Kapan gerhana matahari 2022 di Indonesia?

Oleh:

Gerhana Matahari Cincin

Bisnis.com, JAKARTA -Tahun 2022 tinggal menghitung hari. Di tahun ini pula kita akan dimanjakan dengan pemandangan indah di langit, yang akan dipenuhi dengan hujan meteor, supermoon dan gerhana matahari parsial.

Nah bila Anda adalah salah satu orang yang tertarik dengan apa yang terjadi di langit, berikut beberapa tanggal penting yang tidak boleh Anda lewatkan di tahun 2022, melansir Kent Online, Selasa [28/12/2021].

1. Hujan Meteor Quadrantid - 3 Januari

Hujan meteor sudah dimulai sekitar pertengahan Desember 2021 hingga awal Januari 2022. Jika langit cerah, Quadrantid akan mencapai puncaknya pada 3 Januari, sekitar pukul 8 malam.

2. Hujan Meteor Lyrids - 21 April

Hujan meteor Lyrids dihasilkan oleh ledakan aktivitas meteor sekitar pertengahan hingga akhir April. Diperkirakan, hujan meteor Lyrids akan mencapai puncaknya pada malam 22 April hingga 23 April dini hari. Sayangnya, Anda mungkin tidak bisa melihatnya.

Baca Juga : Apa itu Santa Claus Rally? Simak Penjelasannya, Yuk!

Pasalnya, Royal Museums Greenwich, rumah bagi Royal Observatory mengatakan kondisi mungkin tidak ideal untuk melihat puncak hujan meteor karena akan terjadi sekitar waktu bulan purnama. Namun, bila Anda bersikeras untuk melihatnya, carilah tempat yang gelap dan jauh dari polusi cahaya.

3. Hujan Meteor Eta Aquarids - 6 Mei

Eta Aquarids akan mencapai puncaknya dalam semalam, antara 5 atau 6 Mei. Waktu terbaik untuk menyaksikan keindahan Eta Aquarids adalah tengah malam dan menjelang fajar. Disebabkan oleh Komet Halley, hujan meteor ini jauh lebih aktif bagi orang-orang yang tinggal di Belahan Bumi Selatan.

4. Supermoon - 13 Juli

Supermoon terjadi ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Ketika Bulan berada dekat dengan Bumi, Bulan akan tampak lebih terang dan lebih besar daripada biasanya.

5. Hujan Meteor Perseid - 12 dan 13 Agustus

Dari sekitar pertengahan Juli hingga akhir Agustus, hujan meteor Perseid mulai aktif, tetapi Anda bisa menyaksikan tampilan terbaiknya sekitar 12 dan 13 Agustus. Disebut sebagai salah satu hujan meteor terbaik dan paling terang oleh Royal Museums Greenwich, Anda bisa melihatnya segera setelah matahari terbenam.

6. Hujan Meteor Orionid - 21 Oktober

Terakhir muncul pada tahun 2021, para pengamat bintang berharap di tahun 2022 mereka bisa menyaksikan hujan meteor Orionid yang lebih baik. Pada malam yang gelap dan cerah saat Bulan tidak meredupkan sinarnya, Anda dimungkinkan untuk melihat antara 10 dan 20 meteor di langit setiap jamnya.

7. Gerhana matahari sebagian - 25 Oktober

Ini akan menjadi gerhana matahari parsial kedua di tahun 2022, tetapi sepertinya gerhana paling mungkin terlihat dari Eropa dan sebagian Timur Tengah. Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan Bumi, tetapi tidak seperti gerhana matahari total, cahaya matahari tidak sepenuhnya terhalang sehingga membuatnya sangat gelap diluar. Gerhana ini akan berlangsung pada 25 Oktober, jadi masih banyak waktu untuk mencari kacamata yang cocok untuk melindungi mata Anda, bila Anda berencana untuk menyaksikannya.

8. Hujan Meteor Germinid - 14 Desember

Hujan meteor Germinid diperkirakan akan berlangsung selama sekitar dua minggu di bulan Desember. Tetapi pada 14 Desember, diperkirakan akan menjadi yang terbesar dan terbaik untuk menyaksikan hujan meteor Germinid. Germinid kemungkinan akan mencapai puncaknya sekitar pukul 1 siang dan bisa disaksikan sebelum fajar atau setelah senja malam itu.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

Oleh:

BMKG Gerhana Matahari Cincin.

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 4 Desember 2021, akan terjadi fenomena gerhana matahari langka yang hanya akan terlihat dari antartika.

Gerhana matahari ini, tidak akan terlihat dari Indonesia.

Mengutip informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional [LAPAN], tidak ada Gerhana Matahari yang melintasi Indonesia pada 2021. Jadwal terdekat Gerhana Matahari yang bisa diamati Indonesia terjadi pada April 2023.

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Ada empat jenis gerhana Matahari yaitu gerhana Matahari total, cincin, parsial, dan hibrid.

Baca Juga : Tata Cara Salat Gerhana Matahari dan Hukumnya

Bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, berjarak 400 kali lebih dekat ke bumi, yang mana ini menyebabkan kedua benda langit ini tampak hampir sama besar bila diamati dari permukaan bumi.

Jadwal terjadinya Gerhana Matahari yang melintasi Indonesia hingga tahun 2100:

1. Gerhana matahari hibrida akan terjadi pada 20 April 2023 yang teramati jelas di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Papua.2. Gerhana matahari cincin pada 21 Mei 2031 akan melintasi wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.3. Gerhana matahari total akan melintasi wilayah Sumatera dan Kalimantan pada 20 April 2042.4. Pada 14 Oktober 2042, dapat diamati gerhana matahari cincin yang melintasi wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur.5. Pada 25 November 2049, dapat disaksikan gerhana matahari hibrid yang melintasi wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.6. Pada 22 September 2052, dapat diamati gerhana matahari cincin yang melintasi wilayah Nusa Tenggara Timur.7. Pada 20 Maret 2053, gerhana matahari cincin akan mrlintasi wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tengagra Barat dan Papua.8. Pada 12 September 2053, gerhana matahari hibrid dapat diamati di wilayah Sumatera.9. Pada 5 November 2059, gerhana matahari cincin akan melintasi wilayah Aceh dan Sumatera Utara.10. Pada 26 Februari 2063, akan terjadi gerhana matahari cincin yang melintasi wilayah Sumatera.11. Pada 24 Agustus 2082, akan terjadi gerhana matahari total yang melintasi Aceh dan Sumatera Utara.12. Pada 22 Mei 2096, gerhana matahari total yang dapat diamati di daerah Kalimantan.

13. Pada 15 November 2096, gerhana matahari cincin di wilayah Kalimantan, Sumatera, Maluku, dan Papua

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

CNN Indonesia

Senin, 27 Dec 2021 08:38 WIB

Ilustrasi gerhana bulan. [REUTERS/MARCO GARCIA]

Jakarta, CNN Indonesia --

Meski belum memasuki 2022, daftar fenomena langit bidang Astronomi pada 2022 sudah dapat diprediksi, salah satunya adalah Gerhana Bulan Total.

Fenomena-fenomena Astronomi yang akan terjadi telah diperhitungkan oleh para peneliti sehingga waktu kejadian pun sudah diperkirakan. Selain Gerhana Bulan Total, fenomena lain yang bakal berlangsung adalah konjungsi antar planet, aktivitas Bulan seperti Super Full Moon dan Gerhana Bulan, hingga hujan meteor.

Dilansir dari akun Instagram resmi Planetarium Jakarta, berikut daftar lengkap fenomena alam bidang Astronomi yang akan terjadi pada 2022 beserta waktu kejadiannya:


Fenomena konjungsi antar planet akan banyak terjadi pada 2022. Untuk mengamati fenomena ini, Anda dapat mengamati tanggal-tanggal berikut pada waktu dini hari hingga Matahari terbit.

Berikut daftar fenomena konjungsi antar planet pada 2022:

Konjungsi Mars-Saturnus

Waktu terbit Saturnus: 5 April 2022 02.31 WIBWaktu puncak fenomena: 5 April 2022 05.05 WIB

Waktu terbenam Saturnus: 5 April 2022 14.48 WIB

Konjungsi Venus-Jupiter

Waktu puncak fenomena: 1 Mei 2022 01.42 WIBWaktu terbit Venus: 1 Mei 2022 03.09 WIB

Waktu terbenam Jupiter: 1 Mei 2022 15.13 WIB

Konjungsi Jupiter-Mars

Waktu terbit Jupiter: 29 Mei 2022 01.39 WIBWaktu puncak fenomena: 29 Mei 2022 07.03 WIB

Waktu terbenam Jupiter: 29 Mei 2022 13.42

Micro New Moon

Micro New Moon merupakan fenomena dimana Bulan berada pada fase Bulan baru sekaligus berada pada posisi Apogee atau titik paling jauh Bulan terhadap Bumi.

Fenomena ini akan terjadi pada tanggal 29 Juni 2022 dan dapat diamati setelah Matahari terbenam. Namun pengamatan akan cukup sulit karena waktu terbenam Matahari dan Bulan hanya berjarak sekitar 12 menit.

Super Full Moon

Super Full Moon merupakan fenomena ketika Bulan berada pada fase Purnama sekaligus berada pada posisi terdekatnya dari Bumi atau Perigee.

Hal ini membuat Bulan akan tampak lebih besar dari biasanya.

Fenomena ini akan terjadi pada tanggal 14 Juli 2022 sejak Bulan terbit pukul 17.30 WIB hingga Bulan terbenam keesokan harinya pukul 06.25 WIB.

Waktu puncak Bulan Purnama ini akan terjadi pada 14 Juli pukul 01.37 WIB.

Namun kita perlu berhati-hati saat melakukan pengamatan karena cahaya Bulan dapat sangat menyilaukan.

Gerhana Bulan Total

Fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi di pengujung 2022, tepatnya pada 28 November 2022.

Fenomena ini disebut dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia, dan lokasi terbaik untuk pengamatan adalah wilayah Indonesia bagian timur karena mendapatkan durasi gerhana yang lebih panjang.

Fenomena Gerhana Bulan Total akan memasuki fase total awal pada pukul 17.16 WIB dan mengalami puncak fase total pada pukul 17.59 WIB.

Selain Indonesia, fenomena Gerhana Bulan Total juga dapat diamati di sejumlah negara seperti India, Myanmar, China, Amerika Serikat, Meksiko, Filipina, Australia, Korea Utara, Thailand, Australia, Cuba, dan Guatemala.

Hujan Meteor

Fenomena hujan meteor yang akan terjadi pada 2022 di antaranya adalah Hujan Meteor Perseid dan Geminid.

Puncak Hujan Meteor Perseid akan terjadi pada 13 Agustus 2022 mulai pukul 00.15 WIB hingga Matahari mulai terbit pukul 06.01 WIB.

Fenomena Hujan Meteor Perseid sendiri berlangsung dari 17 Juli hingga 24 Agustus.

Sedangkan puncak Hujan Meteor Geminid akan terjadi di pengujung tahun, tepatnya pada 14 Desember pukul 20.06 WIB hingga waktu terbit Matahari pukul 05.34 WIB.

Fenomena Hujan Meteor Geminid berlangsung dari 4 hingga 17 Desember 2022.

[Gambas:Instagram]

[lnn/fea]

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề