Berikut beberapa suku yang ada di Sumatera kecuali suku

Jakarta -

Suku bangsa Sumatera Barat tersebar di beberapa wilayah kota dan kabupaten. Salah satunya adalah suku Minangkabau. Apa saja suku bangsa Sumatera Barat yang lain?


Provinsi Sumatera Barat memiliki jumlah penduduk 4.864.909 yang tersebar di 19 kota dan kabupaten, di mana setiap daerah mempunyai ciri khas masing-masing.


Ciri khas tersebut juga di latar belakangi oleh adanya suku bangsa yang telah mendiami daerah-daerah di Sumatera Barat.


Dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, berikut ini suku bangsa Sumatera Barat.


Suku Bangsa Sumatera Barat


1. Suku Bangsa Minangkabau

Suku Minang atau Minangkabau menjadi suku mayoritas yang mendiami wilayah Sumatera Barat. Bahasa yang digunakan suku Minang adalah bahasa Minangkabau.

Bahasa tersebut dipakai dalam percakapan sehari-hari yang memiliki dialek seperti, dialek Pariaman, dialek Payakumbuh, dialek Pesisir Selatan, dan dialek Bukittinggi.

2. Suku Bangsa Mentawai


Dilansir dari laman resmi Yayasan Pendidikan Budaya Mentawai, suku bangsa Mentawai merupakan suku yang berada di lepas pantai barat Sumatera [Indonesia] yang terdiri dari sekitar 70 pulau dan pulau.

Empat pulau utama adalah Utara dan Pagai Selatan, Sipora, dan Siberut; dengan Siberut dengan luas total 4.480 kilometer persegi dan dengan jumlah penduduk sekitar 29.918 jiwa.

Di pulau-pulau tersebut, 90%-nya adalah penduduk asli asal Mentawai sementara yang lain 10% dianggap terdiri dari Minangkabau, Jawa, dan Batak.


3. Suku Bangsa Batak Mandailing


Suku bangsa Mandailing atau Batak Mandailing merupakan suku bangsa yang mendiami beberapa Kabupaten dari beberapa provinsi, diantaranya:


- Provinsi Sumatera Utara: Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Batubara.

- Provinsi Sumatera Barat: Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat

- Provinsi Riau: Kabupaten Rokan Hulu


Budaya suku Mandailing diatur dalam sebuah surat bernama Surat Tumbaga Holing [Serat Tembaga Kalinga], yang selalu dibacakan dalam upacara-upacara adat.


Orang Mandailing mengenal tulisan yang dinamakan Aksara Tulak-Tulak, yang merupakan varian dari aksara Proto-Sumatera, yang bersumber dari huruf Pallawa.


Rumah Adat Suku Bangsa Sumatera Barat


Secara umum, suku bangsa di Sumatera Barat mengenal rumah adat bernama Rumah Gadang. Rumah ini dikenal berasal dari suku Minangkabau.


Bentuk Rumah Gadang ini empat persegi panjang dan terbagi atas dua bagian yaitu muka dan belakang, Rumah Gadang terbuat dari bahan kayu


Uniknya, rumah adat suku bangsa Sumatera Barat ini dalam proses pembuatannya tidak memakai paku besi tapi hanya menggunakan pasak yang terbuat dari bahan kayu.


Itulah suku bangsa Sumatera Barat adatnya. Jadi semakin tahu kan detikers?

Simak Video "Kekayaan Budaya Minangkabau di Museum Kebudayaan, Bukittinggi"



[lus/lus]

Sikap toleransi yang ditunjukkan siswa berkaitan dengan keragaman golongan sosial ekonomi ditunjukkan dengan cara .... A. Mentaati semua tata tertib s … ekolah B. Memakai pakaian seragam di sekolah C. Mengingatkan teman melaksanakan ibadah D. Bergaul dengan semua teman meskipun berbeda ras​

Mengapa kita harus Bersyukur kepada Allah ? jelaskan [Pelajaran Kristen]​

Musyawarah  untuk mufakat merupakan cerminan dari pelaksanaan  sila ke-4 Pancasila yang pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus m … emelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah dalam perwakilan. Gambar  tersebut di bawah ini merupakan bentuk kerjasama dalam kehidupan …​

Bagaimana perwujudan kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan yang bisa dilakukan warga masyarakat?​

lagu daerah yang berasal dari sulawesi selatan adalah

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkemb … angan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan tersebut adalah bunyi dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal...​

Negara Republik Indonesia memiliki banyak penganut agama yang perlu dilindungi oleh negara dan perlu dijaga kerukunannya demi persatuan dan kesatuan. … Di bawah ini manakah perilaku yang menunjukkan sikap bekerja sama antar umat beragama....​

alat komunikasi antar suku bangsa di Indonesia​

sikap masyarakat Indonesia atas kemajemukan atau keragaman sosial yang ada​

Perhatikan pernyataan berikut ini : 1] Letak strategis wilayah Indonesia 2] Berasal dari nenek moyang yang berbeda 3] Kondisi Negara kepulauan 4] Perb … edaan kondisi alam 5] Perbedaan pendapatan dan mata pencaharian 6] Keadaan transportasi dan komunikasi Faktor yang menyebabkan keanekaragaman bangsa Indonesia ditunjukkan pernyataan nomor …​

Lihat Foto

Shutterstock/Kataleewan Intarachote

Suku Batak di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara DOK. Shutterstock/Kataleewan Intarachote

KOMPAS.com - Sumatera Utara merupakan provinsi yang berbatasan dengan Aceh di sebelah utara dan Sumatera Barat serta Riau di selatan.

Provinsi ini menjadi salah satu wilayah di Pulau Sumatera yang kaya akan budayanya. Selain itu, Sumatera Utara juga dihuni oleh banyak suku.

Penduduk yang mendiami Sumatera Utara dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu suku asli Sumatera Utara, penduduk pribumi pendatang, dan penduduk asing.

Berikut ini suku asli yang ada di Sumatera Utara.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Aceh

Suku Batak

Berdasarkan sensus penduduk 2010, mayoritas penduduk Sumatera Utara adalah orang Batak dengan persentase sebesar 44,75 persen.

Suku ini terbagi ke dalam enam kategori, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Setiap kategori tersebut memiliki ciri khas nama marga yang fungsinya sebagai tanda persaudaraan.

Di Sumatera Utara, Suku Batak mendiami beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.

Baca juga: Mengapa Suku Batak Mempunyai Banyak Marga?

Suku Melayu

Selain suku Batak, Sumatera Utara juga menjadi kampung halaman bagi suku bangsa Melayu.

Nama Melayu berasal dari Kerajaan Malayu, yang pernah ada di kawasan Sungai Batang Hari, Jambi.

Sebagian wilayah yang mendiami Pulau Sumatra. Foto: Dok. GoogleMaps

Pulau Sumatra merupakan pulau keenam terbesar di dunia yang luasnya mencapai 443.065,8 kilometer persegi. Saat menjadi jalur perdagangan di masa lampau, Pulau Sumatra memiliki banyak sebutan, mulai Somaterra, Samotra, Samatra, Syamatra, Zamatra, atau Zamara.

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia.

Secara umum, Pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu yang terbagi ke dalam beberapa suku besar. Suku-suku besar yang dimaksud di antaranya Suku Batak, Suku Palembang, Suku Minangkabau, dan masih banyak lagi.

Agar lebih memahaminya, simak gambaran mengenai suku-suku yang terdapat di Pulau Sumatra.

Rumah adat asli Suku Minang, yaitu rumah Gadang. Foto: Kemdikbud

Suku-Suku di Pulau Sumatra

Merangkum buku Ayo Mengenal Indonesia: Sumatra 1 karya Munasifah [2019: 34], terdapat beberapa suku asli Pulau Sumatra yang tersebar di berbagai provinsi, di antaranya meliputi:

Suku Melayu menjadi suku terbesar yang menduduki Pulau Sumatra. Hampir seluruh wilayah di pulau ini ditinggali oleh Suku Melayu.

Awal terbentuknya suku ini berasal dari munculnya Suku Anneuk Jamee di daerah Aceh dan masyarakat Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya.

Rata-rata, Suku Melayu merupakan orang asli yang berasal dari daerah Sumatera Selatan, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu, Sumatera Utara, dan lainnya.

Suku Aceh mendiami wilayah Pulau Sumatra bagian utara. Mereka merupakan penduduk asli daerah Nangroe Aceh Darussalam. Adapun nenek moyang mereka berasal dari Arab, Melayu, dan India.

Dulunya, Suku Aceh banyak yang memeluk agama Hindu. Namun, setelah berkembangnya Islam di Indonesia, mereka kemudian berpindah dan memeluk agama Islam.

Suku Minangkabau atau lebih dikenal dengan Suku Minang, merupakan suku dari Pulau Sumatra yang sebagian besar mendiami Sumatera Barat. Dalam kesehariannya, suku ini menggunakan bahasa Minangkabau, yang merupakan cabang dari bahasa Austronesia.

Suku Minang kerap kali menyebut diri mereka sebagai Urang Awak, yang artinya adalah Orang Minang. Uniknya, Suku Minangkabau ini dinilai memiliki kemampuan berdagang yang lebih hebat dari Kerajaan Melayu dan Kerajaan Sriwijaya.

Kesenian daerah Suku Nias adalah lompat batu. Foto: Flickr

Suku Palembang mendiami Kota Palembang dengan mayoritas berdomisili di Tepian Sungai Musi. Di wilayah lain juga terdapat Suku Palembang yang masih terdapat keturunan dari suku asli, di antaranya masyarakat yang tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Bengkulu, dan Jambi.

Suku Batak merupakan suku asli yang terletak di Tapanuli dan Sumatra Utara. Mayoritas suku ini memeluk agama Kristen.

Jenis dari Suku Batak pun ada bermacam-macam, di antaranya Batak Toba, Batak Simalungun, Batang PakPak, Batang Mandailing, Batak Angkola, Batak Karo, dan masih banyak lagi.

Ilustrasi dari rumah adat Sumatra Utara. Foto: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Utara

Suku Nias banyak berdomisili di Sumatra Utara, dengan penduduk asli yang dikenal dengan nama Ono. Pulau yang dapat dihuni oleh Suku Nias disebut oleh mereka sebagai Tano Niha.

Suku Mentawai mendiami Kepulauan Mentawai, yang tergolong dalam Proto Melayu. Suku Mentawai masih kental akan budaya tradisional dan kehidupannya yang masih terikat adat istiadat.

Masyarakat Suku Mentawai masih mempercayai animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Spiritualitas Suku Mentawai juga dicirikan dalam bentuk tato di tubuh, serta mengasah gigi yang menurut mereka dapat meningkatkan kecantikan.

Seperti namanya, Suku Lampung mendiami Provinsi Lampung. Suku ini juga dikenal sebagai Suku Ulun Lampung atau Suku Orang Lampung.

Secara umum, suku di Lampung sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Lampung Saibatin dan Lampun Pepadun. Inilah yang menyebabkan Lampung memiliki semboyan Sai Bumi Ruwa Jurai, yang bermakna “Satu Bumi Dua Jiwa”.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề