bagaimana cara membedakan uang palsu dan asli

Walaupun pemerintah telah memberikan sosialisasi terkait perbedaan uang asli dan palsu, namun tetap saja ada masyarakat yang saat ini masih terkecoh dengan peredaran uang palsu. Bahkan hal ini masih banyak ditemui di kehidupan bermasyarakat saat ini.

Upaya pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan uang palsu, nampaknya masih tetap menjadi pekerjaan yang akan terus menerus dilakukan. Walaupun hukuman pengedar uang palsu cukup berat, para pengedar uang palsu yang memiliki tujuan dengan sengaja mengedarkan uang palsu tersebut, masih didapati oleh pihak berwajib.

Dengan demikian, kami akan mengulas kembali terkait bagaimana cara mengetahui perbedaan uang asli dan palsu, yang dapat Anda lakukan sebelum menerima dan memberikan uang saat bertransaksi.

Perbedaan Uang Asli dan Palsu

Seiring dengan berjalannya waktu, pelaku pemalsuan uang semakin meningkatkan pengetahuannya terkait pembuatan uang palsu, yang mana hal ini cukup menyulitkan masyarakat awam untuk tetap membedakan uang tersebut secara singkat.

Oleh karena itu, ketahuilah perbedaan uang asli dan palsu dari beberapa hal berikut:

1. Perbedaan warna

Walaupun secara singkat persamaan warna antara uang asli dan palsu sulit dibedakan, namun ada baiknya Anda lebih teliti dalam melihat warna dari uang tersebut. Seperti pada pecahan Rp.100 ribu asli  yang memiliki warna keemasan dan memiliki warna kehijauan jika dilihat dari sudut yang berbeda.

2. Perbedaan Bahan Baku

Uang rupiah asli memiliki bahan baku dari serat kapas serta dilengkapi dengan benang pengaman yang warnanya dapat berubah jika dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian jika uang rupiah palsu akan memiliki bahan baku yang tidak sama dengan bahan baku uang asli.

3. Tekstur Uang

Perbedaan uang asli dan palsu terlihat pada tekstur kertas. Pada uang asli yaitu kasar, terutama pada bagian lambang negara. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh pelaku pemalsuan uang, dengan meniru membuat tekstur kasar pada bagian lambang negara.

Ciri-Ciri Spesifik Uang Asli

  • Uang Rupiah asli memiliki bahan baku dan terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
  • Uang Rupiah Asli memiliki benang pengaman pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Selain itu khusus untuk pecahan mata uang Rp. 100.000 dan Rp. 50.000, benang pengaman akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
  • Uang Rupiah Asli terdapat watermark berupa gambar pahlawan Indonesia.
  • Uang Rupiah Asli memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang dan jelas.
  • Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000 di bagian depan uang terdapat gambar tersembunyi bertuliskan BI yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.
  • Terakhir, untuk perbedaan uang asli dan palsu jika dilihat dan diterawang akan muncul gambar pahlawan sesuai dengan pecahan mata uang tersebut.

Cara Mengenali Ciri-Ciri Keaslian Uang dengan 3D [Dilihat, Diraba, Diterawang]

1. Dilihat

Ketika Anda melihat secara sekilas akan ada perubahan warna pada benang pengaman yang terdapat pada pecahan Rp.100.000 dan Rp.50.000.

2. Diraba

Kemudian perbedaan uang asli dan palsu dapat Anda ketahui ketika Anda meraba uang asli, Anda akan merasakan beberapa bagian uang yang kasar seperti pada, gambar utama, angka nominal, gambar lambang negara, huruf terbilang, tulisan Bank Indonesia serta pada frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Diterawang

Ketika Uang diangkat dan diarahkan pada cahaya, Anda akan menemukan gambar pahlawan.

Demikian perbedaan uang asli dan palsu yang kami rangkum untuk Anda.

Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.

Barang bukti uang palsu pecahan USD 100 dalam rilis kasus pengedaran uang palsu di halaman Subdit Ranmor Polda Metro Jaya, Jakarta, 1 Februari 2018. Pelaku disergap saat melakukan transaksi jual beli uang palsu di kawasan Serpong, Tangerang. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika menjelang perayaan Idul Fitri, banyak pedagang-pedagang kecil di pinggir jalan yang menyediakan jasa penukaran uang. Orang-orang pun tidak jarang memanfaatkan pedagang-pedagang tersebut untuk menukarkan uang mereka agar bisa digunakan saat perayaan momen idul fitri.

Namun, yang perlu diingat adalah orang-orang tentunya harus berhati-hati dengan jasa penukaran uang yang tidak resmi seperti para pedagang di pinggir-pinggir jalan tersebut. Pasalnya, saat ini sedang banyak kasus mengenai peredaran uang palsu.

Dikutip dari publikasi.dinus.ac.id, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengecek keaslian uang. Cara-cara tersebut di antaranya:

1. Dilihat

Meskipun secara fisik keduanya terlihat sama, namun orang-orang bisa membedakan uang asli dan uang palsu dari warnanya. Perbedaan ini bisa dilihat pada uang kertas pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 20 ribu.

Untuk membedakannya, bisa dilihat dari perubahan warna yang ada pada gambar perisai. Contohnya, pecahan uang kertas Rp 100 ribu yang asli memiliki warna merah keemasan. Tetapi, apabila dilihat dari sudut yang berbeda, maka warnanya akan berubah menjadi agak kehijauan.

2. Diraba

Cara yang kedua adalah dengan meraba permukaan uang. Pada uang rupiah asli, akan terasa kasar bila disentuh pada sejumlah bagian mata uang. Bagian yang terasa kasar tersebut tepatnya terletak pada bagian gambar utama [gambar pahlawan], gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.

Kemudian bagi para penyandang tuna netra, mereka bisa meraba kode tuna netra [blind code] yang terletak pada sisi kiri dan kanan mata uang. Dengan cara itu maka si penyandang tuna netra bisa mengenali nilai nominal dan keaslian uang.

3. Diterawang

Setelah melakukan penglihatan dan perabaan, maka cara terakhir yang bisa dilakukan adalah mengangkat uang serta mengarahkannya ke cahaya. Saat diterawang, akan nampak gambar pahlawan atau gambar ornamen pada pecahan-pecahan tertentu, lalu logo BI akan terlihat semakin utuh.

PRIMANDA ANDI AKBAR

Baca juga: Cara Tunanetra Mengenali Keaslian dan Nominal Rupiah

Sebagai alat transaksi dan pembayaran yang resmi diterima serta digunakan oleh masyarakat, uang tunai memang cukup rawan terkena pemalsuan. Di berita tentu kita sering mendengar para sindikat uang palsu yang tertangkap oleh polisi, dan telah memproduksi uang palsu hingga milyaran rupiah. Sebut saja sindikat uang palsu di Madura yang tertangkap Oktober silam, yang diduga penyebaran uang palsunya sampai ke 6 provinsi.

Hal ini menunjukkan bahwa uang palsu memang cukup banyak beredar di masyarakat, belum lagi dari para pelaku yang belum tertangkap. Menurut polisi, penyebaran uang palsu semakin meningkat jumlahnya ketika kebutuhan terhadap uang tunai tinggi seperti saat bulan puasa dan lebaran. Uang palsu tersebut mungkin saja ada di sekitar kita, namun tidak disadari keberadaannya. Salah-salah, kita jadi menerima uang palsu tersebut yang akhirnya tidak bisa dibelanjakan dan malah harus berurusan dengan polisi.

Untuk itu, kita harus jeli dan waspada untuk selalu memeriksa apakah uang yang kita terima adalah uang yang asli atau bukan. Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan menerapkan teknik 3D, yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang. Teknik ini telah cukup lama diperkenalkan dan digalakkan oleh pemerintah sebagai tindakan pertama dalam mengecek uang palsu. Yang selanjutnya perlu kita ketahui adalah apa saja ciri-ciri yang membedakan antara uang palsu dengan uang yang asli.

Berikut adalah hal-hal yang membedakan uang palsu dari uang asli yang resmi dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia:

1. Tampilan

Hal pertama yang dapat membedakan antara uang palsu dengan yang asli adalah tampilan dari uang itu sendiri, dan dapat dilihat secara kasat mata. Mulai dari perbedaan warna, yang mana uang palsu memiliki warna yang lebih pucat dan kusam dibanding uang yang asli. Selain itu, uang palsu juga akan luntur warnanya jika terkena air akibat dari perbedaan tinta yang digunakan dalam membuat uang palsu dan uang yang asli.

Perbedaan warna ini juga bisa dilihat dari benang pengaman pada uang tersebut, dimana uang asli memiliki benang pengaman yang dapat berubah warna. Perubahan warna ini terjadi karena uang asli dibuat dengan tinta pigmen yang khusus sehingga akan terjadi perubahan warna pada tampilannya. Sedangkan pada uang palsu tidak akan terjadi perubahan warna, baik pada benang pengaman atau tampilan uang secara keseluruhan. Benang pengaman tersebut juga akan terlihat tersulam timbul pada uang yang asli, sedangkan pada uang palsu akan terlihat seperti tercetak biasa saja.

Selain warna, tampilan uang palsu dan asli bisa dibedakan dengan hologram yang ada di kedua sisi uang tersebut. Uang yang asli akan memiliki hologram dengan warna yang terlihat berubah-ubah, terutama jika dilihat dari sudut yang berbeda. Sedangkan uang palsu tidak memiliki hologram atau warnanya tetap tanpa ada perubahan meski dilihat dari sudut manapun.

2. Tekstur Kertas

Hal selanjutnya yang dapat dijadikan standar dalam membedakan uang palsu dan uang asli adalah tekstur kertas dari uang tersebut. Uang yang asli jika jika diraba maka teksturnya akan terasa lebih kasar dibanding uang palsu. Tekstur yang kasar ini akan lebih terasa jika diraba pada bagian lambang negara, dimana uang yang palsu tidak akan memiliki tekstur pada lambang negara.

Uang palsu juga biasanya lebih halus dan tipis dibanding uang asli, akan terasa seperti meraba kertas HVS atau kertas biasa. Hal ini karena dalam uang palsu tidak terdapat unsur-unsur pengaman seperti yang ada dalam uang asli. Kalaupun uang palsu terasa agak kasar, itu berasal dari tinta sablon yang biasa digunakan bukan dari kertasnya itu sendiri. Uang palsu juga cenderung lebih mudah lecek karena ketipisan kertasnya dibandingkan dengan uang yang asli.

3. Gambar dan Tulisan

Uang palsu dan asli dapat dibedakan dari tanda air gambar pahlawan yang terdapat pada uang tersebut, yang akan terlihat jika diterawang. Pada uang yang asli, tanda air gambar pahlawan tersebut tidak saling berlawanan namun saling mengisi serta utuh antara bagian depan dan belakangnya, atau yang disebut juga dengan rectoverso. Sedangkan pada uang palsu, tanda air gambar pahlawan justru berlawanan dan tidak saling mengisi antara depan dan belakang sehingga terlihat berantakan.

Selain gambar, perbedaan juga terlihat pada tulisan yang terdapat pada permukaan uang, terutama pada rupiah yang baru dikeluarkan Desember 2016 silam. Pada uang yang asli, tulisan “Negara Kesatuan Republik Indonesia” menyatu baik dengan benang pengaman. Sedangkan pada uang palsu, tulisan ini terlihat seperti tertindih oleh benang pengaman dan seolah berada di bagian bawahnya.

Tulisan lain yang membedakan antara uang palsu dengan yang asli dapat terlihat pada cetakan “Bank Indonesia” dan nominal uang tersebut. Pada uang yang asli, cetakan tulisan dan nominal tersebut terlihat dengan jelas dan berada pada titik-titik putih yang membentuk trapesium. Sedangkan pada uang palsu, tulisan dan nominal tersebut terlihat lebih buram dan trapesium yang berada di dasarnya tidak terlihat dengan jelas.

Demikianlah hal-hal yang dapat membedakan antara uang asli dengan uang palsu yang masih beredar di masyarakat. Selain kehati-hatian terhadap uang palsu, kita juga perlu melakukan perawatan terhadap rupiah asli yang dimiliki agar kondisinya tetap baik. Dengan begitu, kita dapat berperan serta dalam menghindarkan orang lain terjebak uang palsu. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang cara membedakan uang palsu dan uang asli, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề