Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayah berupa

Published: Senin, 13 Januari 2020 dibaca 4998

NELAYAN INDONESIA MASIH BELUM MERDEKA?

Indonesia dikenal dengan sebutan negara maritim. Yang sebagian besar wilayah Indonesia adalah perairan, serta Indonesia juga mendapatkan julukan berupa negara kepulauan yang memiliki banyak pulau yang dikelilingi oleh kawasan laut yang luas. Dengan luas perairan yang lebiah besar dibanding daratan, maka tak heran jika Indonesia disebut sebagai negara maritim. Selain itu, Indonesia dikenal kaya keanekaragaman hayati lautnya karena memiliki 8500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang.

Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Dengan letak yang sangat strategis yaitu berada pada titik pertemuan jalur komunikasi dunia antara samudra Pasifik dan samudra Hindia serta berada diantara benua Asia dan Australia, tidak heran jika banyak negara yang ingin merebut dan menguasai kekayaan laut di Indonesia. Seperti yang sedang hangat-hangatnya di perbincangkan yaitu keberadaan kapal China di Natuna.

Kapal coast guard dan kapal ikan milik China diketahui telah melanggar batas ZEE Indonesia di perairan Natuna.

Kementerian Luar Negeri RI mengklaim historis China atas ZEEI dengan alasan bahwa para nelayan China telah lama beraktivitas di perairan dimaksud bersifat unilateral, tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982.

Perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap wilayah laut di Indonesia, keamanan dan kelestarian laut Sudah menjadi perhatian global. Sebagai jejak pembahasan mengenai wilayah perairan, kesepakatan Sustainable development goals [SDGs] 2017-2030 milik perserikatan bangsa-bangsa [PBB] yang terbit pada tahun 2017 lalu  tidak mengakhiri permasalahan di wilayah perairan. Namun, tetap saja ini hanya  peraturan, apabila suatu negara berkomitmen, tapi rakyat dan Pemda tidak komitmen. Maka itu hanya peraturan di atas kertas saja. jadi sangat penting bahwasanya suatu perangkat negara sama-sama saling berkomitmen dalam menjaga dan melestarikan kekayaan lautnya.

Setiap tanggal 13 Januari diperingati sebagai Hari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil. Menurut saya, pemerintah seharusnya belajar dari permasalahan-permasalahan yang sudah terjadi. Dari tahun-ketahun hanya memberikan kalimat solusi dan kebijakan sebagai penenang. Namun nyatanya, sejarah hanya menjadi bacaan semata. Pemerintah harus gesit, apalagi berkaitan dengan kekayaan laut Indonesia yang menjadi primadona dunia.

Hak nelayan hingga saat ini belum maksimal,  dari permasalahan di Natuna,  nelayan Indonesia di usir oleh  coast guard dan kapal ikan milik China di wilayah perairan Indonesia sendiri. sebagaimana yang kita tahu bahwa kurangnya fasilitas dari pemerintah untuk menunjang kegiatan para nelayan. Kurangnya modal dan pengawasan terhadap kekayaan laut. Untuk itu sangat penting jika pemerintah lebih maksimal dalam menangani masalah para nelayan. Tidak lupa pula, jika para nelayan sudah mendapatkan fasilitas, maka jangan memakan buah durian dikamar sendiri. Artinya tidak mencari keuntungan untuk dirinya saja [egois].

Dalam hal ini, peran Pemerintah [government will] dibutuhkan untuk bisa menjaga dan mempertahankan serta mengolah kekayaan dan potensi maritim di Indonesia. Untuk mengolah sumber daya alam laut ini, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan SDM, modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan dalam APBN negara agar bisa memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat.

Dikenal dengan negara maritim berarti suatu kebanggaan bagi Indonesia,juga sebagai tantangan dalam mempertahankan dan mengolah kekayaan laut. Pemerintah sebagai penunjang dalam  memberikan fasilitas dan modal, sehingga para nelayan dapat mengolah sumber daya alam laut agar mampu untuk terus berpotensi sebagai negara maritim yang ideal. Dengan kekompakan para nelayan dan pemerintah tentunya dapat memberikan sifat mutualisme bagi negara kesatuan Republik Indonesia.

“Negara Indonesia adalah negara kepulauan, dan laut akan menjadi basis kemakmuran terkuat kita di masa depan,”

-Prof. Yusril

Jakarta -

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dan dikenal sebagai negara maritim di dunia. Lantas, mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim?

Dikutip dari buku 'Saya Indonesia, Negara Maritim Jati Diri Negaraku' karya Ayu Andriani, negara Maritim adalah sebuah negara yang memiliki kawasan teritorial laut yang luas. Umumnya, negara maritim berbentuk kepulauan atau negara yang memiliki banyak pulau, memiliki berbagai kekayaan alam dalam laut, dan kondisi geografisnya dikelilingi perairan.

Alasan Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah dari pengakuan dunia bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Terlebih, Indonesia memiliki berbagai budaya dan suku bangsa.

Kondisi geografis Indonesia juga mendukung pengakuan tersebut. Alam Indonesia dipenuhi iklim tropis, hutan hujan, persawahan, kawasan perairan, beragam buah, hingga binatang.

Secara pengertian, mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim karena merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah daratan yang hampir sama dengan luasnya laut dan perairan.

Menurut Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan SDM-KP Kementerian Kelautan dan Perikanan I Nyoman Suyasa, salah satu alasan utama Indonesia disebut sebagai negara maritim karena sebagian besar wilayahnya merupakan perairan.

Hal ini terbukti dari posisi geo-strategis Indonesia dengan data kurang lebih 40% lalu lintas perdagangan perdagangan barang dan jasa yang diangkut kapal melintasi perairan Indonesia termasuk 20% oil demand melalui selat Malaka.

Dari posisi geo-strategis ini, sebanyak 70% produksi minyak dan gas nasional berasal dari pesisir dan lautan. Serta, sumber daya hidrokarbon khususnya minyak dan gas yang tersedia di 60 titik cekungan.

Lautan Indonesia juga merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia. Tercatat, ada 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, 950 spesies biota terumbu karang.

Selain itu, karakteristik Indonesia juga dikenal sebagai alur transportasi internasional yang menghubungkan antara benua Asia, pantai Barat Amerika, dan benua Eropa.

Sudah jelas kan detikers, mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim?

Simak Video "Luhut Sorot Serapan Alkes Impor 5 Kali Lebih Besar Dibanding Produk Lokal"