Sebutkan macam-macam penyakit infeksi degeneratif

Ukuran patogen ini sangat kecil, bahkan lebih kecil daripada bakteri. Untuk bisa hidup, virus membutuhkan inang. Karena bereplikasi, virus merusak sel sehat dan menimbulkan penyakit.

Contoh penyakit infeksi virus yang umum terjadi:

Pilek alias common cold adalah penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh berbagai jenis virus, seperti rhinovirus, adenovirus, parainfluenza virus, hingga coronavirus yang menyebar lewat udara. Bisa juga menyebar dari partikel virus yang menempel di gagang pintu, meja, maupun benda-benda lain yang sering disentuh banyak orang.

Biasanya, penyakit infeksi ini menyerang anak-anak yang belum memiliki kekebalan terhadap varicella zoster. Tandanya muncul lentingan merah berukuran kecil di seluruh tubuh serta rasa gatal. Gejala tersebut baru akan muncul 10-21 hari setelah paparan pertama.

Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang merupakan salah satu jenis virus dari kelompok coronavirus. Salah satu jenis virusnya bisa menyebabkan pilek, sedangkan jenis lainnya mengakibatkan COVID-19. Ada juga jenis yang bisa memicu SARS dan MERS.

Baca Juga : Sudahkah Kamu Terdaftar Vaksin COVID-19? Ini Caranya

Penyakit infeksi bakteri

Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang terbagi dalam ribuan atau bahkan lebih jenis dan memiliki bentuk beragam. Organisme ini bisa hidup di berbagai area, mulai dari tanah, air, bahkan di lingkungan dengan kondisi ekstrim sekalipun.

Meski ada bakteri baik di tubuh, kalau sistem imun sedang turun, keseimbangan jumlah bakteri baik bisa terganggu dan menyebabkan penyakit.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang umum terjadi di Indonesia antara lain:

Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyebaran bakteri ini biasanya terjadi lewat makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi. Gejala tipes bisa seperti demam dan bercak merah di kulit. Penyakit ini juga bisa memicu sakit perut, konstipasi, diare, muntah, lemas, dan sakit kepala.

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini umumnya menyerang paru-paru. Penyebarannya lewat udara saat seseorang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara tanpa menutup mulut.

Bisul adalah penyakit infeksi kulit yang terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus Aureus. Bakteri tersebut bisa masuk saat kulit mengalami iritasi ataupun goresan.

Penyakit infeksi jamur

Jamur yang terdapat di tubuh berukuran sangat kecil hingga tak kasat mata. Jika pertumbuhannya melonjak dari normal, infeksi bisa terjadi.

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur:

Infeksi jamur mulut disebabkan oleh jamur Candida albicans. Bisa terjadi karena konsumsi antibiotik dalam jangka panjang, imun menurun, dan penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai aturan.

Jamur mengganggu proses pigmentasi normal pada kulit, sehingga memicu bercak-bercak putih pada kulit. Panu bisa muncul karena minyak berlebih di kulit, udara yang panas dan lembap, perubahan hormon, hingga menurunnya sistem imun.

Penyakit infeksi parasit

Parasit hinggap di tubuh inang dan mendapatkan makanan dari tubuh inangnya. Ada tiga jenis parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu protozoa, helminths, dan ectoparasites.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit antara lain:

Malaria menular lewat parasit yang dibawa nyamuk. Penyakit ini bisa memicu gejala seperti demam, menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, serta sakit otot.

Cacing yang masuk ke tubuh biasanya akan memicu gangguan pencernaan, penurunan berat badan, mual, dan muntah. Untuk meredakan gejala, obat seperti penurun demam, obat diare, pereda rasa nyeri, antibiotik, antijamur dapat dikonsumsi.

Yuk, hidup sehat dan rajin olahraga supaya terhindar dari penyakit infeksi! Jangan lupa juga lindungi keluarga dengan asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan keluarga.

Penyebab penyakit degeneratif sangat bervariasi, bergantung dengan jenisnya. Bahkan, ada juga yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Akan tetapi, usia tetap menjadi faktor risiko yang turut menyumbang berkembangnya penyakit tersebut.

Umumnya, penyebab penyakit jantung pada lansia adalah penumpukan plak pada pembuluh darah, sedangkan obesitas dan hipertensi sangat berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.

Penyebab diabetes adalah sel-sel di otot dan hati yang resisten terhadap insulin, yakni hormon yang mengatur kadar gula darah. Sementara penyebab osteoporosis adalah melambatnya proses pembuatan tulang baru oleh tubuh sehingga membuat tubuh kehilangan massa tulang sehingga jadi mudah rapuh.

Faktor risiko penyakit degeneratif

Penyakit degeneratif pada lansia semakin besar risikonya karena adanya beberapa faktor, di antaranya adalah:

Perubahan metabolisme tubuh

Perubahan metabolisme tubuh menyebabkan penurunan produksi hormon testosteron pada laki-laki dan estrogen untuk wanita biasanya mulai tampak di usia 65 tahun ke atas.

Kedua hormon ini tidak hanya berperan dalam pengaturan seks, tapi juga proses metabolisme tubuh, seperti mendistribusikan lemak ke seluruh tubuh.

Menurunkan kemampuan metabolisme tubuh pada lansia bisa menyebabkan penumpukan lemak di perut, pertanda obesitas. Selain obesitas, gumpalan lemak dapat mempersempit pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Pola makan dan pola hidup yang buruk

Kurangnya mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran membuat tubuh kekurangan serat dan dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Di samping itu, kebiasaan malas bergerak, jarang olahraga, dan merokok juga semakin memperburuk kesehatan tubuh.

Jika gaya hidup tidak berubah, risiko penyakit degeneratuf seperti jantung, diabetes, kanker, dan osteoporosis akan semakin meningkat.

Diagnosis & pengobatan penyakit degeneratif

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Selain mengamati gejala, dokter mungkin akan merujuk lansia untuk melakukan serangkaian tes kesehatan. Jenis tes kesehatan yang akan dokter rekomendasikan, meliputi:

  • Tes diagnosis untuk penyakit kardiovaskuler pada lansia umumnya berupa tes pencitraan pada jantung dan pembuluh darah di otak, ekokardiografi, elektrokardiografi, dan cek tekanan darah.
  • Tes diagnosis untuk osteoporosis pada lansia adalah dengan mengukur kepadatan tulang menggunakan sinar X tingkat rendah. Dokter biasanya akan memeriksa area tulang pinggul dan tulang belakang.
  • Tes diagnosis untuk diabetes adalah tes gula darah yang biasanya meliputi tes gula darah puasa, tes toleransi gula darah, dan tes gula darah sewaktu.
  • Tumor jinak atau tumor ganas, tes diagnosis yang lansia harus jalani adalah tes pencitraan, tes darah, dan tes biopsi.
  • Pada lansia yang obesitas atau kekurangan nutrisi, dokter akan melakukan diagnosis lewat pengukuran berat badan dan tes darah.

Apa saja cara mengobati penyakit degeneratif?

Penyakit degeneratif yang menyerang orang lanjut usia, ada yang bisa sembuh dan ada juga yang tidak. Meski begitu, pengobatan tetap harus lansia jalani untuk menekan gejala sekaligus mencegah komplikasi lebih lanjut.

Berikut ini berbagai pengobatan penyakit degeneratif, meliputi:

Pengobatan untuk penyakit kardiovaskuler

Minum obat merupakan pengobatan untuk menekan gejala penyakit sekaligus mengurangi keparahan gejala. Jenis obat antara penderita penyakit jantung, hipertensi, atau stroke mungkin saja sama karena ketiganya merupakan penyakit yang saling berkaitan satu sama lain.

Jenis obat penyakit jantung yang biasanya dokter resepkan adalah obat antikoagulan, obat diuretik, obat vasodilator, obat penurun tekanan darah, dan obat penurun kadar kolesterol.

Pada beberapa kasus, pasien penyakit jantung atau stroke perlu menjalani prosedur bedah, seperti pemasangan ring jantung, operasi bypass arteri koroner, atau operasi pengurangan darah yang memberi tekanan berlebihan di otak.

Pengobatan osteoporosis

Dokter akan meresepkan obat pembangun tulang dan pencegah patah tulang akibat sel-sel tulang yang mati untuk lansia dengan osteoporosis.

Obat osteoporosis yang paling sering diresepkan adalah biophosphonate. Terapi hormon esterogen juga mungkin lansia jalani dengan minum obat Raloxifene.

Pengobatan tumor

Tumor jinak bisa sembuh sepenuhnya dengan operasi pengangkatan jaringan. Begitu juga dengan tumor ganas. Akan tetapi, pengobatan untuk tumor ganas biasanya mencakup kemoterapi atau radioterapi untuk membunuh sel kanker agar tidak lagi berkembang.

Pengobatan obesitas dan malnutrisi

Tidak pengobatan khusus untuk obesitas. Dokter akan mengarahkan lansia untuk mengubah gaya hidup jadi lebih sehat untuk membantu menurunkan berat badan.

Sementara pada lansia dengan malnutrisi, dokter akan meresepkan suplemen mineral atau vitamin dan meminta lansia untuk menjalani perubahan gaya hidup yang mendukung lansia untuk mendapatkan berat badan ideal dan asupan gizi yang tercukupi.

Pengobatan penyakit degeneratif di rumah

Selain pengobatan dari dokter, perawatan di rumah juga perlu lansia jalani untuk mendukung efektivitas pengobatan. Berikut ini berbagai perubahan gaya hidup yang umumnya dokter rekomendasikan, meliputi:

Kebutuhan kalori pada lansia umumnya akan berkurang karena aktivitas mulai berkurang dan tubuh jadi tidak seaktif dulu. Bagi lansia dengan obesitas, langkah ini sangat penting untuk membantu menurunkan atau mengendalikan berat badan.

  • Menerapkan pola makan sehat

Kebiasaan makan yang tidak sehat bisa meningkatkan risiko obesitas dan malnutrisi pada lansia. Oleh karena itu, lansia tidak boleh makan berlebihan atau melewatkan waktu makan.

Bagi pendamping atau pengasuh, Anda harus bisa membujuk lansia untuk makan, terutama mereka yang nafsu makannya buruk.

  • Membatasi makanan yang bisa memicu penyakit degeneratif

Makanan tinggi lemak, gula, atau tinggi garam bisa memicu penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.

Oleh karena itu, makanan ini perlu dihindari atau dibatasi. Lansia bisa mengganti deretan makanan tersebut dengan meningkatkan asupan buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Kesemua makanan ini kaya antioksidan sehingga ampuh melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh.

Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki mengitari taman bisa membantu lansia jadi tetap aktif. Selain itu, olahraga untuk lansia bisa memberikan manfaat pada kesehatan tulang dan memungkinkan lansia untuk mendapatkan sinar matahari pagi yang menyehatkan tubuh.

Pencegahan penyakit degeneratif

Penyakit degeneratif sangat mungkin menyerang lansia karena usianya yang semakin tua dan fungsi tubuh yang semakin menurun. Seperti contohnya hipertensi, yang sangat umum menyerang lansia.

Meski begitu, beberapa penyakit ini bisa berkurang risikonya dengan langkah-langkah pencegahan berikut ini.

  • Lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan biji-bijian dan lengkapi dengan produk susu. Kemudian, lansia juga harus mengurangi konsumsi daging olahan atau makanan tinggi garam, makanan tinggi gula, dan makanan tinggi lemak.
  • Ubah kebiasaan malas bergerak dan menjadi lebih rajin untuk berolahraga. Pastikan untuk mendapatkan sinar matahari di pagi hari dengan berjemur untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut.
  • Jaga berat badan lansia tetap ideal dengan memperhatikan porsi makan dan camilan yang Anda konsumsi.
  • Lakukan cek kesehatan rutin, meliputi cek gula darah, cek tensi darah, cek berat badan, dan mungkin juga menjalani skrining kanker untuk deteksi dini.
  • Berhenti merokok dan minum alkohol karena kebiasaan ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh lansia.
  • Pastikan lansia beristirahat dengan cukup. Jika memiliki gangguan tidur, maka konsultasikan lebih lanjut pada dokter.

Selain itu, perhatikan pula kondisi mental lansia. Sebab, lansia yang bahagia dapat mendukung kondisi tubuh yang lebih sehat.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề