Perbedaan mendengar mendengarkan dan menyimak pdf

Apa Perbedaan Mendengar dan Menyimak?

Mendengar memiliki arti dapat menangkap suara [bunyi] dengan telinga atau tidak tuli [KBBI]. Sedangkan menyimak menurut Tarigan [1993: 28] dalam buku Bahasa Indonesia [Yeti Mulyati, 2019: 3.4] adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Perbedaan mendengar dengan menyimak adalah dari faktor kesengajaan, tujuan, dan pemahaman. Maka mendengar adalah kegiatan yang tidak disengaja, tidak memiliki tujuan, dan tidak sampai pada pemahaman. Sedangkan menyimak adalah kegiatan yang disengaja, memiliki tujuan, dan sampai pada pemahaman.

baca juga: Pengertian dan Istilah Perpajakan

Setiap orang perlu memiliki kemampuan menyiman yang baik. Hal ini karena menyimak memiliki manfaat [Yeti Mulyati, 2019: 3.7] :

1. Memperlancar komunikasi

2. Memperoleh informasi untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang kehidupan

3. Sebagai dasar belajar bahasa  

Sumber :

//kbbi.web.id/dengar.html

Yeti Mulyati, dkk. 2019. Bahasa Indonesia. Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Mendengar adalah dapat menangkap suara [bunyi] dengan telinga. Sadar atau tidak, kalau ada bunyi, alat pendengar kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi tersebut. Kita mendengar suara itu tanpa ada unsur kesengajaan. Mendengarkan adalah mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Menyimak adalah mendengarkan dengan pemahaman atau pengertian dan sampai ke tingkat apresiasi. Dari pengertian masing-masing kata, dapat dilihat perbedaan antara ketiganya. Proses mendengar terjadi tanpa perencanaan atau secara kebetulan. Sedangkan dalam menyimak, faktor kesengajaan cukup besar, lebih besar dari mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang disampaikan pembicara sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan.

Menyimak bukan merupakan suatu proses yang pasif melainkan suatu proses yang aktif. Dalam mengonstruksikan suatu pesan dari suatu arus bunyi yang diketahui orang sebagai potensi-potensi fonologis, semantik, dan sintaksis suatu bahasa. Pada saat penyimak mendengar bunyi bahasa, pada saat itu pula mental seseorang aktif bekerja, mencoba memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara dan memberinya respon. Jadi, menyimak bukan merupakan keterampilan pasif karena di dalam proses menyimak tidak hanya mendengar saja namun juga ada kegiatan mendengarkan dengan pemahaman atau pengertian bahkan sampai ke tingkat apresiasi.

Sunarti dan Deri Anggraini. [2009]. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề