Letak suatu wilayah berdasarkan keadaan wilayah di sekitarnya disebut

Menu Geografis Desa, Menu ini berisi informasi terkait kewilayahan desa dari kondisi geografisnya, 

Kondisi geografis adalah kondisi atau keadaan suatu wilayah dengan dilihat dari keadaannya yang berkaitan dengan aspek geografis. Aspek-aspek itu meliputi :

  • Letak, terkait dengan lokasi geografis, luas, bentuk dan posisi koordinat dari peta
  • Relief, terkait dengan bagaimana bentuk permukaan atau kontur dan juga ketinggiannya.
  • Iklim dan Cuaca, terkait dengan bagaimana cuaca dalam waktu tertentu di sebuah wilayah. Iklim terkait dengan bagaimana rata-rata terjadi dalam waktu tertentu
  • Jenis Tanah, terkait dengan bagaimana kondisi tanah dan juga bagaimana sejarah proses terbentuknya tanah. Bagaimana jenis tanah yang ada di sebuah lokasi. Misalnya jenis tanah aluvial atau tanah vulkanik dan sebagainya
  • Sumber daya, hal ini terkait dengan bagaimana sumber daya air yang ada di sekitar wilayah itu. Apakah air tanah bagus dan tersedia. Bagaimana sumber air berasal dan sebagainya. Selain itu juga dilihat sumber daya mineral, apakah terdapat sumber mineral seperti minyak bumi, batu bara, bahan tambang pasir dan sebagainya.
  • Flora dan Fauna, terkait dengan bagaimana keadaan tumbuhan dan juga jenis hewan yang mendiami sebuah wilayah itu.

Jakarta -

Indonesia adalah negara maritim dengan letaknya yang strategis. Letak Indonesia sendiri bisa dikaji berdasarkan letak astronomis dan geografis.

Baik letak astronomis maupun letak geografis berpengaruh pada keadaan alam dan keadaan penduduk. Kondisi alam yang berbeda, tentu akan memiliki dampak berbeda pula terhadap aktivitas penduduknya.

Apa itu letak astronomis, geografis, dan pengaruhnya terhadap Indonesia? simak berikut ini.

Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.

Garis Lintang dan Bujur dibagi lagi menjadi dua yaitu Garis Lintang Utara dan Garis Lintang Selatan yang dibatasi oleh garis ekuator [khatulistiwa] dan Garis Bujur Barat dan Bujur Timur yang dibatasi oleh Greenwich Mean Time.

Dilansir dari Buku IPS SMP Paket B Setara SMP/MTS Indonesia Kaya oleh Kemdikbud, letak astronomis Indonesia adalah 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT.

Dampak Letak Astronomis Indonesia

1. Memiliki Iklim Tropis

Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis. Wilayah negara dengan iklim tropis akan memperoleh sinar matahari sepanjang waktu.

Wilayah tropis menyebabkan Indonesia hanya memiliki dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di negara-negara wilayah subtropis. Negara beriklim subtropis memiliki 4 musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur.

2. Kelembaban Udara Tinggi

Pulau-pulau di Indonesia mudah dipengaruhi peredaran udara yang datang dari laut-laut yang mengelilinginya. Akibatnya, Indonesia banyak menerima hujan.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan kelembaban udara rata-rata yang tinggi pula.

3. Kaya Flora dan Fauna

Akibat curah hujan yang tinggi dan dikelilingi arus laut, Indonesia kaya akan flora dan fauna. Pasokan makanan dan mineral yang dibutuhkan untuk flora tumbuh sangat kaya dan beragam.

Fauna juga disajikan dengan berbagai flora sebagai sumber daya makan. Kedua sumber daya alam ini merupakan kekayaan alam sekaligus kekuatan Indonesia.

4. Memiliki 3 Zona Waktu

Letak astronomis mempengaruhi perbedaan waktu yang ditetapkan mulai pada titik lintang dan bujur 0 derajat di Kota Greenwich, Inggris. Sesuai Keputusan Presiden No. 41 Tahun 1987, Indonesia terbagi atas 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia bagian Barat [WIB], Waktu Indonesia bagian Tengah [WITA], dan Waktu Indonesia bagian Timur [WIT].

Zona waktu Indonesia membuat waktu di pulau Jawa akan berbeda dengan waktu di Bali maupun di Papua.

Letak Geografis

Letak geografis Indonesia ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Letak geografis akan berpengaruh terhadap keadaan alam maupun keadaan penduduk Indonesia itu sendiri.

Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia juga terletak di antara dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Melansir dari Modul Pembelajaran IPS 1 Untuk Calon Guru oleh Kemdikbud , batas-batas wilayah Indonesia berdasarkan letak geografisnya adalah sebagai berikut:

-Batas Utara: Selat Malaka, Malaysia Timur, Laut Cina Selatan-Batas Selatan: Benua Australia, Timor Leste dan Samudera Hindia-Batas Timur: Papua Nugini dan Samudera Pasifik

-Batas Barat: Samudera Hindia

Dampak Letak Geografis Indonesia

1. Posisi Strategis dalam Perekonomian

Letak Indonesia yang berada pada posisi silang mengakibatkan terjadinya aktivitas perdagangan, di mana letak ini merupakan jalur lalu lintas internasional dan menjadi tempat persinggahan kapal laut yang menempuh pelayaran antara Asia Timur dengan Asia Selatan, Asia Barat dengan Afrika dan Eropa.

2. Masyarakat Majemuk

Letak kepulauan Indonesia yang berdekatan dengan Benua Asia menyebabkan sosial budaya masyarakat Indonesia yang beragam. Akibatnya, Indonesia banyak menerima pengaruh dari benua tersebut.

Demikian juga dengan transportasi dan komunikasi yang mengglobal menjadikan sosial budaya masyarakat Benua Eropa dan Benua Amerika juga mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.

Itulah penjelasan letak astronomis, geografis, dan dampaknya bagi Indonesia []. Kedua letak inilah yang membuat Indonesia kaya akan sumber daya alam maupun budaya.

Simak Video "Saat Luhut Cerita RI Tak Bisa Didikte Negara Lain"


[Gambas:Video 20detik]
[lus/lus]

Home » Mapel » Geografi » Kelas 12 Yuk Gabung, Kita Belajar Wilayah, Perwilayahan, dan Pusat Pertumbuhan!

B. Tipe Wilayah

Umumnya, wilayah terbagi ke dalam 2 tipe, yakni wilayah formal dan wilayah fungsional. Apa saja sih, itu? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini.

a. Wilayah Formal

Wilayah ini adalah wilayah yang punya kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria fisik atau sosial. Misalnya, suatu wilayah punya kesamaan dalam kegiatan bercocok tanam, maka wilayahnya disebut wilayah pertanian. Atau suatu wilayah punya kesamaan bentuk lahan yang berbukit-bukit, maka wilayah itu disebut wilayah perbukitan atau dataran tinggi.
Karakteristik tipe wilayah formal, yaitu:

  1. Tipe homogenitas, disebut juga homogeneus region, formal region, uniform region.
  2. Bersifat statis.
  3. Tidak aktif.
  4. Terbentuk karena adanya keseragaman [kesamaan baik kriteria fisik atau sosial].
  5. Wilayah inti umumnya terdapat di bagian tengah.

Contoh tipe wilayah formal:

  1. Wilayah dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, pedesaan
  2. Wilayah kapur, gurun, karst
  3. Wilayah tropis, subtropis, kutub
  4. Wilayah perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan

b. Wilayah Fungsional

Wilayah ini adalah wilayah banyak diatur oleh beberapa kegiatan dan saling terkait, ditandai adanya interaksi dengan wilayah sekitarnya. Misalnya saja sebuah industri yang didirikan pada suatu wilayah dan karyawan yang tinggal di sekitarnya. Setiap pagi para karyawan ini bekerja menuju pabrik dan sore kembali lagi ke rumah masing-masing.
Karakteristik tipe wilayah fungsional, yaitu:

  1. Tipe hegeronitas, disebut juga functional region, organic region, nodus region.
  2. Bersifat dinamis.
  3. Aktif.
  4. Terbentuk karena adanya kesamaan kenampakan.
  5. Merupakan sebuah wilayah yang difungsikan.

Ciri-ciri wilayah fungsional:

  1. Ada arus barang, gagasan, dan manusia.
  2. Punya pusat kegiatan yang berhubungan dengan wilayah sekitar.
  3. Pusat menjadi pusat pertemuan arus barang, gagasan, dan manusia secara terorganisasi.
  4. Ada jaringan jalan tempat berlangsungnya tukar-menukar.

Contoh tipe wilayah fungsional:

  1. Wilayah kota
  2. Wilayah industri
  3. Wilayah perdagangan
  4. Wilayah konservasi

II. Perwilayahan

A. Pengertian Perwilayahan

Perwilayahan [regionalisasi] merupakan proses penggolongan wilayah berdasarkan ciri-ciri dan kriteria tertentu. Perwilayahan adalah upaya untuk membagi-bagikan permukaan bumi ke dalam sebuah wilayah-wilayah untuk tujuan tertentu.

B. Klasifikasi Perwilayahan

Umumnya, klasifikasi atau penggolongan perwilayahan dibagi menjadi 2, yaitu perwilayahan formal dan perwilayahan fungsional. Di bawah ini penjelasan lengkapnya, ya.

1. Perwilayahan Formal

Perwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik yang sama alias homogen. Biasanya perwilayahan ini ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti administrasi, kondisi fisik, kondisi sosial, atau kondisi ekonomi. Pembatasan wilayah formal biasanya cukup sulit, tapi wilayah inti biasanya mudah dikenali karena punya perbedaan yang mencolok dibandingkan wilayah lainnya. Wilayah inti juga umumnya terletak di bagian tengah yang letaknya strategis, misalnya seperti di daerah subur, persimpangan jalan, atau lembah-lembah sungai. Karena letaknya yang strategis inilah, wilayah tersebut jadi cepat berkembang jadi pusat aktivitas penduduk, baik aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun administrasi.

Contoh perwilayahan formal adalah pembagian wilayah berdasarkan batas administrasi yang menghasilkan beberapa provinsi.

2. Perwilayahan Fungsional

Perwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik berbeda atau heterogen dan biasanya ditentukan oleh hubungan antara bagian-bagian wilayah dengan pusat wilayah. Meski karakteristiknya heterogen, kita tetap bisa menemukan pola keragaman dalam suatu wilayah. Pusat wilayah [wilayah yang besar] dengan bagian wilayah [unit yang lebih kecil] saling ketergantungan sehingga terdapat hubungan fungsional di antara keduanya yang tetap diatur oleh pusat wilayah. Semua gerakan interaksi [manusia, barang, dan jasa] mengarah pada pusat wilayah.

Contoh perwilayahan fungsional adalah kota Jakarta [provinsi] yang terdiri dari beberapa unit [kotamadya, kecamatan, kelurahan]. Kota Jakarta dan unit-unitnya ini dihubungkan oleh jaringan jalan dan dikelilingi oleh jalan lingkar luar yang menghubungkan unit-unit dengan pusat kota.

C. Metode Perwilayahan

Nah, Quipperian ada 2 metode perwilayahan atau pembatasan nih yang bisa digunakan. Apa saja, sih? Metode Delineasi [Pembatasan] Wilayah Formal -> Pembatasan wilayah formal dilakukan dengan “Nilai Bobot Indeks”, yang membatasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria. Misalnya, pembatasan wilayah iklim [wilayah tropis, subtropis, kutub] berdasarkan letak lintang dan temperatur rata-rata.

Metode Delineasi [Pembatasan] Wilayah Fungsional -> Pembatasan wilayah ini menyangkut hubungan timbal balik antara pusat wilayah dengan beberapa bagian wilayahnya [unit wilayah]. Misalnya, pembatasan wilayah jalur angkutan umum antara pusat wilayah dengan bagian wilayah.

III. Pusat Pertumbuhan

A. Pengertian Pusat Pertumbuhan

Pusat pertumbuhan merupakan wilayah yang punya pertumbuhan lebih cepat dibanding wilayah lainnya. Biasanya wilayah ini menjadi sumber dari berbagai kegiatan ekonomi dan sangat memengaruhi wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan ini juga selalu dijadikan acuan pembangunan supaya bisa memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya, guna terciptanya pemerataan pembangunan.

B. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Pusat Pertumbuhan

Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan dalam wilayah pusat pertumbuhan, antara lain:

  1. Lokasi
  2. Sumber daya alam
  3. Sumber daya manusia
  4. Topografi
  5. Fasilitas penunjang
  6. Industri
  7. Sosial budaya masyarakat

C. Wilayah Pusat Pertumbuhan Indonesia

Nah, biar kamu belajarnya bisa lebih mengerti lagi, Quipper Blog akan berikan contoh nyata dari realisasi pembangunan pusat pertumbuhan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas] membagi wilayah Indonesia ke dalam 4 regional pembangunan utama dan sepuluh [X] wilayah pembangunan. Dengan melihat tabel ini, mudah-mudahan kamu jadi lebih mengerti lagi apa itu wilayah pusat pertumbuhan.

No Regional Pusat Pertumbuhan Utama Wilayah Pembangunan
1. A Medan I Aceh dan Sumut
Pusatnya di Medan
II Sumbar, Riau, dan Kep. Riau
Pusatnya di Pekanbaru
2. B Jakarta III Jambi, Sumsel, Bengkulu, dan Ba-Bel
Pusatnya di Palembang
IV Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Banten, dan DI Yogyakarta
Pusatnya di Jakarta
VI Kalbar
Pusatnya di Pontianak
3. C Surabaya V Jatim dan Bali
Pusatnya di Surabaya
VII Kalteng, Kaltim, dan Kalsel
Pusatnya di Balikpapan dan Samarinda
4. D Makassar VIII NTB, NTT, Sulsel, dan Sultra
Pusatnya di Makassar
IX Sulteng, Sulut, dan Gorontalo
Pusatnya di Manado
X Maluku, Maluku Utara, Papua [Irian Jaya]
Pusatnya di Sorong

IV. Contoh Soal HOTS

Nah, Quipperian, supaya belajar kamu makin afdol, Quipper Blog mau memberi contoh soal HOTS Geografi, nih. Penasaran? Yuk, simak soalnya di bawah ini, ya.

Pertanyaan

KEK industri di luar Jawa dikhawatirkan tidak menarik bagi investor karena kurang memiliki infrastruktur dasar

Sebab

Fokus pembangunan KEK Mandalika perlu diperlebar pada wilayah-wilayah sekitarnya untuk meningkatkan range dan threshold yang tinggi.

Pilihan jawaban: a. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar serta memiliki hubungan sebab akibat b. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar namun tidak memiliki hubungan sebab akibat c. Jika Pernyataan 1 Benar dan Pernyataan 2 Salah d. Jika Pernyataan 1 Salah dan Pernyataan 2 Benar

e. Jika kedua pernyataan tersebut Salah

Jawaban: A

Pembahasan

Pernyataan 1 benar karena infrastruktur dasar seperti pengolahan ekspor, logistik, pengembangan teknologi, industri, pariwisata, energi & ekonomi lainnya, saat ini fokus pembangunannya masih Jawa sentris dan sedang berkembang menuju Indonesia sentris.

Pernyataan 2 juga benar, karena KEK Mandalika sedang fokus pada pembangunan pariwisata dalam hal ini pembangunan Sirkuit Moto GP. Mandalika perlu penghubung antar wilayah untuk menunjang segala kegiatan di Sirkuit nanti seperti penginapan/hotel, transportasi dan lain-lain. Sehingga Mandalika perlu mengembangkan Range [jarak satu titik ke titik lain untuk berinteraksi] dan Treshold [jumlah minimun dari suatu wilayah untuk berkembang].

Agar makin paham, Yuk, simak pembahasannya di video ini!

Nah, Quipperian sekian ya penjelasan Quipper Blog mengenai wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan. Kalau kamu mau penjelasan yang lebih lengkap lagi tentang materi ini, langsung saja gabung di Quipper Video. Di sana, kamu akan belajar bareng tutor kece yang ngajarin kamu lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Kece banget, kan? Sukses ya, Quipperian!

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề