Tugas utama PENGAMAN lebur adalah melindungi hantaran instalasi nilai nominal pengamannya harus

Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi sistem instalasi, manusia dan peralatan listrikdari beban arus yang melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang mengalir pada sauatu pengahnatar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listrik. Fungsi pengaman pada instalasi listrik adalah sebagai berikut :

  • Mengamankan sistem instalasi listrik [hantaran, perlengkapan listrik, dan alat alat yang menggunakan listrik]
  • Melindungi dan membatasi arus lebih yang disebabkan pemakaian beban listrik yang berlebihan dan juga akibat pengaruh hubung singkat atau konsleting listrik antara fasa dengan fasa, fase dengan netral, atau fasa dengan body
  • Melindungi hubung singkat denganbadan mesin atau perlengkapan lainnya.

Beberapa jenis pengaman instalasi listrik yang ada dipasaran. Berikut beberapa pengaman yang digunakan untuk instalasi listrik.

1. Pengaman Lebur Ulir

Pengaman lebur ulir ini terdiri dari rumah sekering, pengepas partron dan patron lebur. Pengaman jenis ini berkerja dengan cara meleburkan kawat yang dipasang di dalam komponen tersebut apabila kawat tersebut dilewati arus hubung singkat tertentu. kenaikan arus disebabkan oleh beban yang berlebih karena pemakaian peralatan listrik atau hubung singkat. Patron lebur mempunyai kawat lebur dari jenis bahan perak dengan campuran beberapa logam lain, seperti timbal, seng dan tembaga.
Pengaman Lebur
Untuk kawat lebur digunakan perak karena logam ini hampir tidak berkarat dan daya hantar listriknya tinggi. Kawat lebur yang terdapat pada sekering dibuat sekecil mungkin untuk menghindari timbulnya uap bila kawatnya melebur. Diameter luar ujung patron lebur berbeda-beda tergantung arus nominalnya, makin tinggi arus nominalnya, makin besar diameter ujung patronya. Warna patron yang digunakan untuk menandai patron lebur antara lain :
Warna Patron Lebur dan Kuat Arusnya
Kontruksi :


2. Pengaman Otomatis

Pengaman instalasi listrik adalah pengaman yang digunakan untuk mengamankan peralatan, rumah, dan manusia dari bahaya listrik. Pengaman ini haruslah bersifat otomatis bekerja ketika terjadi kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian listrik. Pengaman otomatis merupakan pengganti pengaman lebur, yang cara kerjanya dapat secara thermis atau secara elektromagnetik. Keuntungan menggunakan pengaman otomatis adalah pengaman itu dapat digunakan kembali setelah terjadi pemutusan arus.

Cara kerja pengaman secara thermis adalah dengan menggunakan dwilogam atau bimetal. Jika arus melewati batas kemampuan pengaman., dwilogam akan akan memanas lalu merenggang, dan akhirnya memutuskan rangkaian. Sedangkan cara kerja pengaman secara elektromagnetik adalah jika arus yang melewati pengaman melebihi kapasitasnya, kelebihan arus akan mengalir melului kumparan/lilitan, kumparan akan membentuk magnet dan menarik tuas penghubung, lalu memutuskan rangkaian.

Pemutus sirkuit otomatis harus dilengkapi dengan alat yang menjamin pemutus secara bebas [trip-free]. Jika pemutus sirkuit trip karena adanya arus beban lebih atau arus hubung singkat, tuas sakelar dapat dikembalikan ke keadaan tertutup setelah arus lebih tidak terjadi.

Macam-macam alat pengaman otomatis untuk instalasi listrik satu fasa adalah sebagai berikut :

a. Pengaman Otomatis Ulir

Kalau kita menggunakan pengaman lebur yang sudah bekerja sehingga kawat leburnya putus tidak boleh dipergunakan lagi dan harus diganti. Untuk menghindari pergantian yang berulang-ulang maka pengaman lebur bisa diganti dengan pengaman ulir otomat yang didesain menyerupai pengaman lebur biasa. Perbedaan antara pengaman ulir biasa dan pengaman lebur otomat adalah dikepala pengaman otomat ulir terdapat dua tombol. Tombol yang besar berfungsi untuk menghubungkan sirkuit, sebaliknya tombol kecil yang ada dipinggir dipergunakan untuk membuka sikuit.

Pengaman otomat akan bekerja jika terjadi hubung singkat dan beban lebih. Pengaman otomat ini bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik apabila terjadi hubung singkat saat arus yang mengalir terlalu besar dan tombol bear akan bekerja keluar. Pengaman otomat bekerja secara thermis apabila terjadi beban lebih. Bekerjanya pengaman otomat sangat cepat sekitar dua sampai lima milidetik dan dibuat dengan arus nominal 2, 4, 6, 10, 16, 20, dan 25

b. MCB [ Mini Circuit Breaker]

MCB [Mini Circuit Breaker ] adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat dan komponen thermis [bimetal] untuk pengaman beban lebih. 

Kontruksi MCB

MCB akan memutuskan dan mengamankan rangkaian secara otomatis jika arusnya melebihi suatu nilai tertentu yang tertera pada MCB dan dalam jangka waktu tertentu yang disebabkan oleh hubung singkat/konsleting dan beban lebih.

Berdasarkan IEC 898-95 terdapat tiga karakteristuk MCB sebagai berikut :
  • MCB tipe B untuk pengaman kabel atau penghantar terutama untuk perumahan
  • MCB tipe C untuk pengaman kabel atau pengahantar terutama jika terjadi inrush tinggi misalnya pada lampu merkuri atau pada motor
  • MCB tie D untuk pengaman kabel atau penghantar terutama yang dapat menimbulkan pulsa cukup besar, misalnya pada trafo, katub selenoid dan kapasitor

Adapun arus nominal yang digunakan untuk hunian dan MCB yang digunakan pada APP PLN

Untuk jenis pemutus yang lain dapat dilihat di materi Perbedaaan MCB, MCCB dan ACB

c. ELCB [ Earth Leakage Circuit Breaker]

ELCB berfungsi sebagai pengaman yang mampu mendeteksi arus bocor sehingga dapat mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada manusia. Prinsip kerja ELCB adalah dengan mendeteksi adanya perbedaan arus yang mengalir pada penghantar listrik. pada dasarnya jika suatu instalasi itu bekerja dengan normal total arus yang mengalir pada kawat fasa dan netral adalah sama sehingga tidak ada perbedaan arus. Namun, saat seorang tersengat listrik, penghantar fase akan mengalirkan arus tambahan melewati tubuh orang  yang tersengat menuju tanah. 

Perbedaan sebesar 3 mA saja sudah cukup mengaktifkan ELCB, sehingga orang yang tersengat listrik akan terlindungi dari bahaya yang lebih besar, misalnya cacat tubuh.

ELCB

About Admin

Seorang Guru SMK Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang berusaha mengamalkan ilmunya yang masih sedikit. Mudah-mudahan karya yang kecil ini dapat bernilai ibadah. Ammin

e.Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A [ayat 840 C6]. Simbol atau lambang dari alat pemutus/penghubung ini dapat dilihat pada gambar 2.7. Dari gambar tersebut dapat dilihat konstruksi berbagai jenis sakelar, bentuk, serta cara penggambarannya.

1. Fungsi Pengaman Lebur

Fuse atau Pengaman Lebur [PL] berfungsi sebagai pengaman pada sistem distribusi terhadap arus gangguan yang terjadi pada jaringan distribusi atau trafo distribusi.

Letak pemasangan Fuse / Pengaman Lebur :• Percabangan JTM / Branch Line

• Sisi primer trafo pada Gardu Distribusi Tiang / Tembok.

2. Prinsip Kerja Pengaman Lebur

Jika arus yang melewati Pengaman Lebur melebihi nilai arus rating nominal dari Pengaman Lebur maka elemen lebur akan panas dan terus meningkat jika telah mencapai titik leburnya maka elemen akan melebur.

3. Konstruksi Pengaman Lebur

Pengaman Lebur yang banyak digunakan pada jaringan distribusi adalah jenis letupan dengan konstruksi type Fuse Cut Out [FCO], seperti gambar II.10.
Fuse tersebut tidak dilengkapi dengan alat peredam busur api, sehingga bila digunakan untuk daya yang besar maka fuse tidak mampu meredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan akibatnya timbul ledakan. Karena itu fuse ini dikategorikan sebagai pengaman jenis letupan.

4. Karakteristik Fuse / Pelebur

Ada dua tipe Karakteristik fuse yang banyak digunakan yaitu :• Fuse Link tipe pemutusan cepat [ K ]

• Fuse Link tipe pemutusan lambat [ T ].

Perbedaan antara kedua tipe ini terletak pada kecepatan pemutusannya. Berikut ini diberikan contoh gambar karakteristik fuse buatan Amerika [Gambar .11.a dan .11.b.]

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề