Khutbah Jumat memiliki syarat dan rukun.
Jumat , 06 Nov 2020, 08:00 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Syarat dan Rukun Khutbah Jumat. Foto: Suasana saat khutbah pada shalat Jumat. [ilustrasi]
Red: Muhammad Hafil
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu rangkaian ibadah sholat Jumat adalah adanya khutbah. Dan, khutbah itu memiliki syarat dan rukunnya. Yakni:
Syarat dua khutbah Jumat:
1. Hendaklah kedua khutbah itu dimulai sesudah tergelincir matahari [HR Bukhari]2. Sewaktu berkhutbah hendaklah berdiri jika mampu [HR Muslim]3. Khatib hendaklah duduk sebentar [HR Muslim]
Baca Juga
4. Hendaklah dengan suara yang keras kira-kira terdengar oleh jumlah bilangan sah Jumat dengan mereka, karena yang dimaksud dengan mengadakan khutbah itu, ialah untuk pelajaran dan nasihat kepada mereka.5.Hendaklah berturut-turut, baik rukunnya, atau jarak keduanya, maupun antara kedua dengan sholat.6. Khatib hendaklah suci dari pada hadats dan najis.7. Khatim hendaklah menutup auratnya.
Adapun rukun dua khutbah Jumat yaitu:
1. Mengucapkan puji-pujian kepada Allah. Keterangan amal Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim.2. Shalawat atas Rasulullah SAW. Sebagian ulama berkata bahwa shalawat ini tidak wajib, yang berarti bukan rukun khutbah.3. Mengucap syahadat [bersaksi tidak ada Tuhan yang sebenarnya melainkan Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah perusuh-Nya].Rasulullah SAW bersabda: كُلُّ خُطْبَةٍ لَيْسَ فِيهَا تَشَهُّدٌ فَهِيَ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ“Tiap-tiap khutbah yang tidak ada tasyahhud [syahadat] padanya, maka khutbah itu seperti tangan yang terpotong” [HR Abu Dawud]Baca Juga: Dibimbing Habib Rizieq, Dua Tahanan Jadi Mualaf
4. Berwasiat [nasihat] dengan takwa dan mengajarkan apa-apa yang perlu kepada pendengar, sesuai dengan keadaan tempat dan waktu, baik urusan agama maupun urusan dunia seperti ibadah kesopanan, pergaulan, perekonomian, pertanian, siasat, dan sebagainya dengan bahasa yang dipahami oleh pendengar.5. Membaca ayat Alquran pada salah satu kedua khutbah.Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim disebutkan: لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَتَانِ كَانَ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ قَائِمًا ثُمَّ يَقْعُدُ قَعْدَةً لَا يَتَكَلَّمُ وَسَاقَ الْحَدِيثَTelah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa dan Utsman bin Abi Syaibah sedangkan ma'na haditsnya dari Abu Al Ahwash telah menceritakan kepada kami Simak dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa menyampaikan dua kali khutbah, beliau duduk di antara dua khutbah tersebut, beliau membaca Al Qur'an dan memberi peringatan kepada orang-orang." Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khutbah dengan berdiri kemudian duduk, beliau tidak mengatakan sepatah katapun,,,, " kemudian dia melanjutkan hadits tersebut." 6. Berdoa untuk mu'minin dan mu'minat pada khutbah yang kedua. Sebagian ulama berpendapat bahwa doa dalam khutbah tidak wajib sebagaimana juga di lain khutbah, tidak wajib.
sumber : Fiqh Islam / H Sulaiman Rasjid
Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...
Berbeda dengan sholat zhuhur yang dilaksanakan 4 rakaat, sholat jumat dilaksanakan dalam 2 rakat. 2 rakaat lainnya diganti dengan khutbah yang mana di dalamnya terdapat doa khutbah jumat.
Khutbah jumat dimulai ketika khotib telah naik mimbar. Dalam proses khotib akan naik mimbar ada dua perbedaan yang diterapkan. Tergantung jumlah adzan yang dikumandangkan dalam sholat jumat tersebut.
Bila adzan dikumandangkan dua kali maka khotib akan naik mimbar setelah adzan pertama dikumandangkan. Kemudian bila adzan dikumandangkan satu kali maka khotib akan naik mimbar sebelum adzan dikumandangkan.
Seorang khotib ketika menyampaikan khutbah maka ia harus memenuhi 5 hal atau 5 rukun khutbah berikut ini:
A. Mengucapkan hamdalah [alhamdulillah],
B. Membaca sholawat Nabi Muhammad SAW [Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad],C. Menyampaikan wasiat untuk takwa [umumnya dibacakan QS. Ali Imran ayat 102],D. Membaca ayat Al-Qur’an,
E. Membaca doa untuk kaum mu’minin.
Khutbah jumat terbagi ke dalam dua sesi, sesi pertama adalah nasihat beserta rukun-rukun khutbah jumat [kecuali doa]. Kemudian khotib duduk sejenak membaca doa dan berdiri menyampaikan khutbah kedua yang diakhiri dengan doa.
Ketika menyampaikan nasihat/khutbah, khotib disunnahkan untuk memperpendek nasihat dan memperpanjang sholat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan dari ‘Ammar bin Yasir Radhiyallahu anhu, beliau berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ.
“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah merupakan ciri dari kefaqihan seseorang.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, makna dari kata kefaqihan yang dimaksud adalah bahwa itu merupakan ciri orang yang paham agama.
Baca Juga: Hukum Tajwid dalam Membaca Al-Qur’an Penting Diketahui
sumber: unsplashDoa Khutbah Jumat
Doa ini dibacakan ketika khotib naik kembali ke mimbar dari duduknya [khutbah kedua] tepatnya pada akhir atau penutup khutbah.
Ini diperuntukkan untuk kaum muslimin dan mukminin dan dapat disesuaikan berdasarkan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
Misal, ketika terdapat saudara semuslim yang sedang dalam masa perang atau terkena maka doa bisa ditujukan kepada mereka yang terkena imbas atas musibah atau perang tersebut.
Contoh yang terjadi saat ini adalah wabah covid-19 yang melanda. Maka doa dalam khutbah jum’at dapat berisi permohonan agar Allah sembuhkan penyakit orang yang terjangkit covid-19 dan segera angkat wabah ini dari muka bumi.
Berikut adalah teks doa yang umum dibacakan oleh para khatib.
Pertama:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.”
Kedua:
بَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya:
“Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.
Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
Doa ini diambil dari QS. Al-Hasyr ayat 10.
Baca Juga: Doa Melihat Kabah
Ketiga:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
Artinya:
“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati [kami], dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Keempat:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya:
“Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.”
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Lengkap
sumber: unsplashPenutup
Tidak ada rumus yang rigid atas doa pada sholat Jum’at. Bisa divariasikan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Tetapi tetap diusahakan sesuai sunnah dan mengambil doa dari ayat suci Al-Qur’an.
Demikian penjelasan terkait dengan doa khutbah jumat. Semoga artikel ini menambah wawasan keislamanmu. Silahkan sebarkan bila bermanfaat.
Jika kamu tertarik dengan konten keislaman seperti ini, kamu bisa juga melihat tulisan lainnya di Topik Islam. Jika kamu lebih menyukai konten video kamu bisa mengunjungi Channel Youtube Qazwa.