Sosiologi merupakan ilmu yang bukan ajaran tentang tata susila baik buruk dan benar salah

tirto.id - Pengertian sosiologi menurut para ahli beragam. Secara umum, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat. Sebagai ilmu sosial, sosiologi memiliki 4 ciri utama. Dan, terdapat 6 hakikat dalam sosiologi.

Auguste Comte adalah sosok pertama yang memperkenalkan istilah sosiologi pada tahun 1838. Dia melakukan itu dalam bukunya berjudul Cours De Philosophie Positive.

Sebagai sosok yang mencetuskan konsep sosiologi, Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu positif. Sosiologi mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat berlandaskan logika dan ilmiah.

Atas kontribusinya terhadap sosiologi, Comte, filsuf asal Perancis ini dinobatkan sebagai “Bapak Sosiologi". Namun, terdapat 4 sosok besar lainnya dalam kemunculan awal sosiologi, yaitu Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, dan Herbet Spencer.

Pengertian Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu cabang dalam ilmu sosial. Sosiologi berasal dari kata "sosial" yang memiliki arti "teman", serta "logos" yang berarti "pengetahuan". Sehingga, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan.

Objek utama dalam Sosiologi adalah masyarakat. Kajian pada masyarakat yang dimaksudkan adalah:

  • Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya;
  • Hubungan antara individu dan kelompok;
  • Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain;
  • Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya.

Auguste Comte yang merupakan sosok penting dalam ilmu Sosiologi dunia. Ia mendeskripsikan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, ataupun peradaban.

Ciri-ciri Sosiologi

Sebagai ilmu sosial, Sosiologi memiliki empat ciri utama. Berikut adalah ciri Sosiologi yang dikutip dari e-Modul Sosiologi kelas X.

1. Empiris

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang didasari pada observasi yang dilakukan terhadap kenyataan dan akal sehat, serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.

2. Teoritis

Merupakan ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun secara abstraksi dari hasil-hasil pengamatan.

Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

3. Kumulatif

Disusun berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya atau diperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.

4. Non-etis

Pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik ataupun buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat Sosiologi

Terdapat 6 hakikat dalam Sosiologi yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sosiologi, diantaranya :

1. Sosiologi merupakan ilmu sosial

Sosiologi bukan merupakan Ilmu Pengetahuan Alam, juga bukan merupakan Ilmu Kerohanian.

2. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang kategoris

Sosiologi bukan merupakan ilmu yang normatif. Ini berarti, Sosiologi membatasi pembahasan yang pada apa yang tengah terjadi, bukan pada apa yang akan terjadi, juga bukan pada sesuatu yang seharusnya terjadi.

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni [pure science], bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan [applied science]

Sosiologi merupakan suatu ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan serta meningkatkan mutunya dipergunakan dalam masyarakat.

4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak

Sosiologi melakukan pengamatan terhadap bentuk serta pola yang terjadi dalam masyarakat, bukan merupakan wujud konkret.

5. Sosiologi adalah ilmu yang rasional, dan terkait dengan metode yang digunakannya

Sosiologi tidak berlawanan dengan akal sehat serta kenyataan yang ada, serta dalam penelitiannya menggunakan metode-metode Sosiologi.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan khusus

Sosiologi mempelajari gejala umum yang terjadi pada masyarakat, yang merupakan objek studi dari Sosiologi itu sendiri. Gejala umum yang dipelajari lebih ditekankan pada interaksi yang terjadi.

Baca juga:

  • Apa Itu Konsep Interaksi Sosial dalam Sosiologi?
  • Apa Itu Teori Sosiologi Klasik dan Pengertiannya Menurut Para Ahli
  • Pengertian Apa Itu Pekerjaan Sosiolog: Prospek Kerja & Tugasnya

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Endah Murniaseh
[tirto.id - end/ale]


Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Endah Murniaseh

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Secara singkat, sosiologi dapat dimaknai sebagai ilmu sosial yang mempelajari kehidupan bermasyarakat. Oleh Tjipto Subadi dalam buku Sosiologi [2008:1] sosiologi diartikan sebagai ilmu sosial yang mempelajari bagaimana pola cara manusia berperilaku dan berinteraksi antara satu dan lainnya.

Kata sosiologi sendiri merupakan gabungan dari dua suku kata bahasa latin, yaitu socious [berteman, rekan] serta logos [ilmu masyarakat]. Dari Budi Rahayu dalam buku Ada Apa dengan Sosiologi? [2017:6] makna dari kata sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang fenomena interaksi yang dilakukan antarmanusia.

Karena didasarkan dengan fakta di lingkungan sekitar dan berasal dari hasil pengamatan, sosiologi termasuk ke dalam rumpun ilmu sosial murni, karena sosiologi bertujuan mengembangkan sebuah teori terdahulu, sehingga menjadi lebih matang, tidak seperti ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.

Sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang membahas pola interaksi antarmanusia, sosiologi memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Bersifat empiris

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan dengan temuan, hasil observasi/pengamatan pada lingkungan sekitar secara nyata dan serta bersifat faktual sesuai yang ada di lapangan.

2. Bersifat teoritis

Sosiologi pada hakikatnya diakibatkan dua variabel yang bersifat sebagai sebab akibat, sehingga menimbulkan sebuah teori baru.

Sosiologi bersifat teoritis didasarkan oleh beberapa teori terdahulu yang membentuk sebuah rangkuman atau intisari terkait teori yang dimaksud.

Infografik SC Sosiologi Non Etis. tirto.id/Lugas

3. Bersifat kumulatif

Hal ini berarti dari teori-teori lama yang terbentuk, dalam ilmu sosiologi teori tersebut akan lebih dipadatkan, disempurnakan, sehingga mejadi sebuah teori baru secara utuh namun tidak terbatas untuk dikembangkan kembali.

4. Bersifat non-etis

Artinya, sosiologi tidak mengenal kata tepat dan tidak tepat, tetapi lebih ke penjelasan tentang suatu fenomena berdasarkan fakta di lapangan yang disusun secara runtut serta berpola.

Lalu, apa yang dimaksud sebagai sosiologi bersifat non-etis sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat?

Sosiologi bersifat non-etis oleh Tjipto Subadi dalam buku Sosiologi [2008:1] memiliki makna bahwa ilmu sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial dilihat dari segi baik atau buruk.

Ilmu sosiologi tidak mengenal hal itu, akan tetapi, sosiologi bersifat non-etis lebih merujuk kepada penjelasan mengenai sebuah fenomena yang didasarkan oleh pengamatan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Baca juga:

  • Pengertian Sosiologi, Ciri-ciri dan Hakikatnya
  • Apa Itu Konsep Interaksi Sosial dalam Sosiologi?

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI NONETIS atau tulisan menarik lainnya Marhamah Ika Putri
[tirto.id - mip/dip]


Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Marhamah Ika Putri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề