Mengapa semangat kebangsaan harus ditanamkan pada generasi muda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan semangat nasionalisme harus ditanamkan kepada generasi muda.

Termasuk pengenalan ke-Indonesiaan sedini mungkin, guna menangkal paham-paham radikalisme yang kini juga menyasar generasi muda.

Generasi muda harus diselamatkan dari paham-paham radikalisme, karena merekalah generasi penerus bangsa.

Baca: Valentino Rossi Masih Optimis dengan Usaha Yamaha Kembalikan Performa Motornya

Hal ini menanggapi pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara [BIN] Jenderal Pol [Purn] Budi Gunawan pada akhir April lalu yang menyebut sekitar 39 persen mahasiswa di Tanah Air telah terpapar paham radikal.

Bahkan, paham radikal juga dinilai tumbuh subur di lingkungan perguruan tinggi yang tak hanya menyasar kalangan mahasiswa.

“Oknum-oknum penyebar paham radikalisme ini menyasar ke anak muda, karena kondisi psikologisnya yang belum stabil, sehingga mudah mendapat pengaruh. Selain belum stabil, jika tidak diimbangi dengan semangat nasionalisme dan jiwa Pancasila, maka generasi muda itu akan semakin mudah terpengaruh paham-paham radikalisme,” kata Taufik dalam keterangan tertulis, Selasa [8/5/2018].

Baca: Dibakar Api Cemburu, Seorang Waria Bacok Kekasihnya Sesama Jenis Secara Membabi Buta

Taufik menuturkan generasi muda harus berkontribusi dalam persatuan dan kesatuan NKRI, dengan menolak paham radikalisme, bahkan terorisme.

Apalagi, tantangan saat ini yang semakin berat, generasi muda harus lebih ‘tahan banting’ dalam menegakkan Pancasila dan memperkuat jiwa nasionalisme.

“Di era teknologi saat ini, tantangan generasi muda semakin berat. Kadang secara tak kasat mata paham radikalisme dan terorisme itu disebarkan melalui media sosial, sehingga generasi muda menjadi terpapar. Isu intoleran juga masih ada untuk mengikis jiwa nasionalisme. Generasi muda harus menunjukkan nasionalisme tidak cukup dengan slogan, tapi dengan tindakan,” pesan Waketum DPP PAN itu.

Sebelumnya, Kepala BNN Budi Gunawan mengaku pihaknya tengah melakukan pengamatan penyebaran radikalisme di kalangan kampus.

Sejumlah kampus di 15 provinsi di Indonesia ditengarai menjadi tempat pembasisan calon-calon pelaku teror baru dari kalangan mahasiswa.

“Ada 15 provinsi yang jadi perhatian kita dan ini terus kita amati pergerakannya. Dari 15 provinsi ini memang ada tiga perguruan tinggi [PT] yang sangat menjadi perhatian kita karena kondisinya sudah dijadikan tempat atau basis penyebaran paham-paham radikal,” ungkap Budi Gunawan, akhir April lalu.

Menurut Budi Gunawan hasil survei BIN pada 2017 menyebutkan 39 persen mahasiswa dari berbagai PT di Indonesia telah terpapar paham-paham radikal.

Sebanyak 24 persen mahasiswa dan 23,3 persen pelajar tingkat SMA juga setuju dengan jihad, untuk tegaknya negara Islam atau khilafah.

Untuk mengingatkan kembali semangat juang para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Legiun Veteran Republik Indonesia [LVRI] Kabupaten Kediri menggelar Sosialisasi Nilai-Nilai Juang 1945 [JSN45] bagi pengurus OSIS SMA dan SMK Se-Kabupaten Kediri bertempat di gedung aula SMPN Ngasem.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Dr. Mohammad Muhsin, dengan diikuti sedikitnya 60 siswa. Dalam sambutannya, Muhsin menyampaikan bahwa tujuan diadakan sosialisasi ini adalah untuk menguatkan dan memantapkan semangat kebangsaan, nasionalisme, nilai – nilai bela negara, memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengingatkan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa terhadap tokoh-tokoh perjuangan.

“Mengingatkan generasi muda akan sejarah perjuangan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pejuang sangat perlu diketahui oleh generasi muda,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD LVRI Provinsi Jawa Timur  Kolonel Purnawirawan  Gatot Suharyoso mengatakan penting bagi generasi muda mengetahui perjuangan para pahlawan, agar bisa meneladani sifat-sifat baiknya. Hal ini bertujuan untuk menanamkan semangat juang 45 kepada pada generasi penerus bangsa, sehingga LVRI berharap bisa ikut berperan mencetak generasi penerus yang tetap cinta Tanah Air, cinta negeri, pantang menyerah, dan percaya diri.

"Agar mereka paham sejarah bangsa, serta supaya generasi kini mengerti bahwa bangsa ini pernah memiliki semangat dan kesamaan sikap, lalu mewujudkannya dengan bersama-sama berjuang membela negara secara bersama," ungkapnya.

Dalam sosialiasasi semangat juang dan nilai-nilai kejuangan ini disampaikan sejumlah materi, seperti materi jati diri. Sosialisasi tersebutbertujuanuntuk lebih memantapkan kita sebagai pejuang Bangsa agar tujuan UUD 45 dan Pancasila segera terwujud. Sementara,kemerdekaan Indonesia diperoleh oleh para pahlawan melalui perjuangan yang panjang sehingga nilai perjuangan tersebut harus tetap dipertahankan dan ditanamkan sejak dini dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi.

Kolonel Purnawirawan Gatot Suharyoso menambahkan, nilai nasionalisme dan kejuangan tidak datang serta merta, harus ditanamkan sejak dini mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi, agar para generasi muda dapat memahami jalan perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Dengan demikian merekadapat menghargai bangsa dan jasa pahlawan, serta terhindar dari hal-hal negatif.

Diharapkan generasi muda khususnya para pelajar yang hadir dalam sosialisasi ini dapat meningkatkan sikap bela negara dan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas. Ia kemudian berpesan kepada generasi muda agar meresapi nilai-nilai kebangsaan dalam rangka mengisi kemerdekaan agar tidak terjerumus pada perpecahan yang dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.[Kominfo/ag,tee,tj,wk]

Pemerintah Kota Pekalongan bersama Dewan Harian Cabang [DHC] Kejuangan 45 Kota Pekalongan menggelar Sosialisasi Pembudayaan Nilai-nilai Kejuangan 45 bagi Generasi Muda Tahun 2019, bertempat di Ruang Amarta Setda setempat, Rabu [4/9/2019].

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan Setda Kota Pekalongan, Drs R Doyo Budi Wibowo MM serta diikuti oleh ratusan pelajar SMA se-Kota Pekalongan. Sosialisasi yang diikuti pelajar tersebut digelar untuk memupuk semangat cinta tanah air dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI].

Asisten Pemerintahan Setda Kota Pekalongan, Drs R Doyo Budi Wibowo MM mengungkapkan bahwa era globalisasi saat ini ditandai dengan semakin derasnya arus informasi dan nilai-nilai kehidupan asing. Sehingga, ditengarai akan mengikis semangat cinta tanah air di kalangan generasi muda. Oleh sebab itu, para generasi muda perlu dibentengi dengan semangat cinta tanah air.

Menurut Doyo, generasi muda juga harus tahu dan mewarisi semangat kejuangan

para pahlawan kemerdekaan yang mempertaruhkan darah dan nyawanya,sehingga nilai-nilai kejuangan menghargai sejarah harus terus diterapkan.

"Nilai nasionalisme dan kejuangan tidak datang serta merta, harus ditanamkan sejak dini mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi, agar para generasi muda dapat memahami jalan perjuangan bangsa menuju kemerdekaan, sehingga dapat menghargai bangsa dan jasa pahlawan, serta terhindar dari hal-hal negatif. Nilai kejuangan tidak akan habis dan harus disebarkan serta dialirkan ke generasi muda, karena perkembangan zaman sekarang mengarah kepada materialistis dan individualistis," terang Doyo.

Dituturkan Doyo, pemuda hendaknya harus berjiwa pantang menyerah. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pemuda harus mampu bersaing dan menjadi pemuda yang tangguh.

"Kami berharap, generasi muda saat ini untuk mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif. Kami juga berpesan kepada generasi muda agar meresapi nilai-nilai kebangsaan dalam rangka mengisi kemerdekaan untuk tidak terjerumus pada perpecahan yang dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, mereka harus mengetahui akan sejarah perjuangan terbentuknya NKRI yang dilakukan oleh para pejuang karena dengan mengetahui sejarah perjuangan kemerdekaan, maka generasi penerus akan dapat membangun negeri ini dengan sebaik-baiknya," jelas Doyo.

Ketua DHC Kota Pekalongan Kota Pekalongan, Dwi Aryanto Putra, menyampaikan bahwa generasi muda perlu ditanamkan akan sejarah perjuangan terbentuknya NKRI

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menguatkan dan memantapkan semangat kebangsaan, nasionalisme, nilai - nilai bela negara, memupuk semangat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengingatkan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa terhadap tokoh-tokoh perjuangan. Mereka perlu ditanamkan dan mengetahui nilai-nilai tersebut sebagai bekal mereka di kemudian hari," tegas Ary.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề