Apa maksud kewajiban tidak lancar lainnya

Sebagai pemilik bisnis stau suatu perusahaan, utang adalah hal yang tidak terelakkan. Ada dua jenis utang, yaitu utang lancar dan utang tidak lancar.

Secara umum, pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat.

Sedangkan, pengertian utang dalam akuntansi adalah pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa dan aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak yang saling terlibat.

Perlu diketahui, utang [liabilities] terbagi menjadi dua yaitu utang lancar [current liabilities] dan utang tidak lancar [non-current liabilities]. Adapun, utang yang seringkali dimiliki oleh perusahaan adalah utang lancar. Berikut definisinya!

Definisi Utang Lancar

Utang lancar [current liabilities] adalah kewajiban keuangan jangka pendek perusahan yang mempunyai batas jatuh tempo pembayaran kurang dari 12 bulan atau dalam siklus operasi normal.

Siklus operasi juga disebut sebagai siklus konversi kas, yang artinya waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membeli sebuah inventaris dan mengubahnya menjadi kas dari penjualan.

Utang lancar [current liabilities] biasanya diselesaikan dengan menggunakan aset lancar. Adapun, yang termasuk dalam aset lancar adalah kas ataupun piutang. Selain itu, aset rasio lancar juga merupakan faktor yang penting dalam menentukan suatu kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya pada saat sudah dalam jatuh tempo.

Mengenal Financial Distress, Faktor Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Selain utang lancar [current liabilities] ada juga utang tidak lancar [non-current liabilities].

Utang tidak lancar [non-current liabilities] adalah utang ataupun kewajiban yang waktu pelunasannya diberikan tenggat waktu yang cukup lama dan dalam melakukan peminjaman diperlukan bermacam-macam syarat yang harus diberikan terlebih dahulu sebagai jaminan.

Secara lebih terperinci, bahwa utang tidak lancar [non-current liabilities] adalah suatu kewajiban atau beban di masa depan yang harus dibayarkan sebagai akibat dari penundaan pembayarannya yang seharusnya dilakukan dalam satu tahun lebih maupun siklus operasional perusahaan.

Jenis-Jenis Utang Lancar

Setelah memahami definisinya, selanjutnya akan diulas jenis-jenis dari utang lancar. Perlu diketahui, utang lancar dikelompokkan pada dua kelompok, yaitu hutang dapat ditentukan jumlahnya dan hutang yang dapat ditaksir jumlahnya.

A. Utang Lancar yang Bisa Ditentukan Jumlahnya

1. Utang Dagang

Pada umumnya, utang jenis ini muncul karena transaksi jual beli barang dagang yang dilakukan secara kredit atau pembayaran tempo. Jangka waktu pembayaran utang dagang ini sesuai kesepakatan. Tetapi, biasanya hanya sekitar satu sampai dua bulan saja.

2. Utang Dividen

Utang jenis ini muncul karena perusahaan harus memberikan dividen kepada pemegang saham yang diumumkan sebagai pembagian laba perusahaan. Dana untuk membayar utang dividen ini biasanya sudah dialokasikan karena pembagian laba perusahaan.

3. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Biaya yang timbul namun belum dibayar, sehingga biaya tersebut akan dibayar dalam jangka waktu tertentu. Ada banyak hal yang menyebabkan munculnya biaya yang masih harus dibayar ini, antara lain debt collector perusahaan rekanan yang belum menagih, kendala teknis sistem pembayaran, dan sebagainya.

4. Wesel Bayar

Wesel bayar sama dengan utang dagang. Penyebabnya juga sama: pembelian barang secara kredit. Tapi ada bedanya. Wesel bayar membutuhkan surat perjanjian tertulis. Resmi. Ada tanda tangan kreditur dan debiturnya. Beda dengan utang dagang, yang buktinya hanya nota penjualan saja. Wesel bayar lebih formal. Lebih resmi. Ada hitam diatas putihnya.

5. Uang Muka

Disebut juga down payment. Ketika perusahaan mendapatkan pesanan dari pelanggan dan pelanggan memberikan uang muka sebagai tanda jadi. Atau bahkan membayar penuh diawal.

Maka perusahaan memiliki utang lancar yang harus dibayarkan kepada pelanggan. Tidak berupa uang. Tapi berupa barang atau jasa yang dipesan. Utang ini akan berakhir jika perusahaan telah menunaikan kewajibannya: memberikan pesanan pelanggan.

6. Utang Gaji Atau Upah

Gaji atau upah yang masih harus dibayar dalam jangka pendek. Biasanya gaji atau upah pegawai sudah ditentukan tanggal pembayarannya. Namun ketika ada kondisi tertentu yang menyebabkan gaji belum dapat dibayarkan, maka muncullah utang gaji atau upah yang harus segera dilunasi.

7. Utang Bonus Pegawai

Bonus pegawai yang belum dibayarkan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya utang ini muncul setelah diumumkan pemberian bonus namun bonus tersebut belum dibayarkan.

B. Utang Lancar yang Bisa Ditaksir Jumlahnya

1. Utang Pajak Penghasilan

Utang ini hadir dalam bentuk pajak. Atas pendapatan kena pajak yang dihasilkan oleh perusahaan. Utang ini bisa ditaksir jumlahnya: hitung berdasarkan laba yang dihasilkan periode sebelumnya. Dihitung sesuai dengan aturan pajak. Dikalikan tarif pajaknya.

Utang ini tidak boleh menjadi utang jangka panjang. Harus utang lancar. Pembayarannya tidak boleh telat. Jika telat: denda melayang. Jika tidak dibayar: hukuman menanti.

2. Utang Hadiah

Utang yang muncul ketika perusahaan menyebarkan kupon hadiah kepada konsumen. Perusahaan memiliki kewajiban membayar hadiah saat konsumen menukarkan kuponnya.

3. Utang Garansi

Garansi biasanya melekat pada suatu produk. Perusahaan bisa memberikan garansi untuk kenyamanan pelanggannya. Dari ancaman rusaknya kualitas produk yang dibelinya. Utang garansi tidak akan jatuh tempo sampai ada yang pelanggan yang mengklaim kerusakan barang.

Itulah definisi dari utang lancar dan jenis-jenisnya. Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya!

Bagi para pemilik usaha, istilah liabilitas bukan hal asing. Setiap perusahaan pasti memiliki hal ini agar kegiatan operasional mereka tetap berjalan sebagaimana yang diharapkan. Meskipun lumrah, masih banyak yang belum benar-benar memahami apa liabilitas sebenarnya.

Mengenal Liabilitas

Dalam bisnis dan neraca keuangan, liabilitas dikenal pula dengan istilah pasiva. Secara umum, liabilitas adalah utang yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis. Biasanya, liabilitas tidak hanya berbentuk uang tetapi juga barang dan jasa tergantung apa yang dibutuhkan perusahaan dari pihak lain.

Meskipun sama-sama digolongkan pasiva, liabilitas ternyata berbeda dengan beban usaha [expenses]. Beban memiliki pengertian sebagai sesuatu yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan laba bersih. Contoh beban adalah, biaya sewa, penyusutan, pengeluaran listrik, pembayaran gaji, dan lain sebagainya.

Beban dibayarkan dengan cara mengurangi pendapatan sehingga nantinya keluar laba hasil sebelum digunakan untuk membayar pajak. Sebaliknya, liabilitas adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan sebelum jatuh tempo tidak peduli perusahaan memiliki pendapatan atau tidak. 

Dalam akuntansi keuangan, liabilitas didefinisikan sebagai kewajiban entitas yang timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Kewajiban ini diartikan melalui beberapa karakteristik berikut:

  1. Kewajiban adalah segala jenis pinjaman dari perseorangan atau bank untuk meningkatkan pendapatan bisnis
  2. Kewajiban adalah tanggung jawab kepada pihak lain yang memerlukan penyelesaian melalui transfer aset berupa penyediaan layanan atau transaksi lain di masa depan dan menghasilkan manfaat ekonomi
  3. Kewajiban adalah tugas dan tanggung jawab pada pihak lain, baik meninggalkan sedikit atau tidak sama sekali kebijakan untuk menghindari penyelesaian
  4. Kewajiban adalah suatu peristiwa atau transaksi yang telah terjadi dan menimbulkan tanggung jawab entitas

Jenis-Jenis Liabilitas

Sebagaimana transaksi ekonomi dan akuntansi lainnya, liabilitas memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui, yaitu:

Liabilitas ini memiliki waktu jatuh tempo maksimal satu tahun. Liabilitas jangka pendek dikenal pula dengan istilah kewajiban lancar dan digunakan sebagai komponen kunci dalam beberapa langkah likuiditas jangka pendek. Beberapa contoh kewajiban lancar adalah:

  • Utang dagang
  • Utang wesel
  • Penghasilan yang ditangguhkan 
  • Beban yang perlu dibayarkan
  • Utang pajak
  • Pendapatan diterima di muka
  • Pinjaman jangka pendek

Pada jenis ini, liabilitas adalah utang dengan jangka waktu lama dan lebih dari satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan. Perusahaan biasanya mengambil utang ini untuk mendapatkan modal langsung dan membiayai pembelian aset atau berinvestasi pada proyek modal baru.

Liabilitas ini sangat penting dalam menentukan solvabilitas jangka panjang perusahaan. Jadi apabila perusahaan belum mampu menunaikan kewajiban jangka panjangnya saat jatuh tempo, maka perusahaan akan mengalami krisis solvabilitas. Beberapa contoh liabiltas jangka panjang adalah:

  • Utang bank
  • Utang hipotik
  • Utang obligasi
  • Kredit noveltasi
  • Utang sewa jangka panjang
  • Utang subduersi
  • Utang pemegang saham, dan
  • Utang sewa dana

Modal juga bisa dikategorikan sebagai liabilitas karena nilainya diperoleh dari selisih antara total aset dan utang. Selisih tersebut dapat digunakan untuk memajukan bisnis agar bisa berkembang dan memotivasi perusahaan untuk bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

Modal bisa pula dikategorikan sebagai liabilitas kontijensi atau kewajiban yang ada atau tidaknya bergantung pada peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Jadi berbeda dengan dua jenis liabilitas lainnya, modal atau liabilitas kontijen tidak bisa diprediksi jatuh temponya.

Baca juga: Sulit Cari Pinjaman Modal Usaha? Ini Caranya!

Contoh Liabilitas

Donny merupakan pegawai PT Buah-Buahan, pada bulan Desember 2020 dia menerima gaji sebesar Rp6.000.000, tunjangan anak Rp500.000, dan tunjangan transportasi Rp1.000.000. Untuk menunjang kesejahteraan Donny, PT Buah-Buahan juga membayarkan asuransi kecelakaan Rp150.000, kematian Rp50.000, dan tunjangan hari tua Rp250.000.

Dari total yang diterima, gaji Donny mengalami beberapa pemotongan yaitu, dana pensiun sebesar Rp300.000, zakat sebesar Rp187.500, angsuran rumah ke Bank XYZ sebesar Rp1.500.000, dan PPh 21 Rp425.000. Dari perhitungan di atas, gaji bersih yang diterima Donny adalah Rp5.087.300.

Sedangkan kewajiban yang harus dibayarkan pada Donny sebagai liabilitas adalah Rp7.950.000. Liabilitas ini berlaku selama Donny berstatus karyawan dan memberikan jasanya pada PT Buah-Buahan.

Demikian ulasan tentang liabilitas dan contohnya. Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa liabilitas atau utang tidak selamanya merugikan perusahaan. Liabilitas adalah bagian penting dalam keuangan perusahaan dan bisa dimanfaatkan untuk memajukan bisnis.

Ingat Tidak Selamanya Liabilitas Merugikan Suatu Perusahaan, Namun Jika Perusahaan Kamu Memiliki Utang atau Membutuhkan Pinjaman Modal Usaha Untuk Kebutuhan yang Produktif Akseleran Adalah Jawabannya!

Dapatkan pinjaman dengan bunga kompetitif dan kemudahan proses pengajuan. Ajukan pinjaman untuk mengembangkan usahamu sekarang. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan [OJK] sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi [021] 5091-6006 atau bisa via email [email protected]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề