Siapa yang harus menulis laporan wawancara

Menyusun laporan hasil wawancara. Foto: dok. //www.pexels.com/

Laporan hasil wawancara menjadi salah satu hal penting dalam laporan yang perlu disusun secara sistematis dan sesuai kaidah yang ada. Untuk dapat menyusunnya dengan baik, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai definisi, fungsi dan cara membuat laporan hasil wawancara yang baik untuk Anda ketahui.

Definisi Laporan Hasil Wawancara Lengkap dengan Fungsi, dan Cara Membuatnya

Untuk dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan, biasanya kita melakukan serangkaian wawancara pada narasumber terpercaya. Hal ini sesuai dengan pengertian wawancara yang dipaparkan dalam buku Evaluasi Pembelajaran yang disusun oleh Sebastianus Widanarto Prijowuntato [2020:69] yang menjelaskan bahwa definisi wawancara adalah suatu cara pengumpulan informasi yang dilakukan melalui tanya jawab antara pengumpul informasi dengan responden.

Setelah melakukan wawancara dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan, kita perlu menyusun laporan hasil wawancara untuk mempermudah pembaca memahami isi wawancara. Fungsi laporan hasil wawancara ini juga disebutkan dalam buku Mahir Berbahasa Indonesia oleh P. Tukan, S.Pd [2007:160] memaparkan bahwa laporan hasil wawancara perlu disusun untuk mencatat informasi yang diperoleh dari suatu wawancara.

Menyusun laporan hasil wawancara. Foto: dok. //www.pexels.com/

Agar laporan wawancara dapat dipahami dengan baik, kita tentu perlu menyusunnya secara sistematis dan sesuai dengan kaidah yang berlaku mulai dari cara penulisan dan juga tata bahasa yang digunakan. Dalam buku Cendekia Berbahasa karya Erwan Juhara, dkk [2005:97] menyebutkan bahwa laporan hasil wawancara perlu ditulis dengan bahasa yang baik dan lugas.

Setelah memahami bagaimana tata bahasa yang perlu digunakan dalam laporan hasil wawancara, kita juga perlu mengetahui bagaimana susunan laporan hasil wawancara yang benar. Berikut ini adalah susunan laporan hasil wawancara yang dapat Anda jadikan panduan untuk menyusunnya:

  • Data Narasumber dan Keterangan Waktu serta Tempat Wawancara

Dengan mengetahui bagaimana tata bahasa dan susunan laporan wawancara yang baik dan benar, kita dapat menyusun laporan dengan mudah. Jangan lupa untuk mencatat hal-hal penting saat wawancara agar Anda tidak melewatkan informasi penting yang perlu dicantumkan dalam laporan. Tak hanya itu, Anda juga perlu menyiapkan alat perekam agar dapat mendengarkan ulang wawancara yang sudah dilakukan untuk memastikan keakuratan data untuk laporan yang dibutuhkan.

Pengetahuan mengenai definisi, fungsi, susunan, dan cara menyusun laporan wawancara tersebut dapat Anda jadikan panduan dalam menyusun laporan wawancara yang sesuai dengan kaidah. Jangan lupa untuk memperhatikan wawancara dengan cermat, ya! [DAP]

Ilustrasi laporan hasil wawancara. Foto: pixabay

Untuk mendapatkan informasi dari narasumber, seseorang bisa melakukan wawancara. Kegiatan wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Untuk menyajikan hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan, seseorang harus mentranskripnya terlebih dahulu. Ada susunan dan format tersendiri yang harus diperhatikan dalam menuliskan hasil wawancara yang disebut sebagai laporan hasil wawancara.

Bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara?

Sebelum membuat laporan hasil wawancara, Anda sebaiknya memerhatikan beberapa hal dalam wawancara. Mengutip buku Mahir Berbahasa Indonesia karya P. Tukan, S.Pd., beberapa hal tersebut adalah:

  • Menentukan siapa narasumbernya: Narasumber yang dipilih hendaknya memiliki informasi cukup banyak mengenai topik yang dituju. Selain itu, sebaiknya narasumber yang dipilih juga memiliki otoritas mengenai permasalahan tersebut.

  • Membuat daftar pertanyaan: Pertanyaan yang dibuat hendaknya berupa kalimat yang pendek, kalimat yang tidak ambigu, tetapi efektif dan logis.

  • Mempersiapkan alat bantu yang dapat digunakan: Alat bantu yang dapat digunakan antara lain alat tulis, tape recorder, dan kamera.

  • Membuat janji untuk bertemu: Pewawancara hendaknya tidak memaksakan kehendak narasumber, misalnya waktu dan tempat pertemuan.

  • Melakukan wawancara: Wawancara hendaknya dilakukan dengan baik. Utamakan sopan santun dan etika saat mewawancarai narasumber.

Ilustrasi laporan hasil wawancara. Foto: pixabay

Cara Menyusun Laporan Hasil Wawancara

Menulis dan menyusun laporan hasil wawancara tidak berbeda dengan menulis feature atau berita. Unsur 5W + 1H tetap diperlukan.

Namun, tulisan wawancara jarang sekali ditulis secara kronologis, karena cara ini biasanya tidak menarik dan monoton. Usahakan menulis hasil wawancara dengan memerhatikan kalimat langsung dan tidak langsung.

Adapun sistematikanya sebagai berikut:

Latar belakang dari pembuatan wawancara biasanya berisi deskripsi suasana ketika Anda melakukan wawancara. Cantumkan juga alasan mengapa Anda mengambil topik pembicaraan tersebut.

Kemukakan tujuan Anda melakukan wawancara. Anda bisa menuliskannya dengn poin-poin atau paragraf.

Topik Pembicaraan dalam Wawancara

Di bagian ini Anda bisa mencantumkan topik pembicaraan atau tema yang dibahas dalam wawancara. Susun topik wawancara dengan benar dan rapi, untuk memudahkan pembaca mengerti gambaran topik wawancara secara umum.

Waktu dan Tempat Wawancara

Jangan lupa cantumkan waktu dan tempat wawancara. Dalam laporan hasil wawancara, bagian ini juga sangat penting. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan keobjektifan wawancara.

Dalam laporan hasil wawancara, ini merupakan bagian terpenting. Bagian ini mencakup informasi narasumber, pewawacara, dan transkrip hasil wawancara yang telah dilakukan.

Pada bagian kesimpulan Anda bisa menuliskan rangkuman seluruh hasil wawancara. Sedangkan pada bagian saran Anda bisa memberikan saran yang ditujukan kepada narasumber dan pewawancara.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề