. Stempel

Teknik cetak merupakan salah satu bentuk seni rupa yang memiliki nilai yang sangat tinggi dalam seni grafis. Sebuah media ekspresi dan visualiasasi gagasan yang memiliki nilai nilai seni yang sangat indah. Pada dasar pengertian nya, teknik mencetak pada seni grafis ini memiliki arti yang sederhana yaitu sebuah teknik untuk menggandakan sebuah karya seni dalam jumlah tertentu, bisa dalam jumlah yang banyak maupun dengan edisi yang terbatas. Teknik cetak seni rupa biasanya menggunakan media seperti kasa, plat logam, karet lino maupun kayu yang pada umumnya dicetak pada media kertas dan kain.

Jika kita kembali kepada sejarah seni cetak grafis, Cina merupakan negara yang mengembangkan teknik cetak. Orang-orang di Cina memanfaatkan teknik cetak ini untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan, dimana naskah naskah tersebut diukir diatas kayu dan kemudian dicetak di atas kertas. Karya seni grafis dengan media kayu yang dicukil menjadi sebuah bentuk dan dicetak di atas kertas banyak ditemukan di Asia seperti Cina, Jepang dan Korea kemudian berkembang ke Eropa yang digunakan untuk mencetak diatas kain seperti pakaian orang Eropa pada masa itu. Pada tahun1440, Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak dan sejak saat itu beragam teknik cetak mulai berkembang di benua Eropa hingga saat ini. Di Indonesia sendiri, seni cetak grafis mulai dikenal pada masa perjuangan dan kemerdekaan. Seniman cetak grafis saat itu banyak sekali membuat poster-poster bertema perjuangan seperti Suromo dan Abdul Salam dari Jogjakarta.

Saat ini Seni cetak grafis memiliki beberapa teknik grafis antara lain adalah:

Cetak Saring

Teknik mencetak seni grafis ini juga sering dikenal dengan sablon maupun silkscreen. Cetak saring merupakan teknik seni cetak sederhana dari cetak datar atau cetak offset. Teknik ini banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan yang tidak teratur seperti botol, gelas, baju, tas dan lainnya. Pada seni cetak saring konvensional, desain cetak dibentuk dengan melakukan penyinaran emulsi dengan letak film positif di atas screen menggunakan sinar matahari. Namun saat ini sudah ada teknologi penyinaran yang lebih cepat dah hemat waktu menggunakan mesin vaccum exposure yaitu penyinaran menggunakan cahaya ultra violet.

gambar 1. cetak saring

Cetak Tinggi

 Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino [linoleum] serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis. Acuan cetak didapat dengan menoreh desain diatas media yang tersedia lalu kemudian diberi tinta cetak pada bagian atas menggunakan roll grafis lalu kemudian dicetak diatas media kertas. Teknik cetak tinggi ini menggunakan prinsip kerja negative, yaitu hasil desain akan terbalik dengan hasil cetak. Saat ini cetak tinggi sudah meluas tidak hanya terbatas pada media kertas, namun sudah merambah ke media kain seperti totebag maupun baju.


gambar 2. cetak Tinggi

Cetak Datar /offset Lithography

 Cetak Offset menggunakan bahan plat yang datar, sehingga antara posisi bagian gambar dan bagian bukan gambar sama tinggi. Bagian gambar pada pelat yang tidak dilapisi emulsi, ketika dicetak akan menarik tinta, dan bagian bukan gambar akan menolak tinta.

Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.

Cetak Dalam

 Berbeda dengan cetak tinggi dimana tinta yang tercetak adalah dibagian permukaan sebuah desain, pada cetak dalam, tinta yang tercetak adalah tinta yang masuk ke dalam tolehan pada material yang digunakan. Material cetak dalam pun beragam seperti logam tembaga, seng maupun akrilik. Cetak dalam dibagi beberapa jenis yaitu engraving, Etching, Mezzotint dan drypoint. Masing masing teknik memiliki teknik pengerjaan dan tingkat kesulitan yang berbeda.

Teknik Engraving adalah teknik yang cukup rumit, menggunakan media logam yang ditoreh lalu diberikan tinta kedalam torehan dan kemudian tinta pada bagian permukaan dihapus sehingga tersisa tinta pada bagian dalam yang akan dicetak pada kertas.

gambar 3. cetak Etching

Etching merupakan teknik cetak seni grafis dengan media tembaga yang di lapisi media seperti lilin lalu kemudian ditoreh menggunakan alat khusus seperti jarum etsa untuk menoreh tembaga. Kemudian tembaga akan dicelupkan ke dalam asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga yang tidak dilapisi oleh lilin.

Mezzotint adalah teknik seni grafis menggunakan media plat logam dimana permukaan logam akan di buat kasar merata dan didesain sedemikian rupa.

gambar 4. cetak drypoint

Teknik terakhir adalah drypoint dimana teknik ini hampir sama dengan teknik engraving.  Teknik drypoint yaitu menoreh media seperti tembaga ataupun akrilik sehingga menimbulkan kerusakan pada permukaan media yang bisa menghasilkan sebuah visual seni. Teknik pencetakan drypoint yaitu melapisi plat dengan tinta lalu kemudian membersihkan tinta pada bagian permukaan dengan menyisahkan tinta pada bagian dalam, kemudian dicetak diatas kertas yang sudah dibasahi/ lembab lalu dicetak menggunakan mesit press dimana permukaan kertas akan menyerap tinta yang tersisa pada lapisan dalam cetakan. Teknik cetak drypoint ini memiliki kelebihan yaitu bisa mencapai gambar yang sangat detail.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề