Mengapa para wali allah menjalankan amalan-amalan sunah jelaskan

Amalan-amalan sunnah sering diabaikan padahal penuh keutamaan.

Kamis , 01 Oct 2020, 23:55 WIB

Reuters

Amalan-amalan sunnah sering diabaikan padahal penuh keutamaan. Bersujud [ilustrasi].

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang mengira, ibadah sunah hanya pelengkap amalan wajib yang sifatnya sukarela. Bila sempat, dikerjakan. Jika tidak, ditinggalkan begitu saja.

Baca Juga

Amalan sunah sering ditinggalkan karena kurangnya pengetahuan akan keistimewaan ibadah ini. Padahal, meninggalkan ibadah sunah berarti kerugian baginya karena tidak memperoleh pahala saat ada kesempatan untuk meraihnya.

 حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى أَبُو صَالِحٍ ، حَدَّثَنَا هِقْلُ بْنُ زِيَادٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ الْأَوْزَاعِيَّ ، قَالَ : حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ ، حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ ، حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ كَعْبٍ الْأَسْلَمِيُّ ، قَالَ : كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي : سَلْ فَقُلْتُ : أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ . قَالَ : أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ : هُوَ ذَاكَ . قَالَ : فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

Suatu ketika, Rasulullah SAW menawarkan kepada Rabi'ah bin Malik Al-Aslami, ''Mohonlah sesuatu!'' Rabi'ah menjawab, ''Aku memohon agar dekat Anda di surga.'' Lalu, beliau bertanya, ''Adakah permohonan lainnya?'' Rabi'ah menjawab, ''Itu saja.'' Beliau bersabda, ''Bantulah dirimu dengan memperbanyak sujud.'' [HR Muslim].

Rasulullah SAW bahkan memperingatkan mereka yang malas beribadah sunnah, ''Siapa membenci sunnahku, bukan golonganku.'' [HR Muttafaq Alaih].

Selain itu, ibadah sunnah memiliki beberapa keistimewaan. Pertama, bisa dekat dengan Rasulullah SAW di surga. Dijelaskan hadits di atas, memperbanyak sujud adalah dengan banyak mengerjakan sholat sunnah. Amalan inilah yang akan mengantarkan pelakunya menyertai Rasulullah di surga.

Beliau bahkan mendapatkan penghargaan untuk menempati surga paling tinggi [maqaman mahmudan] berkat sholat sunah tahajud yang jarang beliau tinggalkan. وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." [QS Al-Isra' [17]: 79].

Kedua, menyempurnakan ibadah wajib. Rasulullah bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ 

''Amal yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat. Jika baik maka dia akan beruntung dan sukses, jika buruk maka dia menyesal dan rugi. Allah SWT berfirman kepada malaikat, 'Periksalah sholat hamba-Ku, cukup atau kurang? Jika cukup, catat. Jika kurang, periksa lagi, apakah hamba-Ku punya amal sholat sunah? Jika punya, kekurangan sholat wajibnya ditambal sholat sunahnya.' Baru setelah itu, amalnya dihisab.'' [HR Abu Dawud].

Ketiga, menyucikan jiwa pelakunya. Rasul bersabda: 

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الإِبِطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ 

''Lima perkara termasuk fitrah: mencukur bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku.'' [HR Bukhari].

Keempat, menjadi wali dan kekasih Allah SWT yang selalu dicintai-Nya.

Saat Allah mencintainya, Allah akan menyertai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegang, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.

وَإِنْ سأَلنِي أَعْطيْتَه، ولَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَّنه

"Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku akan mengabulkan. Dan, jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan mengabulkan untuknya.'' [HR Bukhari]  

sumber : Harian Republika

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Ulama menjelaskan tentang siapa itu wali Allah.

Kamis , 01 Oct 2020, 14:04 WIB

Blogspot.com

Penjelasan Ulama Tentang Siapa itu Wali Allah. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama [ilustrasi].

Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wali Allah adalah orang-orang Islam yang dekat dengan Allah karena keimanan dan ketakwaannya sempurna. Mereka tak pernah bersedih hati atas kesusahan dalam kehidupan dunia, yang menjadi tujuan mereka hanyalah akhirat.

Al-Hafiz Ibnu Katsir seperti dikutip Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam bukunya "198 Kisah Haji Wali-Wali Allah" berpendapat bahwa:

"Wali-wali Allah adalah setiap mereka yang beriman dan bertakwa sebagaimana telah dijelaskan Allah tentang mereka, maka setiap orang yang bertakwa kepada Allah, dia adalah wali-Nya. Sesungguhnya tidak ada kebimbangan atas mereka, yaitu dalam menghadapi hal ihwal kiamat. Dan tidak pula mereka bersedih hati terhadap apa yang mereka tinggalkan di dunia."

Ibnu Rajab Al Hambali dalam kitabnya Jasmi Al Ulum wa al-Hakim, mengatakan asal makna 'al-wilayah' [kewalian] adalah dekat. Asal makna al-adawa [permusuhan] adalah jauh. Maka para wali Allah adalah orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Musuh-musuh Allah adalah orang-orang yang dijauhkan dari-Nya dengan sebab amalan-amalan perbuatan mereka yang menjadi mereka terusir dan terasing dari-Nya."

Ibu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya 'Fathul Bari' mengatakan yang dimaksud dengan wali Allah adalah orang-orang yang berilmu tentang Allah dan dia terus-menerus berada dalam ketaatan kepada-Nya dengan mengikhlaskan hati di dalam ibadahnya."

Rasulullah saw. Juga telah menyebutkan tentang wali-wali Allah dan karomah karomahnya, seperti dalam hadits-hadits berikut:

Rasulullah bersabda: "Allah berfirman aku pasti balas dendam bagi wali wali-Ku seperti balas dendamnya singa yang marah."

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai orang-orang yang jika mereka bersumpah dengan Allah, Allah pasti mengabulkan sumpahnya." [Mutafaqun Alaih].

Rasulullah bersabda: "Allah berfirman: Siapa memusuhi wali-Ku aku mengumkan perang terhadapnya. Hamba-Ku tidak mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekatkan kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya Aku menjadi telinganya yang dia mendengar dengannya; Aku menjadi matanya, yang dia melihat dengannya; Aku menjadi tangannya, yang dia bertindak dengannya dan Aku menjadi kakinya, yang dia berjalan dengannya. Jika dia minta sesuatu kepada-Ku, Aku pasti memberi permintaannya. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pasti melindunginya. [Shahih Al-Bukhari].

Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny mengatakan, apabila hati seseorang telah terpenuhi dengan tauhid yang benar dan sempurna, tidak akan tersisa lagi dalam hatinya kecintaan kepada selain Allah, tiada lagi rasa nikmat melainkan dengan melaksanakan apa-apa yang dicintai Allah dan kebenciannya adalah terhadap apa-apa yang dibenci Allah."Apabila ini terealisasi, seluruh tubuhnya akan bergerak menaati Allah," katanya.Artinya, tidak ada lagi ruang di hatinya untuk selain Allah. Semua perilaku, pendengaran penglihatan, pembicaraan, dan seluruh gerak-geriknya berporos kepada Allah. Jelaslah, kata Abdurrahman, demikian wali-wali Allah yaitu mukmin-mukmin yang taat yang senantiasa melaksanakan perintahnya menjauhi segala larangannya.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya wali-wali Allah adalah orang-orang yang saleh lagi beriman." [Shahih Al Bukhari dan Muslim].

Orang yang saleh di sisi sarak adalah orang yang melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada Allah dan kepada sesama makhluk. Sedangkan musuh-musuh Allah adalah mereka yang menjauhkan diri dari-Nya dengan amalan-amalan perbuatan yang diharamkan serta seumpamanya.

Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31 yang artinya. "Katakanlah wahai Muhammad:" jika benar kamu mencintai Allah ikutilah aku. Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu."Allah maha pengampun lagi maha penyayang."

Ibnu Taimiyah berkata: dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang yang mengikuti Rasul akan dicintai Allah. Siapa saja yang mengaku cinta kepada Allah tetapi tidak mengikuti Rasul dia bukanlah wali Allah sekalipun ramai sekali orang yang menyangka bahwa mereka atau pada diri selain mereka adalah termasuk wali-wali Allah padahal mereka bukanlah wali-wali Allah. Maka siapa yang beritikad bahwa ada seorang wali yang dapat menuju kepada Allah tanpa mengikuti syariat yang dibawa Muhammad, dia adalah kafir yang termasuk wali setan. [Ibnu Taimiyah, al-Furqon baina Awliya ar-Rahman wa Auliya asy Syaithan].Demikianlah sebagaimana yang dikatakan imam Syafi'i: "Apabila engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan terbang di udara, jangan engkau tertipu dengannya sehingga engkau memastikan dia berada di atas Al-Kitab."[Tafsir Ibnu Katsir].Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny menegaskan, termasuk prinsip ahlussunnah wal jamaah adalah membenarkan adanya karomah para wali dan kejadian kejadian luar biasa yang Allah tunjukkan melalui mereka dalam berbagai segi ilmu dan mukasyafah, dalam berbagai jenis kodrat dan pengaruh. Misalnya seperti yang diriwayatkan dari umat-umat terdahulu dalam surat Al-Kahfi dan selainnya, dan dari generasi awal umat ini yaitu para sahabat tabiin, serta generasi-generasi umat yang lain.

" Karomah tetap akan ada pada setiap umat hingga hari kiamat," katanya.

Baca Juga

  • wali Allah
  • ulama
  • wali
  • wali dalam islam
  • wali songo
  • sufi
  • tasawuf
  • dai
  • tarekat

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề