Setiap anggota kelompok yang bermain bola beranting berdiri dengan jarak

d. Illinx , yaitu mencakup permainan yang mencerminkan keinginan untuk melampiaskan kebutuhan untuk bergerak, berpetualang, dan dinamis, lawan dari keadaan diam, seperti berolahraga di alam terbuka, mendaki gunung. Bentuk permainan yang digunakan didalam kurikulum pendidikan jasmani dan olahraga biasanya menggunakan agon dan illink .Sedangkan alea dan mimikri biasanya digunakan dalam permainan tidak sungguh-sungguh.

2. Fungsi Bermain dalam Pendidikan

Dalam sebuah pendidikan formal disekolah, seorang guru ketika mengajar perlu mempunyai metode dalam mengajar yang baik agar anak tertarik untuk mengikuti pembelajaran dikelas dengan baik.Biasanya guru sering menggunakan metode bermain sambil belajar, untuk memotivasi siswa agar tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Karena kita tahu bahwa anak-anak tidak akan pernah terlepas dari bermain. Namun kebanyakan pembelajaran yang sering menggunakan metode bermain yaitu pelajaran penjas.Karena permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani.Oleh sebab itu permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Ada beberapa pakar yang akanmenjelaskanfungsi bermain dalam pendidikan, diantaranya menurut Drijarkara Sukintaka, 1992, hlm. 6 mengatakan bahwa “dorongan untuk bermain itu pasti ada pada setiap manusia, akan tetapi lebih- lebih pada manusia muda sebab itu sudah semestinya bahwa permainan digunakan untuk pendidikan”. Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Montessori Sukintaka, 1992, hlm. 6 yang mengatakan bahwa “permainan sebagai alat untuk mempelajari fungsi.Rasa senang akan terdapat dalam segala macam jenis permainan, akan merupakan dorongan yang kuat untuk mempelajari sesuatu”.Sedangkan menurut Soemitro 1992, hlm. 4 “ada beberapa fungsi bermain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan baik sikap mental, fisik, dan sosial anak”. Hampir sama seperti halnya dengan yang dikemukakan oleh Rijsdrop Sukintaka, 1992, hlm. 7 mengutarakan bahwa “anak yang bermain kepribadiannya akan berkembang dan wataknya akan terbentuk juga”. Dari keempat pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa fungsi bermain dalam pendidikan yaitu bahwa bermain merupakan alat untuk mempelajari sesuatu dan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, mental, sosial, dan watak kepribadian anak akan terbentuk dengan baik, sehingga anak dapat hidup menjadi mausia seutuhnya. Jika seorang guru pendidikan jasmani, dapat memahami peranan permianan dalam pendidikan, memilih jenis permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, mengetahui kebutuhan anak, dan dapat menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan anak. Dengan begitu permianan sebagai wahana pendidikan akan memperoleh sukses dengan baik. 3.Permainan Bola Beranting dalam Gerak Dasar Guling Depan Permainan bola beranting merupakan salah satu cara yang digunakan dalam pembelajaran senam lantai untuk meningkatkan gerak dasar guling depan. Sebagimana dikemukakan oleh Mahendra Gustiani, 2010 bahwa “permainan bola beranting atau bola sodor adalah permainan yang dilakukan didalam ruangan atau luar ruangan dengan cara memberikan bola ke teman melalui kedua kaki dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan bola sepak atau bola voli”. Sedangkan menurut Sayuti Gustiani, 2010 mengatakan “permainan antar kedua kaki adalah suatu permainan yang melatih kelentukan dan mengkoordinasikan gerakan terutama lengan dalam memberikan dan menerima bola”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bola beranting adalah permainan yang melatih kelentukan yang dilakukan didalam ruangan atau luar ruangan dengan cara memberikan dan menerima bola ke teman melalui kedua kaki secara berkelompok. Tujuan dari perminan bola beranting yaitu untuk melatih kelentukan otot togok, karena dalam melakukan permaninan bola beranting ini anak akan membungkukan badannya. Selain melatih kelentukan otot togok, kegiatan permainan bola beranting bertujuan untuk membantu anak mengenal tahapan demi tahapan melakukan guling depan yang menyenangkan agar anak tidak takut lagi pada saat melakukuan geraka berguling ke depan. Karena kebanyakan anak tidak mau melakukan guling depan diakibatkan karena takut pada saat gerakan akan menggulingkan badannya. Namun dengan melakukan permainan bola beranting ini, rasa takut yang ada di dalam diri anak sedikit akan berkurang, seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa permainan bola beranting ini permainan beregu dengan gerakan membungkukan badannya yang menyenangkan untuk anak. Adapun cara melakukan permainan bola beranting sebagai berikut: a. Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah sama rata. b. Atur jarak antara kelompok 1 dan kelompok 2 dengan jarak + 1,5 meter. Dan jarak antar siswa disetiap barissetiap kelompok dengan jarak merentangkan kedua tangan siswa dan jangan sampai mengenai telapak tangan siswa lainnya. c. Masing-masing kelompok diberi satu buah bola. d. Dari masing-masing kelompok yang berada dibaris pertama ketika mendengar aba-abasuara peluit guru, siap untuk memberikan bola kepada teman yang berada di belakangnyabaris kedua dengan cara posisi berdiri tegak didepan matras, kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan lurus kebawah, lalu siap untuk memberikan bola melalui kedua kaki dengan membungkukan badannya hingga bawahsemaksimal mungkin. Sedangkan posisi siswa yang menerima bola dengan posisi kaki dibuka selebar bahu, membungkukan badannya kebawah dan kedua tangan lurus kedepan lalu bola diambil. Ketika bola telah diterimadipegang oleh teman yang berada dibaris kedua tersebut, kemudian siswa yang meberikan bola tersbut berada pada posisi membungkukan badannya, lalu dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan kedepan diatas matras. Setelah berguling kemudian bangun dan kembali masuk kedalam barisan namun di barisan paling belakang. e. Lalu siswa yang menerimamemegang bola tadi, kemudian maju satu langkah berada diposisi seperti siswa yang dibaris pertama tadi dan siswa lainnya pun mengikuti maju satu langkah. Lakukan gerakan yang sama dengan siswa yang pertama dan lakukan secara bergantian dengan siswa yang lainnya, hingga semua siswa kebagian untuk melakukan gerakan yang sama. f. Kelompok yang lebih dulu bola di pegang kembali oleh siswa yang berada dibaris pertama paling awal. Maka akan diberikan 1 poin. g. Lakukan permainan tersebut berulang kali hingga salah satu kelompok dapat mengumpulkan poin terbanyak maka kelompok itulah pemenangnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut: Gambar 2.2. Cara Melakukan Permainan Bola Beranting dalam Gerak Dasar Guling Depan

D. Penelitian yang Relevan

Jumlah pemain     : Tidak terbatas

Tempat                 : lapangan dan ruang senam

Alat yang digunakan      : Bola

Tujuan                 : Koordinasi gerakan kedua tangan di dalam memberi

                              dan menerima bola, dan kerja sama tim

A.   Cara bermain:


          Buatlah dua buah garis sejajar yang merupakan garis start dan garis finish, jarak kedua garis kurang lebih 7 meter, bisa disesuaikan.Seluruh siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota yang sama banyak. Setiap kelompok dibariskan berbanjar menjadi beberapa baris sesuai dengan jumlah bola yang tersedia dan menghadap satu arah. Jarak antara baris kurang lebih 3 meter dan jarak siswa satu dengan yang lain dalam satu baris kurang lebih 1 meter.

Permainan dimulai dengan anak terdepan memegang bola, Guru memberi aba-aba siap lalu membunyikan pluit maka bola segera dipindahkan ke belakang melalui kedua kaki yang dibuka lebar, sehingga pada saat memberikan bola, sikap tubuh harus membungkuk ke depan.

Kedua tangan yang membawa bola harus lurus ke belakang melewati antara kedua kaki. Siswa yang di belakangnya menerima bola yang datang dari depan dengan sedikit membungkuk.

kemudian selanjutnya siswa yang paling depan tersebut, setelah memberikan bola langsung berpindah ke barisan paling belakang dan menunggu giliran untuk menerima bola.

Begitu juga dengan siswa yang kedua dan siswa yang selanjutnya setelah bola diberikan ke belakang, maka siswa tersebut langsung berpindah ke barisan paling belakang. Demikian seterusnya hingga sampai ke garis finish paling belakang barisan. 

Pemenangnya adalah regu yang tercepat menyelesaikan hingga garis finish. Regu yang kalah akan mendapatkan hukuman yang bersifat menghibur.

          Demikian makalah mengenai olah raga yang berbentuk pola permainan, semoga dapat membantu dan menjadi solusi agar anak Indonesia menyukai olah raga agar tubuh dan jiwanya senantiasa selalu sehat

Page 2

melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, per...

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề