Berapa lama anak kucing memperoleh susu dari induknya

Bayi kucing yang baru dilahirnya akan menyusu kepada induknya. Tapi mulai umur berapa anak kucing berhenti menyusui?

Semenjak bayi kucing dilahirkan, naluri alamiah mereka adalah membutuhkan susu. Susu sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi-bayi kucing terutama pada empat minggu awal usia mereka.

Umur berapa anak kucing berhenti menyusui

Tidak ada makanan lain yang bisa dikonsumsi oleh bayi kucing selain susu. Baik itu susu alami dari induk mereka atau susu formula khusus untuk anak kucing.

Secara umum, proses penyapihan anak kucing sudah dimulai ketika usia mereka mulai menginjak usia 4 hingga 5 minggu [1 hingga 1.5 bulanan]. Ketika itulah mereka akan mulai mengurangi menyusu pada induk mereka dan mulai belajar makan.

Proses penyapihan secara keseluruhan membutuhkan waktu sekitar satu bulan, yang berarti bahwa anak kucing biasanya secara penuh disapih ketika mereka berusia antara 8 hingga 12 minggu [usia 3 bulan].

Ketika mereka berhenti menyusu, mereka harus mendapatkan semua gizi dan nutrisi yang berasal dari makanan khusus untuk anak kucing.

Ketika proses menyapih dimulai, anak kucing biasanya siap untuk mulai makan makanan basah atau kering, meskipun mereka terkadang juga masih menyusui dengan induknya.

Anak kucing berhenti menyusui sepenuhnya pada usia 3 bulan

Bagaimana memulai proses menyapih? Perlu diketahui, proses penyapihan yang dilakukan secara tiba-tiba dapat memiliki efek negatif pada anak-anak kucing terkait dengan kesehatan, kemampuan belajar makan, menggunakan kotak pasir, dan bermain.

Anak kucing harus tetap bersama induk mereka selama proses penyapihan, karena induk akan lebih tahu apa yang harus dilakukan.

Bagaimana memperkenalkan anak kucing ke makanan padat? Saat anak kucing sudah terbiasa makan, kurangi jumlah susu formula pengganti yang sobat berikan secara bertahap.

Ketika anak kucing berusia delapan hingga sepuluh minggu, pelan-pelan kurangi pemberian susu pada anak kucing. Berikan makanan basah dan terutama makanan khusus untuk anak kucing.

Untuk menyapih kucing yang tidak memiliki induk, proses penyapihan bisa dilakukan lebih cepat daripada kucing yang sedari kecil sudah dirawat induknya.

Biasanya anak kucing tanpa induk bisa mulai berhenti minum susu secara bertahap sedari usia tiga hingga empat minggu. Mulailah dengan menawarkan susu di piring/mangkuk.

Secara bertahap, anak kucing perlahan-lahan mulai terbiasa makan, kurangi secara bertahap jumlah susu yang mereka minum. Mereka bisa benar-benar berhenti minum susu pada usia lima hingga enam minggu dan sejak usia ini mereka seharusnya sudah bisa makan makanan khusus anak kucing.

Baca juga:

  • Rekomendasi Makanan Anak Kucing

Kesimpulan

Kembali kepada pertanyaan awal, umur berapa anak kucing berhenti menyusui?

  1. Untuk anak kucing yang dirawat induknya mulai mereka lahir, anak-anak kucing akan mulai mengurangi menyusu pada usia delapan minggu atau 2 bulan. Dan pada usia 10 hingga 12 minggu [3 bulan], mereka akan berhenti minum susu seutuhnya dan mulai makan makanan padat.
  2. Untuk kucing yatim piatu, tahapan proses mulai mengurangi susu bisa dimulai pada usia 4 mingguan [1 bulan]. Dan mereka bisa berhenti minum susu secara penuh ketika menginjak usia 8 hingga 12 minggu [2 bulan].

Dari penjelasan singkat diatas, sudah cukup jelas jawaban atas pertanyaan umur berapa anak kucing berhenti menyusui. Ingat, susu sangat penting bagi pertumbuhan anak kucing. Dan jangan memberikan makanan selain susu ketika anak kucing belum melewati usia empat minggu.

Baca juga:

Jika kucing Anda berkembang biak dan Anda berencana untuk memberi anak-anak kucing tersebut rumah baru, atau jika Anda baru mengadopsi anak kucing, Anda harus melakukan beberapa langkah untuk memastikan semua pihak yang ikut terlibat—anak kucing, induk kucing, pemilik baru dan Anda—merasa senang. Hal terpenting adalah menunggu anak-anak kucing berusia cukup; sekitar 12-13 minggu. Jika Anda melakukannya, induk kucing biasanya akan beradaptasi terhadap perpisahan dengan cepat. Di sisi lain, anak kucing membutuhkan lebih banyak waktu. Untuk membuat transisi setiap kucing semudah mungkin, Anda harus menyiapkan anak-anak kucing terlebih dahulu, memastikan ia sudah disapih, mengenalkannya pada rumah baru secara bertahap, dan lebih berhati-hati saat membawanya ke rumah yang sudah memelihara kucing.

  1. 1

    Pisahkan anak kucing dari induknya saat berusia sekitar 12 minggu. Meskipun kebanyakan anak kucing disapih pada usia 8-10 minggu, sebagian besar ahli merekomendasikan untuk membiarkan anak kucing bersama saudara-saudaranya sampai usianya mencapai 12-13 minggu, sehingga ia bisa bersosialisasi dengan baik.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber [2] X Teliti sumber Kunjungi sumber Sosialisasi adalah proses anak kucing menjelajahi sekitarnya dan memahami hal-hal yang ditemukan sebagai sesuatu yang normal. Anak kucing yang bersosialisasi dengan baik akan bersifat pemberani, percaya diri, dan jinak. Sebaliknya, memisahkan anak kucing dari induknya terlalu cepat bisa menyebabkan kemampuan belajar yang rendah dan perilaku agresif.[3] X Sumber Tepercaya The Humane Society of the United States Kunjungi sumber

    • Anak kucing akan mulai belajar saat berusia 3 minggu dan terus menyerap pengalaman sampai 12-14 minggu saat ia sudah mampu untuk beradaptasi pada hal-hal yang asing.
    • Implikasi dari hal ini adalah anak kucing akan menerima manfaat dengan belajar dari induknya sampai berusia 12 minggu. Tetapi, jika proses adaptasi dengan rumah baru tertunda lama, anak kucing kemungkinan besar akan merasa takut dan bersembunyi dari pemilik barunya.

  2. 2

    Pastikan anak kucing sudah belajar cara untuk menggunakan kotak pasir sebelum memisahkannya dari induknya. Anak kucing belajar menggunakan kotak pasir dalam waktu yang berbeda-beda, tetapi kebanyakan anak kucing bisa belajar saat berusia 12 minggu. Pastikan anak kucing sudah belajar kemampuan krusial ini dari induknya sebelum ia diadopsi.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    KIAT PAKAR

    Pippa Elliott, MRCVS

    Dokter Hewan, Dokter Bedah Hewan di Royal College

    Dr. Elliott adalah dokter hewan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Dia lulus dari University of Glasgow pada 1987, dan bekerja sebagai dokter bedah hewan selama 7 tahun. Setelahnya, Dr. Elliott bekerja sebagai dokter hewan di klinik hewan selama lebih dari 1 dekade.

    Pippa Elliott, MRCVS
    Dokter Hewan, Dokter Bedah Hewan di Royal College

    Pippa Elliott, dokter hewan berlisensi, menyarankan: "Buatlah perubahan secara bertahap, termasuk pindah dari tempat lahir kucing ke rumah baru. Pastikan pemilik baru mendapatkan anak kucing dengan makanan dan kotak pasirnya yang dahulu. Hindari membuat terlalu banyak perubahan sekaligus. "

  3. 3

    Perkenalkan bau pemilik barunya kepada si anak kucing. Anak kucing belajar banyak tentang lingkungannya dari bau. Ia mengenal induk, saudara-saudara, dan sarangnya melalui bau. Memanfaatkan pengetahuan ini bisa mempermudah proses transisi anak kucing dari induknya ke rumah baru. Lakukan hal ini dengan:

    • Menyuruh pemilik baru menyediakan kaus lama yang memiliki bau tubuhnya. Karena anak kucing sangat bergantung pada penciuman, menaruh pakaian pemilik baru pada tempat tidur anak kucing atau tempat favoritnya akan membuatnya terbiasa pada bau tubuh orang tersebut [hal ini disebut “perkenalan melalui bau” atau scent introduction]. Saat anak kucing pindah ke rumah barunya, ia akan langsung mengenali salah satu bau di rumah itu sehingga ia akan merasa lebih aman.

  4. 4

    Kenalkan bau anak kucing pada kucing dewasa yang sudah dipelihara di dalam rumah baru itu. Jika pemilik rumah tersebut sudah memiliki kucing peliharaan, berikan ia alas tidur yang memiliki bau si anak kucing. Melakukan hal ini akan membuat si kucing mengenali bau tubuh si anak kucing baru sebelum ia datang. Hal ini akan mulai mengurangi ketegangan di antara kedua hewan ini.

  1. 1

    Mulailah menyapih anak kucing dari susu induknya saat anak kucing berusia sekitar 4 minggu. Anak kucing harus disapih dari air susu induknya dan berpindah pada makanan padat sebelum proses adopsi untuk kesehatannya dan untuk menghindari kebiasaan “wool sucking” yang membuat anak kucing menggigit dan mengisap segala hal yang berbahan kain.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber Induk kucing akan menyapih anak-anaknya sendiri, biasanya saat berusia 8-10 minggu. Jika Anda mengadopsi anak kucing sebelum mencapai usia itu, Anda harus melakukan proses penyapihan sendiri:[6] X Sumber Tepercaya American Society for the Prevention of Cruelty to Animals Kunjungi sumber

  2. 2

    Pisahkan anak kucing dari induknya. Pada saat usianya mencapai 4 minggu, Anda bisa mulai menjauhkan anak kucing dari induknya selama beberapa jam sekali. Taruhlah ia di tempatnya beserta kotak pasir, mangkuk makanan, dan minuman.

  3. 3

    Ajari anak kucing untuk meminum susu menggunakan pengganti susu khusus anak kucing di mangkuk yang rendah. Celupkan jari Anda di bawah permukaan susu. Anak kucing kemudian akan berusaha mengisap jari Anda, tetapi ia akan mengetahui [secara insting] bahwa menjilati jari Anda lebih mudah dari pada mengisapnya.[7] X Sumber Tepercaya American Society for the Prevention of Cruelty to Animals Kunjungi sumber

    • Jangan berikan susu sapi kepada anak kucing karena bisa mengganggu sistem pencernaannya.

  4. 4

    Kenalkan makanan padat. Setelah anak kucing bisa menjilati susu, inilah saatnya untuk mengenalkan makanan padat yang lembut. Anda bisa mulai dengan tekstur seperti bubur lalu mulailah kurangi kelembapan makanan kucing saat minggu ke-8 sampai ke-10. Saat itu, anak kucing sudah mulai mengonsumsi makanan kering.[8] X Sumber Tepercaya American Society for the Prevention of Cruelty to Animals Kunjungi sumber

    • Untuk membuat bubur, campurkan makanan anak kucing kering atau kalengan dengan susu pengganti sampai teksturnya menyerupai oatmeal.
    • Setiap hari, kurangilah kadar susu pengganti di minggu ke-6 secara bertahap. Saat ini, makanan kucing hanya sedikit dilembutkan.
    • Saat usianya mencapai antara 8-10 minggu, anak kucing harus mulai mengonsumsi makanan kering.

  1. 1

    Jangan pisahkan anak kucing dari induknya secara langsung. Sebaiknya, biarkan air susu induk kucing mengering secara bertahap. Jika Anda memisahkan anak kucing secara langsung, kelenjar susu induk kucing akan semakin membesar dan terasa sakit.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Pindahkan segala sesuatu yang memiliki bau si anak kucing. Bau tubuh anak kucing bisa mengingatkan induk kucing bahwa ia harus memeriksa anaknya, dan ia akan berkeliling di sekitar rumah untuk mencari anaknya. Setelah anak kucing pergi ke rumah baru, sebaiknya jauhkan segala sesuatu yang memiliki bau tubuh si anak kucing dan berikan alas yang bersih untuk induk kucing. Saat bau itu menghilang secara bertahap di sekitar rumah Anda, insting induk kucing untuk mencari pun akan menghilang dan ia akan melakukan rutinitas biasanya lagi.

  3. 3

    Ketahuilah bahwa induk kucing akan pulih dengan cepat dari perpisahan. Alam memprogram induk kucing untuk membuat anak-anaknya mandiri agar bisa bertahan hidup, dan sebagai bagian dari proses ini, ia mulai menjauhkan dirinya dari anak-anaknya sendiri agar bisa mandiri. Memindahkan anak kucing ke rumah baru hanya mempercepat proses ini saja.

    • Selama anak kucing sudah cukup umur saat pergi [sebaiknya sekitar 12-13 minggu] dan bau tubuhnya sudah dijauhkan, induk kucing biasanya akan menunjukkan tanda-tanda kecemasan selama satu atau dua hari sebelum kembali normal.[10] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  1. 1

    Bawalah alas dari rumah lama si anak kucing. Aturlah dari jauh-jauh hari untuk membawa handuk atau selimut yang ditiduri anak kucing dari rumah lamanya. Memiliki bau yang familier akan membuat proses adaptasi lebih mudah. Masukkan selimut atau handuk ini ke dalam carrier dalam perjalanan pulang dan biarkan di sana agar anak kucing bisa tidur di atasnya.[11] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Bawalah anak kucing pulang di dalam carrier. Carrier akan menjaga anak kucing tetap aman dan membantu ia merasa lebih nyaman. Letakkan handuk di dalam carrier sebagai penghangat dan untuk menyerap urine jika si anak kucing buang air.[12] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jangan gunakan carrier peliharaan lain karena bau hewan lain bisa membuat anak kucing stres.

  3. 3

    Buatlah tempat persembunyian yang aman bagi anak kucing. Sediakan ruangan kecil bagi anak kucing untuk sembunyi. Ruangan itu harus sepi dan tertutup. Tempat tidur, air, makanan anak kucing, kotak pasir, tiang garukan, dan mainan yang aman juga harus tersedia.[13] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Baik menggunakan kotak kardus atau tempat tidur yang dibeli dari toko peliharaan, pertimbangkan untuk melapisinya dengan sweter bekas sehingga anak kucing terbiasa dengan bau tubuh Anda.
    • Pastikan ruangan itu memiliki tempat persembunyian. Jika tidak ada furnitur untuk bersembunyi, letakkan kotak kardus yang dilubangi di dalam ruangan tersebut sehingga anak kucing bisa masuk.

  4. 4

    Biarkan anak kucing menjelajahi tempat persembunyiannya sendiri. Letakkan carrier di dalam ruangan, bukakan pintunya, dan biarkan ia keluar sendiri saat sudah siap. Tinggalkan carrier di dalam ruangan itu sebagai tempat persembunyian tambahan.[14] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Batasi interaksi dengan anak kucing saat minggu pertama. Anda pasti ingin terus memeluk dan mengelus anak kucing. Jangan lakukan itu. Anak kucing membutuhkan waktu untuk beradaptasi pada lingkungan barunya, termasuk orang-orang di dalamnya. Kenalkan satu per satu anggota keluarga, dan jangan terburu-buru. Biarkan anak kucing menghampiri Anda dengan sendirinya.[15] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Pastikan Anda mengajari anak kecil cara berinteraksi dengan anak kucing dengan tepat, termasuk cara memeganginya secara aman.
    • Jangan biarkan anak kecil di bawah 5 tahun untuk berinteraksi dengan anak kucing. Hal ini tidak aman bagi si anak kucing.

  6. 6

    Kenalkan anak kucing pada rumah Anda setelah ia merasa kerasan di tempat persembunyiannya. Saat anak kucing makan, minum, dan menggunakan kotak pasir dengan teratur, ini tandanya ia merasa nyaman di ruangannya dan Anda bisa mulai mengenalkannya kepada bagian rumah yang lain satu per satu.[16] X Teliti sumber Kunjungi sumber Letakkan carrier di sebuah ruangan dan biarkan ia menjelajah sendiri. Setelah menjelajah, bawalah anak kucing kembali ke tempat sembunyinya setelah setidaknya beberapa jam sebelum menjelajahi ruangan selanjutnya.[17] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika anak kucing memanjat sesuatu—rak buku, tempat tidur, dan lain-lain—dan Anda tidak ingin ia pergi ke sana, angkatlah ia dengan lembut dan letakkan di atas lantai. Jika Anda melakukan hal ini dari hari pertama, Anda tidak akan terlalu kesulitan mengajari tempat-tempat yang harus dihindari si kucing.

  7. 7

    Teruslah beri makan anak kucing dengan makanan yang dipakai saat menyapihnya untuk mencegah si anak kucing mengalami masalah kesehatan saat proses perpisahan. Memberikan makanan yang biasa anak kucing konsumsi akan membuatnya nyaman dan mencegah masalah pencernaan yang disebabkan oleh penyesuaian terhadap makanan baru bagi bakteri di dalam perutnya.[18] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Rencanakan terlebih dahulu dan tanyakan kepada pemilik lamanya makanan apa yang ia berikan, jadi Anda bisa menyiapkan makanan itu saat anak kucing tiba di rumah.

  8. 8

    Pertimbangkan untuk menggunakan penyemprot feromon untuk meringankan kecemasan si anak kucing. Kucing memproduksi feromon wajah [sinyal kimiawi] yang digosokkan pada benda-benda yang dianggap aman, seperti tempat tidur, kursi, atau bahkan kaki Anda. Ada penyemprot yang dialiri listrik untuk menyemprotkan versi sintesis feromon ini, sehingga kucing Anda tahu bahwa ia berada di lingkungan yang aman. Semprotan ini bertahan sekitar 30 hari. Ini waktu yang cukup untuk menenangkan anak kucing sampai ia bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.[19] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jenis semprotan feromon yang paling sering digunakan adalah Feliway. Feromon sintesis ini bisa dijual dalam bentuk semprotan atau alat yang bisa dihubungkan ke listrik dan dipasangkan di dinding dan akan mengeluarkan feromon secara otomatis.

  1. 1

    Kenalkan anak kucing baru kepada kucing yang sudah Anda pelihara secara bertahap. Jika anak kucing sudah bisa bersosialisasi dengan baik dan ditempatkan di sebuah rumah saat berusia sekitar 12-13 minggu, ia akan bisa cepat kerasan di rumah barunya. Tetapi, jika ada kucing lain yang tinggal di rumah Anda, Anda harus mengenalkan kedua kucing ini dengan perlahan.

  2. 2

    Aturlah tempat persembunyian anak kucing di area yang tidak sering digunakan kucing peliharaan Anda. Ini memberikan kucing peliharaan Anda kesempatan untuk menyadari bahwa ada kucing lain di area teritorinya dalam cara yang tidak menegangkan, karena ia tidak akan berkompetisi untuk mendapatkan makanan atau tempat tidur [atau kepemilikannya].[20] X Teliti sumber Feline Behavior. Bonnie V. Beaver. Publi Saunders. 2nd edition Kunjungi sumber

  3. 3

    Kenalkan kedua hewan melalui bau terlebih dahulu. Kedua kucing ini akan saling mengendus di bawah pintu. Anda juga bisa mengganti alas antara kedua hewan ini sehingga keduanya bisa terbiasa terhadap bau tubuh masing-masing. Anda juga bisa mengelus salah satu kucing, lalu kucing yang lain untuk mencampurkan bau keduanya.[21] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Pastikan Anda memberikan perhatian lebih pada kucing peliharaan Anda untuk meringankan kecemasannya. Jika Anda mengabaikannya dan memfokuskan perhatian Anda pada si anak kucing, hal ini akan membuat masalah.[22] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  4. 4

    Beri makan kedua kucing di depan pintu ruangan tempat si anak kucing berada. Langkah ini akan membuat kedua kucing saling menghubungkan bau tubuh masing-masing dengan hal yang baik: makanan.[23] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Tukarkan posisi kedua kucing setelah anak kucing beradaptasi pada tempat persembunyian barunya. Sementara anak kucing diperkenalkan pada bagian rumah yang lain, masukkan kucing peliharaan Anda ke dalam ruangan si anak kucing. Langkah ini akan membuat kedua kucing mengenali bau tubuh satu sama lain di tempat yang berbeda.[24] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  6. 6

    Biarkan kedua kucing saling bertemu setelah anak kucing merasa nyaman berada di rumah barunya. Letakkan pembatas di antara kedua kucing atau simpanlah anak kucing di dalam carrier sehingga ia tidak bisa melompat ke kucing peliharaan Anda yang akan menganggap hal tersebut sebagai serangan. Semoga saja kucing peliharaan Anda akan tiba ke tahap acuh tak acuh dan akan mengabaikannya—ini adalah ciri bahwa ia sudah menerima si anak kucing.

    • Jika ada salah satu yang menunjukkan sifat permusuhan yang serius—selalu mendesis, berusaha mencakar atau menggigit kucing lain—berikan ia beberapa hari untuk terbiasa terhadap keberadaan satu sama lain sebelum menyatukan kedua kucing ini di ruangan yang sama lagi.

  7. 7

    Berusahalah memberi makan keduanya secara bersama jika tidak akur. Pada awalnya, letakkan mangkuk makanan kedua kucing di sisi ruangan yang berseberangan. Secara bertahap, dekatkan kedua mangkuk itu. Tujuannya adalah untuk membuat kedua kucing mengasosiasikan keberadaan satu sama lain dengan pengalaman positif saat diberi makan.[25] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  8. 8

    Pisahkan anak kucing dari kucing peliharaan Anda jika ia terlalu bersemangat. Setelah kucing peliharaan Anda menerima si anak kucing, Anda bisa membiarkannya menjelajahi rumah Anda. Tetapi, sangat penting untuk terus mengawasi si anak kucing, terutama saat ada kucing dewasa di sekitarnya.[26] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika si anak kucing mulai bermain dan bersikap terlalu kasar terhadap si kucing dewasa, pindahkan ia ke ruangan yang berbeda sehingga kucing peliharaan Anda masih memiliki wilayah teritorinya.

  • Ingatlah, secara insting, induk kucing akan mendorong anak-anaknya untuk hidup mandiri di dunia ini dan saat anak-anaknya pergi ke rumah baru, ia merasa sudah melakukan tugasnya dengan baik.

Disusun bersama :

Pakar Perilaku Kucing dan Anjing

Artikel ini disusun bersama Jessica Char. Jessica Char adalah Pelatih Kucing dan Anjing, Konsultan Perilaku, dan Pendiri Feline Engineering dan Canine Engineering. Dia adalah spesialis modifikasi masalah perilaku hewan peliharaan yang bermasalah, seperti ketakutan dan agresi, menggunakan protokol latihan penguatan positif. Jessica adalah Pelatih Penghilang Takut Besertifikasi, Pelatih Anjing Profesional Besertifikasi, dan Pelatih Kecemasan Akibat Perpisahan Besertifikasi. Dia adalah anggota International Association of Animal Behavior Consultants. Jessica meraih gelar BS dan MS dalam Rekayasa Biomedis dari Washington University di St. Louis. Artikel ini telah dilihat 139.413 kali.

Daftar kategori: Kucing

Halaman ini telah diakses sebanyak 139.413 kali.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề