Mengapa kita tidak boleh menulis di tempat yang redup?

Halodoc, Jakarta – Waktu kecil, kamu mungkin pernah dimarahi oleh orangtua bila ketahuan membaca dalam gelap. Hal itu dianggap sebagai kebiasaan buruk karena dipercaya bisa merusak mata. Namun, benarkah demikian? 

Nasihat konvensional yang mengatakan membaca dalam gelap dapat merusak mata ternyata tidak benar. Hal ini mungkin menjadi kabar baik bagi anak-anak yang suka membaca di malam hari di bawah selimut. Lengkapnya, simak ulasan berikut ini!

Baca juga: Hobi Baca? Hindari 5 Kebiasaan Ini Supaya Mata Tetap Sehat

Membaca dalam Cahaya Redup

Meskipun membaca dalam cahaya yang redup tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan, namun hal itu dapat menyebabkan kelelahan mata. Menurut Richard Gans, MD, dokter mata di Cleveland Clinic Cole Eye Institute, cahaya redup membuat mata sulit fokus, sehingga menyebabkan kelelahan mata dalam jangka pendek. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa membaca dalam kegelapan dapat membahayakan mata dalam jangka panjang.

Gans juga menambahkan bahwa pekerjaan visual yang menantang seperti membaca dalam cahaya yang redup juga bisa menyebabkan mata kering, karena kamu lebih jarang berkedip. Namun sekali lagi, meskipun membuat tidak nyaman, hal itu tidak merusak struktur atau fungsi mata. Kamu bisa menggunakan obat tetes yang dijual bebas untuk mengatasi masalah mata kering.

Hal yang Terjadi pada Mata saat Membaca dalam Gelap?

Mata kita dirancang dengan sangat canggih hingga bisa menyesuaikan dengan tingkat cahaya yang berbeda. Bila kamu mencoba membaca dalam kegelapan, pupil mata kamu akan membesar untuk menerima lebih banyak cahaya melalui lensa ke retina. Sel-sel di retina kamu menggunakan cahaya ini untuk memberikan informasi ke otak tentang apa yang kamu lihat. 

Bila kamu berada di dalam ruangan yang gelap, misalnya, saat baru bangun tidur, proses tersebut lah yang memungkinkan kamu untuk menyesuaikan secara bertahap dari kondisi yang awalnya terasa sangat gelap hingga lama-kelamaan kamu menjadi terbiasa. Bila kamu menyalakan lampu, cahaya yang sangat terang akan membuat pupil menyesuaikan diri lagi dengan kondisi tersebut.

Hal yang sama juga terjadi ketika kamu berusaha keras untuk membaca dalam cahaya redup. Mata bisa menyesuaikan dengan kondisi tersebut, namun beberapa orang bisa merasa ketegangan, sehingga membuat mereka pusing. Begitu juga saat kamu melihat sesuatu dari jarak dekat seperti membaca buku atau menjahit, mata dapat menyesuaikan.

Belum Ada Dampak Buruk Jangka Panjang Akibat Membaca dalam Gelap

Sayangnya, belum ada penelitian yang meneliti efek jangka panjang dari membaca dalam gelap. Jadi, kita harus melihat studi yang meneliti faktor-faktor yang berbeda.

Sebagian besar penelitian dan perdebatan tentang rabun jauh berfokus pada efek berulang kali melihat dari jarak dekat, daripada efek membaca dalam cahaya yang buruk. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa pekerjaan jarak dekat memengaruhi timbulnya rabun jauh pada orang dewasa, namun tidak berpengaruh besar dibandingkan faktor-faktor lainnya, seperti berat lahir atau ibu hamil yang merokok selama kehamilan.

Selain itu, di wilayah lain di dunia yang memiliki prevalensi rabun jauh lebih tinggi, myopia ditemukan lebih banyak pada anak-anak sekolah. Sebanyak 80-90 persen lulusan sekolah mengidap myopia di beberapa bagian Asia Timur dan Tenggara. Hal ini membuat para peneliti mencurigai apakah lamanya waktu yang dihabiskan anak-anak untuk belajar berkaitan dengan masalah penglihatan.

Ada banyak bukti juga bahwa gen yang kamu warisi dari orangtua adalah faktor utama rabun jauh. Bila kedua orangtua kamu mengalami rabun jauh, risiko kamu untuk mengalami kondisi yang sama adalah sebanyak 40 persen.

Baca juga: Penggunaan Gadget Sebabkan Rabun Dekat, Benarkah?

Membaca dengan Pencahayaan yang Cukup Tetap Dianjurkan

Meski membaca dalam gelap tidak membahayakan penglihatan, kamu tetap dianjurkan untuk membaca dengan pencahayaan yang cukup. Pasalnya, menurut Jim Ostermann, ahli optik di Sharp Rees-Stealy Medical Centres, mata yang lelah akibat membaca dalam gelap dapat menyebabkan sakit kepala, mata gatal, penglihatan kabur dan sensitivitas cahaya.

Jadi, kamu sebaiknya membaca di bawah penerangan yang cukup. Ostermann menganjurkan untuk memposisikan meja atau lokasi membaca di dekat jendela pada siang hari, karena cahaya matahari adalah cahaya terbaik untuk membaca. Tidak hanya baik untuk mata, sinar matahari alami juga dapat membantu meningkatkan mood kamu.

Kebutuhan pencahayaan yang baik juga meningkat seiring bertambahnya usia. Sama seperti bagian tubuh lainnya, penglihatan kamu dapat menurun seiring bertambahnya usia. Pencahayaan yang baik dan bantuan kacamata akan mengoptimalkan kemampuan untuk membaca.

Baca juga: Sering Baca Buku Sebabkan Mata Minus, Benarkah?

Nah, itulah penjelasan mengenai dampak membaca dalam gelap terhadap kesehatan mata. Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga.

Referensi:BBC. Diakses pada 2020. Is reading in the dark bad for your eyesight?Sharp. Diakses pada 2020. Does reading in the dark really hurt your eyes?

Oleh:

JIBI/Wahyu Darmawan Anak-anak membaca buku di sebuah perpustakaan

Bisnis.com, JAKARTA – Membaca buku adalah kebiasaan baik yang membuat otak manusia bekerja dengan lebih baik. Dibandingkan menonton, misalnya, membaca lebih meningkatkan aktivitas otak dalam berimajinasi.

Itulah sebabnya membaca merupakan salah satu aktivitas yang diperkenalkan orang tua kepada anak sejak kecil. Beberapa anak sering membaca buku di tempat yang kurang cahaya sebelum tidur.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal mengungkap bahwa membaca di ruangan yang tidak terlalu terang menyebabkan ketegangan pada otot mata. Kurangnya pencahayaan membuat mata bekerja lebih keras agar bisa fokus.

Baca Juga : Belajar dari Kekalahan Nokia, BlackBerry dan Uber

Disebutkan dalam riset itu bahwa retina mata akan memproduksi zat kimia yang lebih sensitif terhadap cahaya.

Kedua, otot selaput pelangi menjadi rileks. Hal ini memungkinkan mata mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin, sehingga sel-sel saraf retina bisa beradaptasi dengan cahaya rendah.

Perlu diketahui bahwa membaca di tempat dengan cahaya redup akan membuat Anda sulit fokus. Dampaknya mata harus bekerja keras agar objek yang dilihat menjadi lebih jelas.

Baca Juga : Dipecat IDI, Dokter Terawan Tuai Banyak Dukungan di Dunia Maya

Nah, apabila mata bekerja keras dalam waktu yang cukup lama, maka ototnya akan cepat lelah. Sejumlah efek yang kurang baik akan Anda rasakan seperti mata terasa perih dan gatal, sakit kepala, serta nyeri leher.

Terkadang seseorang yang membaca di tempat redup harus sering berkedip agar objek yang dilihat lebih fokus. Dampak jangka panjangnya adalah rabun jauh dan butuh kaca mata untuk bisa melihat dengan jelas.

Kondisi di atas perlu diantisipasi, terutama pada anak. Pasalnya, aktivitas membaca sejak kecil bisa jadi kebiasaan hingga dewasa.

Baca Juga : Ical dan Butet Bela Dokter Terawan Soal Sanksi Pemecatan IDI

Orang tua harus memastikan bahwa ruang tempat anak membaca cukup terang, serta jangan biarkan mereka membaca sambil berbaring.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Source: Solopos

Editor: M. Taufikul Basari

Mata manusia dirancang untuk dapat menyesuaikan diri di tingkat cahaya yang berbeda.

Jika Anda mencoba untuk membaca di tempat gelap, pupil mata Anda akan membesar untuk mengambil lebih banyak cahaya melalui lensa retina Anda.

Sel di retina Anda, yang disebut sebagai sel batang dan sel kerucut, menggunakan cahaya ini untuk memberikan informasi ke otak tentang apa yang Anda lihat.

Jika Anda berada di sebuah ruangan gelap, misalnya ketika Anda baru bangun, proses ini memungkinkan Anda secara bertahap terbiasa dari keadaan gelap gulita ke keadaan yang bercahaya.

Itu terlihat ketika Anda menyalakan lampu, Anda akan merasakan cahaya yang sangat terang hingga akhirnya pupil menyesuaikan diri.

Apa bahaya membaca di tempat gelap?

Anda mungkin sering mendengar bahwa kebiasaan membaca di ruangan gelap dapat merusak mata, bahkan menimbulkan miopi [rabun jauh].

Kenyataannya, belum ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa kebiasaan tersebut menyebabkan miopi.

Pasalnya, faktor penentu terbesar dari miopi adalah faktor genetik alias keturunan.

Lalu, apakah ini berarti membaca dalam cahaya redup aman untuk mata? Belum tentu.

Ada beberapa kemungkinan gangguan yang dapat dialami ketika Anda memaksakan diri membaca di tempat gelap, seperti:

1. Menyebabkan mata lelah

Ketika Anda berada di tempat gelap, mata akan melakukan penyesuaian pada kondisi pencahayaan yang lebih redup dari biasanya.

Penyesuaian mata ini menyebabkan otot pada mata bekerja lebih keras, bahkan saat Anda tidak berusaha fokus melihat sesuatu. Otot yang bekerja lebih keras ini menyebabkan mata lebih mudah lelah.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề