Penggambaran cerita yang mengakhirkan bagian awal atau cerita didalam cerita disebut

Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Halfpoint

JATENG | 23 September 2020 06:15 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Bagi setiap orang yang pernah atau gemar bercerita di depan umum tentu sudah tidak asing dengan istilah prolog. Istilah tersebut juga sering kita dengar dalam sebuah pementasan drama. Hampir semua cerita, baik itu karya sastra maupun drama selalu terdapat prolog di dalamnya.

Melansir dari Wiki How, prolog adalah pengantar suatu naskah bisa berupa dialog atau kilas balik dari suatu peristiwa di dalam cerita. Sebenarnya, prolog bersifat tidak wajib, namun dengan adanya prolog, akan membuat penonton, pembaca, atau pendengar tertarik dan penasaran dengan isi cerita tersebut.

Secara umum, isi prolog dalam sebuah naskah menjelaskan mengenai tokoh atau pemeran di dalam cerita. Selain itu, ada beberapa prolog yang langsung menggambarkan konflik cerita, tentu saja hal ini untuk menarik perhatian pembaca supaya penasaran dengan jalan cerita tersebut.

Lantas, apa sebenarnya yang disebut dengan prolog dan bagaimana cara membuatnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Wiki How berikut ini.

2 dari 4 halaman

©2019 Merdeka.com

Seperti yang sudah diketahui, prolog adalah bagian penting dari suatu karya sastra berupa kalimat pembuka atau pendahuluan. Secara estimologis, prolog diambil dari bahasa Yunani, yaitu Prologos yang berarti kata pengantar atau memperkenalkan isi suatu karya sastra.

Sederhananya, prolog adalah sebuah istilah yang digunakan dalam karya sastra yang berfungsi sebagai kalimat atau peragaan pembuka. Prolog sendiri merupakan bagian yang sengaja ditampilkan di awal cerita untuk pengantar dari keseluruhan sebuah cerita. Biasanya, prolog dalam dunia sastra banyak digunakan dalam novel, drama, film, dan lainnya.

3 dari 4 halaman

Berdasarkan penyajiannya, prolog dalam sebuah naskah dibagi menjadi beberapa jenis. Umumnya, jenis prolog tersebut disesuaikan dengan penyajian lakon, sarana, dan keberadaan naskah. Berikut ini beberapa jenis prolog berdasarkan penyajian sebuah lakon:

Tragedi

Tragedi merupakan salah satu jenis drama yang berisi cerita penuh kesedihan. Sepanjang jalannya cerita, kita akan menyaksikan tokoh atau pelaku utama akan mengalami kegagalan yang biasanya berujung dengan duka atau kematian. Sehingga jenis drama ini akan membuat penonton seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang dialami tokoh utama.

Komedi

Komedi merupakan jenis drama yang menggambarkan suasana suka cita yang biasanya berisi lelucon. Jenis drama ini menjadi salah satu yang cukup digemari semua kalangan karena akan menimbulkan tawa penonton. Meskipun demikian, drama komedi tidak sama seperti acara lawak, sehingga masih sesuai dengan kaidah atau unsur drama.

Melodrama

Melodrama merupakan jenis drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik. Jenis drama ini berasal dari drama opera yang kemudian dikembangkan menjadi aliran tersendiri dengan iringan peralatan musik. Sehingga tak jarang saat pementasan ini para tokoh ikut bernyanyi.

Opera

Opera adalah drama yang dialognya diiringi dengan musik. Adapun lagu yang dinyanyikan pemain satu biasanya berbeda dengan pemain lain. Bentuk dari drama ini lebih mementingkan musik dan nyanyian, sementara para tokoh yang terlibat hanya sebagai sarana untuk menggambarkan suasana dalam cerita.

4 dari 4 halaman

©Pixabay

Prolog dalam sebuah karya sastra memiliki peranan cukup penting. Adanya prolog, sebuah cerita bisa menjadi semakin menarik karena membuat penasaran bagi pembaca atau penonton. Secara umum, beberapa fungsi prolog dalam sebuah karya sastra ialah seperti berikut:

• Menarik perhatian pembaca serta membuat mereka semakin penasaran dengan isi cerita.

• Sebagai kata pembuka atau pendahuluan suatu karya sastra.

• Memperkenalkan para tokoh, pemeran, konflik, dan sinopsis lakon suatu cerita.

Cara Membuat Prolog

Prolog digunakan salah satunya agar pembaca semakin penasaran dengan isi cerita. Oleh karena itu, prolog yang baik adalah yang mampu membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat prolog:

1. Cari bagian dari konflik yang paling menarik agar pembaca semakin penasaran.

2. Buatlah prolog dengan singkat dan sederhana agar pembaca mudah memahami cerita tersebut.

3. Sesuaikan prolog berdasarkan jenis naskah atau drama.

4. Sebaiknya, prolog tidak terikat sama sekali dengan chapter 1 dalam cerita.

[mdk/jen]

Halo semuanya! Apa kabar? Masih semangat ya mengikuti pembelajaran Seni Budaya di kelas 10? Nah, hari ini penulis ingin membagikan materi Seni Budaya kelas 10 bab 8 mengenai cara Menyusun Naskah Lakon. Apakah kamu sudah siap? Yuk, langsung simak ulasan di bawah ini.

Storyboard drawing with pencil creative sketch cartoon. Storyboarding is process image displayed in sequence for purpose of pre-visualizing motion picture, interactive media. Concept sketching ideas.

Lakon dalam adalah hasil karya kolektif masyarakat, seniman/ sastrawan yang diwujudkan dalam bentuk naskah dengan cara ditulis atau tidak tertulis [leluri].

Lakon menurut seniman/kreator seni teater merupakan bahan baku atau sumber ide, gagasan dalam menyampaikan pesan estetis [bentuk/wujud pementasan] dan pesan moral [makna kehidupan] melalui kreativitas pementasan teater. 

Lakon dalam pementasan teater tradisional [teater rakyat dan teater istana] memiliki ciri tidak menggunakan naskah tertulis sebagaimana lakon pada teater non tradisional [modern]. 

Naskah lakon pada teater tradisional dituangkan dalam bentuk bedrip atau bagal, yaitu cerita bersifat garis besar dari adegan lakon yang akan di pentaskan. Lakon bersumber dari kisah roman, kisah 1001 malam [desik], kisah gambaran kehidupan sehari-hari, sejarah, legenda, babad, dan epos, yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat. 

Lakon teater berisi tentang kehidupan. Nilai-nilai kehidupan menjadi sumber ide dan gagasan dalam penyusunan/penulisan lakon/cerita.

Dalam lakon/kisah mengandung unsur konflik. Dengan adanya konflik berupa pertentangan yang alami pelaku, pemain atau tokoh dalam cerita akan mengalir dan berkembang.  

Konflik cerita dalam lakon dapat dibangun dengan terjadinya pertentangan tokoh utama [protagonis] dan tokoh lawan [antagonis] atau tokoh utama dengan dirinya sendiri [intern conflict], seperti memilih keyakinan atau kejiwaan yang dihadapi. 

Baca Juga: Materi Seni Budaya Kelas 8 Bab 3 Gaya Bernyanyi Lagu Daerah

Konflik cerita dapat terjadi apabila tokoh utama mengalami pertentangan dengan lingkungan [extern conflict], yaitu merubah suatu kebiasaan atau masyarakat adat yang dapat menimbulkan musibah, wabah, seperti  penyakit, banjir, dan bencana lain yang ditimbulkan akibat pengaruh alam dan lingkungan masyarakat. 

Lakon yang baik harus mempertimbangkan kejelian memilih lakon sesuai usia dan perkembangan peserta didik, memiliki daya tarik tematik, memiliki waktu yang cukup dalam penyiapan materi pementasan, lakon yang dibawakan menjadi wahana dan sarana pendidikan dalam berbagi pengalaman dengan positif dan bersama. 

Ciri-ciri Lakon Rakyat dan Istana

Lakon dibangun oleh peristiwa dalam adegan. Adegan adalah bagian dari babak yang ditandai dengan keluar masuknya tokoh, perupaan atau musik dalam seni pementasan.

Dalam satu babak terjadi lebih dari satu adegan. Babak adalah susunan dari beberapa adegan yang ditandai dengan terjadinya pergantian setting [tempat, waktu dan kejadian peristiwa]. 

Berdasar jumlah babak, lakon ada 2 jenis yaitu lakon pendek [terdiri dari 1 babak dengan beberapa adegan] dan panjang [terdiri dari 3-5 babak  dengan  beberapa adegan]. Bentuk lakon dalam seni teater dan seni drama yaitu lakon tragedi, komedi, tragedi komedi dan melodrama. 

1. Lakon Tragedi

Lakon tragedi mengandung unsur sejarah perjuangan, memiliki pola penceritaan kejayaan, keruntuhan, peran utama mengalami irama tragis, poima [itikad peran utama], mathema [peran utama mengalami hambatan], pathema [klimaks peran utama] berujung tragis, yaitu mengalami kecacatan [fisik–psikis] atau kematian.   

2. Lakon Komedi

Lakon komedi pola penceritaannya diulang-ulang, menjadi bahan tertawaan, menghibur orang lain, penuh dengan satir [sindiran] dan berujung peran utama mengalami kebahagian atau tragis akibat perbuatan dirinya sendiri.

Lakon tragedi komedi, peran utama mengalami atau menjadi bahan tertawaan orang lain, berujung dengan tragis atau mengalami penderitaan bahkan kematian.

3. Lakon Melodrama

Lakon melodrama mengangkat tema keluarga, percintaan atau kisah dua sejoli yang berjuang dalam memadu kasih, berujung dengan kebahagian atau happy ending. 

Unsur-unsur Dalam Lakon Teater

Unsur dalam lakon teater yaitu alur/jalan cerita, tema, tokoh, karakter, setting, dan sudut pandang pengarang. Unsur-unsur dalam lakon teater harus mengandung keutuhan [unity], keselarasan [harmony], keseimbangan [balance] dan fokus atau pusat penekanan sesuatu [right emphasis].

1. Alur

Alur adalah rangkaian cerita yang dihubungkan dengan sebab akibat [hukum kausalitas]. Alur ada 2 jenis yaitu maju dan mundur. Alur maju adalah rangkaian cerita mengalir dari A sampai Z.

Alur mundur adalah cerita berjalan, yaitu, penggambaran cerita yang mengakhirkan bagian awal, disebut dengan flashback. Alur dalam cerita dibangun oleh struktur. Menurut Aristoles, struktur cerita sebagai berikut: 

Keterangan gambar: 

  1. Introduksi : Pengenalan tokoh
  2. Reasing Action : tokoh utama memiliki itikad
  3. Konflik : tokoh utama mengalami pertentangan
  4. Klimaks : terselesaikannya persoalan tokoh utama
  5. Resolusi : penurunan klimaks atau anti klimaks
  6. Konklusi : kesimpulan cerita atau kisah

2. Tema

Tema adalah pokok pikiran yang mengandung masalah yang diangkat, gagasan yang ditawarkan, dan pesan yang disampaikan pengarang. Masalah yang diangkat dalam tema cerita berisi persoalan kehidupan, seperti Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan pada suatu masyarakat tertentu. 

3. Penokohan

Penokohan di dalam teater dibagi menjadi beberapa peran, yaitu protagonis, antagoni, deutragonis, foil, tetragoni, confident, raisonneur dan utility. Karakter adalah watak atau perwatakan yang dimiliki tokoh atau pemeran dalam lakon dengan ciri khusus berupa status sosial, fisik, psikis,dan intelektual. 

4. Setting dan Sudut Pandang

Setting adalah unsur yang menunjukan tempat dan waktu kejadian peristiwa dalam sebuah babak. Sudut pandang [point of view] adalah gambaran intelektualitas dan kepekaan pengarang/kreator dalam menangkap dan memaknai fenomena yang terjadi.

Baca Juga: Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 6 Giving Announcement

Teknik Menyusun Naskah Lakon

Teknik menyusun naskah lakon ada 3, yaitu teknik menterjemahkan, adaptasi, sadur dan sanggit. Menterjemahkan adalah mengalihbahasakan atau translate dari bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya, bahasa daerah [Sunda, Jawa] ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. 

Adaptasi adalah teknik menyusun naskah lakon yang dapat dimanfaatkan untuk melengkapi perbendaharaan naskah lakon seni teater yang bersumber dari cerita, kisah atau lakon yang ada, pernah tumbuh dan berkembang di daerah. 

Mengadaptasi naskah sastra drama/lakon teater dapat dilakukan dengan cara meminjam kandungan isi tematik dan struktur lakon dari naskah aslinya. Namun bentuk lakonnya dapat disesuaikan dengan setting yang dikehendaki kreator. 

Sadur adalah teknik menyusun naskah dengan cara mengubah sebagian unsur karya orang lain menjadi karya kita, tetapi tidak menghilangkan dan merusak unsur-unsur pokok lakon dari pengarangnya. 

Sanggit adalah proses pengembangan cerita dari tematik yang ada atau pengembangan lakon dari sebuah adegan atau babak dalam lakon sehingga lakon yang disusun benar-benar baru, tidak sama dengan lakon asli yang dijadikan sumber gagasan lakon baru. 

Sanggit hanya dapat dilakukan pada cerita, kisah, yang memungkinkan terjadinya pengembangan lakon atau cerita ke arah peristiwa dramatik, yaitu memiliki unsur konflik penokohan cerita/lakon yang jelas. Konflik adalah inti dari cerita atau kisah itu sendiri.

Daftar Pustaka: 
Soetedja, Zackaria dkk. 2017. Seni Budaya SMA/MA SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

  • Rangkuman Materi SMA Kelas 10 Lengkap!
  • April 22, 2022
  • dalam "Kelas 10"
  • Rangkuman Materi SMA Kelas 11 Lengkap!
  • April 22, 2022
  • dalam "Kelas 11"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề