Apa yang dimaksud dengan body shaming

ilustrasi body shaming /pixabay/Tumisu

BERITA DIY - Istilah body shaming sudah tidak asing ditelinga kita, namun apasih sebenarnya body shaming? berikut pengertian body shaming beserta contoh dan dampak dari perilaku tersebut.

Body shaming adalah menyerang seseorang atau bullying berdasarkan bentuk tubuhnya. Banyak orang yang menganggap perilaku body shaming sebagai candaan, namun sebenarnya bisa membuat orang mengalami dampak buruk.

Contoh perilaku body shaming ketika misal ada orang yang mengejek atau mengolok-olok seseorang dengan perkataan gendut, jelek, hitam, kurus, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Emosional agar Mudah Marah dan Cepat Lelah

Perilaku body shaming secara terus menerus kepada seseorang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan mental.

Anoreksia

Anoreksia adalah salah satu gangguan mental pada orang yang mengalami perlaku body shaming. Orang yang mengalami Anoreksia akan berusaha menurunkan berat badan agar tubuhnya menjadi kurus.

Gangguan ini sangat berbahaya, karena ada kemungkinan orang ini akan melakukan dengan cara ekstrim. Jika ini sudah terjadi, perlu dilakukan perawatan yang sangat serius dan hati-hati dengan psikiater dan terapis.

Baca Juga: 7 Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Adalah Obat Anti-Kanker Prostat

Pengertian Body Shaming – Body shaming sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari atau tidak. Maksud hati bercanda, tapi ternyata menyakiti orang lain.

Tapi ada yang lebih menakutkan dari body shaming kepada orang lain. Apa itu?

Agar lebih yakin, simak penjelasannya, yuk!

Pengertian body shaming

Pengertian body shaming adalah tindakan mengejek atau berkomentar negatif terhadap keadaan fisik atau tubuh seseorang.

Singkatnya, bullying terhadap kondisi fisik seseorang. 

Apa saja objek body shaming?

  • Bentuk dan ukuran tubuh seseorang
  • Wajah
  • Kelainan fisik baik karena insiden atau genetis
  • Tampilan yang berbeda dari mayoritas atau tidak memenuhi standar kecantikan

Ternyata body shaming juga bisa dilakukan terhadap diri sendiri!

You may body shamed your own self [Photo by Ladislav Bona on Unsplash]

Tidak hanya dilakukan terhadap orang lain, kamu pun bisa melakukan body shaming terhadap dirimu sendiri.

Apa kamu pernah bercermin dan merasa “duh, kok aku gendut banget sih?” atau membandingkan fisikmu dengan orang lain?

Ternyata itu juga termasuk body shaming, lho. Bedanya, kamu menjadi korban sekaligus pelaku body shaming itu sendiri.

Media sosial memicu salah kaprah pengertian body shaming

Kita semua tahu adanya media sosial semakin mempermudah seseorang untuk melakukan hal tersebut. 

Tak jarang, para warganet memberi komentar negatif terhadap bentuk tubuh para artis atau selebgram yang dijadikan sasaran body shaming.

Padahal, media sosial bisa digunakan untuk hal yang lebih positif, seperti mengobati depresi.

Segera lakukan konseling online melalui aplikasi konsultasi psikologi Riliv bila kamu mengalami hal ini.

Dampaknya terhadap kesehatan mental seseorang

Body shaming leads to a mental health issue [Photo by Yang Deng on Unsplash]

Sama dengan bullying terhadap fisik, body shaming memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan mental seseorang. Terutama mereka yang sangat peduli dengan fisiknya.

Komentar orang lain terhadap fisik mereka akan terus-menerus melekat di pikiran mereka.

Akibatnya mereka menjadi tidak percaya diri, bahkan bisa berujung pada stres dan depresi.

Bahaya, dapat mengakibatkan eating disorder!

Merasa overweight atau underweight, korban body shaming akan berusaha untuk mengubah ukuran tubuhnya.

Mereka akan mengurangi atau menambah porsi makan mereka dari biasanya, demi target yang ingin dicapai.

Kalau terus-menerus dilakukan, tentu saja hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Bila kamu ternyata mengalami eating disorder [kelainan pada kebiasaan makan] akibat body shaming, kamu perlu berkonsultasi dengan psikolog ya.

Disadur dari:

  1. magnolia-creek.com/eating-disorder-recovery-blog/what-is-body-shaming/
  2. globalvillagespace.com/body-shaming-and-its-effects-on-mental-health-falak-zehra-mohsin/
  3. www.waldeneatingdisorders.com/body-shaming-what-is-it-why-do-we-do-it/

Translated and modified by Lyana Nurtari Putri. Enjoying the semester break.

Baca juga:

Mau Tidur Nyenyak? Kenali 6 Penyebab Susah Tidur Ini!

5 Tips Produktivitas Kerja Karyawan yang Mudah HR Terapkan

Ciri Perusahaan Nyaman Bekerja, Karyawan Dijamin Betah

Saat ini selain bullying, istilah yang sedang populer adalah body shaming. Body shaming akhir-akhir ini menjadi pembahasan yang serius mengingat banyak perilaku yang dilontarkan kepada korban atau orang yang terkena bully.

Lalu apa sebenarnya body shaming itu? apa saja contoh perilaku yang termasuk body shaming dan harus dihindari? Dan apa hukuman untuk pelaku body shaming? Di artikel ini kami akan membahasnya dengan lengkap dan jelas.

Pengertian Body Shaming

Mengutip dari wolipop.detik.com definisi body shaming adalah tindakan mempermalukan seseorang dengan membuat komentar mengejek atau mengkritik bentuk atau ukuran tubuh.

Dengan kata lain, pengertian body shaming yaitu perbuatan mencela orang lain atau diri sendiri sebab penampilan fisiknya. Adapun contohnya adalah mengejek orang lain sebab ia gendut, kurus, kerempeng, mencela karena bentuk tubuhnya, mencibir sebab orang terhadap warna kulitnya, dan lain sebagainya.

Contoh Perilaku Body Shaming

Adapun perbuatan atau perilaku yang termasuk body shaming antara lain sebagai berikut:

Mengungkapkan Keprihatinan Atas Bentuk Tubuh Seseorang

Seseorang yang mengungkapkan perkataan kepada orang lain seperti “Loe kalau punya badan jangan gemuk, nanti bisa terkena diabetes” atau perkataan seperti “Coba deh diet agar badan kamu lebih sehat dan tidak mudah sakit”.

Ungkapan diatas seperti sebuah bentuk kepedulian atau perhatian, namun sesungguhnya itu masuk dalam kategori body shaming secara tidak langsung.

Seorang pendiri Brand pakaian Plus-Size CurveWOW, Darrel Freeman mengungkapkan “Beranggapan bahwa seseorang yang kelebihan berat badan itu tidak sehat, dietnya asal-asalan atau malas adalah sebuah prasangka dan ketidakpekaan. Mungkin saja mereka mengalami gangguan kesehatan, dan sebenarnya sudah menjalani gaya hidup sehat. Tapi kan mereka tidak harus memberitahumu tentang itu. Kecuali mereka membahasnya lebih dulu, kamus harus berhenti tanya-tanya.

Ekspresi Kaget Pada Saat Ada Orang Gemuk Olahraga

Menunjukkan ekspresi terkejut atau lebih parah memberi ucapan selamat pada saat mengetahui orang yang kelebihan berat badan berolahraga, secara tidak sadar merupakan suatu perilaku body shamin atau lebih detailnya fat shaming.

Baca Juga: Pengertian Toleransi

Orang yang gemuk atau berat badannya berlebih masih dapat berolahraga dan melakukan banyak aktivitas secara intensif. Oleh karena itu sebaiknya jangan memberi selamat atau bertingkat kaget ketika teman anda yang berat badannya berlebih memutuskan untuk olahraga demi kesehatannya.

Memberi Saran Tentang Memakai Baju

Memberikan saran kepada teman tentang bagaimana dia harus berpakaian supaya terlihat nyaman atau langsing dalam beraktivitas adalah tindakan yang tidak membantu, namun justru suatu perbuatan body shamin yang bisa saja membuat teman anda menjadi tersinggung. Hal pengecualian jika dia sendiri yang meminta saran dalam berpakaian kepada anda.

Darrel Freeman menambahkan, “Dengan begitu menyiratkan bahwa mereka tidak bisa memakai baju tertentu dan harus berbusana dengan cara-cara tertentu sesuai ukuran tubuh mereka. Boleh saja bersikap jujur dan membantu tapi jangan kamu yang memutuskan apa yang boleh dan tidak untuk dia pakai.

sumber: wolipop.detik.com

Menghakimi Cara Diet Seseorang

Biarkan ketika orang ingin berpakaian, berkelakuan atau makan, merupakan hak dan kebebasan mereka. Terlepas jika perbuatan itu baik atau tidak untuk mereka. Bagi anda hal tersebut bukan tempatnya untuk memutuskan apakah orang yang gemuk harus makan yoghurt atau es krim.

Darrel Freeman juga berujar “Bagaimana orang bisa merasa bahagia dan percaya diri jika mereka terus-terusan ditekan untuk diet menurunkan berat badan”.

Memuji yang Tidak Pada Tempatnya

Memberikan pujian seperti “Wow, kamu ganteng yang sekarang. Turun berapa kilo berat badanmu? atau “Kamu nggak gemuk kok, kamu cantik”

Secara sekilas, dua kalimat diatas memberikan kesan memuji. Namun komentar yang terlihat ‘positif’ tersebut malah dapat dianggap sebaliknya.

Jika anda mengatakan “kamu gak gemuk, kamu cantik, adalah sebuah isyarat bahwa bertubuk gemuk itu adalah sesuatu yang tidak baik. Artinya juga seseorang tidak dapat bertubuh gemuk dan dianggap cantik. Padahal masalahnya tidak melulu seperti itu. Orang dapat terlihat cantik dan bertubuh gemuk di waktu yang bersamaan.

Skinny Shaming

Perbuatan body shaming tidak hanya terjadi terhadap orang gemuk saja, namun juga pada orang kurus. Harus diingat, berkomentar tentang tubuh orang dengan “terlalu kurus”, “kurang gizi” atau “banyak makan agar sehat” adalah salah satu contoh perilaku body shaming.

Sebelum memberikan komentar atau mengejek tubuh orang lain yang terlalu kurus atau ceking, kerempeng dan lainnya ada beberapa hal yang harus kamu ketahui.

Beberapa orang mempunyai metabolisme tubuh yang cepat menjadikan sulit untuk mereka dalam menaikkan berat badan. Ada juga yang menyukai olahraga hampir setiap hari menjadikan tubuh mereka selalu terlihat kurus, dan bisa juga sebab mereka menderita gangguan pola makan dan atau sedang melakukan perawatan yang intensif. Anda tidak akan pernah tahu, dan sebaiknya tidak perlu tahu apabila mereka memang tidak ingin menjelaskannya.

Kamu Lumayan Cantik/Ganteng untuk Ukuran…

Berujar kepada oran lain seperti “Kamu lumayan cantik/ganteng ya untuk ukuran orang gemuk. Orang yang kulitnya hitam. Orang Asia, Orang Kurus”

Dari ungkapan diatas merupakan sebuah petunjuk jika standar kamu terhadap istilah ‘cantik atau ganteng” sangat rendah. Cantik dan ganteng bukan saja dimiliki wanita yang bertubuh ramping, berkulit putih atau berambut hitam-lurus. Namun kecantikan atau ganteng dapat datang dalam segala bentuk, warna kulit serta ukuran tubuh. Contoh lainya seperti “Istrinya gendut banget”, “Kok kamu terlihat lebih hitam ya”, “Wah, bibir kamu lebar bener”

Hukuman untuk Pelaku Body Shaming

Adapun hukum yang diterima oleh pelaku body shaming dapat dikenakan Undang-Undang ITE [Informasi dan Transaksi Elektronik] dengan ancaman penjara 4 tahun atau denda sebesar Rp. 750 juta jika ada pihak yang melaporkan.

Pelaku yang melakukan body shaming di media sosial bisa dijerat dengan Pasal 27 ayat 3 [jo], pasal 45 ayat 3 [jo]. UU No 11 Tahun 2008 mengenai ITE yang saat ini menjadi UU No. 19 Tahun 2016 yang merupakan deli aduan.

Dampak Body Shaming terhadap Korban

  • Kehilangan rasa percaya diri
  • Dapat menimbulkan ganguan mental
  • Lebih tertutup dalam pergaulan

Itulah penjelasan lengkap tentang perilaku body shaming. Semoga dapat memberikan pencerahan untuk kalian. Terimakasih sudah berkunjung

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề