Setiap rasul yang diutus oleh Allah mengajarkan tentang

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

NABI DAN RASUL DIBERI ALLAH BERUPA KELEBIHAN KEUTAMAAN DIBANDINGKAN MANUSIA LAINNYA

Allah Ta’ala berfirman:

يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِۦ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ ۞ه

“Allah menentukan rahmat-Nya [kenabian] kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.” [QS. Ali Imran [3]:74]

وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ ۞ وَمِنْ ءَابَآئِهِمْ وَذُرِّيَّٰتِهِمْ وَإِخْوَٰنِهِمْ ۖ وَٱجْتَبَيْنَٰهُمْ وَهَدَيْنَٰهُمْ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ ۞ه

“Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat [di masanya], Dan Kami lebihkan [pula] derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka [untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul] dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” [QS. Al-An’am [6]:86-87]

وَإِذْ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ ٱلنَّبِيِّۦنَ لَمَآ ءَاتَيْتُكُم مِّن كِتَٰبٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِۦ وَلَتَنصُرُنَّهُۥ ۚ قَالَ ءَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِى ۖ قَالُوٓاْ أَقْرَرْنَا ۚ قَالَ فَٱشْهَدُواْ وَأَنَا۠ مَعَكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ ۞ه

“Dan [ingatlah], ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah [hai para nabi] dan Aku menjadi saksi [pula] bersama kamu”.” [QS. Ali Imran [3]:81]

كَمَآ أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُواْ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُواْ تَعْلَمُونَ ۞ه

“Sebagaimana [Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu] Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” [QS. Al-Baqarah [2]:151]

لَقَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُواْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ ۞ه

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan [jiwa] mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum [kedatangan Nabi] itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [QS. Ali Imran [3]:164]

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَٰجًا وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ ۞ يَمْحُواْ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ ۞ه

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu [Muhammad] dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab [yang tertentu]. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan [apa yang Dia kehendaki], dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab [Lauh mahfuzh].” [QS. Ar-Ra’du [13]:38-39]

NABI dan RASUL merupakan dua istilah yang menggambarkan manusia yang diangkat derajatnya oleh Allah dengan keutamaan yang lebih tinggi sebagai utusan-Nya [pembawa berita gembira dan pemberi peringatan] menegakkan tauhid dengan dikaruniai Kitab dan Hikmah. Seorang rasul pastilah nabi, namun tidak selalu demikian sebaliknya, seorang nabi belum tentu juga sebagai rasul. Jika disebutkan salah satu bisa jadi meliputi atau mencakup makna yang lainnya, sedangkan jika disebutkan bersamaan maka mewakili maknanya sendiri yang berbeda dengan lainnya. Nabi mempunyai makna seorang laki-laki yang dipilih dengan kehendak Allah di antara manusia, diangkat ke tempat lebih tinggi derajatnya, dan diberi wahyu [kitab dan hikmah] untuk mengokohkan syariat sebelumnya. Rasul mempunyai makna seorang nabi yang diutus Allah membenarkan syariat sebelumnya, menyempurnakan agama dengan syariat baru dan mengajarkannya kepada kaumnya [seluruh manusia hingga akhir zaman bagi rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam] dan mengajak mereka untuk keluar dari kegelapan menuju cahaya kebenaran, dari kesesatan menuju petunjuk kebenaran.

Allah Ta’ala berfirman:

ٱللَّهُ يَصْطَفِى مِنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ ٱلنَّاسِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ ۞ه

“Allah memilih utusan-utusan-[Nya] dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS. Al-Haj [22]:75]

Kenabian [an-nubuwah] merupakan karunia Allah yang dianugerahkan secara khusus kepada manusia pilihan sesuai kehendak Allah. Kenabian bukanlah hasil pencapaian dari ketinggian ilmu, ibadah, ketaatan, kekuatan, kekayaan atau upaya-upaya manusiawi lainnya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَ ۞ه

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat [untuk menyerukan]: “Sembahlah Allah [saja], dan jauhilah Thaghut itu”.” [QS. An-Nahl [16]:36]

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولٌ ۞ه

“Tiap-tiap umat mempunyai rasul.” [QS. Yunus [10]:47]

وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ ۞ه

“Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” [QS. Fathir [35]:24]

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا ۞ه

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia [Muhammad] adalah Rasulullah dan Khataman Nabiyin. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. Al-Ahzab [33]:40]

Seorang mukmin meyakini bahwa sejak nabi Adam hingga diutusnya nabi Muhammad, setiap umat manusia telah Allah angkat nabi dan rasul yang mengajarkan tauhid dan syariat agama Islam [termasuk para ulama yang menyampaikan ajaran nabi dan rasul]. Seorang mukmin meyakini bahwa setelah diutusnya nabi Muhammad sebagai penutup para nabi [khataman nabiyyin], maka tidak ada lagi nabi dan rasul yang diangkat Allah. Dan Allah Yang Maha Mengetahui tidak akan pernah lalai dan tidak akan pernah menzalimi hamba-Nya. Selanjutnya kembali kepada pribadi manusia apakah dia akan mengikuti atau mendustakan syariat yang diajarkan nabi dan rasul.

Allah Ta’ala berfirman:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۞ه

“Dan [Kami telah mengutus] rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu…” [QS. An-Nisa [4]:164]

وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۞ه

“…Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian [yang lain]….” [QS. Al-Isra’ [17]:55]

تِلْكَ ٱلرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۞ه

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian [dari] mereka atas sebagian yang lain….” [QS. Al-Baqarah [2]:253]

وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِن نَّبِىٍّ فِى ٱلْأَوَّلِينَ ۞ه

“Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.” [QS. Az-Zukhruf [43]:6]

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا

“Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” [HR. Ahmad dishahihkan oleh al-Albani dalam al–Misykah].

Dari banyak sekali nabi dan rasul yang diutus, terdapat sejumlah Nabi dan Rasul dalam Al-Quran : 1. Adam alaihis salam diutus untuk Bani Adam 2. Idris alaihis salam diutus untuk Bani Qabil di Babul, Iraq dan Memphis. 3. Nuh alaihis salam diutus untuk Bani Rasib di wilayah Selatan Iraq. 4. Hud alaihis salam diutus untuk kaum ‘Ad yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman. 5. Shalih alaihis salam diutus untuk kaum Tsamud di Semenanjung Arab. 6. Ibrahim alaihis salam diutus untuk Raja Namrud dan Bangsa Kaldea di Kaldaniyyun Ur, Iraq. 7. Luth alaihis salam diutus untuk negeri Sadum dan Amurah di Syam, Palestina. 8. Ismail alaihis salam diutus untuk untuk Qabilah Yaman, Mekkah. 9. Ishaq alaihis salam diutus untuk Kan’an di wilayah Al-Khalil, Palestina. 10. Yaqub alaihis salam diutus untuk Kan’an di wilayah Syam. 11. Yusuf alaihis salam diutus untuk Hyksos dan Kan’an di Mesir. 12. Syu’aib alaihis salam diutus untuk Kaum Rass, negeri Madyan dan Ashabul Aykah. 13. Ayub alaihis salam diutus untuk Bani Israel dan Bangsa Amoria [Aramin] di Horan, Syria. 14. Dzulkifli alaihis salam diutus untuk Bangsa Amoria di Damaskus 15. Musa alaihis salam diutus untuk Raja Firaun, Bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir. 16. Harun alaihis salam diutus untuk Raja Firaun, Bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir. 17. Dawud alaihis salam diutus untuk Bani Israel di Palestina. 18. Sulaiman alaihis salam diutus untuk Bani Israel dan kaum Saba’ di Palestina. 19. Ilyas alaihis salam diutus untuk Funisia dan Bani Israel, di Ba’labak Syam. 20. Ilyasa’ alaihis salam diutus untuk Bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam. 21. Yunus alaihis salam diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq. 22. Zakariya alaihis salam diutus untuk Bani Israil di Palestina. 23. Yahya alaihis salam diutus untuk Bani Israil di Palestina. 24. Isa alaihis salam diutus untuk Bani Israil di Palestina.

25. Muhammad shallallahu’alaihi wasallam diutus untuk seluruh manusia dan jin hingga akhir zaman.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề