beda mri sama ct scan

MEDITRANS GLOBAL – Untuk memeriksa kesehatan pasien, tim dokter biasanya melakukan pemeriksaan mendalam dengan menggunakan teknologi khusus. Dalam hal ini, yang paling umum digunakan adalah metode MRI dan CT Scan. Namun, banyak masyarakat yang mungkin belum memahami perbedaan keduanya meski hampir serupa.

Dalam artikel ini, Meditrans Global akan mengupas perbedaan MRI dan CT Scan secara mendalam. Sebagai informasi, MRI [magnetic resonance imaging], merupakan pemeriksaan medis yang menggunakan medan magnet dan energi gelombang radio.

Tujuannya, untuk menampilkan gambar dan struktur organ di dalam tubuh. Pemindaian dengan MRI ini berguna untuk memberikan gambaran rinci terkait dengan organ, jaringan lunak. Ligamen dan hal lain yang lebih sulit dilihat dengan menggunakan CT Scan.

Baca Juga: Pemeriksaan Cath Lab dan Prosedurnya

Pada umumnya, pemindaian MRI dilakukan pada otak, jantung, saraf tulang belakang, payudara, pembuluh darah, jantung, serta organ dalam lainnya. Hasilnya, MRI lebih unggul dalam menangkap gambar yang akan membantu dokter menentukan apakah ada jaringan abnormal dalam tubuh.

MRI memberikan gambaran lebih detail dibandingkan hasil tes lainnya. Namun, biaya tes MRI lebih mahal dibandingkan dengan CT Scan. Sebab, MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang kuat untuk menciptakan gambar organ dan struktur internal tubuh secara rinci.

Namun, pemeriksaan menggunakan MRI juga memiliki beberapa risiko. Seperti masalah pendengaran akibat suara keras dari mesin MRI, peningkatan suhu tubuh, Claustrophobia, yakni fobia atau ketakutan terhadap ruang sempit. Bahkan, bisa menimbulkan resiko bahaya meningkat jika pasien menggunakan sendi buatan, implan mata, alat kontrasepsi IUD, atau alat pacu jantung.

Baca Juga: Manfaat dan Efek Radioterapi

Sedangkan, CT [computerized tomography] scan adalah prosedur pemeriksaan medis yang menggunakan kombinasi teknologi rontgen atau sinar X dan sistem komputer khusus. Tujuannya, yaitu untuk melihat kondisi tubuh dari berbagai sudut dan potongan.

Pada umumnya, CT scan ini digunakan untuk mengambil gambar otak [membantu membedakan stroke iskemik dan hemoragik], evaluasi pengidap trauma kepala [terutama wajah], menentukan penyebab rasa sakit yang tidak diketahui penyebabnya, menunjukkan patah tulang halus, serta membantu menentukan diagnosis nyeri perut, nyeri panggul, usus halus, usus besar, dan organ dalam lainnya.

Biasanya, CT scan dilakukan di daerah dada, perut, panggul, tungkai, tulang belakang, dan saluran kemih. Hasilnya, CT Scan akan menghasilkan gambar jaringan, organ, dan struktur rangka lebih cepat. Alat yang digunakan: CT scan memanfaatkan sinar X untuk menciptakan gambar dalam tubuh.

Baca Juga: Berbagai Jenis Pemeriksaan Radiologi, Apakah Perbedaanya?

Meski demikian, pemeriksaan menggunakan CT Scan juga menimbulkan sejumlah resiko. Seperti berbahaya untuk bayi dalam kandungan, memiliki radiasi [walah dalam jumlah kecil] hingga kemungkinan reaksi terhadap penggunaan cairan pewarna.

Itulah perbedaan antara pemeriksaan MRI dan CT Scan. Jika Anda merasa memiliki keluhan kesehatan yang serius dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, baik menggunakan MRI maupun CT Scan, segera konsultasikan kepada dokter di rumah sakit terdekat. Hal tersebut dilakukan agar Anda mendapatkan penanganan yang terbaik dan meminimalisir resiko yang tidak diinginkan. Salam sehat!

Sumber:

//www.halodoc.com/artikel/bedanya-ct-scan-dan-mri-scan 

//www.klikdokter.com/info-sehat/read/3650039/jangan-keliru-lagi-ini-perbedaan-ct-scan-dan-mri

//www.sehatq.com/artikel/perbedaan-ct-scan-dan-mri 

Leave a reply

Ketika anda merasakan gangguan kesehatan dan memutuskan untuk mencaritahu ke rumah sakit, biasanya dokter akan menyarakan anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan. hal ini dilakukan dokter agar bisa tahu keadaan gangguan sehatan anda lebih tepat, sehingga bisa diatasi dengan cara yang tepat pula. beberapa pemeriksaan yang harus anda jalani diantaranya adalah pemeriksaan X-ray,CT-scan, dan MRI.

Inilah perbedaan pemeriksaan X-ray,CT-scan, dan MRI.

X-ray [Roentgen]

X-ray atau roentgen adalah pemberian dosis radiasi ionisasi dalam jumlah kecil pada tubuh untuk menghasilkan citra atau gambaran tubuh bagian dalam. X-ray merupakan cara atau treatment yang paling tua dan sering digunakan untuk pencitraan di dalam dunia medis. X-ray konvensional [rontgen] merupakan pengambilan gambar dari suatu obyek dengan menggunakan sinar-X. Obyek yang akan diamati akan disinari dengan sinar-X, dan dibelakangnya diletakkan film untuk menangkap gambar yang dihasilkan. X-ray biasanya sering digunakan untuk melihat ada atau tidaknya faktur atau patah tulang dan melihat gambar pada bagian dada seseorang.

CT scan

CT scan adalah perkembangan dari X-ray [roentgen]. CT scan sering digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam dari berbagai sudut kecil dari organ tulang tengkorak, otak serta dapat juga untuk organ lain di seluruh tubuh. Alat CT scan adalah generator pembangkit sinar-X yang bila dioperasikan oleh operator akan mengeluarkan sinar-X dalam jumlah dan waktu tertentu. Sinar-X tersebut akan melewati jaringan tubuh yang akan diperiksa dan ditangkap oleh detektor. Oleh karena adanya perbedaan masa organ tubuh yang dilewati maka gambaran yang ditangkap juga berbeda-beda. Inilah yang akan direkonstruksi oleh sistem komputer yang canggih sehingga menghasilkan suatu potongan gambar organ tubuh. CT scan sangat sensitif mendeteksi penyakit dalam jaringan tubuh lunak seperti otak, hati, dan untuk melihat penyebaran suatu sel kanker dalam tubuh. Alat ini juga digunakan untuk melihat gangguan di bagian kepala. CT scan juga memberikan gambar organ internal yang tidak mungkin untuk digambarkan dengan bantuan X-ray.

MRI [Magnetic Resonance Imaging] merupakan suatu alat diagnostik terbaru untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh Anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. Selama pemeriksaan MRI, akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal inilah yang akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam. Kelebihan MRI jika dibandingkan dengan peralatan lain adalah gambar yang dihasilkan lebih jelas serta dapat dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi, memberikan hasil tanpa perlu mengubah posisi pasien dan tidak menggunakan kontras untuk sebagian besar pemeriksaan MRI. MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih sensitif untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak, sumsum tulang belakang dan susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan X-ray biasa maupun CT scan.

Magnetic resonance imaging atau MRI scan adalah jenis pemindaian yang menggunakan medan magnet kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh.

Gambar dari hasil MRI dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai masalah seputar kesehatan.

Pada tes MRI, bagian tubuh yang akan dipindai ditempatkan pada sebuah mesin yang memiliki kekuatan magnet yang sangat kuat.

Gambar-gambar yang dihasilkan dari MRI adalah foto digital yang dapat disimpan di komputer dan dicetak untuk dipelajari lebih lanjut.

Metode ini sering kali terlihat sama dengan CT scan, padahal terdapat perbedaannya, lho. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang MRI scan!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Dokter Kandungan Depok untuk Periksa Kehamilan dan Persiapan Persalinan

Fungsi Pemeriksaan MRI Scan

Foto: Orami Photo Stock

ADVERTISEMENT

Melansir Journal of Clinical and Experimental Hepatology, MRI scan adalah prosedur non-invasif yang dilakukan untuk memeriksa kondisi organ, jaringan, dan kerangka tubuh pasien.

Prosedur ini akan menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit.

Beberapa jenis MRI dan kegunaannya, yaitu:

1. MRI otak dan saraf tulang belakang

MRI paling sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi otak dan saraf tulang belakang. Beberapa kondisi medis yang dapat didiagnosis dengan pemindaian ini adalah:

  • Aneurisma pembuluh darah otak
  • Penyakit mata dan telinga bagian dalam
  • Multiple sclerosis
  • Gangguan saraf tulang belakang
  • Stroke
  • Tumor
  • Cedera otak karena trauma

2. MRI jantung dan pembuluh darah

MRI jantung dan pembuluh darah dapat membantu dokter dalam menilai:

  • Ukuran dan fungsi ruang-ruang jantung
  • Ketebalan dan pergerakan dinding jantung
  • Luasnya kerusakan yang disebabkan oleh serangan jantung atau penyakit jantung tertentu
  • Gangguan struktural pada pembuluh darah aorta, seperti aneurisma atau diseksi [robeknya dinding pembuluh darah]
  • Peradangan atau sumbatan pada pembuluh darah

Baca Juga: Mengenal Obat Alergi Dexchlorpheniramine Maleate, dari Manfaat hingga Efek Samping

3. MRI organ dalam

MRI dapat memeriksa keberadaan tumor atau kelainan lain dari banyak organ di dalam tubuh yang meliputi hati, saluran empedu, ginjal, limpa, pankreas, rahim, ovarium, serta prostat.

4. MRI tulang dan sendi

MRI dapat membantu dokter dalam menilai:

  • Kelainan sendi karena trauma atau cedera berulang
  • Kelainan pada bantalan saraf tulang belakang
  • Infeksi tulang
  • Tumor tulang dan jaringan lunak

5. MRI payudara

MRI bisa digunakan bersama dengan pemeriksaan mammogram untuk mendeteksi kanker payudara, terutama bagi wanita dengan jaringan payudara yang padat atau berisiko tinggi terkena kanker payudara.

Baca Juga: 7 Manfaat Retinoid, Kandungan Skincare untuk Samarkan Tanda Penuaan

Prosedur MRI Scan

Foto: Orami Photo Stock

Sebelum Moms melakukan MRI scan, biasanya dokter akan menanyakan riwayat medis pasien, seperti:

  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau hati
  • Baru saja mengalami operasi
  • Sedang hamil atau kemungkinan hamil
  • Memiliki alergi terhadap makanan atau obat tertentu
  • Mengidap asma

Pada hari pemeriksaan, Moms disarankan untuk menggunakan pakaian longgar tanpa kancing atau ritsleting berbahan logam. Sebab, benda-benda ini bisa mengganggu jalannya pemeriksaan

Moms mungkin diminta untuk melepaskan pakaian dan mengenakan baju khusus yang disediakan oleh rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Sebelum memasuki ruang pemindaian, Moms juga perlu melepaskan semua perlengkapan.

Mulai dari kawat gigi, kacamata, alat bantu dengar, kunci, bra dengan kawat, jam tangan, dan rambut palsu.

Telepon genggam juga tidak boleh dibawa ke dalam ruangan MRI.

Seseorang yang mengalami klaustrofobia atau fobia ruang tertutup sering merasa kesulitan menjalani MRI.

Bagi mereka, dokter mungkin bisa melakukan MRI di tempat yang lebih terbuka bila memungkinkan.

Jika tidak memungkinkan, dokter dapat memberikan obat penenang untuk pasien sebelum pemeriksaan MRI dilakukan.

Baca Juga: Serba-serbi Diet Keto yang Dianggap Ampuh Turunkan Berat Badan

Secara umum, MRI scan biasanya menghabiskan waktu sekitar 20 hingga 90 menit dengan prosedur sebagai berikut:

  • Pasien berbaring di atas meja khusus yang akan bergerak masuk ke dalam mesin MRI. Mesin ini berbentuk seperti tabung besar dengan lubang di kedua sisi dan magnet yang mengelilinginya.
  • Tali pengikat bisa digunakan untuk memastikan posisi pasien tidak bergeser selama pemeriksaan.
  • Keseluruhan atau sebagian badan pasien akan masuk ke dalam mesin.
  • Mesin MRI akan menghasilkan medan magnet yang kuat di dalam tubuh pasien.
  • Komputer lalu menangkap sinyal yang dihasilkan oleh mesin untuk menghasilkan serangkaian gambar. Tiap gambar memperlihatkan potongan tipis tubuh pasien.

Selama menjalani MRI scan, Moms bisa mendengar dan bicara dengan dokter atau petugas medis.

Dalam beberapa keadaan, Moms juga akan diminta untuk melakukan tugas-tugas sederhana, seperti menggerakan anggota tubuh atau menjawab beberapa pertanyaan mudah.

Moms wajib untuk tenang dan tetap diam selama menjalani prosedur. Hal ini bertujuan agar gambar yang dihasilkan terlihat jelas.

Baca Juga: 7+ Terapi Anak Autis untuk Si Kecil, Salah Satunya Terapi Kemampuan Sosial!

Biaya MRI Scan

Foto: Orami Photo Stock

Umumnya, biaya MRI scan berbeda-beda di setiap rumah sakit, tergantung dari di rumah sakit mana melakukannya, kelas perawatannya, dan bagian tubuh mana yang diperiksa.

Namun, kisaran biaya pemeriksaan MRI di Indonesia terendah dimulai dari Rp750 ribu hingga yang tertinggi dimulai dari Rp5,6 jutaan.

MRI scan juga ditanggung oleh asuransi kesehatan [BPJS Kesehatan] apabila sesuai dengan ketentuan dan indikasi medis, serta direkomendasikan oleh dokter.

Baca Juga: Review Jujur Stroller Cocolatte Dash R Plus dari Moms Orami, Praktis dengan Cabin Size!

Perbedaan MRI Scan dan CT Scan

Foto: Orami Photo Stock

Pemindaian CT Scan dan MRI adalah dua metode medis untuk menghasilkan gambar detail bagian tubuh internal, seperti tulang, sendi dan organ.

Beberapa orang menyebut CT Scan sebagai CAT Scan, yang merupakan singkatan dari aksial tomografi terkomputerisasi.

Selama CT Scan, seseorang berbaring di mesin sinar-X besar yang disebut pemindai CT.

Sedangkan, MRI singkatan dari citra resonansi magnetik. Jenis pemindaian ini mengguna gelombang radio dan magnet untuk membuat gambar.

Selama pemindaian MRI, seseorang berbaring di pemindai MRI, yang merupakan mesin yang menciptakan medan magnet konstan dan menggunakan gelombang radio untuk memantulkan molekul air dan sel-sel lemak dalam tubuh.

Sebenarnya, penggunaan CT Scan dan MRI sangat mirip. CT Scan lebih umum digunakan karena lebih murah dan mampu memberikan detail yang paling baik.

Tetapi, dokter menyarankan pemindaian MRI jika membutuhkan gambar tubuh yang lebih akurat dan terperinci.

Keduanya termasuk prosedur medis yang sangat aman, tetapi memiliki tingkat risiko berbeda. Karena itu, Moms dan Dads perlu mengetahui perbedaan dari CT Scan dan MRI.

Baca Juga: 17 Wisata di Dago Bandung Terhits dan Mudah Aksesnya

Melansir Clinics in Chest Medicine, perbedaan CT Scan dan MRI terbesar, yakni MRI [magnetic resonance imaging] menggunakan gelombang radio dan pemindaian CT scan [computed tomography] menggunakan sinar-X.

Pemindaian MRI digunakan untuk melihat objek di dalam tubuh. Biasanya pemindaian MRI digunakan untuk mendiagnosis sendi, otak, pergelangan tangan, pergelangan kaki, payudara, jantung dan pembuluh darah.

Sementara CT scan biasanya digunakan untuk mengatasi patah tulang, tumor, kanker dan pendarahan internal.

Lalu, perbedaan CT scan dan MRI lainnya juga terletak pada risiko pemindaiannya.

Risiko CT scan meliputi:

  • Membahayakan bayi yang belum lahir
  • Dosis radiasi yang sangat kecil
  • Reaksi potensial terhadap penggunaan pewarna

Risiko MRI scan meliputi:

  • Kemungkinan reaksi terhadap logam karena magnet
  • Suara keras dari mesin menyebabkan masalah pendengaran
  • Peningkatan suhu tubuh selama MRI panjang
  • Klaustrophobia

Baca Juga: 7 Lagu Pengantar Tidur, Buat Tubuh Lebih Rileks dan Lekas Mengantuk

Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai MRI scan, mulai dari fungsi, prosedur, biaya, hingga perbedaannya dengan CT scan.

Meski pemindaian MRI tergolong aman dan risiko yang kecil, Moms sebaiknya mempertimbangkan kembali penggunaannya.

Jangan lupa selalu konsultasikan kepada dokter mengenai perlu atau tidaknya menjalani pemeriksaan MRI.

Sumber

  • //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4632105/
  • //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2435287/
  • //www.medicalnewstoday.com/articles/146309#uses
  • //www.nhs.uk/conditions/mri-scan/
  • //www.fda.gov/radiation-emitting-products/mri-magnetic-resonance-imaging/benefits-and-risks

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề