Apakah energi yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada PLTU?

Metrik

  • visibility 0 kali dilihat
  • get_app 1 download

Pembangkit Listrik Tenaga Uap [PLTU] adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya yang di bangkitkan oleh turbin dan energi kalor yang di butuhkan oleh boiler. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi dan pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler, turbin dan mengidentifikasi data-data tersebut kemdian dilakukan perhitungan pada data yang ada. Hasil penelitian boiler menunjukan SUPERHEATED STEAM PRESSURE pada hari pertama sebesar 9.652 Mpa dan SUPERHEATED STEAM TEMP sebesar 515.367 C serta daya maksimum yang dibangkitkan turbin sebesar 110.758 MW. Hasil perhitungan menunjukan daya maksimum turbin yang di bangkitkan selama satu jam adalah 246,526 MW sedangkan pada hari pertama panas spesifik yang di butuhkan boiler [qboiler] adalah sebesar 3.212,2 KJ/kg. Kesimpulan besar daya maksimum yang di bangkitkan oleh turbin uap pada PLTU selama seminggu adalah 241,424 MW sedangkan kapasitas energi kalor [Qboiler] yang dihasilkan oleh boiler adalah 278,576 MW.

Merdeka.com - Cara kerja PLTU penting untuk diketahui setiap orang. Pembangkit Listrik Tenaga Uap [PLTU] adalah pembangkit listrik yang berperan besar dalam kegiatan industri di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

Hampir setiap pulau di Indonesia idealnya memiliki pembangkit listrik. Salah satu pembangkit listrik yang banyak ditemui di pulau-pulau besar adalah PLTU. Sampai saat ini, PLTU masih dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seiring berjalannya waktu, teknologi PLTU juga semakin berkembang. Bahkan, bahan baku pada PLTU juga sedang menuju ke arah penggantian dengan biomasa. Maka dari itu, PLTU akan lebih efektif dan ramah lingkungan. Lantas, bagaimana sebenarnya cara kerja PLTU?

2 dari 3 halaman

©2018 Vox dot com

Sebelum mengetahui cara kerja PLTU, pahami juga pengertiannya. Melansir dari laman Carakerja.com dan Indonesiare.co.id, Pembangkit Listrik Tenaga Uap [PLTU] adalah jenis pembangkit yang menggunakan uap panas untuk memutar turbin. Uap panas ini dapat berasal dari proses penguapan air melalui boiler. Biasanya, bahan bakar PLTU dari batu bara yang disiapkan kualifikasinya terlebih dahulu.

Batu bara ini nantinya digunakan untuk memanaskan boiler yang berisi air. Setelah itu, uap dari boiler tersebut dialirkan ke turbin dan dihasilkan listrik untuk disalurkan kepada masyarakat.

Saat ini, PLTU masih menjadi salah satu jenis pembangkit yang cukup dominan di Indonesia. Hal ini tidak lepas bahwa Indonesia menjadi produsen batu bara terbesar di dunia.

3 dari 3 halaman

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Cara kerja PLTU dapat dijelaskan secara berurutan seperti halnya produksi pada sebuah pabrik. Umumnya, pembangkit listrik uap menerima inputan berupa material bahan baku berupa batu bara dan air. Nantinya, output yang dihasilkan berupa energi listrik, uap hasil pembakaran dan residu.

Material Handling PLTU

Cara kerja PLTU yang pertama, yaitu bahan baku diangkut dengan mekanisme material handiling untuk memindahkan dari tempat penyimpanan atau gudang ke bagian pembakaran. Nantinya, bahan baku PLTU akan menyesuaikan jenis dari bahan baku tersebut apakah dalam bentuk cair, padat, atau curah.

Pembakaran Boiler PLTU

Cara kerja PLTU selanjutnya, yaitu mekanisme pembakaran pada boiler PLTU. Pada PLTU di Indonesia, mekanisme pembakaran tergolong sejak pembakaran melalui furnace hingga proses menghasilkan steam atau uap boiler. Selain bahan bakar batu bara, juga terdapat sejumlah bahan lain, yaitu batu kapur, pasir, dan oil fuel.

Pasir sendiri dipilih karena memiliki fungsi penghantar panas. Sementara itu, batu kapur memiliki fungsi untuk menangkap gas belerang dioksida. Sedangkan, oil fuel berperan untuk mempermudah pengapian saat pembakaran awal.

Mengubah Energi Uap Menjadi Gerak

Uap air panas dan pertekanan tinggi pada pipa-pipa boiler akan mengalir menuju turbin untuk mendorong baling-baling hingga terjadi putaran. Putaran pada turbin sendiri terjadi akibat kuatnya dorongan dari uap air yang memiliki tekanan tinggi akibat proses pembakaran. Dengan begitu, uap tersebut akan dialirkan untuk didinginkan kembali menjadi air.

Proses Menghasilkan Listrik

Cara kerja PLTU selanjutnya yaitu menghasilkan listrik dari generator. Putaran dari energi kinetik pada generator akan menghasilkan energi listrik. Setelah itu, listrik hasil dari generator akan terhubung langsung ke instalasi listrik untuk kemudian dialirkan ke konsumen.

Generator listrik sendiri merupakan perangkat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Sebenarnya, generator tidak menciptakan energi listrik, melainkan hanya menggunakan energi mekanis yang dipasok untuk menggerakkan muatan listrik.

Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik, setelah rotor diputarkan oleh penggerak mula [prime mover], maka kutub-kutub pada rotor akan berputar. Apabila kumparan kutub disuplai oleh tegangan searah, pada permukaan kutub akan timbul medan magnit yang berputar.

[mdk/jen]

Baca juga:
PLN: Limbah Batu Bara Pembuangan PLTU yang Dulu Berbahaya Kini Bisa Diperdagangkan
Proyek PLTU Sumsel 8 Hampir Rampung, 200 dari 400 TKA Dipulangkan ke Negara Asal
Presiden Jokowi Resmikan PLTA Poso dan Malea Energy di Sulawesi Selatan
Pemerintah Mulai Kenakan Pajak Karbon PLTU April 2022, Bakal Diperluas pada 2025
Pemerintah Proyeksi di Periode ini Indonesia Bebas Pembangkit Listrik Batubara
Luhut Minta Dukungan Investor untuk Pensiunkan 5,5 GW PLTU Batubara

Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Swiss. ©REUTERS/Denis Balibouse

TRENDING | 29 Mei 2020 15:21 Reporter : Mutia Anggraini

Merdeka.com - Macam pembangkit listrik perlu diketahui dengan baik. Pasalnya, energi yang digunakan sehari-hari tidak lain berasal dari listrik yang dihasilkan dari berbagai metode hingga memanfaatkan berbagai sumber yang melimpah di sekitar kita. Salah satunya yaitu berasal dari pembangkit listrik yang memiliki banyak macamnya.

Lantas, apa saja macam pembangkit listrik tersebut? Simak ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

2 dari 8 halaman

©2020 Merdeka.com/Saud Rosadi

Macam pembangkit listrik yang pertama adalah pembangkit listrik tenaga air [PLTA]. Sesuai dengan namanya, pembangkit listrik yang satu ini mengandalkan kecepatan arus air yang untuk menggerakkan turbin di dekatnya.

Dikutip dari Liputan6, turbin yang dipasang berfungsi sebagai pemicu arus air yang dibutuhkan. Macam pembangkit listrik ini mengubah energi kinetik pada air menjadi energi listrik yang murni, hemat, serta ramah lingkungan.

Selain itu, pembangkit listrik tenaga air ini bersifat dapat diperbarui atau renewable energy. Pada umumnya, jenis pembangkit listrik ini dipasang tepat di sebelah sumber air yang cukup besar seperti bendungan, waduk, atau sungai dengan aliran airnya yang cukup deras.

3 dari 8 halaman

©REUTERS/Phil Noble

Macam pembangkit listrik yang selanjutnya adalah pembangkit listrik tenaga air. Tentu saja pembangkit yang satu ini memanfaatkan energi yang besar dari angin. Listrik dapat dihasilkan oleh pembangkit dengan menyimpan serta mengubah energi angin yang potensial.

Biasanya, pembangkit listrik tenaga angin ini juga menggunakan turbin ataupun kincir angin untuk mengumpulkan energi angin ke dalam pembangkit listrik yang disediakan.

Pembangkit listrik dipasang di wilayah yang memiliki potensi kekuatan angin yang cukup besar, seperti pantai hingga bukit yang landai. Beberapa negara di dunia yang dikenal baik dengan pembangkit listrik tenaga angin adalah Austria, Swiss, hingga Amerika Serikat.

4 dari 8 halaman

©©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Macam pembangkit listrik yang ketiga adalah pembangkit listrik tenaga uap [PLTU]. Jenis pembangkit ini menggunakan energi uap dari hasil kinerja pompa air yang akan berkumpul dengan batu bara serta minyak.

Hasil pemanasan yang bertujuan untuk mendapatkan suhu tinggi tersebut kemudian dibakar dan disemprotkan menjadi energi uap. Energi uap tersebut lantas akan menggerakkan turbin hingga berkumpul dan berpotensi untuk menjadi energi listrik yang disimpan pada generator.

Namun, sebenarnya macam pembangkit listrik yang satu ini kurang dapat disebut sebagai penghasil energi listrik yang ramah lingkungan. Sebab, uap yang dihasilkan cukup berbahaya apabila terhirup oleh manusia.

5 dari 8 halaman

©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Macam pembangkit listrik yang satu ini dapat digolongkan sebagai energi yang ramah lingkungan, hemat, dan efektif. Pasalnya, sinar matahari sebagai sumbernya akan terus ada sepanjang masa.

Tidak hanya itu, kelebihan dari pembangkit listrik tenaga surya [PLTS] ini juga cenderung memiliki sumber energi yang kuat untuk menghasilkan listrik. Pembangkit ini menggunakan perlengkapan seperti panel surya untuk menangkap cahaya matahari yang berlimpah sepanjang hari.

Pada umumnya, pembangkit listrik yang satu ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai penunjang energi yang cukup ideal dan murah.

6 dari 8 halaman

©REUTERS/Jemima Kelly

Macam pembangkit listrik yang satu ini memanfaatkan energi panas bumi yang juga cukup melimpah. Panas bumi yang ditangkap kemudian akan menghasilkan uap yang dapat menggerakkan generator.

Generator yang mampu bergerak ini lantas mengubah energi yang dihasilkan oleh panas bumi menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Biasanya, pembangkit listrik tenaga panas bumi ini terdapat di wilayah dataran tinggi seperti pegunungan ataupun kaki gunung. Hal ini dilakukan agar mendapatkan energi alam yang berkualitas tinggi.

7 dari 8 halaman

©REUTERS/Jemima Kelly

Macam pembangkit listrik berikutnya ini memanfaatkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Beberapa bahan bakar fosil yang digunakan antara lain meliputi minyak, batu bara, hingga gas alam.

Bahan bakar fosil tersebut kemudian dibakar bersama dengan gas dalam pembangkit listrik tenaga gas [PLTG]. Hasil dari pembakaran tersebut kemudian disaring melalui filter udara khusus agar dapat masuk dan menggerakkan turbin atau generator.

Sumber energi berupa gas tersebut diklaim memiliki tekanan yang cukup kuat guna menggerakkan turbin yang kemudian diubah menjadi energi listrik yang besar pula.

8 dari 8 halaman

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Macam pembangkit listrik yang satu ini memang tidak banyak dikenal lantaran sudah jarang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Pasalnya, pembangkit listrik tenaga diesel [PLTD] ini menghabiskan biaya operasional yang cukup tinggi dan tidak ramah lingkungan.

Pembangkit listrik tenaga diesel ini membutuhkan bahan bakar solar untuk menggerakkan turbin. Padahal, bahan bakar solar merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbarui serta cukup membutuhkan biaya yang tinggi.

Setelah mampu bergerak menggunakan bahan bakar solar, maka mesin diesel akan memproduksi energi murni yang mekanis untuk menggerakkan turbin generator hingga menghasilkan daya listrik.

[mdk/mta]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề